Anda di halaman 1dari 21

Lampiran 2: Protokol Penelitian

Protokol Etik Penelitian Kesehatan Yang Mengikutsertakan Manusia


Sebagai Subyek
A. Judul Penelitian (p-protokol no 1)
1. Judul :
HUBUNGAN STATUS VAKSINASI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN
COVID-19 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
2. Lokasi Penelitian :
RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
3. Apakah penelitian ini multi-senter?
Tidak
4. Jika multi-senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter/institusi yang
lain?
(Tidak Multisenter)
B. Identifikasi (p10)
1. Peneliti Utama :
Nama : Tajudin Hudaiby Nizar
NIM : P1337420618057
2. Anggota Peneliti :
Anggota peneliti 1 :
- Nama : Mugi Hartoyo, MN.
- NIP : 196809201994031002
Anggota Peneliti 2 :
- Nama : Putrono, S.Kep., Ns., M.Kes
- NIP : 196108031989031005
3. Lembaga Sponsor : Tidak ada
C. Ringkasan Protokol Penelitian
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh
"awam" bukan dokter/profesional kesehatan)
Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara status vaksinasi dengan tingkat keparahan Covid-19 di wilayah Kelurahan
Purbalingga Wetan. Vaksinasi merupakan salah satu upaya manusia untuk
mengakhiri pandemi terutama pandemi Covid-19 sehingga perlunya pemberian
vaksin Covid-19 ke masyarakat terutama masyarakat rentan. Selama masa
pandemi banyak berita hoaks yang mempengaruhi kepercayaan terhadap vaksinasi.
Akibatnya banyak warga yang ragu dan tidak kepercayaan akan manfaat vaksinasi.
Penelitian akan status vaksinasi dan keparahan Covid-19 banyak dilakukan di
berbagai negara namun kurang begitu familiar di Indonesia. Hal ini menjadi salah
satu dasar untuk dilakukan penelitian tentang status vaksinasi dengan tingkat
keparahan Covid-19. Tujuanya agar masyarakat mendapat infomasi tambahan
akan vaksin Covid-19 yang sedang menjadi program pemerintah.

2. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaatnya untuk


penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal) -
Justifikasi Penelitian (p3) Standar 2/A (Adil)
Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat hubungan status vaksinasi dengan
tingkat keparahan Covid-19. Keparahan Covid-19 dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor salahsatunya adalah faktor status vaksinasi Covid-19. Selama pandemi
Kabupaten Purbalingga menduduki 6 peringkat terakhir dalam proses percepatan
vaksinasi per tanggal 8 November 2021. Menurut data Worlddometer indonesia
menduduki pringkat 10 besar kematian akibat Covid-19 per 28 Februari 2022.
Pravelensi kematian karena Covid -19 sangatlah tinggi di Kabupaten Purbalingga
sebanyak 6%. Dampak dari vaksinasi yang tidak dilakukan menyeluruh adalah
semakin tinggi tingkat keparahan yang dialami oleh pasien, terutama yang
memiliki komorbid. Penelitian ini dapat menjadikan infomasi tambahan kepada
individu dan masyarakat. Perawat juga mendapat manfaat dari penelitian ini untuk
menambah informasi dan dapat disosialisaikan kepada masyarakat. Manfaat untuk
tempat penelitian yaitu agar menambahkan intervensi yang berkaitan dengan
peningkatan pengetahuan mengenai vaksin COVID-19 agar percepatan vaksin di
daerah tersebut menjadi lebih maksimal.
D. Isu Etik yang mungkin dihadapi
1. Pendapat peneliti tentang isyu etik yang mungkin dihadapi dalam
penelitian ini, dan bagaimana cara menanganinya (p4).
Isu etik yang mungkin dihadapi yaitu tentang kerahasiaan pasien rumah
sakit tersebut karena, peneliti menjamin kerahasiaan rekam medis yang
diakses oleh peneliti.
E. Ringkasan Kajian Pustaka
1. Ringkasan hasil-hasil studi sebelumnya yang sesuai topik penelitian,
baik yang sudah maupun yang sudah dipublikasikan, termasuk jika
ada kajian-kajian pada hewan. Maksimum 1 hal (p5)- G 4, S ?
Pada penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Badan LITBANGKES) tahun 2021 periode April-Juni, kepada
71.455 responden tenaga kesehatan di DKI Jakarta menunjukkan tenaga
kesehatan yang terkonfirmasi positif hampir tidak ada perbedaan antara
yang telah divaksinasi dosis 1 (4,02%) dengan yang telah diberikan dosis
2 (5,03%). Hal ini berbeda dengan tingkat perawatan. Pravelensi tingkat
perawatan pada tenaga kesehatan yang divaksin dosis pertama dan tidak
divaksin tidak ada perbedaan yaitu masing masing (0,31%) dan (0,35%),
namun pada tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi lengkap jauh lebih
rendah yaitu 0.17%. Hal ini juga terjadi pada tingkat kematian, tidak ada
perbedaan antara yang belum divaksin dan divaksinasi parsial (0.03%).
Namun tenaga kesehatan yang divaksinasi sepenuhnya memiliki angka
kematian yang sangat rendah sebesar 0,003%. Derajat kepercayaan 95%
Penelitian yang dilakukan di Malaysia membandingkan jumlah kematian
sebanyak 20.823 kasus dengan status vaksinasi menunjukan terdapat
perbedaan yang signifikan antara penderita Covid-19 yang meninggal
tidak divaksinasi sebanyak 43,2 kali dari tingkat kemaian standar usia per
100.000 penduduk dibandingkan yang divaksinasi sepenuhnya dengan
nilai P≥0,05 dan derajat kepercayaan 95% (Abdul Taib et al., 2022).
Penelitian oleh Muthukrishnan et al. (2021) yang dilakukan di New Delhi
India dengan melibatkan 1168 pasien menyatakan bahwa pasien yang
tidak divaksinasi menyumbang angka kematian terbesar sbanyak 218
kematian dari 718 pasien yang belum divaksinasi, pada pasien yang sudah
diberikan dosis pertama menyumbang angka kematian sebesar 91
kematian dari 266 pasien yang mendapat dosis pertama dan yang sudah
divaksin sepenuhnya menyumbang kematian terkecil yaitu 23 kematian
dari 184 pasien yang sudah divaksin sepenuhnya. Lebih lanjut rishnan et
al. (2021) menyimpulkan ada pengaruh status vaksin dengan kematian
responden (p=0,001).
Penelitian oleh Pritchard et al. (2021) yang dilakukan di Ingris Raya
menggunakan AstraZeneca & Pfizer pada 383.812 responden antara 1
Desember 2020 hingga 8 Mei 2021. Hasil temuanya individu PCR-positif
tertinggi pada mereka yang tidak divaksinasi dan sebelumnya tidak
memiliki PCR atau antibodi positif. Penelitian ini juga memperlihatkan
temuan individu yang diberikan dosis pertama dengan interval 7 hari
setelah suntikan, 21 hari setelah dosis pertama, setelah vaksin lengkap &
sebelumnya pernah terinfeksi menunjukan penurunan gejala sampai
dengan tidak bergejala. . Lebih lanjut (Pritchard et al., 2021)
menyimpulkan ada pengaruh status vaksin dengan kematian responden
(95% CI = 90-97%; P  <0,001).
Penelitian oleh Al Kaabi et al. (2021) yang dilakukan di Uni Emirat Arab
dan Bahrain menggunakan vaksin Sinopharm dengan melibatkan 40.382
peserta yang diacak untuk menerima setidaknya 1 dosis dari 2 vaksin atau
kontrol hanya tawas menunjukan bahwa terdapat evektivitas sebesar
72,5% sampai dengan 77,8 pada individu yang sudah divaksin secara
lengkap. Lebih lanjut Al Kaabi et al. (2021) menyimpulkan 2 vaksin
SARS-CoV-2 yang tidak aktif secara signifikan mengurangi risiko gejala
Covid-19 (95% CI = 90-97%; P  <0,001.
F. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8)
Penelitian akan dilakukan di RSUD DR. R. GOETENG
TAROENADIBRATA PURBALINGGA, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten
Purbalingga
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang tersedia di lapangan yang
menunjang penelitian
RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA adalah
salah satu rumah sakit pemerintah yang dimiliki oleh pemkab Purbalingga.
Rumah sakit ini juga menjadi rujukan pasien Covid-19 di Purbalingga.
3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah
penelitian

G. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel
penelitian (p11)
a. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
status vaksinasi dengan tingkat keparahan Covid-19
b. Hipotesis Penelitian
- Hipotesis Nol (H0)
Tidak terdapat hubungan status vaksinasi dengan tingkat keparahan
Covid-19.
- Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat hubungan status vaksinasi dengan tingkat keparahan Covid-
19.
c. Pertanyaan penelitian
Adakah Hubungan status vaksinasi dengan tingkat keparahan Covid-19.
d. Asumsi
Terdapat hubungan status vaksinasi dengan tingkat keparahan Covid-19.
e. Variabel Penelitian
- Variabel independen : Status Vaksinasi
- Variabel dependen : Keparahan Covid-19
2. Deskripsi detil tentang desain penelitian. (p12)
2. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan Cohort Restropektif
dilakukan pada saat ini dan melihat ke masa lalu untuk memeriksa peristiwa
atau hasil medis. Penelitian akan dilakukan di RSUD DR. R. GOETENG
TAROENADIBRATA PURBALINGGA, . Teknik sampling pada penelitian
ini menggunakan Purposiv sampling
a. Kriteria Inklusi
Krieria inklusi pada penelitian ini yaitu:
- pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 sebelum divaksin.
- pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 sesudah divaksin

b. Kriteria Eksklusi
- Pasien yang di rujuk ke rumah sakit yang lain
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah Responden adalah
purposive sampling dengan 92 responden
Penelitian ini menggunakan 2 kuesioner, antara lain yaitu:
a. Kuesioner 1 : untuk mengukur data karakteristik responden. Pada
kuesioner 1 terdiri dari 5 butir daftar tilik yang terdiri dari nama, usia,
pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, dan komorbid
b. Kuesioner 2 : untuk mengukur status vaksinasi dengan 3 item daftar
tilik selanjutnya untuk tingkat keparahan Covid-19 diberikan 4 item
daftar tilik

Analisis univariat digunakan untuk semua variabel meliputi, tingkat


pengetahuan, sikap, perilaku, usia, pendidikan dan pekerjaan.
Analisa bivariat yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu dengan chi
square test yang berfungsi untuk melihat adanya hubungan 2 variabel
tersebut bermakna atau tidak bermaka.
3. Bila ujicoba klinis, deskripsikan tentang apakah kelompok treatmen
ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan
apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak
relevan) (p12)
Tidak relevan
H. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan dan bagaimana penentuannya secara
statistik (p13)
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah Responden adalah total
samplingpurposiv sampling dengan 92 responden
2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include-nya.
(Guideline 3) (p12)
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan purposive
c. Kriteria Inklusi
Krieria inklusi pada penelitian ini yaitu:
- pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 sebelum divaksin.
- pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 sesudah divaksin

d. Kriteria Eksklusi
- Pasien yang di rujuk ke rumah sakit yang lain
3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang
dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan,
atau kelompok rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir
bila terjadi resiko (tulis “tidak relevan” bila penelitian tidak
mengikutsertakan kelompok rentan)(Guidelines 15, 16 and 17) (p15)
tidak relevan
I. Intervensi
1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen,
termasuk rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen
produk yang digunakan (tulis “Tidak relevan” bila bukan penelitian
intervensi) (investigasi dan komparator (p17)
Tidak relevan
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar
terapi/terapi baku selama penelitian (p 4 and 5) (p18)
Tidak relevan
3. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan,
atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian (p 6) (p19)
Tidak relevan
4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
J. Monitoring Penelitian
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode
pencataran respon teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan
frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran
yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang
menerima treatmen (lihat lampiran) (p17)
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah Responden adalah purpsiv
sampling dengan 92 responden
K. Penghentian Penelitian dan Alasannya
1. Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian
atau uji klinis, atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah
pusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan
(tidak lagi dilanjutkan) (p22)
Subyek penelitian yang sedang berjalan bisa diberhentikan dari penelitian
jika subyek sudah tidak ingin menjadi subyek penelitian
L. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)
1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat
penanganan komplikasi (Guideline 4 dan 23) (p23)
Pelaporan adverse events atau reaksi akibat prosedur penelitian akan
dilaporkan ke tempat penelitian dan dosen pembimbing penelitian.
2. Resiko-resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang
terkait dengan masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan
obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan diuji cobakan (Guideline
4) (p24)
Tidak ada resiko fisik, psikologis, maupun finansial pada responden.
M. Penanganan Komplikasi (p27)
1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat
rencana detil
2. Adanya asuransi
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)
Penelitian ini merupana penelitian survey tanpa ada pemberian intervensi.
Tidak ada asuransi dari pihak peneliti. Jika terdapat kerugian, adverse event,
atau komplikasi yang dialami oleh responden maka skema asuransi diserahkan
sesuai dengan asuransi yang dimiliki responden. Peneliti tidak menyediakan
kompensasi bagi responden.
N. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya
(Guideline 4) (p25)
a. Manfaat Bagi Klien dan Masyarakat
Penelitian tentang hubungan status vaksinasi dengan tingkat keparahan
Covid-19 diharapkan menjadi sumber informasi tentang pengetahuan
vaksin Covid-19.
b. Manfaat Bagi Perawat
Hasil dari penelitian ini tetang hubungan antara antara yang sudah
divaksin dan belum divaksin terhadap perbedaan gejala Covid-19, maka
dapat menjadi sumber informasi sehingga dapat disosialisasikan kepada
masyarakat.
c. Manfaat Bagi Puskesmas dan/atau Rumah Sakit
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk menambahkan intervensi
yang akan diberikan yaitu peningkatan pemahaman vaksin yang bisa
disosialisasikan kepada masyarakat dan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi manajemen untuk mengambil kebijakan.
2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang
kemungkinan dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4) (p26)
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat
atau tenaga kesehatan bahwa vaksinasi sangat penting untuk mengurangi
keparahan covid-19 sehingga diharapkan masyarakat segera melakukan
vaksinasi.
O. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)
1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan
manfaat yang signifikan,
2. Modalitas yang tersedia,
3. Pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan,
organisasi yang akan membayar,
4. Berapa lama (Guideline 6)
Apabila hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis alternatif peneliti,
maka program vaksinas Covid-19 dapat dipercepat kembali dengan
pengetatan protocol kesehatan sehingga target vaksinasi bisa tercapai.
P. Informed Consent
1. Cara untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang
direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi
penelitian(Penjelasan Sebelum Persetujuan/PSP) kepada calon
subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa
memberikannya. (Guideline 9) (p30)
Tidak ada pemberian inform consent karena penelitian ini menggunakan
data sekunder rumah sakit
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan
ibu dan kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang
(Guideline 19) (p29)
Tidak ada. penelitian ini menggunakan metode cross sectional dimana
pengambilan data dilakukan di waktu yang bersamaan, sehingga tidak ada
rencana untuk memonitor kesehatan ibu dan anak.
Q. Wali
1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan
informed consent (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevant
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang
informed consent tapi belum cukup umur (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevant
R. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif (bahan kontak) bagi calon subyek
untuk ikut berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau
yang lainnya (p32)
Tidak relevant. Peneliti menggunakan data sekunder rumah sakit
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk
menginformasikan bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang
riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi
keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline 9)
(p33)
Informasi terkait bahaya atau keuntungan subjek akan diberikan oleh
tim peneliti.
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek
atau partisipan (p34)
Hasil penelitian akan diberitahukan kepada pihak rumah sakit.
S. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen subyek (misalnya lewat iklan), serta langkah
langkah untuk menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen
(Guideline 3) (p16)
Tidak relevan
2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan
penghormatan privasi orang, termasuk kehati- hatian untuk
mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali
atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Seluruh data dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya
dipergunakan hanya untuk kepentingan penelitian semata. Hanya tim
peneliti yang dapat mengakses data pasien.
3. Informasi tentang bagaimana koding; bila ada, untuk identitas
subyek, di mana di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa
bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12) (p36)
Data-data fisik yang didapatkan akan disimpan secara pribadi oleh
peneliti. Soft file data yang didapatkan disimpan di laptop pribadi dan
gdrive peneliti dan tidak akan dibagikan ke individu diluar tim peneliti.
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau
material biologis/BBT (p37)
Tidak ada
T. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana analisa statistik, dan kreteria bila atau dalam
kondisi bagaimana akan terjadi penghentian dini keseluruhan penelitian
(Guideline 4) (B,S2)
2. Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan program
SPSS. Analisis univariat digunakan untuk semua variabel meliputi, usia,
tingkat pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan untuk Analisa bivariat yang
akan digunakan pada penelitian ini yaitu dengan chi square test yang
berfungsi untuk melihat adanya hubungan 2 variabel yaitu status vaksi
sebagai variabel independen sedangkan keparahan Covid-19 sebagai
variabel dependen bermakna atau tidak bermaka.
U. Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau
intervensi lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila
diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan safety
monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Tidak relevan
V. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang
bisa mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya;
menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of
interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan
kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah
langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)
Seluruh biaya penelitian ditanggung secara pribadi oleh peneliti.
W. Manfaat Sosial
1. Untuk penelitian yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi
yang dilakukan sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan
etika dan untuk riset-riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa
tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Tidak ada
2. Protokol penelitian (dokumen) yang dikirim ke komite etik harus meliputi
deskripsi rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber-sumber
yang dialokasikan untuk aktivitas aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini
menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh
siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila
perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak ada
X. Hak atas Data
1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa
pemilik hak publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama
dan diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H,
S1,S7)
Seluruh data akan dimiliki oleh instansi tempat penelitian dilaksanakan.
Y. Publikasi
1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology,
generik, sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan
komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan meminimalisir
resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan
kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil
hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan
martabat dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)
Penelitian ini tidak melibatkan data yang dapat berlawanan dengan
kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, Seluruh data
dalam penelitian ini akan dijaga kerahasaiaannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian ini.

2. Bagaimana publikasi bila hasil riset negatip. (Guideline 24) (p46)


Apabila hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis nol (artinya tidak ada
hubungan Status Vaksinasi dengan Tingkat Keparahan Covid-19) maka hasil
tersebut akan tetap dianalisa dan dipublikasikan, karena bisa digunakan
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
Z. Pendanaan
1. Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding/sponsor, dan deskripsi
komitmen finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para
peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25)
(B, S2); (p41)
Jumlah dana yang direncanakan adalah Rp.500.000 dan sumber dana berasal
dari dana pribadi peneliti. Alokasi dana akan diberikan kepada responden dan
keperluan penelitian lainnya.
AA. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam
pedoman ini akan dipatuhi (lampirkan scan Surat Pernyataan) (p6)
Peneliti akan memenuhi seluruh prinsip yang tertuang dalam pedoman
ini
2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan
hasilnya (isi dengan judul da tanggal penelitian, dan hasil review
Komite Etik) (lampirkan Daftar Riwayat Usulan Kaji Etiknya) (p7)
Tidak ada
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan
ditangani sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku (p48)
Apabila ditemukan adanya pemalsuan data selama penelitian ini maka
peneliti siap untuk bertanggung jawab penuh dan menerima resiko
atau konsekuensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 1 Maret Februari 2022

Tajudin Hudaiby Nizar


(Peneliti Utama)

BB. Daftar Pustaka


Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)

Alim, A., Samman, S., & B, M. (2020). Studi Kualitatif: Perilaku Ibu terhadap Pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas Banemo, Kabupaten Halmahera Tengah. Media Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, 30(2), 163–182. https://doi.org/10.22435/mpk.v30i2.2397
Anandita, M. Y. R. (2020). Penyuluhan Kesehatan Melalui Telemedia Pada Ibu Hamil tentang
Mempersiapkan Pemberian ASI Eksklusif (Health Education through Telemedia for
Pregnant Women about Preparing for Exclusive Breastfeeding). Jurnal Pengabdian
Masyarakat Bakti Parahita, 01(01), 56–65.
Apriliani, I. M., Purba, N. P., Dewanti, L. P., Herawati, H., & Faizal, I. (2021). Open access
Open access. Citizen-Based Marine Debris Collection Training: Study Case in
Pangandaran, 2(1), 56–61.
Arikunto, S. (2005). Manajemen penelitian. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik (Ed. Rev.20). Rineka Cipta.
BPS. (2021). Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Yang Mendapatkan Asi Eksklusif
Menurut Provinsi (Persen), 2018-2020.
https://www.bps.go.id/indicator/30/1340/1/persentase-bayi-usia-kurang-dari-6-bulan-yang-
mendapatkan-asi-eksklusif-menurut-provinsi.html
CDC. (2020). Evaluation and management considerations for neonates at risk for COVID-19.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/caring-for-newborns.html
Cheema, R., Partridge, E., Kair, L. R., Kuhn-Riordon, K. M., Silva, A. I., Bettinelli, M. E.,
Chantry, C. J., Underwood, M. A., Lakshminrusimha, S., & Blumberg, D. (2020).
Protecting Breastfeeding during the COVID-19 Pandemic. American Journal of
Perinatology, 95817. https://doi.org/10.1055/s-0040-1714277
De Rose, D. U., Piersigilli, F., Ronchetti, M. P., Santisi, A., Bersani, I., Dotta, A., Danhaive, O.,
& Auriti, C. (2020). Novel Coronavirus disease (COVID-19) in newborns and infants: What
we know so far. Italian Journal of Pediatrics, 46(1), 4–11. https://doi.org/10.1186/s13052-
020-0820-x
Felicia, F. V. (2020). Manajemen Laktasi di Masa Pandemi COVID-19. Cermin Dunia
Kedokteran, 47(11), 691–693. https://doi.org/10.1542/peds.2020-001842.
Fikawati, S., Syafiq, A., Indonesia, D., Susu, A., Asi, I., & Pembahasan, H. (2007). Kajian
Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia.
14(1), 17–24.
Giuliani C, Volsi PL, Brun E, Chiambretti A, Giandalia A, Tonutti L, et al. (2020).
Breastfeeding during the COVID-19 pandemic: Suggestions on behalf of woman study
group of AMD. Diabetes Research and Clinical Practice., 165.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2020.108239
Gupta, M., Zupancic, J. A. F., & Pursley, D. M. (2020). Caring for newborns born to mothers
with COVID-19: More questions than answers. Pediatrics, 146(2).
https://doi.org/10.1542/peds.2020-001842
Haryono, R., & Setyaningsih, S. (2014). Manfaat asi eksklusif untuk buah hati anda (Cet. 1).
Gosyen Publishing.
J, W., L, N.-B., M, W., M, V., J, M., & Carrasco-Sanz A, et al. (2020). The importance of
continuing breastfeeding during coronavirus disease-2019: In support of the World Health
Organization statement on breastfeeding during the pandemic. Pediatrics, 223:234-6.
https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2020.05.009
Kemenkes. (2021a). Laporan Kerja Kementerian Kesehatan Tahun 2020.
Kemenkes. (2021b). Protokol Tata Laksana Covid-19. In KKBI Daring.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Tata Laksana
Mufdillah, Subijanto, Sutisna, E. &, & Akhyar, M. (2017). Pedoman Pemberdayaan Ibu
Menyusui pada Program ASI Ekslusif. Peduli ASI Ekslusif, 0–38.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Bumi Aksara.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012a). metodologi penelitian kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012b). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis (4th ed.).
Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. In Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis (4th ed.). Jakarta. In Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Paramitha, R., & Rahayuningsih, F. (2021). Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manajemen
Laktasi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Jayengan Kecamatan Serengan.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/91583
Pratiwi, R. S., & Atzmardina, Z. (2020). Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku
pemberian ASI eksklusif oleh ibu bekerja di Desa Cadas Puskesmas Telagasari Karawang.
Tarumanagara Medical Journal, 3(1), 195–202.
https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/9748
Pusdatin Kementerian Kesehatan. (2021). Peta Sebaran COVID-19. https://covid19.go.id/peta-
sebaran-covid19
Sugiono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
Sugiyono, P. (2017b). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,
dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sujarweni, V. W. (2014). Metode penelitian: Lengkap, praktis, dan mudah dipahami. Pustaka
baru press.
Suryani, H. (2015). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam (1st ed.). Kencana, Prenadamedia Group.
Sutanto, A. V. (2018). Asuhan kebidanan nifas dan menyusui : teori dalam praktik kebidanan
profesional. Pustaka baru press.
Tanggap COVID-19. (2021). Penambahan Harian Kasus Covid-19 Provinsi Jawa Tengah.
https://corona.jatengprov.go.id/data
Tutuk Sulistiyowati, P. S. (2014). PERILAKU IBU BEKERJA DALAM MEMBERIKAN ASI
EKSKLUSIF DI KELURAHAN JAPANAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KEMLAGI- MOJOKERTO. Jurnal Promkes, Vol. 2 No., 89–100.
Walyani, E. S. (2015). Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui. Pustaka Baru Press.
WHO. (2021). WHO Coronavirus (COVID-19) Dashboard. https://covid19.who.int/
WHO, W. H. O. (2020). Health topics: Breastfeeding overview. https://www.who.int/health-
topics/breastfeeding#tab=tab_1
Wowor, M., Laoh, J., & Pangemanan, D. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jurnal
Keperawatan UNSRAT, 1(1), 108694.

Anda mungkin juga menyukai