Abstrak
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yakni kuman
aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ tubuh yang lainnya yang
mempunyai tekanan persial oksigen yang tinggi. World Health Organization (WHO 1990) menyatakan
bahwa 1760 juta manusia atau sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis. Untuk
mencapai kesembuhan diperlukan keteraturan, kelengkapan dan kepatuhan minum obat bagi setiap
penderita. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tingkat
kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis di RSUD dr.Prijonegoro Soehadi Sragen. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif Analitik Observasional dengan pendekatan Cross sectional.
Populasi diambil dari pasien tuberkulosis di RSUD dr.Prijonegoro Soehadi Sragen. Tehnik
pengambilan sampel dari anggota populasi dengan anggota populasi dengan metode Accidental
Sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument kuisioner. Analisis data dengan uji
prasyarat dan uji hipotesa dengan korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan
ada hubungan yang signifikansi antara pengetahuan dengan tingkat kepatuhan pengobatan pada
pasien tuberkulosis paru di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan nilai signifikansi 0,009.
Kata kunci : Pengetahuan , Kepatuhan , Tuberkulosis Paru
Abstract
Tuberculosis is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis, is the aerob bacterial that can
live mainly in the lungs or in various organs of the body who has of partial pressure of oxygen is
high WHO stated that 1760 million peaple or one third of the worlds population has been infected
with tubrculosis grams. To achieve a cure, necessary regularity, completeness and dicipline to take
medication for each patient. Objective this study was to determine the relationship of knowledge
with the level of discipline in the treatment of patiens in hospital dr.Prijonegoro sragen. This reseach
uses quantitative analytic observational study with cross sectional approach. Population taken from
tuberculosis patiens in hospitals dr.Prijonegoro Sragen. Sampling technique of the population with
accidental sampling method. Gathering data using questionnaires instrument. Data analysis
prerequisite test and test hypothesis with pearson product moment correlation. The results of the
research there is a significant relationship between knowledge level of compliance with treatment in
patients with pulmonary tuberculosis in dr. Soehadi Prijonegoro Sragen with significant value 0.009.
Keywords: Knowledge, Compliance, Tuberculosis
46 | Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016
Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis di RSUD Dr. Soehadi ....
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016 | 47
Anna Silvia Prihantana, Sri Saptuti Wahyuningsih
48 | Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016
Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis di RSUD Dr. Soehadi ....
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016 | 49
Anna Silvia Prihantana, Sri Saptuti Wahyuningsih
responden sebesar 120 nilai terendah 60. Adapun Dari tabel 8 menunjukkan bahwa dari hasil
data distribusi frekuensi dalam kelas interval perhitungan uji normalitas diperoleh nilai p atau
data tingkat kepatuhan dapat dilihat tabel 7 : signifikansi dari variabel pengetahuan sebesar
0,230, variabel kepatuhan 0,403. Hal ini
Tabel 7. Distribusi frekuensi data kepatuhan menunjukkan bahwa berdasarkan ketentuan
Kelas F f(%) Kumulatif yang ada dapat dikatakan data dari semua
Interval F F(%) variabel berasal dari populasi yang terdistribusi
51-60 1 2,5 1 2,5 normal, karena masing-masing nilai p > 0,05.
61-70 0 0 1 2,5 Tabel 9 Hasil Uji Linearitas
71-80 0 0 1 2,5
Variabel F hitung F tabel Sig Ket
81-90 1 2,5 2 5
Pengetahuan 0.846 1.7087 0.229 Linear
91-100 9 22,5 11 27,5 dengan tingkat
101-110 8 20 19 47,5 kepatuhan
111-120 21 52,5 40 100
Jumlah 40 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari
hasil perhitungan uji linearitas diperoleh nilai
Tabel 7 menunjukkan bahwa hampir 95% F hitung dari variabel pengetahuan dengan
tingkat kepatuhan pasien tuberkulosis Paru tingkat kepatuhan sebesar 0,846 dan F tabel
dalam berobat sudah tinggi. Hal ini berbanding sebesar 1,7087 dengan nilai p atau signifikansi
lurus dengan hasil di tabel 4.5. Semakin baik 0,229. Pengujian linieritas ini menggunakan uji
pengetahuan pasien tentang penyakit Anova, dengan ketentuan apabila F hitung
tuberkulosis paru, semakin tinggi pula tingkat < F tabel atau nilai P > 0,05, berarti bahwa ada
kepatuhan pasien dalam pengobatan. Kepatuhan hubungan yang linier. Dari tabel di atas 0,846
pasien merupakan sejauh mana perilaku pasien < 1,7087 dan (p) atau signifikansi 0,229 > 0,05.
sesuai dengan ketentuan yang diberikan atau di Jadi ada hubungan yang linier antara variabel
informasikan oleh petugas kesehatan. Dalam pengetahuan dengan tingkat kepatuhan pasien.
pengobatan, seseorang dikatakan tidak patuh
apabila orang tersebut melalaikan kewajibannya Tabel 10 Hasil uji Hipotesis Pearson Product
50 | Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016
Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis di RSUD Dr. Soehadi ....
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. II, No. 1, September 2016 | 51
Anna Silvia Prihantana, Sri Saptuti Wahyuningsih
Sukana, B. dkk. 2003. Pengaruh Penyuluhan Yessica H.T.2004. Hubungan Persepsi dan
Terhadap Pengetahuan Penderita TB Paru di Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit
Kabupaten Tangerang. Jurnal Ekologi Tuberkulosis Pada Anak di Kabupaten
Kesehatan Vol 2(3) : 282-289. Purworejo. Jurnal Fakultas Keperawatan
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Yogyakarta : Universitas Yogyakarta.
Jakarta. EGC.