Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL KORELASI

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PENDAPATAN TERHADAP KEJADIAN


TUBERKULOSIS PARU

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Kebutuhan Mata Kuliah Metodologi Keperawatan

DISUSUN OLEH :

1. Moch Ihsan Prasetyo (A11801792)

2. Muh yuhbi reza syafi’I (A11801793)

3. Nada Rahma Wardani (A11801794)

4. Nanda Karunia hanifah (A11801795)

5. Ngafif Prayoga (A11801796)

6. Nofita Tri Septiyan (A11801798)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2021
ITEM RINGKASAN HASIL ANALISIS
KELOMPOK
Judul Hubungan Status Gizi dan Hubungan Status Gizi dan
Pendapatan Terhadap Kejadian Pendapatan Terhadap
Tuberkulosis Paru Kejadian Tuberkulosis Paru.
Pada jurnal tersebut terdapat
3 variabel yaitu variabel
hubungan status gizi dan
variable pendapatan
dihubungkan dengan
variable kejadian
tuberculosis paru.
Jurnal ini merupakan jurnal
korelasional karena
penelitian yang
menghubungkan minimal
dua variable.
Penulis Isma Yuniar, Sarwono, Susi Dwi Isma Yuniar, Sarwono, Susi
Lestari Dwi Lestari
STIKES Muhammadiyah STIKES Muhammadiyah
Gombong Gombong
Latar belakang Tuberculosis paru merupakan Latar belakang pada jurnal
masalah penyebab kematian utama di tersebut sudah memuat
banyak Negara-negara 5W+ 1H dengan fenomena
berkembang. Data WHO mencatat yang ada hubungan status
Indonesia menempati urutan ke-3 gizi dan pendapatan
sedunia dalam hal jumlah terhadap kejadian
penderita Tuberculosis paru, tuberculosis paru
setelah India dan China (WHO,
2013).
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang dilakukan pada
tanggal 29 Oktober 2016-1
November 2016 di Wilayah kerja
Puskesmas Sempor ditemukan
data penderita Tuberculosis paru
tahun 2015 sebanyak 19 orang.
Hasil data yang didapatkan dari
10 orang penderita Tuberculosis
paru adalah 8 orang memiliki
pengetahuan yang kurang.
Delapan orang dengan pendapatan
rendah dikarenakan mayoritas
pekerjaan adalah buruh. Delapan
orang dengan gizi yang kurang
akibat pendapatan yang rendah
menyebabkan ketidakmampuan
menyediakan makanan yang
bergizi dan pengetahuan yang
kurang menyebabkan seseorang
kesulitan untuk menerima konsep
hidup sehat secara mandiri,
kreatif, dan berkesinambungan.
Berdasarkan fenomena tersebut
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang factor-faktor
yang beresiko terhadap kejadian
Tuberculosis paru di wilayah
kerja Puskesmas Sempor 1,
Kabupaten Kebumen
Tujuan umum & Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui
tujuan khusus mengetahui hubungan antara hubungan antara
penelitian pendapatan, status nutrisi terhadap pendapatan, status nutrisi
kejadian tuberculosis paru terhadap kejadian
tuberculosis paru
Manfaat penelitian Manfaat penelitian adalah untuk Untuk membuktikan ada
membuktikan ada hubungan hubungan antara
antara pendapatan, status nutrisi pendapatan, status nutrisi
terhadap kejadian tuberculosis terhadap kejadian
paru di wilayah kerja Puskesmas tuberculosis paru di wilayah
Sempor 1, Kabupaten Kebumen kerja Puskesmas Sempor 1,
Kabupaten Kebumen
Isi tinjauan pustaka Tuberculosis paru merupakan Tuberculosis paru
penyebab kematian utama di merupakan penyebab
banyak Negara-negara kematian utama di banyak
berkembang. Data WHO mencatat Negara-negara berkembang.
Indonesia menempati urutan ke-3 Data WHO mencatat
sedunia dalam hal jumlah Indonesia menempati urutan
penderita Tuberculosis paru, ke-3 sedunia dalam hal
setelah India dan China (WHO, jumlah penderita
2013). Tuberculosis paru, setelah
Menurut Binongko (2012) dalam India dan China (WHO,
maksalmina |(2013), salah satu 2013).
factor yang mempengaruhi Menurut Binongko (2012)
penyakit Tuberculosis adalah dalam maksalmina |(2013),
status gizi. Status gizi adalah salah satu factor yang
salah satu factor terpenting dalam mempengaruhi penyakit
pertahanan tubuh terhadap infeksi. Tuberculosis adalah status
Pada keadaan gizi yang buruk gizi. Status gizi adalah salah
maka reaksi kekebalan tubuh akan satu factor terpenting dalam
melemah sehingga kemampuan pertahanan tubuh terhadap
dalam mempertahankan diri infeksi. Pada keadaan gizi
terhadap infeksi menurun yang buruk maka reaksi
(Patiung,2014). kekebalan tubuh akan
melemah sehingga
kemampuan dalam
mempertahankan diri
terhadap infeksi menurun
(Patiung,2014).
Kerangka teori
Kerangka konsep
Hipotesis (bila ada)
Jenis/desain Penelitian ini merupakan Penelitian ini merupakan
penelitian penelitian kuantitatif yang penelitian kuantitatif yang
menggunakan metode survey menggunakan metode
analitik dengan pendekatan case survey analitik dengan
control pendekatan case control
Populasi Populasi kasus dalam penelitian Populasi pada penelitian
ini adalah semua penderita dijurnal adalah semua
Tuberkulosis paru BTA positif di penderita Tuberkulosis paru
wilayah kerja Puskesmas Sempor BTA positif di wilayah
1 pada tahun 2015-2016 sebanyak kerja Puskesmas Sempor 1
40 orang. Populasi control dalam pada tahun 2015-2016
penelitian ini adalah semua orang sebanyak 40 orang.
yang bukan penderita Populasi control dalam
Tuberculosis paru BTA positif penelitian ini adalah semua
atau belum dinyatakan menderita orang yang bukan penderita
penyakit Tuberculosis paru di Tuberculosis paru BTA
wilayah kerja Puskesmas Sempor positif atau belum
1 dinyatakan menderita
penyakit Tuberculosis paru
di wilayah kerja Puskesmas
Sempor 1
Sampel, cara Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel
pengambilan data dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah
dengan teknik total sampling dengan teknik total
sejumlah 40 responden. sampling sejumlah 40
Pengambilan sampel kasus dan responden. Pengambilan
control dilakukan di wilayah kerja sampel kasus dan control
Puskesmas Sempor 1 Kabupaten dilakukan di wilayah kerja
Kebumen dengan perbandingan Puskesmas Sempor 1
sampel kasus dan control 1:1. Kabupaten Kebumen
Teknik analisa data menggunakan dengan perbandingan
analisis univariat untuk sampel kasus dan control
menjelaskan atau 1:1.
mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel penelitian, seperti
pendapatan dan status gizi.
Tempat & waktu Tempat penelitian ini adalah di Tempat penelitian ini adalah
penelitian wilayah kerja Puskesmas Sempor di wilayah kerja Puskesmas
1, Kabupaten Kebumen Sempor 1, Kabupaten
Kebumen
Prosedur penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif yang penelitian kuantitatif yang
menggunakan metode survey menggunakan metode
analitik dengan pendekatan case survey analitik dengan
control. Populasi kasus dalam pendekatan case control.
penelitian ini adalah semua Populasi kasus dalam
penderita Tuberkulosis paru BTA penelitian ini adalah semua
positif di wilayah kerja penderita Tuberkulosis paru
Puskesmas Sempor 1 pada tahun BTA positif di wilayah
2015-2016 sebanyak 40 orang. kerja Puskesmas Sempor 1
Populasi control dalam penelitian pada tahun 2015-2016
ini adalah semua orang yang sebanyak 40 orang.
bukan penderita Tuberculosis Populasi control dalam
paru BTA positif atau belum penelitian ini adalah semua
dinyatakan menderita penyakit orang yang bukan penderita
Tuberculosis paru di wilayah Tuberculosis paru BTA
kerja Puskesmas Sempor 1. positif atau belum
Teknik analisa data menggunakan dinyatakan menderita
analisis univariat untuk penyakit Tuberculosis paru
menjelaskan atau di wilayah kerja Puskesmas
mendeskripsikan karakteristik Sempor 1. Teknik analisa
setiap variabel penelitian, seperti data menggunakan analisis
pendapatan dan status gizi. univariat untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel
penelitian, seperti
pendapatan dan status gizi.
Instrument penelitian
yang digunakan
Uji validitas & Hubungan pendapatan dengan Hasil penelitian pada jurnal
reliabilitas kejadian Tuberkulosis paru tersebut menunjukkan
dengan Hasil uji statistik hubungan yang bermakna
didapatkan nilai p= 0,005 yang antara status gizi dengan
berarti p < alpha (0,05), sehingga kejadian Tuberkulosis paru
dengan alpha 5% dapat dengan nilai OR= 3,484
disimpulkan bahwa terdapat (CI= 1,246 – 9, 747) yang
hubungan yang bermakna antara berarti status gizi kurang
pendapatan dengan kejadian beresiko menderita
Tuberkulosis paru. Hasil Tuberkulosis paru sebesar
penelitian didapatkan nilai OR= 3,4 kali dibandingkan
4,421 (CI= 1,638 – 11, 930) yang dengan status gizi cukup.
berarti responden dengan Terdapat hubungan yang
pendapatan rendah beresiko bermakna antara
menderita Tuberkulosis paru pendapatan dengan kejadian
sebesar 4,4 kali dibandingkan Tuberkulosis paru dengan
dengan responden yang nilai OR= 4,421 (CI= 1,638
pendapatannya tinggi – 11, 930) yang berarti
responden dengan
Hubungan status gizi dengan pendapatan rendah beresiko
kejadian Tuberkulosis paru menderita Tuberkulosis
dengan Hasil uji statistik paru sebesar 4,4 kali
didapatkan nilai p= 0,028 yang dibandingkan dengan
berarti p < alpha (0,05), sehingga responden yang
dengan alpha 5% dapat pendapatannya tinggi.
disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara
status gizi dengan kejadian
Tuberkulosis paru. Dan juga
didapatkan nilai OR= 3,484 (CI=
1,246 – 9, 747) yang berarti status
gizi kurang beresiko menderita
Tuberkulosis paru sebesar 3,4 kali
dibandingkan dengan status gizi
cukup.
Cara pengambilan Teknik analisa data menggunakan Teknik analisa data pada
data analisis univariat untuk jurnal tersebut
menjelaskan atau menggunakan analisis
mendeskripsikan karakteristik univariat
setiap variabel penelitian seperti
pendapatan, dan status gizi yang
disajikan dalam bentuk tabel,
grafik atau presentase untuk
memberi gambaran umum hasil
penelitian. Analisa bivariate chi
square dan perhitungan Odds
Ratio (OR)
Definisi operasional
Etik penelitian
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukan Terdapat hubungan antara
hubungan yang bermakna antara status gizi dan pendapatan
status gizi dengan kejadian terhadap kejadian
Tuberculosis paru dengan nilai Tuberculosis paru
OR 3,484 (CI 1,246-9,747) yang
berarti status gizi kurang beresiko
menderita Tuberculosis paru
sebesar 3,4 kali dibandingkan
dengan status gizi cukup.
Terdapat hubungan yang
bermakna antara pendapatan
dengan kejadian Tuberculosis
paru dengan nilai OR 4,421 (CI
1,638-11,930) yang berarti
responden dengan pendekatan
rendah beresiko menderita
Tuberculosis paru sebesar 4,4 kali
dibandingkan dengan responden
yang pendapatannya tinggi
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian
dilakukan menunjukan bahwa yang dilakukan menunjukan
terdapat hubungan antara bahwa terdapat hubungan
pendapatan dengan kejadian antara pendapatan dengan
Tuberculosis paru di wilayah kejadian Tuberculosis paru
kerja Puskesmas Sempor 1, di wilayah kerja Puskesmas
Kabupaten Kebumen (p 0,005) Sempor 1, Kabupaten
dan juga didapatkan nilai OR Kebumen (p 0,005) dan
4,421 (CI 1,638-11,930) yang juga didapatkan nilai OR
berarti pendapatan rendah 4,421 (CI 1,638-11,930)
beresiko menderita Tuberculosis yang berarti pendapatan
paru sebesar 4,4 kali rendah beresiko menderita
dibandingkan dengan pendapatan Tuberculosis paru sebesar
tinggi. 4,4 kali dibandingkan
Berdasarkan hasil penelitian yang dengan pendapatan tinggi.
dilakukan menunjukan hubungan Berdasarkan hasil penelitian
yang bermakna antara status gizi yang dilakukan menunjukan
dengan kejadian Tuberculosis hubungan yang bermakna
paru dengan nilai OR 3,484 (CI antara status gizi dengan
1,246-9,747) yang berarti status kejadian Tuberculosis paru
gizi kurang beresiko menderita dengan nilai OR 3,484 (CI
Tuberculosis paru sebesar 3,4 kali 1,246-9,747) yang berarti
dibandingkan dengan status gizi status gizi kurang beresiko
cukup. menderita Tuberculosis
paru sebesar 3,4 kali
dibandingkan dengan status
gizi cukup.
Rekomendasi
Daftar Pustaka Indarwati, Rini Dwi. (2014). Indarwati, Rini Dwi.
Hubungan Antara Kondisi Sosial (2014). Hubungan Antara
Ekonomi dan Perilaku Hidup Kondisi Sosial Ekonomi
Sehat dengan Status Gizi Pasien dan Perilaku Hidup Sehat
Tuberculosis Paru di Balai Besar dengan Status Gizi Pasien
Kesehatan Paru Masyarakat Tuberculosis Paru di Balai
Surakarta. Skripsi. Surakarta : Besar Kesehatan Paru
Universitas Muhammadiyah Masyarakat Surakarta.
Surakarta Skripsi. Surakarta :
Sudiantara, Ketut.,dkk. (2014). Universitas Muhammadiyah
Factor-Factor yang Surakarta
Mempengaruhi Peningkatan Sudiantara, Ketut.,dkk.
Kasus TB Paru. Denpasar: (2014). Factor-Factor yang
Poltekes Denpasar Mempengaruhi
Peningkatan Kasus TB
Paru. Denpasar: Poltekes
Denpasar

Anda mungkin juga menyukai