0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan11 halaman
Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal ini menganalisis hubungan status gizi dan pendapatan terhadap kejadian tuberculosis paru dengan mengambil sampel 40 responden penderita TB dan kontrol di Puskesmas Sempor 1, Kebumen secara total sampling dan analisis univariat.
Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal ini menganalisis hubungan status gizi dan pendapatan terhadap kejadian tuberculosis paru dengan mengambil sampel 40 responden penderita TB dan kontrol di Puskesmas Sempor 1, Kebumen secara total sampling dan analisis univariat.
Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal ini menganalisis hubungan status gizi dan pendapatan terhadap kejadian tuberculosis paru dengan mengambil sampel 40 responden penderita TB dan kontrol di Puskesmas Sempor 1, Kebumen secara total sampling dan analisis univariat.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PENDAPATAN TERHADAP KEJADIAN
TUBERKULOSIS PARU
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Kebutuhan Mata Kuliah Metodologi Keperawatan
DISUSUN OLEH :
1. Moch Ihsan Prasetyo (A11801792)
2. Muh yuhbi reza syafi’I (A11801793)
3. Nada Rahma Wardani (A11801794)
4. Nanda Karunia hanifah (A11801795)
5. Ngafif Prayoga (A11801796)
6. Nofita Tri Septiyan (A11801798)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2021 ITEM RINGKASAN HASIL ANALISIS KELOMPOK Judul Hubungan Status Gizi dan Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap Kejadian Pendapatan Terhadap Tuberkulosis Paru Kejadian Tuberkulosis Paru. Pada jurnal tersebut terdapat 3 variabel yaitu variabel hubungan status gizi dan variable pendapatan dihubungkan dengan variable kejadian tuberculosis paru. Jurnal ini merupakan jurnal korelasional karena penelitian yang menghubungkan minimal dua variable. Penulis Isma Yuniar, Sarwono, Susi Dwi Isma Yuniar, Sarwono, Susi Lestari Dwi Lestari STIKES Muhammadiyah STIKES Muhammadiyah Gombong Gombong Latar belakang Tuberculosis paru merupakan Latar belakang pada jurnal masalah penyebab kematian utama di tersebut sudah memuat banyak Negara-negara 5W+ 1H dengan fenomena berkembang. Data WHO mencatat yang ada hubungan status Indonesia menempati urutan ke-3 gizi dan pendapatan sedunia dalam hal jumlah terhadap kejadian penderita Tuberculosis paru, tuberculosis paru setelah India dan China (WHO, 2013). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2016-1 November 2016 di Wilayah kerja Puskesmas Sempor ditemukan data penderita Tuberculosis paru tahun 2015 sebanyak 19 orang. Hasil data yang didapatkan dari 10 orang penderita Tuberculosis paru adalah 8 orang memiliki pengetahuan yang kurang. Delapan orang dengan pendapatan rendah dikarenakan mayoritas pekerjaan adalah buruh. Delapan orang dengan gizi yang kurang akibat pendapatan yang rendah menyebabkan ketidakmampuan menyediakan makanan yang bergizi dan pengetahuan yang kurang menyebabkan seseorang kesulitan untuk menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif, dan berkesinambungan. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang factor-faktor yang beresiko terhadap kejadian Tuberculosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sempor 1, Kabupaten Kebumen Tujuan umum & Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui tujuan khusus mengetahui hubungan antara hubungan antara penelitian pendapatan, status nutrisi terhadap pendapatan, status nutrisi kejadian tuberculosis paru terhadap kejadian tuberculosis paru Manfaat penelitian Manfaat penelitian adalah untuk Untuk membuktikan ada membuktikan ada hubungan hubungan antara antara pendapatan, status nutrisi pendapatan, status nutrisi terhadap kejadian tuberculosis terhadap kejadian paru di wilayah kerja Puskesmas tuberculosis paru di wilayah Sempor 1, Kabupaten Kebumen kerja Puskesmas Sempor 1, Kabupaten Kebumen Isi tinjauan pustaka Tuberculosis paru merupakan Tuberculosis paru penyebab kematian utama di merupakan penyebab banyak Negara-negara kematian utama di banyak berkembang. Data WHO mencatat Negara-negara berkembang. Indonesia menempati urutan ke-3 Data WHO mencatat sedunia dalam hal jumlah Indonesia menempati urutan penderita Tuberculosis paru, ke-3 sedunia dalam hal setelah India dan China (WHO, jumlah penderita 2013). Tuberculosis paru, setelah Menurut Binongko (2012) dalam India dan China (WHO, maksalmina |(2013), salah satu 2013). factor yang mempengaruhi Menurut Binongko (2012) penyakit Tuberculosis adalah dalam maksalmina |(2013), status gizi. Status gizi adalah salah satu factor yang salah satu factor terpenting dalam mempengaruhi penyakit pertahanan tubuh terhadap infeksi. Tuberculosis adalah status Pada keadaan gizi yang buruk gizi. Status gizi adalah salah maka reaksi kekebalan tubuh akan satu factor terpenting dalam melemah sehingga kemampuan pertahanan tubuh terhadap dalam mempertahankan diri infeksi. Pada keadaan gizi terhadap infeksi menurun yang buruk maka reaksi (Patiung,2014). kekebalan tubuh akan melemah sehingga kemampuan dalam mempertahankan diri terhadap infeksi menurun (Patiung,2014). Kerangka teori Kerangka konsep Hipotesis (bila ada) Jenis/desain Penelitian ini merupakan Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kuantitatif yang penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survey menggunakan metode analitik dengan pendekatan case survey analitik dengan control pendekatan case control Populasi Populasi kasus dalam penelitian Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita dijurnal adalah semua Tuberkulosis paru BTA positif di penderita Tuberkulosis paru wilayah kerja Puskesmas Sempor BTA positif di wilayah 1 pada tahun 2015-2016 sebanyak kerja Puskesmas Sempor 1 40 orang. Populasi control dalam pada tahun 2015-2016 penelitian ini adalah semua orang sebanyak 40 orang. yang bukan penderita Populasi control dalam Tuberculosis paru BTA positif penelitian ini adalah semua atau belum dinyatakan menderita orang yang bukan penderita penyakit Tuberculosis paru di Tuberculosis paru BTA wilayah kerja Puskesmas Sempor positif atau belum 1 dinyatakan menderita penyakit Tuberculosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sempor 1 Sampel, cara Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel pengambilan data dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah dengan teknik total sampling dengan teknik total sejumlah 40 responden. sampling sejumlah 40 Pengambilan sampel kasus dan responden. Pengambilan control dilakukan di wilayah kerja sampel kasus dan control Puskesmas Sempor 1 Kabupaten dilakukan di wilayah kerja Kebumen dengan perbandingan Puskesmas Sempor 1 sampel kasus dan control 1:1. Kabupaten Kebumen Teknik analisa data menggunakan dengan perbandingan analisis univariat untuk sampel kasus dan control menjelaskan atau 1:1. mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, seperti pendapatan dan status gizi. Tempat & waktu Tempat penelitian ini adalah di Tempat penelitian ini adalah penelitian wilayah kerja Puskesmas Sempor di wilayah kerja Puskesmas 1, Kabupaten Kebumen Sempor 1, Kabupaten Kebumen Prosedur penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survey menggunakan metode analitik dengan pendekatan case survey analitik dengan control. Populasi kasus dalam pendekatan case control. penelitian ini adalah semua Populasi kasus dalam penderita Tuberkulosis paru BTA penelitian ini adalah semua positif di wilayah kerja penderita Tuberkulosis paru Puskesmas Sempor 1 pada tahun BTA positif di wilayah 2015-2016 sebanyak 40 orang. kerja Puskesmas Sempor 1 Populasi control dalam penelitian pada tahun 2015-2016 ini adalah semua orang yang sebanyak 40 orang. bukan penderita Tuberculosis Populasi control dalam paru BTA positif atau belum penelitian ini adalah semua dinyatakan menderita penyakit orang yang bukan penderita Tuberculosis paru di wilayah Tuberculosis paru BTA kerja Puskesmas Sempor 1. positif atau belum Teknik analisa data menggunakan dinyatakan menderita analisis univariat untuk penyakit Tuberculosis paru menjelaskan atau di wilayah kerja Puskesmas mendeskripsikan karakteristik Sempor 1. Teknik analisa setiap variabel penelitian, seperti data menggunakan analisis pendapatan dan status gizi. univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, seperti pendapatan dan status gizi. Instrument penelitian yang digunakan Uji validitas & Hubungan pendapatan dengan Hasil penelitian pada jurnal reliabilitas kejadian Tuberkulosis paru tersebut menunjukkan dengan Hasil uji statistik hubungan yang bermakna didapatkan nilai p= 0,005 yang antara status gizi dengan berarti p < alpha (0,05), sehingga kejadian Tuberkulosis paru dengan alpha 5% dapat dengan nilai OR= 3,484 disimpulkan bahwa terdapat (CI= 1,246 – 9, 747) yang hubungan yang bermakna antara berarti status gizi kurang pendapatan dengan kejadian beresiko menderita Tuberkulosis paru. Hasil Tuberkulosis paru sebesar penelitian didapatkan nilai OR= 3,4 kali dibandingkan 4,421 (CI= 1,638 – 11, 930) yang dengan status gizi cukup. berarti responden dengan Terdapat hubungan yang pendapatan rendah beresiko bermakna antara menderita Tuberkulosis paru pendapatan dengan kejadian sebesar 4,4 kali dibandingkan Tuberkulosis paru dengan dengan responden yang nilai OR= 4,421 (CI= 1,638 pendapatannya tinggi – 11, 930) yang berarti responden dengan Hubungan status gizi dengan pendapatan rendah beresiko kejadian Tuberkulosis paru menderita Tuberkulosis dengan Hasil uji statistik paru sebesar 4,4 kali didapatkan nilai p= 0,028 yang dibandingkan dengan berarti p < alpha (0,05), sehingga responden yang dengan alpha 5% dapat pendapatannya tinggi. disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian Tuberkulosis paru. Dan juga didapatkan nilai OR= 3,484 (CI= 1,246 – 9, 747) yang berarti status gizi kurang beresiko menderita Tuberkulosis paru sebesar 3,4 kali dibandingkan dengan status gizi cukup. Cara pengambilan Teknik analisa data menggunakan Teknik analisa data pada data analisis univariat untuk jurnal tersebut menjelaskan atau menggunakan analisis mendeskripsikan karakteristik univariat setiap variabel penelitian seperti pendapatan, dan status gizi yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau presentase untuk memberi gambaran umum hasil penelitian. Analisa bivariate chi square dan perhitungan Odds Ratio (OR) Definisi operasional Etik penelitian Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukan Terdapat hubungan antara hubungan yang bermakna antara status gizi dan pendapatan status gizi dengan kejadian terhadap kejadian Tuberculosis paru dengan nilai Tuberculosis paru OR 3,484 (CI 1,246-9,747) yang berarti status gizi kurang beresiko menderita Tuberculosis paru sebesar 3,4 kali dibandingkan dengan status gizi cukup. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan kejadian Tuberculosis paru dengan nilai OR 4,421 (CI 1,638-11,930) yang berarti responden dengan pendekatan rendah beresiko menderita Tuberculosis paru sebesar 4,4 kali dibandingkan dengan responden yang pendapatannya tinggi Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian dilakukan menunjukan bahwa yang dilakukan menunjukan terdapat hubungan antara bahwa terdapat hubungan pendapatan dengan kejadian antara pendapatan dengan Tuberculosis paru di wilayah kejadian Tuberculosis paru kerja Puskesmas Sempor 1, di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Kebumen (p 0,005) Sempor 1, Kabupaten dan juga didapatkan nilai OR Kebumen (p 0,005) dan 4,421 (CI 1,638-11,930) yang juga didapatkan nilai OR berarti pendapatan rendah 4,421 (CI 1,638-11,930) beresiko menderita Tuberculosis yang berarti pendapatan paru sebesar 4,4 kali rendah beresiko menderita dibandingkan dengan pendapatan Tuberculosis paru sebesar tinggi. 4,4 kali dibandingkan Berdasarkan hasil penelitian yang dengan pendapatan tinggi. dilakukan menunjukan hubungan Berdasarkan hasil penelitian yang bermakna antara status gizi yang dilakukan menunjukan dengan kejadian Tuberculosis hubungan yang bermakna paru dengan nilai OR 3,484 (CI antara status gizi dengan 1,246-9,747) yang berarti status kejadian Tuberculosis paru gizi kurang beresiko menderita dengan nilai OR 3,484 (CI Tuberculosis paru sebesar 3,4 kali 1,246-9,747) yang berarti dibandingkan dengan status gizi status gizi kurang beresiko cukup. menderita Tuberculosis paru sebesar 3,4 kali dibandingkan dengan status gizi cukup. Rekomendasi Daftar Pustaka Indarwati, Rini Dwi. (2014). Indarwati, Rini Dwi. Hubungan Antara Kondisi Sosial (2014). Hubungan Antara Ekonomi dan Perilaku Hidup Kondisi Sosial Ekonomi Sehat dengan Status Gizi Pasien dan Perilaku Hidup Sehat Tuberculosis Paru di Balai Besar dengan Status Gizi Pasien Kesehatan Paru Masyarakat Tuberculosis Paru di Balai Surakarta. Skripsi. Surakarta : Besar Kesehatan Paru Universitas Muhammadiyah Masyarakat Surakarta. Surakarta Skripsi. Surakarta : Sudiantara, Ketut.,dkk. (2014). Universitas Muhammadiyah Factor-Factor yang Surakarta Mempengaruhi Peningkatan Sudiantara, Ketut.,dkk. Kasus TB Paru. Denpasar: (2014). Factor-Factor yang Poltekes Denpasar Mempengaruhi Peningkatan Kasus TB Paru. Denpasar: Poltekes Denpasar