PENDAHULUAN
atas dan saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah infeksi saluran
sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi
saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
(P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan
yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu
di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat
(38%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%), China (3,5%), Sudan (1,5%), dan
Nepal (0,3%). Dimana ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian
dengan membunuh ± 4 juta dari _ 13 juta anak balita setiap tahun. Ketua Unit
1
juta anak balita meninggal dunia dan 16 persen dari jumlah tersebut
meskipun menurun masih ada banyak yang mengalami ISPA dan menjadi
pertahunnya (Kemenkes,2018).
empat terbanyak setelah Papua sebesar 10,5 %, Bengkulu sebesar 8,8 %, dan
tahun 2018 total penderita ISPA sebanyak 54.174 orang penderita dan pada
tahun 2019 sudah tercatat sebanyak 32.450 orang penderita (Dinkes, 2018).
keluarga untuk berperilaku hidup bersih sehat (Nadesul, 2008 dalam Yuliana,
2009). Perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah pada keluarga
2
sangat rentan terhadap berbagai penyakit seperti ISPA karena daya tahan
kesehatan pada anak sehingga anak tidak mudah terserang suatu penyakit
Nadhilah Zhafirah, 2018, tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan,
sehat, memberantas jentik nyamuk, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah
3
Hasil survei pengambilan data awal pada tanggal 17 Desember 2019
bahwa penderita ISPA pada Puskesmas Pasir Panjang secara keseluruhan pada
bulan Oktober sebanyak 629 penderita dan bulan September sebanyak 439
penderita dan pada bulan Agustus 524 penderita. Data yang didapatkan pada
Sedangkan pada Anak usia 6 sampai 11 tahun pada bulan oktober sebanyak 83
Hidup Bersih Sehat Dengan kejadian Penyakit ISPA pada Anak Usia 6
4
1. Mengindentifikasi penyakit ISPA pada anak usia 6 sampai 11 tahun di
panjang.
Pasir Panjang
5
Hidup Bersih Sehat Dengan kejadian Penyakit ISPA pada Anak Usia 6
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetian
menyebar melalui udara. Penyakit ini dapat menular apabila virus atau
bakteri yang terbawa dalam droplet terhirup oleh orang sehat. Droplet
renik atau bakteri, virus, maupun riketsia, tanpa atau disertai radang
7
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan
demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak
golongan yaitu :
pilek.
8
2. Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain seperti
kesukaran
partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mukosa. Gerakan
asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran
Menurut WHO, sekresi lendir atau gejala pilek terjadi juga pada
9
pencemaran udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran
2.1.2 Etiologi
300 jenis bakteri, virus, dan riketsia ISPA bagian atas umumnya
(R, 2016)
2.1.3 Penularan
10
ISPA bermula pada saat mikriorganisme atau atau zat asing seperti
waktu batuk banyak virus dan kuman yang dikeluarkan dan dapat
2016).
1. ISPA Ringan
a. Batuk
2. ISPA Sedang
a. Pernapasan cepat.
11
d. Sakit atau keluar cairan dari telinga
3. ISPA Berat
b. Kesadaran menurun
luar ruangan
5. Imunisasi
6. Kepadatan Penduduk.
dilakukan
2. Immunisasi.
12
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
antara lain :
cukup gizi.
13
5. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis
6. Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
14
pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan (Notoatmodjo,
2007).
penyakit.
sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang sehatpun
seoptimal mungkin.
15
d. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan
(health seeking behavior).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan
seseorang pada saat menderita penyakit atau kecelakaan. Tindakan
atau perilaku ini di mulai dari mengobati sendiri (self treatment)
sampai mencari pengobatan lain.
2.5 Perilaku kesehatan lingkungan
Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang
merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
budaya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.
Dengan perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya
sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga, atau
masyarakat. limbah dan sebagainya (Maulana, 2009).
Becker (1979) dalam Notoatmodjo (2007) membuat klasifikasi lain
tentang perilaku kesehatan :
a. Perilaku hidup sehat.
Perilaku hidup sehat adalah hal-hal yang berkaitan dengan
tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
b. Perilaku sakit
orang sakit atau anaknya, ada beberapa tindakan atau perilaku yang
16
c. Didiamkan saja (No action) artinya sakit tersebut diabaikan dan
apotek.
mempercepat kesembuhannya.
17
penyembuhannya.
sebagainya.
(bapak dan ibu) dan anak serta anggota keluarga yang lain dalam
PHBS tatanan rumah tangga adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
b. Manfaat
Perilaku hidup bersih dan sehat sangat banyak bermanfaat bagi
penduduk Indonesia, yaitu (Kamisah, 2009) :
1) Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah
sakit.
anggota keluarga.
18
dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
c. Manajemen Pelaksanaan
keluarga yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak
1. Umur
dalam Hidup Bersih dan sehat keluarga tidak hanya diukur dari
2. Pendidikan
19
merupakan salah satu usaha pengorganisasian
3. Pekerjaan
hanya diukur dari aspek fisik dan mental saja, tetapi juga
20
2.5 Kerangka Teori
Konsep ISPA
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Penularan
4. Gejala Klinis
5. Faktor yang
mempengaruhi
6. Upaya
Pencegahan
7. Perawatan ISPA
Konsep PHBS
1. Perilaku Hidup bersih
dan sehat
2. Perilaku kesehatan
3. Perilaku kesehatan
lingkungan
4. Perilaku hidup bersih
sehat
5. Perilaku hidup bersih
bersih sehat pada
keluarga