LATAR BELAKANG
Tn.ZN berusia 61 tahun memiliki penyakit hipertensi yang sudah
dideritanya sejak muda. Beliau mengatakan ayahnya juga memiliki riwayat
hipertensi hingga berujung pada stroke selama 10 tahun sebelum akhirnya
meninggal dunia. Tn.ZN mengakui bahwa penyakit ini tidak hanya timbul dari
faktor keturunan namun juga gaya hidup dan pola makan, dimana sejak dulu
beliau adalah perokok aktif namun berhenti sejak tahun 2010. Kondisi
hipertensi membuat beliau selalu rutin mengkonsumsi amlodipin setiap malam
selama kurang lebih 2 tahun belakangan, dan menghentikan konsumsi gula.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil TD:150/100MmHg,
N:98x/mnt. Beliau berhenti bekerja tahun 2020 saat usianya menginjak tepat
60 tahun, selama 1 tahun belakangan beliau menghabiskan waktunya dengan
berwirausaha (membuka kios). Aktifitas fisik yang kurang dan jenuhnya
rutinitas membuat Tn.ZN rentan mengalami perburukan kondisi fisik.
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dan pengkajian yang sudah
dilakukan sebelumnya maka penulis mengambil diagnosa keperawatan:
“Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Dibuktikan Dengan Hipertensi”
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
SDKI SLKI SIKI
D.0015 Setelah dilakukan I.05183 Promosi latihan fisik
Resiko perfusi tindakan keperawatan
perifer tidak selama 1x30 menit Observasi
efektif diharapkan 1. Identifikasi pengalaman
dibuktikan L.02001 perfusi perifer olahraga sebelumnya
dengan meningkat dengan 2. Identifikasi hambatan untuk
hipertensi kriteria hasil: berolahraga
1. Denyut nadi perifer 3. Monitor kepatuhan
meningkat menjalankan program
2. Warna kulit pucat latihan
menurun 4. Monitor respons terhada
3. Akral membaik program latihan
4. Turgor kulit Terapeutik
membaik 1. Fasilitasi dalam
mengembangkan program
latihan yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan.
2. Fasilitasi dalam menentukan
tujuan jangka panjang dan
jangka pendek latihan.
3. Lakukan aktivitas olahraga
bersama pasien
4. Berikan umpan balik positif
terhadap upaya yang
dijalankan pasien
Edukasi
1. Jelaskan manfaat kesehatan
dan efek fisiologis olahraga
2. Jelaskan frekuensi, durasi
dan intensitas program
latihan yang diinginkan
3. Ajarkan teknik mengindari
cedera saat berolahraga
4. Ajarkan teknik pernapasan
yang tepat untuk
memaksimalkan penyerapan
oksigen saat berolahraga
D. RANCANGAN KEGIATAN
1. Topik : senam hipertensi
2. Metode : penjelasan dan gerakan terstruktur
3. Media : laptop, video senam hipertensi
4. Waktu dan tempat : Rumah Tn.ZN / rabu, 19 mey 2021
5. SOP :
TERAPI SENAM HIPERTENSI
No Dokumen : 09
STANDAR
No Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman :
1. Pengertian Terapi ini merupakan tindakan (terapi aktivitas) pada klien yang mengalami
tekanan darah tinggi. senam hipertensi adalah suatu gerakan yang
dilakukan secara teratur dan terorganisasi bagi penderita hipertensi yang
bertujuan untuk melancarkan atau menurunkan tekanan intra vaskular.
2. Tujuan 1. Melancarkan sirkulasi darah
2. Menurunkan tekanan darah tinggi
3. Mencegah stroke
4. Mencegah penyakit gagal jantung
5. Mengurangi obesitas bila dilakukan secara rutin
6. Menjaga kebugaran jasmani
3. Kebijakan Permenkes Nomor 809 Tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan
Keluarga
4. Referensi Allender, JA & Spradley BW (2005), Community health nursing, promoting
and protecting the public’s health, 6th ed, Philadelphia, Lippincott
Williams & Wilkins.
Barbara C. Long (1996), Essential of Medical Surgical Nursing – A Nursing
Process Approach, The CV Mosby Company USA
Mc. Murray A (2003), Community health and wellness; a sosioecological
approach, 2nd ed, Australia, Southwood press.
Pender, N.J, Murdaugh, C.L, & Parsons, M.A (2002), Health promotion in
nursing practice, 4th , New Jersey, Pearson Education, Inc.
Wright, LM & Leahey, M (1994), Nurses and family; a guide to family
assessment and intervention, 2nd ed, Philadelphia, F.A davis Company.
5. Prosedur/La 1. Persiapan
ngkah- - Klien : Klien diberi tahu
langkah - Alat/bahan : tidak ada alat/bahan yang spesifik
- Lingkungan : Ruangan yang tenang
2. Pelaksanaan
a. Tahap Pemanasan
Lakukan pemanasan dengan jalan di tempat 3x8, setelah
pemanasan kemudian masuk ke gerakan inti.
b. Gerakan inti :
1) Tepuk tangan 4x8 2) Tepuk jari 4 x 8
12) Menepuk lengan dan bahu kiri dan kanan masing-masing 2x8
18) Posisikan tangan di perut, injit sambil menarik nafas dalam 2x8
Lakukan senam tersebut setiap hari pada pagi dan sore hari
3.Penilaian
Perhatikan respons klien saat latihan
Oleh: