Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI MODALITAS SENAM LANSIA

DENGAN HIPERTENSI DI ALALAK SELATAN RT 14

Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan


Tugas Profesi Keperawatan Gerontik
Program Profesi Ners

Disusun Oleh Kelompok 1A.2


1. Akhmad Zarjani, S.Kep
2. Firda Apriyanti, S.Kep
3. Hadijatul Jannah, S.Kep
4. Ellysa Seprina, S.Kep
5. Emylliana, S.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
BANJARMASIN, 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah
mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan
ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama dalam bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan
hidup manusia. Akibatnya penduduk yang berusia lanjut meningkat dan
bertambah cenderung lebih cepat, sehingga istilah baby boom pada masa lalu
berhanti menjadi ledakan penduduk usia lanjut (Nugroho, 2010).
Badan pusat statistik menunjukkan bahwa populasi penduduk lansia di Indonesia
pada tahun 2008 sebesar 8,55 % dari keseluruhan jumlah penduduk. Di Negara-
negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga
yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah
penduduk usia lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada para lansia
agar lansia tidak hanya berumur panjang tetapi juga mendapatkan dan menikmati
masa tuanya dengan bahagia serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan dari 10 orang lansia 5
diantaranya menderita hipertensi di Alalak Selatan RT 04. Sehingga mahasiswa
ners kelompok 2A.3 tertarik untuk melakukan terapi modalitas kepada para
lansia di Alalak Selatan RT 04 dalam kegiatan senam lansia.

1. 2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan senam lansia denga hipertensi, klien dapat
mempratekkan secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan
darah.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hiepertensi selama 15
menit di Alalak Selatan RT 04, maka klien mampu :
1) Memahami tentang penyakit hipertensi
2) Mampu mempraktekkan latihan senam lansia dengan hipertensi
secara mandiri
BAB II
SISTEMATIKA KEGIATAN

2.1 Kriteria Klien


Para lansia di Alalak Selatan RT 14 yang menderita hipertensi.
2.2 Pelaksanaan
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
2.3 Rencana Kegiatan
2.3.1. Kegiatan : Pendidikan Kesehatan dan Latihan senam untuk lansia
dengan hipertensi
2.3.2. Materi : Materi tentang penyakit Hipertensi Teknik senam lansia
dengan hipertensi
2.3.3. Media : Laptop, LCD, Video Senam Lansia, Leaflet
2.3.4. Denah ruang pertemuan

Keterangan :

= Terapis/ Perawat

= Peserta senam/lansia

2.4 Susunan Kepantian Dan Uraian Tugas


Moderator + Instruktur : Nira Wulandary, S.Kep
Penyaji + Instruktur : Muhammad Riswan Hdayat, S.Kep
Fasilitator + Instruktur : Merawati,.Kep
Dokumentasi + Instruktur : Jauhar Latifah, S.Kep
Notulen + Instruktur : Nadiya Pebriyana, S.Kep
2.5 Uraian Tugas diantaranya :
Moderator : Memipin jalannya acara kegiatan
Penyaji : Menyampaikan materi tentang penyakit hipertensi
secara singkat
Instruktur : Mengajarkan para lansia untuk senam lansia dengan hiepertensi
Notulen : Membuat notulen mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
Fasilitator : Mengarahkan dan membantu klien dalam melakukan senam
Dokumen tasi : Mendokumentasi jalannya kegiatan.
2.6 Susunan Acara
Kegiatan
No Langkah-langkah Waktu Kegiatan Mahasiswa
Sasaran

1 Pembukaan 3 menit Memberi salam. Memperhatikan

Memperkenalkan diri. Menjawab


salam
Menjelaskan maksud dan
tujuan.

2 Penjelasan 10 menit Penyajian materi. Mengikuti


kegiatan
penyuluhan
sampai selesai

3 Demontrasi latihan senam 15 menit Mendemostrasikan Peserta ikut


latihan sena m hipertensi berperan aktif
dalam
memperagakan
senam
hipertensi

4 Evalusia 5 menit Moderator meminta Memberikan


peserta latihan senam pertanyaan
untuk menjelaskan/ seputar film
menyampaikan tentang yang
materi hipertensi dan ditayangkan
mendemonstrasikan dan materi
kembali langkah-langkah telah disajikan
senam hipertensi ( yang
mampu diingat ).

5 Penutup 2 menit Memberi salam Menjawab


salam
2.7 Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya
2) Media sudah disiapkan
3) Materi sudah siap
4) Satuan acara sudah disiapkan
b. Evaluasi proses
1) Klien kooperatif saat mendengarkan materi yang disampaikan
2) Klien memperhatikan saat terapis mendemonstrasikan latihan senam
hipertensi
c. Evalusia Hasil
1) Peserta berjumlah 5 orang
2) Klien mampu memahami penyakit hipertensi
3) Klien mampu mendemonstrasikan latihan senam hipertensi secara
mandiri
BAB III
MATERI PENYULUHAN

3.1 Konsep Senam Hipertensi Pada Lansia


3.1.1 Pengertian
Menurut Irianto (2014) senam didefinisikan sebagai suatu latihan
tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara
sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan
meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan
menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Senam lansia adalah olahraga
ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada
lansia. Aktifitas olahraga ini dapat membantu tubuh agar tetap bugar
dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung
bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang
berkeliaran di dalam tubuh.
3.1.2 Jenis Senam Lansia
a. Senam kebugaran lansia
b. Senam otak
c. Senam osteoporosis
d. Senam hiepertensi
e. Senam diabetes militus
f. Olahraga rekreatif/jalan santai
3.1.3 Manfaat Olahraga Bagi Lansia
Sangat bermanfaat untuk menghambat proses penuaan/degenerative
dan sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pralansia (45
tahun) dan usia lansia (65 tahun keatas). Selain itu juga bermanfaat
dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan
teratur (Widianti, 2010). Dengan mengikuti senam lansia efek
minimalnya adalah lansia mersa berbahagia, senantiasa bergembira,
bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
Menurut Nugroho (2010) manfaat dari olahraga bagi lanjut usia antara
lain adalah memperlancar proses degenerasu kerana perubahan usia,
mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam
kehidupan (adaptasi), fungsi melindungi yakni memperbaiki tenaga
cadangan dalm fungsinya terhadap bertambahnya tuntunan, misalnya
sakit.
3.1.4 Tujuan Senam Lansia Dengan Hipertensi
a. Melebarkan pembuluh darah
b. Tahanan pembuluh darah menurun
c. Berkurangnya hormin yang memacu peningkatan tekanan darah
d. Menurunkan lemak/kolesterol yang tinggi (Udjianti, 2011).
3.1.5 Indikasi Senam Lansia
Indikasi dilakukan senam lansia dengan hipertensi adalah klien yang
menderita hipertensi.
3.1.6 Kontraindikasi
Klien dengan fraktur ekstremitas bawah dan klien dengan bedrest
total.

3.2 Konsep Hipertensi


3.2.1 Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darh tinggi adalah suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara menerus lebih dari
satu periode. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang
bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung di dalam
pembuluh darah. (Udjianti, 2011)
Hipertensi adalh meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten.
(Nurarif & Kusuma, 2013)
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan
peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortalitas). (Aspiani, 2014)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya
diatas 90 mmHg.
KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi sedang 140-160 90-95
Hipertensi berat > 180 > 150

3.2.2 Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan perubahan pada :
1.Elastisitas dinding aorta menurun
2.Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3.Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun
4.Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.:
1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
b. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
c. Konsumsi garam yang tinggi
d. Kegemukan atau makan berlebihan
e. Stress
f. Merokok
g. Minum alcohol

3.2.3 Tanda dan Gejala Hipertensi


1. Kepala terasa pusing
2. Rasa berkunang-kunang
3. Rasa pegal di bahu
4. Rasa berat di tengkuk leher
5. Kurang tidur atau kurang tidur
6. Gangguan penglihatan
7. Kesemutan pada kaki dan tangan

3.2.4 Penatalaksanaan Hipertensi


a. Kontrol Tekanan Darah
Dilakukan setiap satu minggu sekali ke pusat pelayanan terdekat
b. Berobat secara berkala atau teratur
Apabila sudah didiagnosa Hipertensi, pengobatan secara berkala
guna menghindari komplikasi .
c. Diet
DIET PADA PASEN HIPERTENSI
1. Diet yang diberikan : rendah garam (RG)
Tujuan diet : membantu menghilangkan retensi garam/air
dalam tubuh, menurunkan tekanan darah.
Syarat diet : cukup energi, protein, mineral dan vitamin, bentuk
makanan sesuai keadaan penyakit, jumlah Natrium disesuaikan
dengan hipertensi.
2. Makanan Yang Dianjurkan
1) Sumber karbohidrat : beras, kentang, singkong, terigu, gula,
dll
2) Sumber Protein hewani : daging ayam (tidak bagian kulit
karena banyak mengandung lemak), ikan, putih telur (karena
kuning telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
darah) maksimal 1 butir/hari.
3) Sumber protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil
olahannya seperti tahu, tempe, oncom dan sebagainya.
4) Sayuran : Sayuran hijau seperti sawi hijau, kacang panjang
5) Buah :Semua macam buah
6) Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju,
yoghurt, mentega, margarine. Tapi hati-hati pada lansia yang
tidak toleransi tehadap produk susu.
7) Bumbu : kunyit, bawang, jahe, dll.
3. Makanan Yang Perlu Dihindari :
1) Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan
alcohol
2) Semua daging yang banyak mengandung lemak
3) Jerohan
4) Daging asap, daging kalengan, ikan yang diawetkan.
4. Adapun cara memasak bahan makanan yang baik :
1) Cara-cara memasak yang baik adalah dengan cara merebus,
mengukus, mengungkep, menumis, memanggang atau
membakar
2) Hindarkan makanan yang diolah dengan cara menggoreng.

d. Olahraga teratur
Olah raga disesuaikan dengan kemampuan beraktifitas dan fisik.
Contoh: jalan santai dan senam lansia, dan dilakukan setiap hari,
kurang lebih 15 – 20 menit.
e. Hindari Stres
Melaksanakan pola hidup secara sehat, apa adanya dan
teratur.akan menghindari gangguan fisik dan psikologis.

3.2.5 Cara Mencegah Hipertensi


Pencegahan penyakit hipertensi ada 2, yaitu:
a. Pencegahan Primer.
1. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga
agar tidak terjadi komplikasi seperti penyakit DM, Stroke dsb.
2.Tidak Merokok.
3.Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi
rendah garam.
4.Melakukan olahraga setiap hari
b. Pencegahan Lain
1.Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
2.Diet rendah garam dan diet lunak.
3.Mengubah kebiasaan hidup.
4.Olahraga secara teratur.
5.Kontrol tekanan darah secara teratur.
6.Obat-obatan anti hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA
Irianto, D. P. 2014. Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Nugroho, W. 2010. Keperawatan Gerontik Edisi 3. Jakarta : EGC
Udjianti, W. J. 2011. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika
Widianti, A. T. dan Proverawati. A. 2010. Senam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. EGC : Jakarta
Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.EGC : Jakarta
Guyton, Arthur C.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC : Jakarta
Long, Barbara C.1996.Keperawatan Medikal Bedah. Yayasan IAPK Padjajaran :
Bandung

Banjarmasin, Juli 2019


Ketua Kelompok,

(Muhammad Riswan Hidayat, S.Kep)

Preseptor Akademik,

( Sri Sundari , Ns.,M.Kep )

Anda mungkin juga menyukai