DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
HERDI HARDJA
NELI NURAENI
MAULANA YUSUF
ANISYA FUJI LESTARI
SANDI RUSTANDI
RATU SUCI APRILIANI
RYALDI SERVIANA
DESI GARTINA
ANDI SOFAN
SITI DWI YOLIA
HIPNI MAULANA
SULISTIAWATI
DONI RAMDANI
FYRDA
REGA REPANGGA
DESI CHOERUNNISA
WIKY WIJAKSANA
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi, klien dapat
mempraktekkan secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan darah.
Setelah selesai mengikuti senam otak, para kelayan dapat menerapkan Senam
Otak sebagai kegiatan olahraga rutin.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi selama 15 menit di Wisma
Asisi Kota Sukabumi bagian atas, maka klien mampu :
a. Mamahami tentang penyakit hipertensi
b. Mampu mempraktekkan latihan senam lansia dengan hipertensi secara mandiri.
c. Mengikuti senam otak dengan lancar sampai selesai
d. Memahami konsep senam otak untuk lansia
e. Mendemonstrasikan senam otak
BAB II
SISTEMATIKA KEGIATAN
A. Kriteria Klien
Semua lansia di Wisma Asisi yang menderita hipertensi.
Klien sehat fisik dan jasmani
Klien kooperatif dan komunikasi baik
Klien usia 50 tahun sampai dengan 75 tahun
B. Pelaksanaan
Hari/ tanggal : Selasa, 12 November 2013
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Wisma Asisi Kota Sukabumi
C. Rencana Kegiatan
1. Kegiatan : latihan senam untuk lansia dengan hipertensi, latihan senam otak
2. Materi :
teknik senam lansia dengan hipertensi ; pengertian, tujuan, indikasi, dan kontra
indikasi.
teknik senam otak ; pengertian, tujuan, indikasi, dan kontra indikasi.
3. Media :
a. Laptop
b. LCD
c. Video senam lansia
d. kursi
D. Teknik/Strategi
12 15
Keterangan:
: moderator + instruktur
: fasilitator
: notulen
: observer + dokumentasi
: penyaji + instruktur
: pasien
F. Susunan Acara
2. Selama kegiatan peserta dilarang meninggalkan tempat kegiatan kecuali dengan ijin
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya
b. Media sudah disiapkan
c. Materi sudah siap
d. Satuan acara sudah disiapkan
2. Evaluasi proses
a. Klien mampu memahami penyakit hipertensi
b. Klien mampu mendemonstrasikan latihan senam hipertensi secara mandiri
NO JABATAN SENAM OTAK
1 Penanggung jawab
2 Sekretaris/notulen
3 Moderator
4 Pemimpin senam otak
5 Peserta
6 Observer
7 Fasilitator
1. Penanggung Jawab
2. Sekretaris
senam otak.
3. Moderator
Uraian tugas : Membuka acara kegiatan senam otak dan perkenalan, menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan, tujuan kegiatan, mengatur waktu kegiatan dan menutup
permainan.
4. Pemandu senam
Uraian tugas : Memandu dan memimpin jalannya senam otak, menanyakan respon
5. Fasilitator
Uraian tugas : Menfasilitsi, menyiapkan dan mengajak kelayan mengikuti kegiatan yang
Uraian tugas : Mengamati jalannya kegiatan, mencatat respon kelayan selama kegiatan
jalannya kegiatan dan membuat usulan terhadap kelayan yang memerlukan tindakan lebih
lanjut.
LEMBAR EVALUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan terapi modalitas Senam Otak berhsil dilaksanakn dengan ketentuan sebagai
berikut :
Hari/tanggal : …………………………………………………………….
Waktu : …………………………………………………………….
Tempat : …………………………………………………………….
Peserta : …………………………………………………………….
B. Jalannya Kegiatan
Kegiatan senam terdiri dari 8 gerakan, secara umum seluruh peserta mampu mengikuti
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
………………………………
2. Evaluasi Proses
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
………………………………
3. Evaluasi Hasil
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
………………………………
D. Kesimpulan
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
………………………………
1. PENGERTIAN
Menurut Hidayat (2002) senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih
dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara
sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan,
dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Penelitian lain dikemukakan oleh Werner
(2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk latihan tubuh pada lantai dan pada
alat yang dirancang untuk melungkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan,
koordinasi serta kontrol tubuh.
Lansia atau usia tua adalah periode dimana organisme telah mancapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu
(Ahmadi, 2009).
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan
tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal dan
membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Hardywinoto, dr, SKM dan Setiabudi T, dr, Phd, Panduan gerontologi, Jakarta, Gramedia,
2005.
Wardoyo Y, dr, SKM, Menua Yang sehat, Jakarta : Talenta Media, 2006
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13/senam-untuk-hipertensi/
http://artikelpenjas.blogspot.com/2011/12/pengertian-senam.html
http://intan.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/05/Olahraga-penyakit-hipertensi-DM.pdf
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/12/senam-lansia.html