SENAM HIPERTENSI
DI SUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
penduduk, lanjut usia di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 8,2 persen.
yang sering terjadi pada lansia salah satunya adalah tekanan darah
menjadi masalah pada usia lanjut karena sering ditemukan dan menjadi
(Surya, 2009).
2013).
fisik seperti senam yang teratur juga membantu mencegah keadaan atau
oksigen. Senam lansia sangat penting untuk para lanjut usia, karena
rata-rata dengan Mac New Heart Disease Health Related QoL sebesar
bahwa senam bugar lansia merupakan salah satu aktifitas fisik yang
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok tentang senam
Hipertensi di Panti Werda X Provinsi Jambi, lansia dapat
melakukan senam Hipertensi atau Darah Tinggi dengan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Lansia mampu menjelaskan manfaat senam hipertensi
b. Lansia mampu mempraktikkan salah satu contoh senam hipertensi.
B. PELAKSANA KEGIATAN
1. Topik / Judul Kegiatan
a. Judul : Terapi aktifitas kelompok senam hipertensi
b. Sasaran : Lansia dengan penyakit Hipertensi
2. Metode : Demonstrasi
3. Media dan Alat :
a. Laptop : 1 buah
b. Speaker : 1 buah
4. Waktu
a. Waktu : Senin, 11 Januari 2021
b. Jam : 14.00 s/d Selesai
c. Kegiatan : Terapi aktivitas kelompok tentang senam hipertensi
5. Tempat : Laboratorium keperawatan STIKES HI Jambi
6. Jenis kegiatan : Kegiatan terapi aktivitas kelompok
7. Setting tempat
Keterangan:
: Lansia
: Fasilitator
: Moderator
: Laptop
: Penanggung Jawab
Observer:
: Pembimbing
8. Strategi pelaksanaan :
No. KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA WAKTU
1. Persiapan
a. Mengucapkan Salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri dan b. Memperhatikan dan
anggota kelompok dan tim mendengarkan 5 menit
pembimbing. c. Memperhatikan dan
c. Menjelaskan tema, waktu, mendengarkan
tujuan dan manfaat kegiatan
penyuluhan
2. Pelaksanaan
1. menggali pengetahuan 1. Memberikan respon 30 menit
audiens tentang Hipertensi dan menjawab
2. Menjelaskan manfaat senam pertanyaan
hipertensi 2. Mendengarkan dan
3. Mempraktikkan senam memperhatikan
hipertensi 3. Memperhatikan dan
mempraktikkan
3. Penutup
a. Mengevaluasi a. Memberikan
kemampuan pemahaman jawaban
audiens b. Mendengar dan 10 menit
b. Memberi reinforsement memperhatikan
positif c. Mendengarkan
c. kesimpulan dan
d. Menutup pertemuan memperhatikan
e. Mengucapkan salam d. Mendengarkan
dan
memperhatikan
e. Menjawab salam
9. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab : Januardi Nugraha, S. Kep
Tugas :Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan
kegiatan terapi aktivitas kelompok di Panti Werda
X provinsi Jambi
b. Moderator : Annisa Larasati Kusuma Ningrum, S. Kep
Tugas : 1. Membuka acara
2. Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan
3. Memimpin jalannya pemeriksaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan
4. Menutup acara
c. Audience : Lansia dengan penyakit Hipertensi di Panti Werda
X Provinsi Jambi
Tugas : Peserta penyuluhan
d. Presenter : Aprian Riani Sari, S.Kep
Tugas :Menyampaikan materi penyuluhan
e. Fasilitator : Vita Sari Rizki, S.Kep
Tugas :
a) Membantu presenter dalam menyampaikan materi
b) Memotivasi peserta unttuk berperan aktif selama
berjalan nya TAK.
c) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama
pertemuan.
f. Observer dan Dokumentasi : Anggi Ellijayanti, S. Kep
Tugas :
a) Mengamati jalannya kegiatan dan membuat
laporan observasi
b) Mendokumentasikan seluruh kegiatan
C. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. 75% dari peserta dapat hadir dan mengikuti kegiatan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai rencana
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Lansia hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. 75% Lansia mampu menjelaskan manfaat senam hipertensi
b. 75% Lansia mampu mempraktikkan salah satu contoh senam
hipertensi.
MATERI
akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih
senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan
lansia dan mudah untuk di lakukan. Senam ini dibuat oleh Menteri
thn) dan usia lansia (65 thn ke atas). Orang melakukan senam secara
tetap segar.
a. Pemanasan
b. Kondisioning
c. Penenangan
hipertensi jika tidak tertangani secara baik akan berakibat fatal salah
A. Pengertian
Senam hiperternsi merupakan olahraga yang salah satunya bertujuan untuk
meningkstkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot – otot dan rangka
yang aktif khusunya otot jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
B. Tujuan
Tujuan dilakukan senam adalah meningkatkan aliran darah dan pasokan
oksigen kedalam otot – otot dan rangka yang aktif khususnya terdapat otot jantung
sehingga menurunkan tekanan darah, setelah beristirahat pembuluh darah akan
berdilatasi atau meregang, dan aliran darah akan turun sementara waktu, sekitar
30 – 120 menit kemudian akan kembali pada tekanan darah sebelum senam, jika
melakukan olahraga secara rutin dan terus menerus, maka pembuluh darah akan
lebih elastis dan penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama, sehingga
dengan melebarnya pembuluh darah, tekanan darah akan menurun setelah
melakukan aktifitas olahraga ( Hermawan & Rosyid,2017 ).
C. Metode
Demonstrasi Senam Hipertensi
D. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. persiapan klien
1. klien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
2. klien dalam posisi berdiri.
b. persiapan lingkungan
1. Ruangan yang tenang dan kondusif
2. Ruangan yang cukup luas.
2. Pelaksanaan
Simulasi senam hipertensi dengan tahapan :
a. Gerakan pemanasan
1. Tekuk kepala kesamping, lalu tahan dengan tangan pada sisi
yang sama dengan arah kepala, tahan dengan hitungan 8 – 10,
lalu bergantian dengan sisi lain.
2. Tautkan jari – jari kedua tangan dan angkat lurus keatas kepala
dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan
hitungan 8 – 10, rasakan tarikan bahu dan punggung.
b. Gerakan inti
1. Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisikaki yang diangkat, lakukan berlahan
dan hindari hentakan.
2. Buka kedua tangan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar
bahu, kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur nafas.
3. Kedua kaki dibuka agak lebar lalua angkat tangan menyorong,
sisi kaki yang searah dengan tangan sedikit ditekuk, tangan
diletakan di pinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan,
tahan 8 – 10 hitungan lalu ganti dengan sisi lainya.
4. Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal
dan kedua tangan diangkat keatas, lakukan bergantian secara
perlahan dan semampunya.
5. Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke
samping, kedua tangan dengan jemari mengepal ke arah yang
berlawanan, ulangi dengan sisi bergantian.
6. Kedua kaki dibuka lebar dari bah, satu lutut agak ditekuk dengan
tangan yang searah lutut pinggang. Tangan sisiyang lain lurus
kearah lututyang ditekuk, ulangi gerakan kearah sebaliknya, dan
lakukan semampunya.
c. Pendinginan
1. Kedua kaki dibuka lebar selebar bahu, lingkarkan satu tangan
kearah leherdan tahan dengan tangan lainyha, hitungan 8 – 10
kali dan lakukan pada sisilainya,
2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakankesamping
dengan gerakan setengah putaran, tahan 8 – 10 hitungan lalu
arahkan tangan kesisi lainya dan tahan dengan hitungan yang
sama.
3. Terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perassan klien setelah mengikuti senam hipertensi.
2. Memberi pujian atas keberhasilan klien.
E. Evalusi
1. Respon Verbal
Klien mengatakan senang untuk melakukan senam hipertensi
Astari PD dan Putu GA. (2012). Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan
Darah Lansia dengan Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar
Kaja Sesetan Denpasar Selatan. Bali: Universitas Udayana Denpasar.
Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia. 2000. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Setiawan G.W, Herlina LS.W dan Damajanty H.C.P. (2013). Pengaruh Senam
Bugar Lanjut Usia (Lansia) terhadap Kualitas Hidup Penderita
Hipertensi. Manado: Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Utomo B. (2010). Hubungan antara Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot
Anggota Gerak Bawah dengan Kemampuan Fungsional Lanjut Usia.
Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.