DISUSUN OLEH:
Mengetahui,
Kepala UPTD Griya Werdha
Septiarti Hendartini,S.Sos
NIP. 196609181989012002
RANCANGAN KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) GERONTIK : RELAKSASI
DISTRAKSI DAN SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI
DI BLOK C GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA
A. LATAR BELAKANG
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan
manusia. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-
tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin
rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan,
pencernaan, endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring
meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
jaringan, serta sistem organ. Pada usia lanjut terjadi perubahan anatomik-
fisiologik dan dapat timbul pula penyakit-penyakit pada sistem endokrin
khususnya penyakit diabetes mellitus. Perubahan tersebut pada umumnya
berpengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya
akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan
berpengaruh pada activity of daily living (Fatimah, 2010).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PMK), seseorang dikatakan lansia jika
sudah mencapai umur ó0 tahun keatas (PMK, 2016). Lansia juga dapat dikatakan
sebagai tahap akhir dari fase kehidupan manusia dan dikatakan sebagai usia emas
karena tidak semua orang mampu mencapai tahapan usia tersebut (Maryam,
Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, & Batubara, 2008). Pada saat lansia tubuh akan
rentan terhadap penyakit sehingga dapat menyebabkan kehilangan banyak sel
tubuh dan penurunan metabolisme pada sel. Proses ini menyebabkan adanya
penurunan fungsi tubuh dan komposisi tubuh. Selain itu akan terjadi perubahan
pada mental, dan psikologis.
Badan Pusat Statistik 2015 menjelaskan, ada tiga provinsi dengan persentase
lansia terbesar yaitu pada Daerah Istimewa Yogyakarta (13,46%), Jawa Tengah
(11,67%) dan Jawa Timur (11,46%). Di provinsi Jawa Timur lansia usia 60-64
tahun berjumlah 1.582.165 jiwa dan usia 65 tahun keatas sebanyak 2.901.231
jiwa. Pada tahun 2015, jumlah penduduk lansia di kota Surabaya didapatkan
sebanyak 187.995 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, 2014). Masalah
yang umumnya terjadi pada lansia antara lain gangguan penyesuaian, kehilangan,
depresi, gangguan kepribadian dan lain-lain. Untuk membina kesehatan lanjut usia
tersebut, maka diperlukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang salah
satunya dengan pelayanan di Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia
(UPTD-PSLU). Pemerintah telah mengupayakan kesejahteraan lansia melalui
pelayanan dalam Panti Sosial Lanjut Usia, pelayanan di luar panti, pendampingan
dan perawatan sosial lanjut usia di rumah (home care). Pemberian bantuan sosial
langsung bagi lansia melalui Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT)
serta dukungan kepada keluarga dengan lansia. Pemerintah berkomitmen tinggi
terhadap pelayanan sosial agar lansia dapat hidup layak dihari tua, sehingga
dibutuhkan panti lansia yang representatif untuk mampu merawat lansia terutama
bagi lansia terlantar.
Keberadaan ilmu keperawatan gerontik bertujuan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara holistik dan meningkatkan usaha preventif promotif dalam
meningkatkan kesejahteraan lansia. Dalam rangka menerapkan keperawatan
tersebut, maka mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Program Profesi
Poltekkes Kemenkes Surabaya melaksanakan praktik keperawatan gerontik di
UPTD Griya Werdha Jambangan pada tanggal 21 April 2021 s/d 1 Mei 2021
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan teknik relaksasi distraksi dan senam lansia
dengan hipertensi, klien dapat mempraktekkan secara mandiri untuk mencegah
peningkatan tekanan darah.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi selama 15 menit
di Panti Werdha Darma Bakti bagian atas, maka klien mampu :
a. Mamahami tentang penyakit hipertensi
b. Mampu mempraktekkan latihan senam lansia dengan hipertensi secara
mandiri
C. Pengorganisasian
Moderator + Instruktur : F i t r i S o l i c h a h
Instruktur : Meisela Nur F
Fasilitator : Della Afrianti
Observer : Alfayu putri T
Notulen + Dokumentasi : Bagas Meiranda
D. Realisasi Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Relaksasi Distraksi dan
Senam Lansia dengan Hipertensi dilaksanakan pada :
Hari dan Tanggal : Sabtu, 24 April 2021
Waktu :16.00 -16.20 WIB
Tempat : Ruang makan UPT Griya Werdha Jambangan
M P
F F
O N
Keterangan :
M : Moderator + Instruktur
P : Penyaji + Instruktur
F : Fasilitator + Instruktur
O
: Observer + Instruktur
N : Notulen + Instruktur
: pasien
E. Realisasi Peserta
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Relaksasi Distraksi dan Senam
Lansia dengan Hipertensi dihadiri oleh :
1. Ny Tini
2. Ny. Suhartijah
3. Ny. Sumarti
4. Ny. Fatima
5. Ny. Satima
6. Ny. Maria
7. Ny. Mardijah
8. Ny: Sukartun
9. Ny: Supriyah
10. Ny. Sainem
F. Realisasi Acara
Kegiatan dimulai dengan pembukaan dilanjutkan dengan penyuluhan di
kamar tentang hipertensi dan penjelasan tentang senam hipertensi dan
relaksasi distraksi. Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan senam
hipertensi bersama di ruang makan. Selanjutnya yaitu penutup dan acara
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Gerontik : Relaksasi Distraksi dan
Senam Lansia dengan Hipertensi
1. Uraian tugas diantaranya:
Moderator : Memimpin jalannya acara kegiatan
Penyaji materi : Menyampaikan materi tentang penyakit
hipertensi secara singkat
Instruktur : Mengajarkan para lansia untuk senam lansia dengan
hipertensi
Notulen : Membuat notulen mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
Fasilitator dan Observer:Mengarahkan dan membantu passien
dalam melakukan senam
Dokumentasi :Mendokumentasi jalannya kegiatan
G. Evaluasi Kepanitiaan
a. Evaluasi Struktur
a. Penyuluhan berjalan sesuai rencana
b. Klien yang hadir sesuai dengan rencana 10 orang
c. Pada saat senam hipertensi dimulai , karena jumlah klien banyak tidak sesuai
rencana, dan berdampak suara terapis/ instruktur tidak terdengar dengan jelas
d. Lingkungan saat proses TAK yang nyaman
e. Peran dan tugas berjalan sesuai rencana. Namun ada yang merangkap jobdesk
karena kurang anggota pada saat pelaksanaan.
f. Proses TAK berjalan dengan lancer
b. Evaluasi Proses
a. Melakukan proses Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada sore hari pukul 16.00
WIB
b. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dipimpin oleh Leader dibantu Co
Leader
c. Leader memberi penyuluhan tentang hipertensi dan memperkenalkan senam
hipertensi di kamar klien
d. Setelah itu pelaksanaan senam hipertensi
e. Evaluasi proses pelaksanaan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dapat
dilihat di table di bawah ini :
NO WAKTU KEGIATAN
1. 16.00 WIB Pembukaan
2. 16.05 WIB 1. Penyuluhan menjelaskan materi
tentang Hipertensi
2. Memperagakan teknik relaksasi
distraksi
3. Memperkenalkan senam hipertensi
3. 16.15 WIB Melakukan senam hipertensi bersama
sama
4. 16.30 WIB Penutup
c. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB.
Waktu pelaksanaan sesuai dengan proposal kegiatan
b. Mahasiswa telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran masing-masing
c. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dilaksanakan di Ruang Makan
d. Klien dapat mengikuti kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)dengan baik
hingga selesai
e. Evaluasi yang telah dilakukan 2 lansia tidak bisa mengikuti gerakan dengan benar
dan 8 lansia sisanya bisa mengikuti dan memperagakan senam hipertensi dan terapi
relaksasi distraksi dengan benar. Hal ini sangat bagus untuk kognitif lansia untuk
meningkatk aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan rangka yang
aktif khususnya otot jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
f. Klien berperan aktif dalam kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
g. Evaluasi klien selama kegiatan sebagai berikut :
11. Ny Tini : Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
12. Ny. Suhartijah: Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
13. Ny. Sumarti: Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
14. Ny. Fatima: Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
15. Ny. Satima: Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
16. Ny. Maria: Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
17. Ny. Mardijah: Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
18. Ny: Sukartun: Lansia dapat melakukan gerakan senam hipertensi dengan benar
19. Ny: Supriyah: Lansia tidak bisa memperagakan sesuai dengan gerakan
20. Ny. Sainem: Lansia tidak bisa memperagakan sesuai dengan gerak
DAFTAR PUSTAKA
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13/senam-untuk-hipertensi/
http://artikelpenjas.blogspot.com/2011/12/pengertiansenam.html
http://intan.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/05/Olahraga-penyakit-hipertensi-DM.pdf
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/12/senam-lansia.html