Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK PROFESI

PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


CARA SENAM HIPERTENSI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK PROFESI
PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
CARA SENAM HIPERTENSI
Kelompok : Kelompok 1 di Dusun Sonopakis Kidul Rt 01
Tanggal : Sabtu, 25 Desember 2021

A. Latar belakang

1. Karakteristik Komunitas

Dusun Sonopakis Kidul terletak di Kelurahan Ngestiharjo, Kapanewon


Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. Secara administrasi wilayah
Pedukuhan Sonopakis Kidul terbagi menjadi 8 Rukun Tetangga/RT
yaitu RT 001-RT 008.

Batas Wilayah :
Utara : Pedukuhan Sonopakis Lor, Ngestiharjo Kasihan Bantul
Barat : Pedukuhan Sidorejo, Ngestiharjo Kasihan Bantul
Selatan : Desa Tirtonirmolo
Timur : Pedukuhan Jomegatan, Ngestiharjo Kasihan Bantul

2. Data objektif

a. Sebagian besar ibu-ibu dusun Sonopakis kidul RT 01 yaitu

memiliki riwayat hipertensi

b. Banyaknya penderita hipertensi berada di hipertensi stage 1 yaitu

140-159/90-99

c. Ibu- ibu yang menderita hipertensi diakibatkn dari konsumsi

makanan tidak sehat seperti jeroan, ikan asin, santan, gorengan

d. Banyak ibu- ibu yang menyatakan sering minum kopi


e. Penderita hanya mengontrolkan tekanan darahnya saat ada

keluhan.

3. Data subjektif

a. Hasil wawancara dengan kader RW 01 didapatkan bahwa di

dusun Sonopakis kidul hanya terdapat posyandu balita dan lansia

yang dilakukan sebulan sekali dan tidak terdapat posyandu untuk

penyakit tidak menular (PTM)

b. Terdapat papan informasi yang di letakkan di dusun Sonopakis Rt

01, namun tidak di pergunakan hanya membuat pengumuman-

pengumuman melalui media online untuk warga saja, dan tidak

ada poster atau lefelet terkait informasi Kesehatan yang dapat

diakses oleh warga.

B. Rencana keperawatan

1. Diagnosa keperawatan komunitas

Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko

2. Tujuan umum

Setelah mengetahui penyuluhan tentang senam Hipertensi , diharapkan


lansia ibu- ibu , mau dan mampu melakukan senam Hipertensi.

3. Tujuan khusus

Setelah mengikuti acara penyuluhan diharapkan ibu – ibu dapat :

a. Mengetahui apa itu Hipertensi

b. Mengetahui komplikasi Hipertesnsi

c. Mengetahui apa itu senam Hipertensi


d. Mengetahui manfaat senam Hipertensi

e. Mengetahui bagaimana cara melakukan senam Hipertensi

f. Mau menerapkan dan melakukan senam Hipertensi

C. Rancangan kegiatan

1. Topik : senam Hipertensi

2. Metode : ceramah, demonstrasi dan praktik

3. Media : ppt, leafleat, video edukasi, senam

4. Waktu & Tempat : Minggu, 26 Desember 2021

D. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Pembuatan surat ijin dan undangan untuk melakukan penyuluhan


di Sonopakis Kidul RT 01

b. Menyediakan media berupa ppt, leafleat dan video edukasi

c. Menyediakan ruangan atau tempat untuk demonstrasi

2. Evaluasi proses

a. Melakukan kegiatan penyuluhan pada waktu yang telah disepakati.

b. Mahasiswa mampu menyampaikan materi sesuai waktu yang telah


ditentukan.

c. Ibu – ibu mampu berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan


kesehatan.

d. Ibu – ibu berperan aktif dalam mendengarkan, merespon,


mendemonstrasikan, dan menjawab pertanyaan dengan benar.

e. Masyarakat atau ibu – ibu mengikuti acara dari awal sampai


selesai.
3. Evaluasi hasil
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Keperawatan Komunitas


Topik : Hipertensi
Sub Topik : Senam Hipertensi
Sasaran : Penduduk Sonopakis Kidul Rt 01
Tempat : Lapangan Ping pong

Keterangan : Pemateri
Peserta
Hari / tanggal : Minggu / 26 Desember 2021
Waktu : 09.00

PENYULUHAN

I. ANALISIS DATA
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kejadian peninkatan tekanan
darah sistolik lebih 140 mmHg dan tekanan darah diastolik dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka
waktu lama (persisten) dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, jantung dan
stroke (Kemenkes, 2014). Bahkan, Hipertensi tidak dapat secara langsung
membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain
yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat meningkatkan resiko
serangan jantung, stroke dan gagal ginjal, mata kabur, pecahnya pembuluh darah
dalam otak (Wallace et al., 2016).
hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu
penyebab utama kematian premature di dunia. Pada tahun 2015 hipertensi telah
mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun 1,5 juta kematian
terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita
hipertensi,Proporsi hipertensi berdasarkan pengukuran menunjukkan bahwa
kelompok perempuan memiliki proporsi lebih besar dibandingkan laki-laki
(kemenkes, 2019). Pengelolaan penyakit hipertensi yaitu dengan meningkatkan
KIE terakit perilaku Cerdik dan patuh di masyarakat, meningkatkan self
awareness di masyarakat dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah,
melakukan pemeriksaan di fasilitas Kesehatan tingkat pertama, melakukan
pencegahan komplikasi hipertensi di pelayana terpadu PTM untuk deteksi dini
dan monitoring faktor risiko (P2PTM, 2019). Upaya promotive dan prefentif
yang dikeluarkan oleh kementrian Kesehatan untuk merubah perilaku hidup
masyarakat agar terhindar dari penyakit tidak menular (PTM) yaitu perilaku
cerdik (P2PTM, 2016). Untuk menurunkan resiko dari komplikasi penyakit
hipertensi dapat dilakukan senam hipertensi selain penggunaan obat- obatan,
senam hipertensi dapat membantu mengelola stress, memperkuat otot jantung,
menjaga elastisitas pembuluh darah, menurunkan berat badan dan menurnkan
tekanan darah (Elviana et al., 2021).
Oleh karena itu dengan memberikan Pendidikan Kesehatan tentang melakukan
senam kaki hipertensi diharapkan dapat mencegah terjadinya hipertensi pada ibu-
ibu di Sonopakis Kidul khususnya Rt 01.

B. Kebutuhan Peserta Penyuluhan


a. Peserta membutuhkan materi tentang senam Hipertensi
b. Cara bagaimana melakukan senam Hipertensi

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakuka penyluhan tentan senam Hipertensi masyarakat diharapkan
mengetahui dan paham terhadap bagaimana cara melakukan senam Hipertensi yang
akan dilakukan mahasiswa Unisa Yogya di Desa Sonopakis Kidul Rt 01 serta dapat
terjadi kerjasama antara masyarakat dan mahasiswa.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai senam Hipertensi diharapkan peserta dapat :

a. Mengetahui apa itu Hipertensi


b. Mengetahui komplikasi pada Hipertensi

c. Mengetahui pencegahan Hipertensi

d. Mengetahui apa itu senam Hipertensi

e. Mengetahui bagaimana cara melakukan senam Hipertensi

f. Mau menerapkan dan melakukan senam Hipertensi

IV. MATERI
(Terlampir)

V. METODE
Metode Penyuluhan yang akan digunakan:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

VI. MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN


a. Slide PPT
b. Sound Sistem
c. Laptop
d. Materi
e. Leafleat

VII.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Wakt Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


u

1. 10 PEMBUKAAN
menit
a. Memberikan salam a. Menjawab salam
b. Doa b. Mendengarkan dan memperhatikan
c. Menjelaskan TIU dan TIK c. Mendengarkan dan memperhatikan
d. Menyebutkan tujuan yang d. Membaca doa
akan di sampaikan e. Mendengarkan dan memperhatikan
f. Mendengarkan dan memperhatikan

2. 60 INTI
menit a. Materi Hipertensi
- Menjelaskan a. Mendengarkan dan memperhatikan
b. Mendemonstrasikan gerakan yang
pengertian Hipertensi di contohkan
- Menjelaskan penyebab
Hipertesi
- Menjelaskan gejala
Hipertensi
- Menjelaskan
pencegahan Hipertensi

b. Mendemonstrasikan
senam Hipertensi

4. 5 Evaluasi
menit a. Bertanya kepada penyuluh bila
a. Memberikan kesempatan masih ada yang belum jelas
kepada ibu- ibu untuk b. Bertanya dan menjawab
pertanyaan
bertanya
b. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan
yang telah di lontarkan
5. 5 PENUTUP a. Mendengarkan dan
menit a. Menyimpulkan materi memperhatikan
yang telah di sampaikan b. Menjawab salam
b. Mengucap salam penutup
IX. EVALUASI
Metode evaluasi : Diskusi dan tanya jawab
Jenis pertanyaan : post test dan pre test
Jumlah soal : 5 soal
1. Apa pengertian hipertensi ?
2. Apa pengertian senam hipertensi?
3. Sebutkan 2 manfaat senam hipertensi?
4. Sebutkan 2 gerakan senam hipertensi?
5. Sebutkan minimal 2 cara pencegahan hipertensi ?

X. Daftar Pustaka
Astuti, H. P. and Safitri, W. (2017) ‘Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Di Desa Blembem Wilayah Kerja Puskesmas Gondangrejo’, Jurnal Kesehatan
Kusuma Husada, 8(8), pp. 129–134.
Bayar, S. (2018) ‘Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekana Darah Penderita Hipertensi
Di Puskesmas Kayon Kota Palangkaraya’, 9(2), pp. 558–566.
Diit, K. and Hipertensi, P. (2013) ‘Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi’, Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 9(1), pp. 100–105. doi: 10.15294/kemas.v9i1.2836.
Kuba, S. R. dkk. (2021) ‘Upaya Promotif Preventif Dan Pengendalian Hipertensi Oleh
Puskesmas Tegalrejo Kota Salatiga’, Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 9(2), pp. 208–222.
Rosdiana, A. I., Raharjo, B. B. and Indarjo, S. (2017) ‘Implementasi Program Pengelolaan
Penyakit Kronis (Prolanis)’, Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3),
pp. 140–150. Available at: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia.
Sofiana, L. (2020) ‘Edukasi Pencegahan Hipertensi Menuju Lansia Sehat Di Dusun
Tegaltandan, Desa Banguntapan, Bantul’, Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(3), pp. 504–508. doi: 10.31849/dinamisia.v4i3.3867.
Depkes, 2019, Hipertensi penyakit paling banyak Diidap Masyarakat, Departemen Kesehatan
RI, Jakarta.
Lampiran materi

MATERI SENAM HIPERTENSI

I. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan Ketika seseorang

mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau peningkatan abnormal

secara terus menerus lebih dari satu periode, dengan tekanan sistolik diatas 140

mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg.

Menurut WHO, Batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90

mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.

Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi tersbut sebagai garis batas

hipertensi. Batsan WHO tidak membedakan usia dan jenis kelamin.

1. Penyebab Hipertensi

a) Terlalu banyak konsumsi garam

Terlalu banyak asupan garam menyebabkan tekanan ekstra pada dinding

pembuluh darh arteri. Tekanan ekstra tersebut membuat arteri menebal dan jadi
semakin sempit sehingga tekanan darah pun makin naik.pada akhirnya arteri akan

tersumbat. Keruskaan pada arteri ini akan menghambat aliran darah ke beberapa

organ seperti jantung dan otak.

b) Sering stres

Stress bisa menaikan tensi darah, ssaat stress, tubuh melepaskan hormon kortisol

dan adrenalin yang dapat meningkatkan denyut jantung, hormon- hormone ini

juga dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan tekanan

darah

c) Obesitas (kelebihan berat badan)

Semakin berat massa tubuh , semakin banyak darah yang diperlukan untuk

mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini tentu menjadi

penyebab kerja jantung lebih keras dari biasanya, sehingga tekanan darah lama-

lama akan naik dan hipertensi pun tidak dapat di hindari

d) Genetik atau keturunan

Genetic penyebab salah satunya, artinya mutase gen atau kelainan genetic yang

diwarisi orangtua sehingga membuat seseorang secara genetic mengalami

hipertensi

e) Mengkonsumsi alkohol dan kafein

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan akan berdampak pada

Kesehatan jangka Panjang salah satunya peningkatan kadar kortisol dalam darah

sehingga aktivitas rennin- angiotensin aldesterol system (RAAS) meningkat dan

menyebabkan tekanan darah meningkat.kafein juga dapat menyebabkan kelenjar

adrenalin melepaskan lebih banyak adrenalin, dan itulah yang menyebabkan

tekanan darah meningkat.

f) Kurang tidur
Kurang tidur secara terus menerus dalam waktu yang lama bisa meningkatkan

tekanan darah secara permanen dan menyebabkan tekanan darah tinggi

g) Merokok

Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat- zat kimia yang terkandung

dalam tembakau terutama nikotin yang dapat merangsang saraf simpatis sehingga

mmicu kerja jantung lebih cepat sehingga peredaran darah mengalir lebih cepat.

h) Hormone

Penurunan hormone esterogen dapat mempengaruhi tekanan darah dikarenakan

hormone esterogen akan menurun secara signifikan. Hal ini dapat merusak sel

endotel yang memicu plak di dalam pembuluh darah. Plak dalam pembuluh darah

dapat memicu tekanan darah tinggi yang menyebabkan penyaki cardiovascular

dan bahkan stroke, hormone esterogen biasanya terdapat pada seseorang

perempuan berhenti menstruasi (menopause, cacat genetic, toksin).

2. Gejala Hipertensi

a) Gelisah

Orang yang merasa gelisah diakrenakan cemas akan tentang Kesehatan di masa

depan

b) Sakit kepala

Sakit kepala dipicu karena meningkatnya tekanan dalam tengkorak karena tekanan

darah yang melonjak drastic

c) Jantung berdebar- debar


Jantung berdebar – debar disebabkan oleh banyak hal salah satu penyebab

sederhana dari jantung berebar- debar adalah gaya hidup, olahraga, kurang tidur,

gelisah, kebiasaan merokok, kafein, makan pedas, kelelahan.

d) Penglihatan kabur

Penglihatan kabur diakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah mata di

sebabkan oleh kerusakan dindning pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi

yang tidak terkontrol dalam waktu lama. Gangguan ini dapat menyebabkan

perdarahan mata, penglihatan kabur dan hilangnya penglihatan.

e) Rasa sakit di dada

Rasa sakit pada dada dikarenakan dikarenakan mengerasnya pembuluh darah,

mengurangi aliran darah yang berkurang dapat menyebabkan nyeri dada.

f) Mudah Lelah

Penderita tekanan darah tinggi akan merasa Lelah dan tidak bisa melakukan

aktivitas fisik. Penyempitan pembuluh darah bisa menyumbat pembuluh darah ke

jantung terganggu dan menyebabkan otot kekurangan oksigen dan nutrisi.

3. Cara pencegahan Hipertensi

1) Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok the perhari)

2) Diet dengan gizi seimbang

3) Tidak merokok dan menghindari asap rokok

4) Mempertahankan berat badan ideal

5) Menghindari minum alkohol dan kopi

6) Melakukan aktifitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per

hari 5 x/ minggu), bisa juga melakukan senam Hipertensi 30 menit.

4. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi:


a) Mata

Penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol dapat

mengakibatkan retinopati, dan efek yang di timbulkan pandangan mata kabur.

b) Jantung

Jika terjadi penyempitan vaskuler pada jantung yang lama dapat menyebabkan

sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan menyebabkan

kematian yang mendadak

c) Ginjal

Suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan produk

sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit ginjal

d) Otak

Jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai oksigen berkurang bisa

menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke)

5. Pengertian senam Hipertensi

Senam hipertensi merupakan olah oraga yang salah satunya bertujuan untuk

meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot- otot dan rangka yang

akif khususnya otot jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah .Salah satu

cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam, karena dapat

merangsang akifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan

dalam tubuh seseorang yang melaksankannya. Hal in merupakan usaha preventif atau

pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang di proses di

dalam tubuh dalam waku tertentu

6. Manfaat Senam Hipertensi

Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut :


a) M emperlancar peredaran darah

b) Menurunkan tekanan darah

c) Menghambat proses penuaan

d) Menghilangkan stress

e) Mencegah cidera

7. Senam Hipertensi

a) Tahap pemanasan

Lakukan pemanasan dengan jalan di tempat 2x8 kemudian masuk ke gerakan

inti.

b) Gerakan inti

1) Tepuk tangan 2x8

2) Tepuk jari 2x8


3) Jalin tangan 2x8

4) Silang ibu jari 2x8

Kanan Kiri

5) Adu sisi kelingking 2x8


6) Adu sisi telunjuk 2x8

7) Ketok pergelangan tangan kiri dan kanan masing- masing 2x8

Kanan Kiri

8) Tekan jari tangan dan gerakan kedepan dan belakang 2x8

9) Buka dan mengepal 2x8


Buka Mengepal

10) Menepuk punggung tangan kiri dan kanan 2x8

Kanan iri

11) Menepuk lengan dan bahu kiri dan kanan masing – masing 2x8

Kanan Kiri

12) Menepuk pinggang 2x8


13) Menepuk paha 4x8

14) Menepuk samping betis 2x8

15) Jongkok berdiri 2x8


Jongkok Berdiri

16) Menepuk perut 2x8

17) Posisikan tangan di perut, jinjit sambal menarik nafas dalam 2x8

Lakukan senam tersebut setiap hari pada pagi hari dan sore hari.
I. Data Fokus dan Diagnosa Keperawatan

No Data Masalah keperawatan

komunitas

1. Do : Perilaku Kesehatan

a) Sebagian besar warag dusun cenderung beresiko

Sonopakis kidul RT 01 yaitu

memiliki riwayat hipertensi

b) Banyaknya penderita

hipertensi berada di

hipertensi stage 1 yaitu 140-

159/90-99

c) Warga yang menderita

hipertensi diakibatkn dari

konsumsi makanan tidak

sehat seperti jeroan, ikan

asin, santan, gorengan

d) Banyak warga yang

menyatakan sering minum

kopi

e) Penderita hanya

mengontrolkan tekanan

darahnya saat ada keluhan

Ds:

a) Hasil wawancara dengan

kader RW 01 didapatkan
bahwa di dusun Sonopakis

kidul hanya terdapat

posyandu balita dan lansia

yang dilakukan sebulan

sekali dan tidak terdapat

posyandu untuk penyakit

tidak menular (PTM)

b) Tidak terdapat papan

informasi yang di letakkan di

dusun Sonopakis Rt 01,

namun hanya membuat

pengumuman- pengumuman

untuk warga saja, dan tidak

ada poster atau lefelet terkait

informasi Kesehatan yang

dapat diakses oleh warga.


No DIAGNOSA NOC NIC SUMBER TEMPAT PJ

KEPERAWATAN

1. Perilaku Prevensi primer Prevalensi primer Materi Lapangan ping Agustia

Kesehatan Pengetahuan gaya hidup Pendidikan Kesehatan penyuluhan pong Dusun Utaminingsih

cenderung sehat - Identifikasi faktor internal/ yang di Sonopakis

beresiko - Strategi mencegah penyakit eksternal yang dapat sampaikan Kidul RT 01

- Pentingnya skrining meningkatkan atau mengurangi mahasiwa

Kesehatan motivasi untuk berlaku sehat

- Hambatan untuk - Tentukan pengetahuan Kesehatan

mempertahankan perilaku dan gaya hidup perilaku saat ini

sehat pada kelompok sasaran.

- Tahu kapan untuk - Tekankan manfaat Kesehatan

mendapatkan bantuan dari positif yang langsung bisa

professional Kesehatan diterima kelompok

- Faktor lingkungan yang

dapat mempengaruhi
Kesehatan Prevalensi sekunder

Prevalensi sekunder Modifikasi perilaku

Kontrol gejala - Tentukan motivasi masyarakat

- Memantau munculnya terhadap perlunya perubahan

gejala perilaku

- Melakuan Tindakan - Dukung klien untuk memeriksa

pencegahan perilakunya sendiri

- Menggunakan sumber – - Kembangkan program perubahan

sumber tersedia perilaku

- Melaporkan gejala yang

dapat di kontrol

- Mendapatkan perawatan

Kesehatan keika gejala

yang berbahaya muncul

Prevalensi tersier

Menggunakan sumber daya


yang ada di komunitas Prevalensi Tersier

- Tujuan program yang dapat Manajemen lingkungan

di capai - Berpartisipasi dalam tim

- Konsistensi Tindakan multidisiplin untuk

dengan tujuan program mengidentifikasi ancaman

- Jadwal untuk kegiatan terhadap Kesehatan komunitas

program - Berkolaborasi dalam

- Tingkat partisipasi mengembangkan aksi di

masyarakat terhadap komunitas

program - Dorong lingkungan untuk

- Peningkatan status berpartisipasi aktif dalam

Kesehatan peserta keselamatan komunitas

- Kepuasan komunitas

terhadap program

- Rencana untuk

mempertahankan program
yang berhasil

NO MASLAH KEGIATAN TUJUAN (NOC) RENCANA SASARAN MEDIA WAKTU TEMPAT PJ


KEGIATAN (NIC)
1. Perilaku Penyuluhan Prevensi primer Prevalensi primer Seluruh ibu- Lefleat, Minggu Lapangan Agustia
Kesehatan Kesehatan Pengetahuan gaya Pendidikan ibu warga video 26 Ping pong Utaminingsih
cenderung hipertensi dan hidup sehat Kesehatan Dusun senam Desembe
bersiko demonstrasi - Strategi - Identifikasi Sonopakis Hipertensi r 2021
senam mencegah faktor internal Kidul Rt 01
hipertensi penyakit atau eksternal
- Pentingnya yang dapat
skrining meningkatkan
pencegahan atau mengurangi
- Faktor motivasi untuk
lingkungan yang berperilaku sehat
mempengaruhi - Tentukan
perilaku pengetahuan
Kesehatan Kesehatan dan
- Hambatan untuk gaya hidup
mempertahankan perilaku saat ini
perilaku sehat pada kelompok
- Tahu kapan sasaran
untuk - Rumuskan tujuan
mendapatkan dalam program
bantuan dari Pendidikan
professional Kesehatan
Kesehatan tersebut
- Tekankan
Prevensi sekunder manfaat
Kontrol gejala Kesehatan positif
- Memantau yang langsung
munculnya bisa di terima
gejala oleh kelompok
- Melakukan Prevalensi
Tindakan sekunder
pencegahan Modifikasi perilaku
- Menggunakan - Tentukan
sumber – sumber motivasi
yang tersedia masyarakat
- Melaporkan terhadap
gejala yang perlunya
dapat di konrol perbuhan
- Mendapatkan perilaku
perawatan - Dukung klien
Kesehatan untuk memeriksa
Ketika gejala perilakunya
yang berbahaya sendiri
muncul - Kembangkan
program
Prevensi tersier perbuahan
Sumber daya yang perilaku
ada ada di
komunitas
- Tujuan program
yang dapat di Prevensi tersier
capai Manajemen

- Konsistensi lingkungan

Tindakan dengan - Berpartisispasi

tujuan program dalam tim

- Jadwal untuk multidisiplin

kegiatan untuk

program mengidentifikasi

- Tingkat ancaman

partisipasi terhadap

masyarakat Kesehatan di

terhadap komunitas
program - Berkolaborasi
- Peningkatan dalam
status Kesehatan mengembangkan
peserta aksi di komunitas
- Kepuasan - Dorong
komunitas lingkungan untuk
terhadap berpartisipasi
program aktif dalam
- Rencana untuk keselamatan
mempertahankan komunitas
program yang
berhasil.
II. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

1. Perilaku Prevensi primer S:

Kesehatan Pendidikan Kesehatan O:

cenderung - Mengidentifikasi faktor internal A:


atau eksternal yang dapat
beresiko P:
meningkatkan atau mengurangi
motivasi untuk berperilaku sehat
- Menentukan pengetahuan
Kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada kelompok
sasaran
- Merumuskan tujuan dalam
program Pendidikan Kesehatan
tersebut
- menekankan manfaat Kesehatan

positif yang langsung bisa di

terima oleh kelompok.

Prensi sekunder

Modifikasi perilaku

- Menentukan motivasi masyarakat

terhadap perlunya perubahan

perilaku

- Mendukung klien untuk

memeriksa perilakunya sendiri

- Mengembangkan program

perubahan perilaku
Prevensi Tersier

Manajemen lingkungan

- Berpartisispasi dalam tim


multidisiplin untuk
mengidentifikasi ancaman
terhadap Kesehatan di komunitas
Ttd
- Berkolaborasi dalam
mengembangkan aksi di
komunitas (Perawat)
- Medorong lingkungan untuk
berpartisipasi aktif dalam
keselamatan komunitas
DOKUMENTASI
LEF LEAT

Anda mungkin juga menyukai