Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Hipertensi


Sub Pokok bahasan : Pentingnya Pengetahuan Tentang Hipertensi
Hari / tanggal : Senin, 9 Mei 2016
Pukul : 09.30 s/d 10.00 WIB
Sasaran : Lansia pada Ny.N
Tempat : Wisma Jeruk di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar
Penyuluh : Rahmi Gusma Warni

I. Latar Belakang
Lansia adalah individu yang berumur di atas 60 tahun, dimana pada usia ini
kemampuan dan daya tahan tubuh individu semakin menurun. Ditambah lagi dengan
adanya berbagai penyakit degeneratif yang akan muncul seiring dengan bertambahnta usia.
Salah satu diantaranya adalah penyakit hipertensi, penyakit ini banyak di alami oleh
sebagian lansia sehingga menimbulkan berbegai macam gejala.
Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65
tahun , diharapakan lansia dapat memepertahankan kesehatan agar tetap produktif dalam
kehidupannya. Secara individu pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara
alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan
psikologis.
Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang
mengakibatkan sup;ai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tkanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal jantung,serangan jantung,dan kerusakan ginjal
yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Gangguan kesehatan ini ditandai terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140
mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih. Pada Populasi
lansia,hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan sistolik 90
mmHg. (Smelter,2001)
Dengan permasalahan yang ada di PSTW maka perlu suatu usaha untuk memberikan
tambahan pengetahuan kepada masyarakat khususnya lansia di wilayah PSTW Kasih
Sayang Ibu Batusangkar. Pemberian pengetahuan tersebut tidak hanya di tujukan kepada
yang menderita penyakit, tetapi juga pada lansia yang tidak menderita penyakit hipertensi,
sehingga dengan tambahan pengetahuan tersebut, selain dapat mengurangi timbulnya
gejala hipertensi juga dapat mencegah dengan cara sering mengkonsumsi jus buah seperti
mentimun, belimbing, seledri dan lain lain yang dapat mengurangi angka kesakitan
khususnya di Wisma Delima PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit Ny.N dapat
merawat penyakit hipertensi dengan baik dan benar tanpa bantuan perawat.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, lansia khususnya di Wisama jeruk
nPSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar pada Tahun 2016 mampu :
Ny.N mampu menyebutkan Pengertian Penyakit Hipertensi
Ny.N mampu menyebutkan Faktor Penyebab Penyakit Hipertensi
Ny.N mampu menyebutkan Tanda Dan Gejala Hipertensi
Ny.N mampu menyebutkan Akibat Lanjut Dari Hipertensi Jika Tidak Diobati
Ny.N mampu menyebutkan Cara Perawatan Penyakit Hipertensi

III. Metode
a. Ceramah
b. Presentasi
c. Tanya Jawab
IV. Media dan Alat
a. Flipchart
b. Leaflet

V. Materi
( Terlampir )

VI. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Isna Ovari M.kep
b. Penyaji : Rika Ariani

VII. Setting Tempat




Ket :

: Penyaji

: Pembimbing

: Lansia

Uraian tugas
a. Penanggung Jawab : Isna Ovari M.kep
Tugas : Mengkoordinasi Kegiatan
b. Presenter : Rahmi Gusma Warni
Tugas : Menyampaikan Penyuluhan kesehatan hipertensi merencanakan
penyampaian dengan baik sehingga dapat dimengerti oleh Ny.N
yang ada di Wisma Anggur

VIII. Kegiatan Penyuluhan


No. Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1. Pembukaan 1. Pra Penyuluhan
(5 menit) Persiapan Satuan Lansia mulai menempat
2. Penyuluhan tempat duduk yang telah
Persiapan Media disediakan
Persiapan Audiens
Persiapan Lingkungan
3. Membuka Penyuluhan Menjawab Salam
Memberikan Salam Menyimak dan
Pembuka Kepada Lansia. memperhatikan
Memperkenalkan Diri Mengetahui
Menjelaskan Maksud dan
Tujuan Penyuluhan
Melakukan Apersepsi

2. Isi Acara Menjelaskan materi penyuluhan


(10 menit) secara berurutan dan teratur : Menyimak dan
1. Menggali pengetahuan memperhatikan
tentang pengertian Mengemukakan
Hipertensi Pendapat
2. Menjelaskan pengertian Mengulang Kembali
Hipertensi
3. Menjelaskan Penyebab
Hipertensi
4. Menjelaskan tanda dan
gejala
4. Menjelaskan cara perawatan
Hipertensi
5. Menyebutkan cara mengatur
lingkungan
6. Menejelaskan diit pada
penderita Hipertensi
7. Mendemonstrasikan cara
pengobatan tradisional
8. Memotivasi audien untuk
mengulang cara pengobatan
tradisional
9. Member reinforcement
positif
3. Penutup 1. Evaluasi Peserta menyebutkan
(5 menit) Sasaran dan penyuluhan kembali materi yang
menyimpulkan bersama- sudah di jelaskan
sama mengenai materi Peserta berdiskusi
penyuluhan Peserta menjawab
2. Tanya Jawab salam
3. Salam Penutup
IX. Evaluasi Kegiatan

a. Evaluasi Struktur.
1. Alat dan media sesuai dengan rencana
2. Peran dan fungsi sesuai dengan yang direncanakan

b. Evaluasi Proses.
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang yang direncanakan
2. Peserta penyuluhan melakukan kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi

c. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu :
1. Menyebutkan pengertian penyakit hipertensi dengan bahasa sendiri
2. Menyebutkan 4 dari 6 penyebab penyakit hipertensi
3. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan 3 dari 4 akibat lanjut dari hipertensi
5. Menyebutkan 5 dari 7 cara perawatan penyakit hipertensi
6. Melakukan cara pembuatan pengobatan tradisional
Terlampir

HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh

darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai

ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Sustrani, 2006).

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang

ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World Health Organization) memberikan

batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau diatas 160/95

mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis

kelamin (Marliani, 2007).

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan

sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi

didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Rohaendi,

2008).

B. PEMBAGIAN HIPERTENSI
1. Hipertensi Ringan : Sistole 140-160 mmHg, Diastole 90-95 mmHg
2. Hipertensi Sedang : Sistole 160-179 mmHg, Diastole 100-109 mmH
3. Hipertensi Berat : Sistole 180 mmHg, Diastole 110 mmHg

C. Penyebab Hipertensi

1. Keturunan
2. Kegemukan
3. Kebiasaan merokok
4. Memakan makanan yang banyak mengandung garam
5. Makanan berkolesterol tinggi
6. Stress
7. Sakit gula/kencing manis
8. Sakit ginjal

D. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI

1. Rasa berat di tengkuk


2. Mudah emosi/marah
3. Sukar tidur
4. Sesak nafas
5. Keletihan
6. Mata berkunang-kunang
7. Berdebar debar
8. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala

9. Sering gelisah

10. Wajah merah

11. Telinga berdengung

12. Mudah lelah

13. Mimisan ( keluar darah dari hidung).

E. FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHI HIPERTENSI

a. Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:

1. Jenis kelamin

2. Umur

3. Keturunan (Genetik)
b. Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:

1. Obesitas

2. Kurang olahraga

3. Mengkonsumsi garam berlebih

4. Minum alkohol

5. Minum kopi

6. Stress

F. KOMPLIKASI HIPERTENSI

1. Penyakit jantung koroner dan arteri

2. Payah jantung

3. Stroke

4. Kerusakan ginjal

5. Kerusakan penglihatan

G. PENCEGAHAN HIPERTENSI

1. Mengurangi konsumsi garam.

2. Menghindari kegemukan (obesitas).

3. Membatasi konsumsi lemak.

4. Olahraga teratur.

5. Makan banyak buah dan sayuran segar.

6. Tidak merokok dan minum alkohol.

7. Latihan relaksasi atau meditasi.


8. Berusaha membina hidup yang positif.

H. MAKANAN YANG DI PERBOLEHKAN

1. Bayam

2. Kacang-kacangan

3. Pisang

4. Kedelai

5. Kentang

6. Coklat pekat

I. MAKANAN YANG TIDAK DI PERBOLEHKAN

1. Roti, kue yang dimasak dengan garam dapur atau soda.

2. Ginjal, hati, lidah, sardin, keju, otak, semua makanan yang diawetkan dengan

menggunakan garam dapur; seperti daging asap, ham, ikan kaleng, kornet, dan

ebi.

3. Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur; seperti sawi asin, asinan,

acar.

4. Garam dapur, soda kue, baking powder , MSG (penyedap rasa).

5. Margarin dan mentega biasa.

6. Bumbu yang mengandung garam dapur yaitu terasi, kecap, saus tomat, petis,

tauco.
Keterangan:

Makanan nomor 1, 3, 4, 6 adalah pangan yang mengandung garam (terutama

mengandung ion natrium atau Na+). Ion natrium yang tinggi dalam darah dapat

meningkatkan kandungan air sehingga kerja jantung meningkat dan dapat

meningkatkan tekanan darah.

Sedangkan makanan nomor 2, 5, adalah pangan yang mengandung

lemak/minyak dan kolesterol tinggi. Konsumsi lemak dan minyak yang tinggi akan

meningkatkan kandungan kolesterol dalam darah (terutama pangan dengan

kandungan asam lemak jenuh tinggi). Kolesterol yang tinggi dalam darah dapat

menyebabkan timbulnya penyumbatan pembuluh darah sehingga tekanan darah

menjadi tinggi (hipertensi).


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC,

Hamzah, : Ensiklopedia Artikel Indonesia, Surabaya

Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,

Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA, Postlethwaite

RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rd edition. Oxford: Oxford University

Press

Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:

Upper Saddle River

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New

Jersey: Upper Saddle River

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima

Medika

Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta

Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta

Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,

Imam, S Dkk.2005. Asuhan Keperawatan Keluarga.Buntara Media:malang

Anda mungkin juga menyukai