Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. J DAN NY.

M
KHUSUSNYA PADA TN.J DENGAN STROKE DI JORONG SIMPANG TIGO
KANAGARIAN BATU PALANO KECAMATAN SUNGAI PUA

OLEH
YAFAO HULU S.Kep
1514901024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA
STIKES PERINTIS SUMATERA BARAT
T.A 2015/2016

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA


A.

DATA UMUM
1.

Nama kepala keluarga (KK)

: Tn.J

2.

Umur kepala keluarga

: 60 th

3.

Pendidikan

: SI

4.

Pekerjaan

: Tani

5.

Alamat

6.

Komposisi keluarga

N
o
1.
2.
3.

: Jor. Simpang ampek Kec. Sungai Pua

Nama
Ny. M
An.F
An. M

Hub. dgn
Umur
KK
Istri
42 th
Anak
6 th
Anak
2 th

Jk
P
L
L

Pddk

Pekerjaan

SD
TK
SD

Tani
-

Genogram :

Keterangan :

Perempuan

Tinggal serumah

Laki-laki Perempuan

Meninggal

Klien
7. Tipe Keluarga

Keluarga Tn.J terdiri dari istri dan anak sehingga termasuk keluarga inti. Tn.J
sebagai kepala keluarga, Ny.M sebagai istri, 2 orang anak yaitu An.F, An.M, dan ada
keluarga yang mengontrak di rumah Tn. J.

8. Suku Bangsa

Keluarga Tn.J bersuku pisang, Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Minang

9. Agama

Agama yang dianut oleh keluarga Tn.J adalah Islam. Keluarga Tn.J biasanya
melakukan sholat 5 waktu di rumah, sebagian dilakukan di masjid dan sebagian di
rumah. Dalam keluarga Tn.J sampai sekarang ini masih mengikuti kegiata
bermasyarakat.

10. Status sosial ekonomi

Tn.J adalah seorang petani dan sekarang masih mampu bekerja bersama Ny.M
dengan penghasilan Rp 1.000.000/bulan Pengeluaran berfokus pada biaya hidup

sehari-hari. Jika ada anggota keluarga sakit pergi berobat kedokter umum denan
menggunakan kartu BPJS.
11. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn.J mengatakan dulu mempunyai aktivitas rekreasi 1 kali setahun,


aktivitas rekreasi biasanya pergi liburan disuatu tempat namun sekarang tidak lagi
melakukanya.

B.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.J pada saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah dengan tugas perkembangan keluarga sebagai berikut:
a. Memberikan asuhan terpadu kepada 2 anak serta mendidik mengingat anak
adalah masa kanak-kanak merupakanan masa yang panjang dalam rentang
kehidupan.
b. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dengan orang tua. Hindarkan
terjadinva perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Tn.J saat inimasih tahap awal. Keluarga Tn.J
mengatakan semaksimal mungkin menciptakan keluarga yang membahagiakan
terutama untuk anak-anaknya.
3. Riwayat keluarga inti
Pada saat dilakukan pengkajian status kesehatan Tn.J dalam keadaan baik, Tn.J
mengalami penyakit gejala stroke dan mempunyai riwayat stroke serta penyakit
keturunan stroke. Saat dilakukan pengkajian Ny.Mdalam keadaan sehat tidak pernah
dirawat dirumah sakit Sedangkan untuk status kesehatan An.F dalam keadaan baik dan
sehat serta riwayat imunisasi lengkap sedangkan An.M riwayat kesehatan imunisasi
belum lengkap karena An. M dilahirkan prematur.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.J merupakan anak tunggal. Keluarga Tn.J mempunyai riwayat penyakit keturunan
(seperti, stroke) dan tidak mempunyai riwayat anak kembar. Pada keluarga Ny.M
mempunyai riwayat penyakit keturunan stroke.

C.

LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah
a. Perumahan
Keluarga Tn.J tinggal di kawasan pedesaan dengan luas rumah 11,5 X 9,5m.
Rumah dengan tipe permanen berlantai keramik. Ada 3 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang makan, dapur dan mempunyai kamar mandi. Kondisi dalam rumah cukup
bersih dan rapi tidak ada pakaian yang bergantungan, tidak ada sampah yang
berserakan dilantai. Perabotan rumah seperti televisi, lemari diruang tamu ada dan
sebagainya.
b. Ventilasi dan penerangan
Rumah Tn.J memiliki ventilasi dan pencahayaan/penerangan yang cukup dan
dilengkapi dengan jendela kayu 4 buah di ruang tamu, 1 buah diruang makan dan
1 didapur.
c. Persediaan air bersih
Keluarga Tn.J menggunakan sumber air PDAM
d. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga di kumpulkan di tong sampah kemudian dikumpulkan dan
di buang ke semak semak.
e.

Tempat pembuangan air limbah


Pembuangan air limbah pakai paralon yang langsung dialirkan ke kolom di
samping rumahnya lalu mengalir ke selokan tepi jalan.

f.

Jamban/WC
Keluarga Tn.J mempunyai jamban berbentuk leher angsa.

Denah rumah
Kamar
Tidur

Pintu
Keluar

Kama
r
mandi

Kamar
Tidur

Ruang Keluarga

Pintu Keluar

Ruang makan

Dapur

Kamar Tidur

g. Lingkungan sekitar rumah


Sekitar rumah Tn.Jkelihatan bersih yang didasar dengan kerikildan memiliki pagar.
h. Sarana komunikasi dan transportasi
Keluarga Tn.J

mempunyai TV dan handphone. Kalau keluarga Tn. J ada

keperluan menggunakan fasilitas kendaraan sendiri motor dan umum.


i. Fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn.M jika sakit akan memeriksakan kesehatannya ke dokter atau ke
puskesmas.
D.

SOSIAL
1. Karakteristik keluarga dan komunitas
Hubungan keluarga Tn. J dengan tetangga berjalan dengan baik. Tipe komunitas
sifatnya homogen yaitu umumnya bersuku minang. Tetangga di lingkungan rumah Tn.J
cukup ramah dan silaturahmi cukup baik karna jarak rumah berdekatan dengan
tetangga
2. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. Jdulu sering melakukan kegiatan sosial namun sekarang Tn.Jjarang mengikuti
kegiatan sosial karena telah menderita gejala penyakit stroke.
3. Sistem pendukung keluarga
Bila ada anggota keluarga yang sakit biasanya di bawa ke pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit umumdan puskesmas.

E.

STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi terbuka, dimana Ny.M saat ada masalah langsung
mendiskusikan dengan anggota keluarganya terutama dengan Tn.J.Antara Tn.J dan Ny.
Makan tetapi dalam komunikasi sering bertentanagn dengan Tn. J karena Tn. Tidak
mau menuruti saran yang baik untuk mencegah kekambuhan penyakit Tn. J.

2. Struktur kekuatan keluarga


Struktur kekuatan keluarga yang digunakan untuk mempengaruhi anggota keluarga
adalah dengan sistem diskusi
3. Struktur peran
Tn. J
Suami: Mengasihi, melindungi, setia sebagai teman hidup, mengasuh, mendidik
Pimpinan keluarga : bertanggung jawab, menjadi tauladan
Ny. M
Istri : Mengasihi, menghormati, mitra, setia, berbakti, mengasuh, mendidik dan
membesarkan anak dengan didampingi suami tercinta
Pengelola rumah rumah tangga : Mengatur agar tertib, lancar dan menciptakan
rasa aman dan tentram
Pencari nafkah utama
An.F dan An.M
Formal : anak disini berperan sebagai anak yang menurut dan mau membantu
orang tua dan di sini seharusnya anak mempunyai tuntutan untuk belajar.
Informal : anak disini berperan sebagai pengabdi pada orang tua tidak ada
konflik dengan perannya dan dijalankan dengan baik
4. Nilai / norma keluarga
Keluarga Tn.M menganggap nilai dan norma sesuai dengan apa yang ada di
masyarakat, seperti tidak boleh pulang malam, tolong menolong, saling menghargai.
F.

FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Tn.J dan Ny. M mengatakan saling mencintai dan saling menghormati kebutuhan,
keinginan dan perbedaan masing-masing. Adanya perasaan memiliki dalam anggota
keluarga dan adanya perasaan dekat (intim) dan dukungan dari pasangan.

2. Fungsi sosialisasi
Tn.J mengatakan bahwa interaksi dan hubungan dalam keluarga inti mereka baik,
begitu juga hubungan dengan kedua keluarga sangat baik.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Dari pengkajian yang dilakukan, keluarga Tn.J dapat memenuhi kebutuhan akan
makanan, pakaian, dan rasa aman dan kebutuhan dasar lainnya. Bagi keluarga Tn.J

sehat adalah dimana keluarga tidak ada sakit-sakit dan dapat melakukan aktivitas
sehari-hari. Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dan ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas, tampak letih dan banyak tidur-tiduran.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:
1).

Mengenal masalah kesehatan


Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan: sudah cukup baik,
terlihat pada keluarga mengetahui bahwa penyakit anggota keluarga. Terbukti dari
keluarga Tn. J mengetahui makanan pantangan yang tidak boleh di makan untuk
Tn. J yang mengalami tekanan darah tinggi. Keluarga mengetahui tentang cara
pengobatan anggota keluarga.

2).

Memutuskan untuk merawat

a) Keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya


b) Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota dan keluarga yang sakit. Setiap
anggota keluarga yang bermasalah dengan kesehatan langsung di bawa ke dokter
umum atau puskesmas.
c) Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif
d) Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang
dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat
mengambil keputusan yang tepat bagi anggota keluarga.
3).

Mampu merawat
Keluarga

cukup

mengetahui

mengenai

penyakit,

pengetahuan

mengenai

penanganan jika mengalami penyakit baik. Terbukti dari keluarga mengetahui


makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh Tn. J dan berobat ke
puskesmas. Keluarga mengetahui tentang cara pengobatan anggota keluarga tapi
Tn. J sudah mulai biasa dengan keluhan yang dirasakan karena stroke dan stroke
yang diderita Tn. J sudah lama dirasakan
4).

Modifikasi lingkungan
Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan, keluarga biasanya
membersikan rumahnya 2x sehari , dan membuka ventilasi rumah, dan
membersihkan lingkungan rumah setiap minggu. Dan keluarga menyadari bahwa
lingkungan yang bersih dapat membantu memelihara kesehatan

5).

Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas layanan sudah baik. Karena


keluarga biasa berobat ke bidan terdekat dan ke puskesmas dengan menggunakan
jaminan kesehatan yang telah ada.

G.

STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor Jangka Pendek ( < 6 bulan ) Dan Panjang ( > 6 bulan )
Keluarga Tn. J mengatakan cemas dan khawatir dengan keadaan Tn J akhir ini
karena Tn J sering sakit sakitan dan semakin hari semakin lemah.
2.

Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor


Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. J adalah dengan cara musyawarah
antar anggota keluarga. Misalnya dalam menentukan pengobatan Tn J, dalam
pengambilan keputusan di keluarga yang paling menonjol adalah Tn.J
3. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam

menghadapi

suatu

permasalahan

keluarga

Tn.

biasanya

mengkonsentrasikan pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga


keluarga tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian
H.
I.

J.
No
1

PEMERIKSAAN FISIK
HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT
(1) Terhadap masalah kesehatan : Keluarga Tn.J mengatakan, klien berharap sembuh
walaupun tidak sepenuhnya karena ia merasa kalau itu merupakan penyakit orang tua,
sehingga Tn J masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan
nyaman. (2) Terhadap petugas kesehatan yang ada : Keluarga berharap mendapat
bantuan seperti memiliki kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas
dan keluarga juga berharap untuk promosi kesehatan sehingga pelayanan kesehatan
dapat dipercaya di masyarakat.
ANALISA DATA
Data
Data Subyektif:
Tn J mengatakan bahwa
Dulu rajin pergi berobat ke Puskesmas atau
Rumah Sakit karena tidak ada kemajuan Tn
J ingin segera sembuh dari stroke) akhirnya
klien meminta untuk pengobatan dihentikan
sehingga klien merasa khawatir dengan
penyakit yang dideritanya.
Tn J mengatakan bahwa keluarga tidak
mampu merawat dirinya karena mereka
hanya tinggal berdua saja dalam satu rumah,
tidak ada tindakan yang bisa diberikan oleh
keluarga dan hanya dibiarkan mati rasa,
kaku dan pegal-pegal mati.
Tn J mengatakan suaminya jarang pulang
karena pekerjaannya sebagai supir sehingga
ia jarang dirawat dan diperhatikan oleh
suaminya.

Etiologi
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit

Problem
Cemas

Data Obyektif :
Klien tampak gelisah memikirkan
penyakitnya

Data Subyektif :
Tn J mengatakan mulai merasakan mati
rasa pada kaki sebelah kiri mulai dari lutut
sampai telapak kaki, kadang-kadang tegang,
kaku, pegal-pegal dan gejala ini sejak 4
tahun yang lalu.
Tn J mengatakan meskipun kaki sebelah
kiri sudah mati rasa mulai mengganggu
aktivitasnya tapi klien tetap melakukan
aktivitas sehari-hari.

Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang menderita
stroke

Gangguan
mobilitas fisik

Data Obyektif :
Klien tampak melakukan aktivitas seharihari meskipun kaki sebelah kiri sudah mati
rasa.
Kekuatan otot
55
53
3

Data subyektif :
Ketidakmampuan
Tn J mengatakan tidak mengetahui keluarga mengenal
tentang penyakit yang dialaminya
masalah kesehatan
Tn J mengatakan jika penyakitnya
kambuh klien pergi berobat pada orang
pintar dan beli obat di luar serta kadangkadang Tn J hanya membiarkan keluhan
penyakitnya tanpa tindakan apapun

Defisit
pengetahuan

Data Obyektif : K.

SKALA PERIOTAS MASALAH


1.
Defisit pengetahuan tentang masalah penyakit stroke pada keluarga Tn J
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
keluarga
NO KRITERIA
PERHITUNGAN
SKOR
PEMBENARAN
1
Sifat masalah
2/3 x 1
2/3
Ancaman kesehatan yang
ancaman
memerlukan tindakan
kesehatan.
yang cepat dan tepat untuk
menghindari bahaya lebih
lanjut.

Kemungkinan
dapat diubah
dengan mudah
2/2 x 2

Potensial
masalah untuk
dicegah tinggi
3/3 x 1

Menonjolnya
masalah :
Masalah berat
harus ditangani.

2/2 x 1

Dengan mudah sumber


dan tindakan untuk
memecahkan masalah
dapat dijangkau oleh
keluarga, kesadaran dan
motivasi dari keluarga
sudah cukup kuat.
Tinggi, kesulitan masalah
mudah untuk diatasi
anggota keluarga
mendukung dan peduli
terhadap anggota keluarga
yang sakit.
Masalah berat harus
ditangani keluarganya
menyadari dan perlu
segera mengatasi masalah
tersebut.

Jumlah
2/3
2.
Gangguan mobilitas fisik Tn J pada keluarga Tn J berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan yang tepat.
NO
1

KRITERIA
Sifat masalah
ancaman
kesehatan.

PERHITUNGAN

SKOR

2/3 x 1

2/3

Kemungkinan
dapat diubah
hanya sebagian
2/2 x 3

Potensial
masalah untuk
dicegah cukup
2/3 x 1

Menonjolnya
masalahMasalah berat
harus ditangani.

2/3

2/2 x 1

Jumlah

3 1/3

PEMBENARAN
Ancaman kesehatan yang
memerlukan tindakan
yang cepat dan tepat untuk
menghindari bahaya lebih
lanjut.
Hanya sebagian sumber
dan tindakan untuk
memecahkan masalah
dapat dijangkau oleh
keluarga, tetapi
memerlukan kesadraan
yang kuat dalam waktu
yang cukup lama.
Cukup, masalah sudah
berlangsung cukup lama,
anggota keluarga
mendukung dan peduli
terhadap anggota keluarga
yang sakit.
Masalah berat harus
ditangani keluarganya
menyadari dan perlu
segera mengatasi masalah
tersebut.

3 Kecemasan pada Tn J pada keluarga Tn J berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit.
NO
1

KRITERIA
Sifat masalah
ancaman
kesehatan.

PERHITUNGAN

SKOR

2/3 x 1

2/3

Kemungkinan
dapat diubah
dengan mudah
2/2 x 2

Potensial
masalah untuk
dicegah cukup
2/3 x 1

L.

Menonjolnya
masalahmasalah berat
harus ditangani.

2/3

2/2 x 1

Jumlah

4 1/3

PEMBENARAN
Ancaman kesehatan yang
memerlukan tindakan
yang cepat dan tepat untuk
menghindari bahaya lebih
lanjut.
Dengan mudah sumber
dan tindakan untuk
memecahkan masalah
dapat dijangkau oleh
keluarga, kesadaran dan
motivasi dari keluarga
sudah cukup kuat.
Cukup, masalah sudah
berlangsung cukup lama,
anggota keluarga
mendukung dan peduli
terhadap anggota keluarga
yang sakit.
Masalah berat harus
ditangani keluarga
menyadari dan perlu
segera mengatasi masalah
tersebut.

PERIOTAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


(1) Defisit pengetahuan tentang masalah penyakit stroke pada keluarga Tn J
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
keluarga
(2)Gangguan mobilitas fisik Tn J pada keluarga Tn J berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat.
(3) Gangguan mobilitas fisik Tn J pada keluarga Tn J berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat.

M.

RENACANA ASUHAN KEPERAWATAN


DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NO
KELUARGA
1
Defisit
pengetahuan
tentang
masalah penyakit stroke pada
keluarga Tn J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan
keluarga.

Gangguan mobilitas fisik Tn J


pada keluarga Tn J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan yang tepat.

TUJUAN
UMUM
Setelah 1x
pertemuan Ny.F
dan keluarga
mengerti tentantg
penyakit Stroke

EVALUASI
KHUSUS
KRITERIA
Setelah
Secara verbal
dilakukan
keluarga dapat
penyuluhan
menyebutkan :
selama 15 menit Apa yang
keluarga dapat
dimaksud dengan
menyebutkan :
Stroke
- apa yang
3 dari 5
dimaksud dengan penyebab Stroke
Stroke
3 dari 4
- keluarga
tanda dan gejala
dapat
dari Stroke
menyebutkan 3
dari 5 penyebab
Stroke
- keluarga
dapat
menyebutkan 3
dari 4 tanda dan
gejala Stroke.

Setelah 1x
pertemuan
keluarga
mengetahui
makanan dan diet

Setelah
dilakukan
penyuluhan
selama 15 menit
keluarga dapat

Secara verbal
keluarga dapat
menyebutkan :
3 dari 5 jenis
makanan yang

INTERVENSI
STANDAR

Pengertian dari Stroke


Stroke adalah peningaktan
tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg.

Penyebab
- Usia (lebih dari > 40 th)
- Obesitas
- Mengkosumsi makanan
berlemak seperti daging
- Stress
- Kurang gerak/aktivitas

Tanda dan gejala


- Sakit kepala/pusing
- Kekakuan
- Susah tidur
- Cepat marah

Jenis makanan yang


harus dihindari diantaranya :
- Makanan yang banyak
mengandung garam : seperti
ikan asin, kacang-kacangan.

Lakukan
penyuluhan
pada keluarga
tentang
pengertian,
penyebab, dan
tanda gejala dari
Stroke

Berikan
penyuluhan
pada keluarga
tentang
makanan yang

Gangguan mobilitas fisik Tn J


pada keluarga Tn J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan yang tepat.

makanan yang
harus dihindari
oleh penderita.

menyebutkan :
- 3 dari 5 jenis
makanan yang
harus dihindari
oleh penderita
stroke.
- Keluarga
dapat
menyebutkan
contoh menu diet
stroke.

harus dihindari
dari oleh
penderita stroke
Keluarga
dapat
menyebutkan
contoh menu diet
stroke.

- Makanan yang banyak


mengandung lemak misalnya :
daging, telor, jeroan.
- Rokok
- Alkohol
- Kopi.

harus dihindari
dan contoh
menu diet
stroke.

Setelah 1x
pertemuan
keluarga mampu
mengambil
keputusan yang
tepat dalam
melakukan
pengobatan
Stroke.

Setelah
dilakukan
intervensi selama
15 menit
keluarga dapat
menyebutkan 3
dari 4 komplikasi
yang dapat
terjadi pada
penderita stroke.

Secara verbal
keluarga dapat
menyebutkan 3
dari 4 komplikasi
yang dapat
terjadi pada
penderita stroke.

Komplikasi yag dapat


terjadi pada penderita Stroke
adalah :
1.
Penyempitan pembuluh
darah.
2.
kelumpuhan
3.
Gagal ginjal
4.
Jantung koroner

Berikan
penjelasan pada
keluarga tentang
komplikasi dari
yang tidak
diobati.

Anda mungkin juga menyukai