Disusun Oleh :
Agustia Utaminingsih
2110206048
I. PENJAJAKAN TAHAP I
A. Data Umum
1. Nama Keluarga : NY. S
2. Alamat : RT 01 Sonopakis Kidul, Ngestiharjo,
Kasihan, Bantul, DIY
3. Umur : 38 tahun
4. Agama : Islam
5. Suku : Jawa
6. Pendidikan : SLTA
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Nomor :
9. Komposisi keluarga
GENOGRAM 3 GENERASI
\
Keterangan :
: Meninggal
a. Tipe keluarga
Keluarga Ny. S merupakan Nuclear Family dengan komposisi Ny. S
sebagai istri dan ibu rumah tangga tinggal Bersama suami dan anaknya.
b. Suku
Keluarga Ny. S berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dengan suku
bangsa Jawa. Keluarga tinggal pada wilayah yang kebanyakan bersuku
Jawa, yang terdapat kegiatan- kegiatan keagamaan seperti pengajian.
Bahasa yang digunakan oleh Ny. S dan keluarga di rumah adalah Bahasa
jawa
c. Agama
Ny. S dan keluarga menganut agama yang sama yaitu agama islam Ny. S
dan keluarga selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu di rumah dan di
masjid Ny.S dan keluarga menyakini bahwa sehat sakitnya seseorang
ditentukan oleh yang diatas Allah SWT dan tisk memiliki kepercayaan
khusus mengenai Kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Suami bekerja, Istri mengurus rumah tangga di rumah bilia dilihat dari
keadaan atau situasi rumah status sosial ekonomi menengah kebawah,
penghasilan keluarga kurang lebih sekitar dibawah 1000.000/ bulan
diperoleh dari hasil kerja sebagai sopir dan buruh harian lepas, An A
masih sekolah SMP dan An. B masih sekolah TK. Pengeluaran keluarga
Ny. S tidak menentu hal ini dikarenakan banyak kebutuhan untuk
keperluan sehari- hari. Ny. S dan Tn A dalam rumah tangga berindak
sebagai pengatur keuangan keluarga. Ny. S beserta keluarganya memiliki
jaminan Kesehatan, umtuk An. A dan An. B memiliki Kartu Indonesia
pintar. Keluarga memiliki alat komunikasi seperi HP (Hanphone), Speda
Montor.
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. S mengatakan pada saat ini jarang melakukan rekreasi dengan
bersilaturahmi ke kediaman keluarga yang terdekat di sekitar kota
Yogyakarta.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. S saat ini adalah tahap IV, tahap V.
Tahap ini kelurga membantu anak memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan Kesehatan anggaran keluarg, membantu sosialisasi anak
dengan tetangga, skolah dan lingkungan.
Fasilitas Kesehatan
Masjid
Perkumpulan
Dawis, arisan
D. Sruktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Ny. S berkomunikasi setiap hari dengan menggunakan
Bahasa jawa dan sering dilakukan secara lisan dan langsung. Frekuensi
berkomunikasi dengan anggota keluarga juga banyak karena setiap hari
berkumpul.
2. Struktur Kesehatan keluarga
Proses pengambilan keputusan dalam keluarga Ny. S dimulai dengan
berdiskusi terlebih dahulu. Ketika terdapat masalah atau sesuatu yang
digunakan untuk pengambilan keuputusan untuk menentukan tempat
tinggal, Pendidikan dan pekerjaan juga dilakukan musyawarah.
3. Struktur peran
a. Formal : Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. S sebagai istri, An. A
sebagai anak perempuan, An. B sebagai anak laki- laki.
b. Informal : Tn. A sebagai pencari nafakah, Ny. S ibu rumah tangga
yang mengurus dua anaknya
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Ny. S berusaha menjaga dan memelihara keharmonisan antar
anggota keluarga, saling menyayangi, menghormati, dan rukun.
Apabila ada anggota yang membutuhkan atau sakit maka salah satu
anggota keluarga berusaha membantu.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetangga dan
lingkungan sekitar dan berineraksi satu sama lain.
3. Fungsi reproduksi
Ny. S tidak menggunakan KB, dan Ny. S masih menstruasi secara
teratur dan An. A menstruasi juga teratur pada saat menstruasi An. A
mengatakan saat menstruasi nyeri.
4. Fungsi perawatan keluarga
a. Mengenal masalah Kesehatan
Ny. S mengatakan jika pusing, badan pegel- pegel, dada nyeri tidak
minum obat tetapi minum peresan timun.
b. Mengambil keputusan
Apabila salah satu anggota keluarga Ny. S sakit langsung dibawa ke
puskesmas
c. Kemampuan merawat anggota keluarganya yang sakit
Anggota keluarga Ny. S mampu merawat jika salah satu dari
anggota keluarganya sakit.
d. Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas Kesehatan
Keluarga selalunmemeriksakan diri ke puskesmas apabila ada
masalah Kesehatan yang dialami.
f. Kebiasaan tidur dan istirahat
Keluarga Ny. S bisa tidur perorangan rata- rata 6- 8 jam sehari.
Namun untuk Ny. S dan Tn. A waktu tidur 4 jam karena Ny.S
sering susah tidur di malam hari, kalau Tn. A pulang kerja.
g. Praktek diet keluarga
Keluarga makan 3 kali sehari
h. Kebiasaan olah raga
Keluarga Ny. S tidak melakukan olah raga hanya melakukan
aktivitas fisik seperti berjualan atau melakukan aktivitas sehari-
hari.
i. Kebiasaan merokok
Tn.A merokok
j. Kebiasaan penggunaan obat- obatan dalam keluarga
Keluarga Ny. S mengatakan jika badan tidak enak, pusing, pegel-
pegel mengkonsumsu obat yang di resepkan dari puskesmas yaitu
amlodipine.
F. Stres dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek Ny.S yaitu Ketika Tn. A merokok
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Ny. S mengatakan cara penyelesaian masalah dengan
bermusyawarah dan berdiskusi antar keluarga dengan cara yang baik
3. Strategi koping yang digunakan
Strtaegi koping yang digunakan keluarga Ny. S dengan mendekatkan
diri kepada tuhan.
G. Harapan Keluarga
1. Persepsi keluarga terhadap masalah
Ny S belum memahami apa itu hipertensi dan dampaknya kemudian
makanan yang harus di batasi.
2. Harapan keluarga terhadap maslah
Ny.S mengharapkan agar dapat segera sembuh dari penyakitnya tanpa
menimbulkan pusing, nyeri dada dan pegel- pegel.
H. Pemeriksaan Fisik Seluruh Anggota Keluarga
I. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik Ny. S
Kriteria Ny. S
Tekanan Darah 150 / 90 mmHg
Nadi 88x / menit
Respirasi 20 x/ menit
Kesadaran Composmentis
Kepala dan leher Normal kepala simetris, tidak ada lesi rambut
hitam keputihan, rambut lurus bergelombang,
rambut bersih, pada leher tidak ada pembesaran
pada kelenjar tyroid
Mata Normal Mata tampak simetris, alis merata,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil simetris
Mulut dan Normal tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
perforasi, fungsi pembau baik,, mukosabibir,
hitung
lembab, warna bibir merah muda,mulut tak tampak
stomatitis, mulut bersih,fungsi pengecap baik
Telinga Normal Telinga simetris, tidak ada bekas luka pada
telinga, tidak ada darah atau serumen yang keluar
dari telinga, fingsi pendengaran
baik.
Dada Normal, dada tampak simetris, Gerakan dinding
dada simetris, tak tampak jejas/ memar, tidak ada
retraksi dada.
Abdomen Normal, perut tampak simetris, tak tampak jejas/
memar. Bising usus 13x menit tidak ada
pembesaran hepar.
Ekstermitas Normal,
Ekstermitas atas: anggota gerak bebas, berfungsi
secara optimal tidak ada luka, warna kulit merata,
tidak ada deformitas, tidak ada odem, CRT ≤ 3
detik, bahu simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri.
Ekstermitas bawah : anggota gerak bebas, tidak ada
pembengkakakn, tidak ada tulang yang menonjol
ataupun deformitas tidak ada nyeri.
II. PENJAJAKAN TAHAP II
1. Cara – cara perawatan yang sudah Tn. M bila merasakan kaku di leher,
dilakukan keluarga dan pusing di sertai nyeri dada dengan
minum peresan air timun.
2. Cara – cara pencegahan Tn. Mengatakan cara pencegahan
dengan minum obat dan minum
peresan timun jika tidak kambuh tidak
minum obat
D. Modifikasi Lingkungan
NO DATA MASALAH
1. Data Subjektif : Kesiapan peningkatan management Kesehatan
Ny. S belum mengetahui tentang hipertensi, keluarga juga tidak tahu dengan hipertensi pada keluarga Ny. S di dusun
tentang hipertensi, perawatan, bagaimana memodifikasi lingkungan dan Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo, kasian,
juga tidak pernah kontrol tekanan darah. Bantul
Ny. S mengatakan tidak rutin minum obat hipertensi
Ny. S mengatakan sering merasakan kadang kaku di leher, dan pusing di
sertai nyeri dada
Data Objektif
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/ menit
Ny. S hanya mengerti hipertensi adalah darah tinggi
Tn S mengatakan tidak merasakan adanya gejala yang menggaggu dari kebiasaan Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
merokok
Ny S mengatakan tidak tahu caranya agar suaminya bisa berheti merokok
Ny S juga mengatakan jika suaminya menettahui bahaya merokok tapi tidak
menghiraukanya
An. A mengatakan jika belum tau mengenai cara untuk menurunkan nyeri Ksihan , Bantul
ketika menstruasi
3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang dismenore pada keluarga Ny. S khususnya An. A di Dusun Sonopakis Kidul
RT 01 Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
Ny S mengatakan tidak tahu caranya agar suaminya Kidul RT 01 Ngestiharjo , management kesehatan rokok
Ny S juga mengatakan jika suaminya menettahui Keluarga Ny. S khusnya support (5250)
bahaya merokok tapi tidak menghiraukanya suami Tn. A mengetahui Moivasi keluarga
tentang rokok untuk memberikan
dukungan moral
Partisipasi dalam ataupun material
keputusan perawatn dalam pencegahan
Kesehatan (1606) berhenti merokok
Mengambil keputusan Bantuan berhenti
merokok
Motifasi (1209) Catat sejarah
Rencanakan merokok klien
pengembangan aksi Informasikan klien
untuk klien entang bahaya
Dapatkan kebutuhan merokok
yang dibutuhkan Monitor kesiapan
Support untuk klien untukberhenti
perubahan klien merokok
Fungsi keluarga (2602) Bantu motivasi klien
Support anggota berhenti merokok
keluarga yang sakit Ajarkan terapi
Bantu satu dengan yang mengurangi
lainnya Ketika anggota konsumsi rokok
keluarga sakit sampai rokok dapat
Pengetshuan :rejimen di tinggalkan
pengobatan (1813) Pemeliharaan proses
Lingkungan tanpa keluarga (7130)
konsumsi rokok Motvasi keluarga
untuk senantiasa
Perilaku mencari menciptakan
Kesehatan (1603) lingkungan yang
Memanfaatkan fasilitas nyaman unuk
layanan kesehatan mengurangi
konsumsi rokok
Pedoman system
Kesehatan (7400)
Motivasi keluarga
untuk memeriksakan
Kesehatan klien di
fasilitas Kesehatan
yang ada yaitu
fasilitas Kesehatan
pertama.
Disusun Oleh :
Agustia Utaminingsih
2110206048
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau sipenerima asuhan keperawatan. Keluarga merupakan latar belakang atau
focus sekunder, dan individu sebagai focus primer yang berkaitan dengan
pengkajian dan interverensi. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat
menjadi sia- sia jiak tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat
dikatakan bahwa Kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga
menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas. Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang diunjukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat
atau sakit. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk membatu keluarga
dalam membantu dirinya sendiri unuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi
atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi dan
kemampuanya.
Keluarga Ny. S merupakan Nuclear Family dengan komposisi Ny. S
sebagai istri dan ibu rumah tangga tinggal Bersama suami dan anaknya.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP tercipta hubungan saling percaya antara
keluarga dengan mahasiswa.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga dan mahasiswa
b. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
c. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya dengan
keluarga.
C. Implementasi Tindakan keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga.
2. Media dan alat
Belum ada media dan alat yang digunakan
3. Waktu dan tempat
Hari / tanggal : Selasa, 28 Desember 2021
Waktu : 10.00
Alamat : Sonopkais kidul Rt 01, Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul
4. Rencana kegiatan
Perkenalan, membina hubungan saling percaya
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Tidak ada evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
a. Komunikasi sesuai
b. Keluarga kooperatif
c. BHSP dapat berjalan dengan lancer
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampu berkenalan dan bekomunikasi baik dengan
keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan
keluarga
c. Mahasiswa mampu mengetahui nama dan jumlah anggota keluarga
E. Pengesahan
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi proses
1. Pelaksanaaan
a. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa tanggal 28 Desember
2021 pukul 10.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama
yaitu untuk membina hubungan saling percaya antara keluarga Ny.s
dan mahasiswa serta kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
b. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab selama praktek di komunitas
bahwa Mahasiswa Universitas „Aisyiyah Yogyakarta bertanggung
jawab dengan mempunyai keluarga binaan, keluarga dengan resiko
tinggi dan keluarga dengan kondisi dan penyakit tertentu.
2. Komunikasi
a. Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
jawa dan bahasa Indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa.
b. Meyakinkan keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang
diberikan kepada Mahasiswa PPN Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta adalah merupakan rahasia kedua belah pihak, sehingga
keluarga tidak perlu sungkan atau bahkan khawatir jika informasi
kesehatannya akan diketahui oleh orang lain.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa.
B. Hasil kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP mahasiwa mengetahui nama kepala keluarga
yaitu Tn S. Keluarga Tn. S menerima baik mahasiswa dan bersedia
menjadi pasien kelolaan mahasiswa dan menyepakati kontrak waktu
berikutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN SONOPAKIS KIDUL RT 01, NGESTIHARJO, KASIHAN,
BANTUL, YOGYAKARTA
A. Latar belakang
Menjalin kerja sama yang efektif dengan keluarga dalam melakukan
pengkajian, perawat harus berfikir secara sistematis. Kemampuan perawat
diperlukan dalam mengetahui masalah yang ada pada keluarga. Kemampuan
dalam menyusun teori dan kerangka kerja secara sistematis dapat membantu
merubah perspektif indvidu pada perspektif keluarga.
Kegiatan pengkajian secara komprehensif merupakan syarat utama untuk
identifikasi masalah. Proses pengkajian keluarga bersifat dinamis, interaktif
dan fleksibel. Data terus dikumpulkan selama proses keperawatan keluarga
dikumpulkan secara sistematis menggunakan alat pengkajian. Sumber-
sumber pengkajian keluarga meliputi wawancara dengan anggota keluarga,
observasional terhadap rumah dan fasilitas yang ada di rumah, dokumentasi
dan berbagai lembaga yang menangani keluarga dan anggota kesehatan lain.
Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian
terlebih dahulu.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Belum dapat di tegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian dalam 1 minggu diharapkan
terkumpulnya data yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan
pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 30 menit diharapkan
didapatkan data tentang :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai
dengan kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan
c. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan :
a. Data umum
b. Data lingkungan
c. Tahap perkembangan
d. Struktur keluarga
e. Tahap perkembangan keluarga
f. Struktur keluarga
g. Fungsi keluarga
h. Stress dan koping
i. Harapan keluarga
E. Pengesahan
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada keluarga Ny. S dilakukan pada Rabu
tanggal 29 Desember 2021 jam 10.00 WIB. Maksud dan tujuan dari
pertemuan yaitu mendapatkan data umum
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia dan jawa. Keluarga kooperatif menanggapi pertanyaan
maupun perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, kekeluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa.
B. Hasil kegiatan pengkajian
Tipe keluarga
Keluarga Ny. S merupakan Nuclear Family dengan komposisi Ny.
S sebagai istri dan ibu rumah tangga tinggal Bersama suami dan anaknya.
Ny. S berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dengan suku bangsa
Jawa. Keluarga tinggal pada wilayah yang kebanyakan bersuku Jawa,
yang terdapat kegiatan- kegiatan keagamaan seperti pengajian. Bahasa
yang digunakan oleh Ny. S dan keluarga di rumah adalah Bahasa jawa.
Ny. S dan keluarga menganut agama yang sama yaitu agama islam Ny. S
dan keluarga selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu di rumah dan di
masjid Ny.S dan keluarga menyakini bahwa sehat sakitnya seseorang
ditentukan oleh yang diatas Allah SWT dan tisk memiliki kepercayaan
khusus mengenai Kesehatan. Suami bekerja, Istri mengurus rumah tangga
di rumah bilia dilihat dari keadaan atau situasi rumah status sosial
ekonomi menengah kebawah, penghasilan keluarga kurang lebih sekitar
dibawah 1000.000/ bulan diperoleh dari hasil kerja sebagai sopir dan
buruh harian lepas, An A masih sekolah SMP dan An. B masih sekolah
TK. Pengeluaran keluarga Ny. S tidak menentu hal ini dikarenakan
banyak kebutuhan untuk keperluan sehari- hari. Ny. S dan Tn A dalam
rumah tangga berindak sebagai pengatur keuangan keluarga. Ny. S
beserta keluarganya memiliki jaminan Kesehatan, umtuk An. A dan An. B
memiliki Kartu Indonesia pintar. Keluarga memiliki alat komunikasi
seperi HP (Hanphone), Speda Montor. Ny. S mengatakan pada saat ini
jarang melakukan rekreasi dengan bersilaturahmi ke kediaman keluarga
yang terdekat di sekitar kota Yogyakarta.
Tahap perkembangan keluarga Ny. S saat ini adalah tahap IV,
tahap V. Tahap ini kelurga membantu anak memenuhi kebutuhan dan
biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan Kesehatan anggaran keluarg, membantu sosialisasi anak
dengan tetangga, skolah dan lingkungan. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu dari Ny. S memiliki Riwayat penyakit hipertensi. Riwayat keluarga
inti dari Ny. S tidak ada yang memiliki Riwayat. Riwayat keluarga inti
dari Ny. S tidak ada yang memiliki Riwayat penyakit, Tn. A mengatakan
tidak mempunyai Riwayat keturunan, Istri Ny. S orang tua memiliki
Riwayat hipertensi dan menurun, Anak Tn. A (An. A) tidak memiliki
masalah Kesehatan, Anak Tn. A (An. B) dulu sempat memiliki flek di
paru- paru.
Lingkungan
Struktur keluarga
Fungsi keluarga
Harapan Keluarga
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang
rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis
untuk bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga individu, pendekatan
ini disebut proses keperawatan. Memberikan asuhan keperawatan pada
keluarga menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian
merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data
tentang status kesehatan klien, dimulai dengan pengumpulan informasi atau
data secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari
berbagai sumber seperti wawancara dengan keluarga, observasi terhadap
lingkungan rumah, informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai
lembaga yang menangani keluarga. Data yang terkumpul kemudian dianalisa
sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga.
Dalam kunjungan pengkajian kedua akan dilakukan pemeriksaan fisik
meliputi : keadaan umum, vital sign, istirahat dan rekreasi, nutrisi,
integumen, kepala, mata, telinga, mulut, hidung, leher dan tenggorokan,
sistem kardiovaskuler, sistem respirasi dan sistem musculosceletal serta
tahap perkembangan keluarga meliputi kemampuan keluarga mengenal
masalah, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat,
kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan
keluarga memodifikasi lingkungan, kemampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
setelah dilakukan pengkajian dalam 1 minggu diharapkan terkumplnya
data yang dapat menunjang timbulnya masalah Kesehatan pada keluarga
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian 1x 40 menit diharapkan didapatkan data
meliputi :
a. Pekerjaan fisik
b. Pelaksanaan 5 tugas Kesehatan keluarga
C. Implementasi Tindakan keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga.
2. Media dan alat
Format pengkajian, tensi meter, thermometer dan stetoskop
3. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal : Kamis, 30 Desember 2021
Waktu : 13.00
Alamat : Sonopakis Kidul RT 01 Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Pemeriksaan fisik
b. Pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga
Pengorganisasian waktu dan acara
4. 2 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan reinforcement b. Berdiskusi untuk
positif atas kerja sama dari pertemuan selanjutnya
keluarga c. Menjawab salam.
c. Kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangansesuai dengan
kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan sttrategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data:
a. Pemeriksaan fisik
b. Pelaksaan 5 tugas Kesehatan keluarga
E. Pengesahan
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan ketiga pada keluarga Ny.S dilakukan pada tanggal 30
Desember 2021 jam 13.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan
yaitu memperoleh data tentang pemeriksaan fisik dan pelaksanaan
tugas Kesehatan keluarga serta membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
jawa dan Bahasa Indonesi. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa
B. Hasil pengkajian
Pemeriksaan fisik
Kriteria Ny. S
Tekanan Darah 150 / 90 mmHg
Nadi 88x / menit
Respirasi 20 x/ menit
Kesadaran Composmentis
Kepala dan leher Normal kepala simetris, tidak ada lesi rambut
hitam keputihan, rambut lurus bergelombang,
rambut bersih, pada leher tidak ada pembesaran
pada kelenjar tyroid
Mata Normal Mata tampak simetris, alis merata,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil simetris
Mulut dan Normal tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
perforasi, fungsi pembau baik,, mukosabibir,
hitung
lembab, warna bibir merah muda,mulut tak tampak
stomatitis, mulut bersih,fungsi pengecap baik
Telinga Normal Telinga simetris, tidak ada bekas luka pada
telinga, tidak ada darah atau serumen yang keluar
dari telinga, fingsi pendengaran
baik.
Dada Normal, dada tampak simetris, Gerakan dinding
dada simetris, tak tampak jejas/ memar, tidak ada
retraksi dada.
Abdomen Normal, perut tampak simetris, tak tampak jejas/
memar. Bising usus 13x menit tidak ada
pembesaran hepar.
Ekstermitas Normal,
Ekstermitas atas: anggota gerak bebas, berfungsi
secara optimal tidak ada luka, warna kulit merata,
tidak ada deformitas, tidak ada odem, CRT ≤ 3
detik, bahu simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri.
Ekstermitas bawah : anggota gerak bebas, tidak ada
pembengkakakn, tidak ada tulang yang menonjol
ataupun deformitas tidak ada nyeri.
A. Latar Belakang
Setelah melakukan perumusan masalah Langkah selanjutnya adalah
menentukan prioritas masalah Kesehatan dan keperawatan. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Tidak mungkin masalah- masalah kesehatan dan keperawatan yang
ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus.
2. Perlu pertimbangan masalah – maslah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatikan keluarga terhadap suatu
keperawatan yang akan diberikan
4. Keterkaitan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi
5. Sumberdaya keluarga yang dapat memecahkan masalah kesehatan /
keperawatan keluarga
6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
7. Skala prioritas dalam Menyusun masalah kesehatan keluarga
Dalam pelaksanaannya, skoring masalah keperawatan dapat
dilakukan dengan berdiskusi bersama- sama dengan keluarga, sehingga
keluarga dapat mengetahui masalah kesehatan yang terjadi dalam
keluarga mereka. Dari hasil Analisa data, didapatkan 3 diagnosa
keperawatan yaitu :
a. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi
pada keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo,
kasian, Bantul
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S
khususnya Tn A dengan Masalah Merokok Dusun Sonopakis Kidul
RT 01 Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
c. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang dismenore pada
keluarga Ny. S khususnya An. A di Dusun Sonopakis Kidul RT 01
Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
a. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi
pada keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo,
kasian, Bantul
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S
khususnya Tn A dengan Masalah Merokok Dusun Sonopakis Kidul
RT 01 Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
c. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang dismenore pada
keluarga Ny. S khususnya An. A di Dusun Sonopakis Kidul RT 01
Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu, keluarga
Ny. S dapat menentukan prioritas masalah kesehatan keluarganya
melalui skoring diagnosa.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit,
diharapakan :
a. Mhasiswa dapat mendiskusikan skoring prioritas masalah
keperawatan keluarga dengan keluarga Ny.S dengan baik dan
lancar.
b. Keluarga mengetahui masalah kesehatan yang terjadi melalui skoring
prioritas tersebut
c. Mahasiswa dan keluarga menyepakati hasil skoring prioritas
keperawatan keluarga, serta mendapatkan tujuan selanjutnya.
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan keempat pada keluarga Tn. S dilakukan pada hari Jum′at 31
Desember 2021 pukul 10.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan
yaitu skoring masalah keperawatan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa jawa
dan indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa.
3. Respons keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan
baik.
B. Hasil Kegiatan Pengkajian
Didapatkan kesepakatan skoring prioritas masalah yaitu :
a. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi pada
keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo, kasian,
Bantul
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S khususnya
Tn A dengan Masalah Merokok Dusun Sonopakis Kidul RT 01
Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN SONOPAKIS KIDUL RT 01, NGESTIHARJO, KASIHAN,
BANTUL, YOGYAKARTA
A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi terjadi bila darah memberikan gaya yang lebih tinggi
di bandingkan kondisi normal secara persisten pada sistem sirkulasi.
Dikatakan tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tekanan sitolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg.
Ny. S teridiagnosis menderita hipertensi. Tensi terakhir pada saat
pengkajian Tn. S 150/90 mmHg. Keluhan yang dirasakan Ny. S sering
pusing. Tn. T mengatakan kurang memahami tentang pengertian, tanda dan
gejala, dampak, pemyebab maupun cara penanganan Hipertensi.
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi pada
keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo, kasian, Bantul
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan Ny. S mengetahui tentang
penyakit hipertensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang hipertensi selama 30
menit Ny. S diharapkan dapat :
a. Ny. S dapat menjelaskan tentang pengertian hipertensi
b. Ny. S dapat menjelaskan kembali penyabab hipertensi
c. Ny. S dapat menjelaskan Kembali tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Ny. S dapat menjelaskan Kembali tentang akibat hipertensi
e. Ny. S dapat menjelaskan Kembali tentang penxegahan hipertensi
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi dan tanya jawab
2. Media
Media yang digunakan adalah lefleat dan SAP
3. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal : Jumat, 07 Januari 2022
Waktu : 18.00
Tempat : Sonopakis kidul RT 01, Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul
4. Rencana kegiatan
D. Kriteri Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan sehari sebelum dating kekeluarga berupa kontrak
waktu dengan keluarga untuk dilakukan penyuluhan tentang penyakit
hipertensi.
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan dapat berjalan lancar
b. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Keluarga mampu bersikap kooperatif
3. Evaluasi hasil
a. Evaluasi struktur
Pertemuan disepakati Bersama dan untuk berdiskusi
b. Evaluasi proses
Penyuluhan dan diskusi berjalan dengan lancar
c. Evaluasi hasil
Keluarga dapat memahami tentang pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi dan cara pencegahannya.
d. Evaluasi pertanyaan
1. Apa itu hipertensi ?
2. Apa saja penyebabnya hipertensi ?
E. Pengesahan
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan kelima pada keluarga Ny. S dilakukan pada hari Jumat
tanggal7 Januari 2022 jam 18.00 WIB. Maksud dan tujuan dari
pertemuan yaitu untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang
penyakit hipertensi pada keluarga Ny. S khusunya Ny. S
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga sangat antusias saat akan diberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit hipertensi.
B. Hasil kegiatan
a. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang pengertian hipertensi
b. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang penyebab hipertensi
c. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang akibat hipertensi
e. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang pencegahan hipertensi
f. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang diet hipertensi
g. Ny. S dapat menjelaskan kembali penanganan hipertensi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Disusun Oleh :
Agustia Utaminingsih
2110206048
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Hipertensi merupakan Silent Killer atau pembunuh diam-diam karena
merupakan penyakit yang tidak menampakkan gejala yang khas. Gejalanya
adalah sakit kepala, sesak napas, jantung berdebar-debar, mudah lelah,telinga
berdenging (tinitus), mimisan, penglihatan kabur yang disebabkan oleh
kerusakan ada otak, mata, jantung dan ginjal (Tilong, 2015). Faktor-faktor
yang tidak dapat dihindari seperti faktor genetik, umur, jenis kelamin dan
etnis. Faktor yang dapat dihindari stress, obesitas, nutrisi, merokok, dan gaya
hidup (Rudianto, 2013).
Penyakit hipertensi dianggap suatu penyakit yang biasa bagi masyarakat di
Indonesia, sehingga membuat orang tidak terlalu serius untuk berobat.
Hipertensi yang tidak terdiagnosis atau tidak melakukan kontrol rutin dapat
memicu berbagai macam komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, kerusakan
pada mata, jantung koroner, dan juga berakibat pada pembuluh darah arteri
perifer (Kompasiana, 2016).
Hampir 1 miliar orang diseluruh dunia atau 1 dari 4 orang dewasa
menderita tekanan darah tinggi. Setiap tahun, penyakit hipertensi atau tekanan
darah tinggi menjadi salah satupenyebab kematian nomor satu didunia setelah
stroke dan jantung dengan kematian hampir 9,4 juta orang pertahun. Tahun
2025 penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi diperkirakan akan
meningkat mencapai hampir 1,6 miliar orang (WHO, 2013). Angka prevalensi
hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia
tahun 2013 sekitar 9,4%, Daerah Istimewa Yogyakarta menempati peringkat
tiga penyakit hipertensi yaitu 12,85%, peringkat dua Kalimantan Selatan yaitu
13,1% peringkat pertama Sulawesi Utara yaitu 15,0% (Riskesdas,
2013).Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa pada Ny. S memiliki tekanan darah tinggi yaitu 160/100 mmHg. Oleh
karena itu, penting sekali membekali pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kesehatan terutama pada hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit
seperti stroke dan sebagainya
II. PENGANTAR
Bidang studi : Keperawatan
Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Keluarga
Hari/ tanggal : Jumat, 07 Januarai 2021
Jam : 18.00
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ny. S
III. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan tindkaan keperawatan selama 1 x 30 menit maka
keluarga bapak Tn. A khususnya Ny. S diahrapkan mengetahui dan
memahami tentang diit hipertensi sehingga dapat meningkatkan
pemeliharaan kesehatan.
IV. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 30 menit, keluarga Tn. A
khususnya Ny. S dapat memahami, mengerti mengulang Kembali diit
hipertensi yang meliputi :
1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Factor resiko hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Diit hipertensi
7. Pencegahan hipertensi
V. Materi
Terlampir
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Media
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Lefleat
VIII. Kegiatan pembelajaran
IX. Evaluasi
Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 3 soal
1. Jelaskan pengertian hipertensi ?
2. Sehat dan jelaskan tanda dan gejala hipertensi ?
3. Bagaimana cara pencegahan hipertensi?
X. Pengesahan
Mahasiswa Pembimbing
dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas
90 mmHg.
sebagai garis batas hipertensi. Batsan tidak membedakan usia dan jenis
a) Umur
besar
b) Jenis kelamin
b) Sering stress
meningkat.
e) Kurang tidur
Kurang tidur secara terus menerus dalam waktu yang lama bisa
f) Merokok
C. Gejala Hipertensi
a) Gelisah
b) Sakit kepala
pedas, kelelahan.
d) Penglihatan kabur
f) Mudah Lelah
enderita tekanan darah tinggi akan merasa Lelah dan tidak bisa
lauk atau sayur instant), saus botolan (saus cabai, saus tomat,
kecap), makanan instant (mie, lauk instant), cake dan kue kering
2) Membatasi lemak
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kolesterol darah tidak
terlalu tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan
terjadinya endapan kolesterol dalam dinding pembuluh darah. Lama
kelamaan, jika endapan kolesterol bertambah akan menyumbat
pembuluh nadi dan mengganggu peredaran darah. Dengan
demikian, akan memperberta kerja jantung dan secara tidak
langsung memperparah hipertensi. Kadar kolesterol normal dalam
darah dibatasi maksimal 200 mg – 250 mg per 100 cc serum darah.
Himpunan Ahli Jantung Amerika menganjurkan agar konsumsi
kolesterol dalam makanan dibatasi tidak lebih dari 300 mg setiap
hari.
E. Klasifikasi Hipertensi
tekanan darah
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Prehipertensi 120- 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Hipertensi stage 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi stage 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Hipertensi stage 3 ≥ 180 mmHg ≥ 110 mmHg
(keadaan gawat)
Sumber :American Heart Assosiaton (2014)
F. Komplikasi Hipertensi
hipertensi:
a) Mata
b) Jantung
Jika terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung yang lama
c) Ginjal
sakit ginjal
d) Otak
Jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai oksigen berkurang
G. PENGOBATAN
Pengobatan dengan anti hipertensi
H. Diet Hipertensi
1. Tujuan Diet Rendah Garam
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi.
2. Syarata – syarat diet rendah garam :
a. Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin
b. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
c. Jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat
tidaknya retensi garam atau air dan / hipertensi.
3. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan konsumsi