Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA


NY. S DENGAN MASLAH PENYAKIT HIPERENSI DI RT 01
DUSUN SONOPAKIS KIDUL NGESTIHARJO BANTUL
YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ′Aisyiyah Yogyakarta
Stase Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Agustia Utaminingsih
2110206048

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ′AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA
NY. S DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI RT 01 DUSUN
SONOPAKIS KIDUL NGESTIHARJO BANTUL
YOGYAKARTA

I. PENJAJAKAN TAHAP I
A. Data Umum
1. Nama Keluarga : NY. S
2. Alamat : RT 01 Sonopakis Kidul, Ngestiharjo,
Kasihan, Bantul, DIY
3. Umur : 38 tahun
4. Agama : Islam
5. Suku : Jawa
6. Pendidikan : SLTA
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Nomor :
9. Komposisi keluarga

No Nama Jenis Hubungan dengan TTI/ umur pendidikan


kelamin KK

1. Tn. A Laki – laki Kepala keluarga 37 tahun / 14 SLTA


Maret 1984
2. Ny. S Perempuan Istri 38 tahun / 26 SLTA
Juni 1983
3. An. A Perempuan Anak pertama 15 tahun / 16 SMP
Juni 2006
4. An. B Laki- laki Aanak kedua 2 tahun / 19 TK
Februari
2019

GENOGRAM 3 GENERASI
\

Keterangan :

: Perempuan : Satu rumah

: Laki – laki : Garis keturunan

: Meninggal

a. Tipe keluarga
Keluarga Ny. S merupakan Nuclear Family dengan komposisi Ny. S
sebagai istri dan ibu rumah tangga tinggal Bersama suami dan anaknya.
b. Suku
Keluarga Ny. S berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dengan suku
bangsa Jawa. Keluarga tinggal pada wilayah yang kebanyakan bersuku
Jawa, yang terdapat kegiatan- kegiatan keagamaan seperti pengajian.
Bahasa yang digunakan oleh Ny. S dan keluarga di rumah adalah Bahasa
jawa
c. Agama
Ny. S dan keluarga menganut agama yang sama yaitu agama islam Ny. S
dan keluarga selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu di rumah dan di
masjid Ny.S dan keluarga menyakini bahwa sehat sakitnya seseorang
ditentukan oleh yang diatas Allah SWT dan tisk memiliki kepercayaan
khusus mengenai Kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Suami bekerja, Istri mengurus rumah tangga di rumah bilia dilihat dari
keadaan atau situasi rumah status sosial ekonomi menengah kebawah,
penghasilan keluarga kurang lebih sekitar dibawah 1000.000/ bulan
diperoleh dari hasil kerja sebagai sopir dan buruh harian lepas, An A
masih sekolah SMP dan An. B masih sekolah TK. Pengeluaran keluarga
Ny. S tidak menentu hal ini dikarenakan banyak kebutuhan untuk
keperluan sehari- hari. Ny. S dan Tn A dalam rumah tangga berindak
sebagai pengatur keuangan keluarga. Ny. S beserta keluarganya memiliki
jaminan Kesehatan, umtuk An. A dan An. B memiliki Kartu Indonesia
pintar. Keluarga memiliki alat komunikasi seperi HP (Hanphone), Speda
Montor.
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. S mengatakan pada saat ini jarang melakukan rekreasi dengan
bersilaturahmi ke kediaman keluarga yang terdekat di sekitar kota
Yogyakarta.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. S saat ini adalah tahap IV, tahap V.
Tahap ini kelurga membantu anak memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan Kesehatan anggaran keluarg, membantu sosialisasi anak
dengan tetangga, skolah dan lingkungan.

2. Riwayat keluarga sebelumnya


Riwayat keluarga sebelumnya Ibu dari Ny. S memiliki Riwayat
penyakit hipertensi
3. Riwayat keluarga inti
Riwayat keluarga inti dari Ny. S tidak ada yang memiliki Riwayat
penyakit.
a. Tn. A mengatakan tidak mempunyai Riwayat keturunan
b. Istri Ny. S orang tua memiliki Riwayat hipertensi dan menurun
c. Anak Tn. A (An. A) tidak memiliki masalah Kesehatan
d. Anak Tn. A (An. B) dulu sempat memiliki flek di paru- paru
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga Ny.S tinggal dirumah yang menepel dengan rumah kakak dan
adiknya yang posisinya samping kanan dan kiri. Tipe rumah permanen.
Dirumah tersebut terdapat kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi.,
lantai rumah tegel jendela ada, kebersihan rumah bersih sumber air
berasal dari sumur, kualitas air bersih. Jarak sptitank dengan sumur ≤
10 m.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RT
Tempat tinggal Ny.S terletak di desa Sonopakis Kidul dengan tipe
tempat pemukiman warga. Rumah- rumah warga saling berdekatan dan
setiap warga mengenal. Ny. S dan keluarga bersosialisasi dengan baik
dengan tetangga sekitarnya, selalu berkomunikasi dan berinteraksi
dengan satu sama lain. Kegiatan komunitas RT berlangsung secara
rutin, sebulan sekali pasti ada acara Dasawisma.
3. Mobilitas geografis keluarga
Ny S dan Tn.A asli penduduk Sonopakis Kidul RT 01

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Ny. S dan suami mengikuti kegiatan RTnya. Untuk Ny. S mengikuti
kegiatan dasawisma sekarang Ny. S tidak mengikuti kegiatan dawis
dikarenakan masalah biaya. Suaminya Ny. S mengikuti kegiatan RT
dan melakukan kerja bakti di hari minggu.

Fasilitas Kesehatan
Masjid

Perkumpulan

Dawis, arisan

Interaksi dengan masyarakat


Keterangan :
: selalu / sering dilakukan
: kadang- kadang
5. Sistem pendukung keluarga
System pendukung keluarga berasal dari keluarga. Karena sebagai
sumber kekuatan. Rumah keluarga Ny. S tidak jauh dari puskesma
waktu yang dapat di tempuh 15 menit. Puskesmas di tempuh dengan
menggunakan speda motor. Semua anggota keluarga Ny. S memiliki
jaminan Kesehatan.

D. Sruktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Ny. S berkomunikasi setiap hari dengan menggunakan
Bahasa jawa dan sering dilakukan secara lisan dan langsung. Frekuensi
berkomunikasi dengan anggota keluarga juga banyak karena setiap hari
berkumpul.
2. Struktur Kesehatan keluarga
Proses pengambilan keputusan dalam keluarga Ny. S dimulai dengan
berdiskusi terlebih dahulu. Ketika terdapat masalah atau sesuatu yang
digunakan untuk pengambilan keuputusan untuk menentukan tempat
tinggal, Pendidikan dan pekerjaan juga dilakukan musyawarah.
3. Struktur peran
a. Formal : Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. S sebagai istri, An. A
sebagai anak perempuan, An. B sebagai anak laki- laki.
b. Informal : Tn. A sebagai pencari nafakah, Ny. S ibu rumah tangga
yang mengurus dua anaknya
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Ny. S berusaha menjaga dan memelihara keharmonisan antar
anggota keluarga, saling menyayangi, menghormati, dan rukun.
Apabila ada anggota yang membutuhkan atau sakit maka salah satu
anggota keluarga berusaha membantu.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetangga dan
lingkungan sekitar dan berineraksi satu sama lain.
3. Fungsi reproduksi
Ny. S tidak menggunakan KB, dan Ny. S masih menstruasi secara
teratur dan An. A menstruasi juga teratur pada saat menstruasi An. A
mengatakan saat menstruasi nyeri.
4. Fungsi perawatan keluarga
a. Mengenal masalah Kesehatan
Ny. S mengatakan jika pusing, badan pegel- pegel, dada nyeri tidak
minum obat tetapi minum peresan timun.
b. Mengambil keputusan
Apabila salah satu anggota keluarga Ny. S sakit langsung dibawa ke
puskesmas
c. Kemampuan merawat anggota keluarganya yang sakit
Anggota keluarga Ny. S mampu merawat jika salah satu dari
anggota keluarganya sakit.
d. Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas Kesehatan
Keluarga selalunmemeriksakan diri ke puskesmas apabila ada
masalah Kesehatan yang dialami.
f. Kebiasaan tidur dan istirahat
Keluarga Ny. S bisa tidur perorangan rata- rata 6- 8 jam sehari.
Namun untuk Ny. S dan Tn. A waktu tidur 4 jam karena Ny.S
sering susah tidur di malam hari, kalau Tn. A pulang kerja.
g. Praktek diet keluarga
Keluarga makan 3 kali sehari
h. Kebiasaan olah raga
Keluarga Ny. S tidak melakukan olah raga hanya melakukan
aktivitas fisik seperti berjualan atau melakukan aktivitas sehari-
hari.
i. Kebiasaan merokok
Tn.A merokok
j. Kebiasaan penggunaan obat- obatan dalam keluarga
Keluarga Ny. S mengatakan jika badan tidak enak, pusing, pegel-
pegel mengkonsumsu obat yang di resepkan dari puskesmas yaitu
amlodipine.
F. Stres dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek Ny.S yaitu Ketika Tn. A merokok
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Ny. S mengatakan cara penyelesaian masalah dengan
bermusyawarah dan berdiskusi antar keluarga dengan cara yang baik
3. Strategi koping yang digunakan
Strtaegi koping yang digunakan keluarga Ny. S dengan mendekatkan
diri kepada tuhan.
G. Harapan Keluarga
1. Persepsi keluarga terhadap masalah
Ny S belum memahami apa itu hipertensi dan dampaknya kemudian
makanan yang harus di batasi.
2. Harapan keluarga terhadap maslah
Ny.S mengharapkan agar dapat segera sembuh dari penyakitnya tanpa
menimbulkan pusing, nyeri dada dan pegel- pegel.
H. Pemeriksaan Fisik Seluruh Anggota Keluarga
I. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik Ny. S

Kriteria Ny. S
Tekanan Darah 150 / 90 mmHg
Nadi 88x / menit
Respirasi 20 x/ menit
Kesadaran Composmentis
Kepala dan leher Normal kepala simetris, tidak ada lesi rambut
hitam keputihan, rambut lurus bergelombang,
rambut bersih, pada leher tidak ada pembesaran
pada kelenjar tyroid
Mata Normal Mata tampak simetris, alis merata,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil simetris

Mulut dan Normal tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
perforasi, fungsi pembau baik,, mukosabibir,
hitung
lembab, warna bibir merah muda,mulut tak tampak
stomatitis, mulut bersih,fungsi pengecap baik
Telinga Normal Telinga simetris, tidak ada bekas luka pada
telinga, tidak ada darah atau serumen yang keluar
dari telinga, fingsi pendengaran
baik.
Dada Normal, dada tampak simetris, Gerakan dinding
dada simetris, tak tampak jejas/ memar, tidak ada
retraksi dada.
Abdomen Normal, perut tampak simetris, tak tampak jejas/
memar. Bising usus 13x menit tidak ada
pembesaran hepar.
Ekstermitas Normal,
Ekstermitas atas: anggota gerak bebas, berfungsi
secara optimal tidak ada luka, warna kulit merata,
tidak ada deformitas, tidak ada odem, CRT ≤ 3
detik, bahu simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri.
Ekstermitas bawah : anggota gerak bebas, tidak ada
pembengkakakn, tidak ada tulang yang menonjol
ataupun deformitas tidak ada nyeri.
II. PENJAJAKAN TAHAP II

N TUGAS KESEHATAN Data Fokus


O KELUARGA
A. Mengenal Masalah

1. Pengertian Ny. S belum mengetahui tentang


hipertensi, keluarga juga tidak tahu
tentang hipertensi, perawatan,
bagaimana memodifikasi lingkungan
dan juga tidak pernah kontrol tekanan
darah.
2. Penyebab Ny. S mengatakan menderita
hipertensi 15 tahun yang lalu
merasakan kadang kaku di leher, dan
pusing di sertai nyeri dada. Tekanan
darah 150/80 mmHg
3. Tanda dan gejala Ny. S mengatakan merasakan kadang
kaku di leher, dan pusing di sertai
nyeri dada. Tekanan darah 150/80
mmHg
4. Identifikasi tingkat keseriusan Ny. S mengatakan jika mengatakan
masalah dalam keluarga merasakan kadang kaku di leher, dan
pusing di sertai nyeri dada di parutkan
timun jika masih pusing minum obat
Amlodipine
B. Mengambil Keputusan

1. Akibat Ny. S bila merasa asma kambuh tidak


dapat melakukan kegiatan sehari- hari
2. Keputusan keluarga Ny. S Mengatakan cara pencegahan
dengan minum obat anti hipertensi
amlodipine jika tidak membaik di
bawa ke puskesmas.
C. Mengambil Keputusan

1. Cara – cara perawatan yang sudah Tn. M bila merasakan kaku di leher,
dilakukan keluarga dan pusing di sertai nyeri dada dengan
minum peresan air timun.
2. Cara – cara pencegahan Tn. Mengatakan cara pencegahan
dengan minum obat dan minum
peresan timun jika tidak kambuh tidak
minum obat
D. Modifikasi Lingkungan

1. Lingkungan fisik Ny. S mengatakan belum tahu


modifikasi makanan apa yang bagus
untuk penderita hipertensi
2. Lingkungan psikologis Ny. S mengatakn selalu mendekatkan
diri kepada Allah SWT agar selalu
diberikan Kesehatan.
E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan yang bisa di Ny. S mengatakan jika sakit pergi ke


kunjungi keluarga puskesmas saat pandemic Ny.S tidak
pernah pergi ke puskesmas.
2. Frekuensi kunjungan Ny. S mengatakan memeriksakan ke
puskesma jika merasakan kaku di
leher, dan pusing di sertai nyeri dada
dan jika obatnya habis
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. Data Subjektif : Kesiapan peningkatan management Kesehatan
 Ny. S belum mengetahui tentang hipertensi, keluarga juga tidak tahu dengan hipertensi pada keluarga Ny. S di dusun
tentang hipertensi, perawatan, bagaimana memodifikasi lingkungan dan Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo, kasian,
juga tidak pernah kontrol tekanan darah. Bantul
 Ny. S mengatakan tidak rutin minum obat hipertensi
 Ny. S mengatakan sering merasakan kadang kaku di leher, dan pusing di
sertai nyeri dada
Data Objektif
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/ menit
Ny. S hanya mengerti hipertensi adalah darah tinggi

2. Data Subjektif : Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada


 Tn A sudah tau tentang merokok. Keluarga Ny. S khususnya Tn A dengan Masalah
 Ny S mengatakan setiap hari suami sering merokok Merokok Dusun Sonopakis Kidul RT 01

 Tn S mengatakan tidak merasakan adanya gejala yang menggaggu dari kebiasaan Ngestiharjo , Ksihan , Bantul

merokok
 Ny S mengatakan tidak tahu caranya agar suaminya bisa berheti merokok
 Ny S juga mengatakan jika suaminya menettahui bahaya merokok tapi tidak
menghiraukanya

3. Data subjektif : Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang


 An A mengatakan nyeri ketika menstruasi dismenore pada keluarga Ny. S khususnya An.
 Ny S mengatakan anaknya nyeri ketika menstruasi A di Dusun Sonopakis Kidul RT 01 Ngestiharjo ,

 An. A mengatakan jika belum tau mengenai cara untuk menurunkan nyeri Ksihan , Bantul
ketika menstruasi

SEKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi pada keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01
Nestiharjo, kasian, Bantul

No Kriteria Skor Bobot Rasional


1. Sifat masalah Aktual: 3 3/3 x 1 = 1 1 Bila keadaan tersebut tidak segera
Resiko :2 diatasi akan menimbulkan masalah.
Potensial: 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 1/2 x 2 = 1 2 Ny. S belum mengetahui tentang
Mudah: 2 hipertensi, keluarga juga tidak tahu
Sebagian: 1 tentang hipertensi, perawatan,
Tidak dapat: 0 bagaimana memodifikasi
lingkungan dan juga tidak pernah
kontrol tekanan darah.
3. Potensi masalah untuk dicegah Tinggi: 3 2/3 x 1 = 2/3 1 Ny. S belum mengetahui mengenai
Cukup:2 hipertensi akibatnya dan
Rendah : 1 komplikasinya
4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 1 Keluarga merasakan keadaan
Segera :2 tersebut harus segera ditangani agar
Tidak perlu segera di tangani : 1 dapat mencegah komplikasi dari
Masalah tidak di rasakan : 0 penyakitnya
Total skor : 3 1/6
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S khususnya Tn A dengan Masalah Merokok Dusun
Sonopakis Kidul RT 01 Ngestiharjo , Ksihan , Bantul

No Kriteria Skor Bobot Rasional


1. Sifat masalah Aktual: 3 2/3 x1 = 2/3 1 Sifat masalah adalah risiko, karena
Resiko :2 masih ada anggota keluarga masih
Potensial: 1 belum sepenuhnya mengetahui
bahwa perilaku merokok berbahaya
bagi kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 1/2 x 2 = 1 2 Keluarga mengatakan akan berusaha
Mudah: 2 mengurangi perilaku merokok namun
Sebagian: 1 butuh waktu karena jika berhenti
Tidak dapat: 0 merokok badan menjadi lemas
3. Potensi masalah untuk dicegah Tinggi: 3 2/3 x1 = 2/3 1 Keluarga mengatakan dapat
Cukup:2 melakukan pengurangan perilaku
Rendah : 1 merokok pada Tn A, namun
tergantung kondisi fisik, kesehatan
dan motivasi Tn A
4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1 1 Menurut keluarga, untuk mengurangi
Segera :2 perilaku merokok penting, namun
Tidak perlu segera di tangani : 1 belum menjadi prioritas bagi
Masalah tidak di rasakan : 0 keluarga
Total skor : 2 5/6

3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang dismenore pada keluarga Ny. S khususnya An. A di Dusun Sonopakis Kidul
RT 01 Ngestiharjo , Ksihan , Bantul

No Kriteria Skor Bobot Rasional


1. Sifat masalah Aktual: 3 2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah adalah resiko karena
Resiko :2 An D perlu mengetahui mengenai
Potensial: 1 penanganan dismenore itu sangat
penting
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 1/ 2 x 2 = 1 2 Karena tergantung dengen kondisi dari
Mudah: 2 An A Kemungkinan dapat diubah
Sebagian: 1 tergantung dengan hal yang menunjang
Tidak dapat: 0 keberhasilan
3. Potensi masalah untuk dicegah Tinggi: 3 2/3 x 1 = 2/3 1 Keluarga mengatakan dapat
Cukup:2 melakukan pengurangan dismenore
Rendah : 1 menggunakan vara lain seperti untuk
istirahat
4. Menonjolnya masalah 1/2x1=1/2 1 Menurut keluarga, untuk mengurangi
Segera :2 perilaku merokok penting, namun
Tidak perlu segera di tangani : 1 belum menjadi prioritas bagi
Masalah tidak di rasakan : 0 keluargnyeri dismenore penting namun
belum menjadi prioritas keluarga
Total skor : 2 5/6

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Skor

1. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi pada 3 1/6


keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo, kasian, Bantul

2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S khususnya Tn 2 5/6


A dengan Masalah Merokok Dusun Sonopakis Kidul RT 01 Ngestiharjo ,
Ksihan , Bantul

3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang dismenore pada keluarga Ny. S 2 5/6


khususnya An. A di Dusun Sonopakis Kidul RT 01 Ngestiharjo , Ksihan ,
Bantul

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Data Diagnosa keperawatan NOC NIC

Data Subjektif : Kesiapan peningkatan 1) Mengetahui maslah 1) Mengetahui masalah


 Ny. S belum mengetahui tentang hipertensi, management Kesehatan Pengetahuan manajemen Pendidikan Kesehatan
keluarga juga tidak tahu tentang hipertensi, dengan hipertensi pada hipertensi (1837) (5510)
perawatan, bagaimana memodifikasi keluarga Ny. S di dusun  Target tekanan darah (3)  Lakukan
lingkungan dan juga tidak pernah kontrol Sonopakis Kidul RT 01  Komplikasi hipertensi penyuluhan
tekanan darah. Nestiharjo, kasian, Bantul (3) Kesehatan tentang
 Ny. S mengatakan tidak rutin minum obat  Strategi mengelola hipertensi
hipertensi stress (3) 2) Mengambil
 Ny. S mengatakan sering merasakan kadang 2) Mengambil keputusan : keputusan
kaku di leher, dan pusing di sertai nyeri dada Partisipasi dalam Interventions
Data Objektif keputusan perawatan eviromental
Tekanan darah : 150 / 90 mmHg Kesehatan (1606) management : safety
Nadi : 88 x / menit  Menentukan pilihan (6480)
Ny. S belum mengetahui bagaimana cara yang diharapkan terkait  Identifikasi bahaya
pencegahan Hipertensi dengan outcame lingkungan
T Kesehatan (3) (fisik,biologi, kimia)
 Mencari pelayanan  pantau lingkungan
Kesehatan untuk untuk perubahan
memenuhi outcame (3) status Kesehatan
 Menggunakan Teknik  modifikasi
penyelesaian masalah lingkungan untuk
untuk mencapai meminimalkan
outcame yang bahaya
diinginkan (3)  identifikasi
3) Perawatan sederhana kebutuhan
Perilaku patuh dalam keamanan klien
pengobatan (1623) 3) perawatan sederhana
 Minum obat sesuai  ciptakan keamanan
dosis (3) lingkungan untuk
 Memperoleh obat yang klien
dibutuhkan (3) 4) memodifikasi
lingkungan
4) Memodifikasi modifikasi perilaku
lingkungan : (4360)
kontrol risiko : hipertensi  anjurkan klien untuk
(1928) makan sesuai diet
 Mencari informasi  ajarkan keluarga
terkait hipertensi (3) untuk mengurangi
 Mengidentifikasi tanda yodium saat
dan gejala hipertensi (3) memasak
 Menggunakan strategi 5) pelayanan
untuk meningkatkan Kesehatan
istirahat (3) panduan system
 Menggunakan strategi pelayanan Kesehatan
unmengurangi stress (3) (7400)
5) Pelayanan Kesehatan  jelaskan system
Perilaku pencarian perawatan segera
Kesehatan (1603)  bantu pasien atau
 Menggunakan keluarga memilih
pelayanan Kesehatan professional
yang sesuai dengan perawatan
kebutuhan (5) Kesehatan yang
 Mencari bantuan bila di tepat
perlukan (5)  anjurkan pasien
 Melakukan perilaku mengenal jenis
Kesehatan yang layanan yang bisa
disarankan (5) diharapkan (contoh:
ahli gizi, perwat dll)
 dorong konsultasi
dengan professional
perawatan
Kesehatan lainnya.

Data Subjektif : Perilaku Kesehatan Setelah dilakukan Tindakan Pendidikan Kesehatan


 Tn A sudah tau tentang merokok. Cenderung Beresiko pada keperawatan selama 1 x 30 (5510)
 Ny S mengatakan setiap hari suami sering merokok Keluarga Ny. S khususnya menit Tn. A keluarga Ny. S  Lakukan
 Tn S mengatakan tidak merasakan adanya gejala Tn A dengan Masalah mampu : penyuluhan
yang menggaggu dari kebiasaan merokok Merokok Dusun Sonopakis Pengetahuan : Kesehatan tentang

 Ny S mengatakan tidak tahu caranya agar suaminya Kidul RT 01 Ngestiharjo , management kesehatan rokok

bisa berheti merokok Ksihan , Bantul (1803) Decision making

 Ny S juga mengatakan jika suaminya menettahui  Keluarga Ny. S khusnya support (5250)

bahaya merokok tapi tidak menghiraukanya suami Tn. A mengetahui  Moivasi keluarga
tentang rokok untuk memberikan
dukungan moral
Partisipasi dalam ataupun material
keputusan perawatn dalam pencegahan
Kesehatan (1606) berhenti merokok
 Mengambil keputusan Bantuan berhenti
merokok
Motifasi (1209)  Catat sejarah
 Rencanakan merokok klien
pengembangan aksi  Informasikan klien
untuk klien entang bahaya
 Dapatkan kebutuhan merokok
yang dibutuhkan  Monitor kesiapan
 Support untuk klien untukberhenti
perubahan klien merokok
Fungsi keluarga (2602)  Bantu motivasi klien
 Support anggota berhenti merokok
keluarga yang sakit  Ajarkan terapi
 Bantu satu dengan yang mengurangi
lainnya Ketika anggota konsumsi rokok
keluarga sakit sampai rokok dapat
Pengetshuan :rejimen di tinggalkan
pengobatan (1813) Pemeliharaan proses
 Lingkungan tanpa keluarga (7130)
konsumsi rokok  Motvasi keluarga
untuk senantiasa
Perilaku mencari menciptakan
Kesehatan (1603) lingkungan yang
 Memanfaatkan fasilitas nyaman unuk
layanan kesehatan mengurangi
konsumsi rokok
Pedoman system
Kesehatan (7400)
 Motivasi keluarga
untuk memeriksakan
Kesehatan klien di
fasilitas Kesehatan
yang ada yaitu
fasilitas Kesehatan
pertama.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa ke Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf

1. Kesiapan 1. Pendidikan kesehatan S: Ny. S Agustia


peningkatan tentang hipertensi mengatakan paham Utaminingsih
management terhadap materi
Kesehatan dengan hipertensi
hipertensi pada - Ny S
keluarga Ny. S di mengatakan
dusun Sonopakis senang
Kidul RT 01 diberikan
Nestiharjo, kasian, penyuluhan
Bantul O:
- Ny. S
tampak
kooperatif
saat
diberikan
penyuluhan
- Ny. S
mengangguk
Ketika
mahasiswa
memberikan
informasi
Pendidikan
tentang
hipertensi
- Ny. S
tampak
antusias saat
diberikan
Pendidikan
kesehatan
tentang
hipertensi
- Ny. S dapat
menjawab
dengan benar
semua
pertanyaan
mahasiswa
saat
dilakukan
evaluasi
A:
Kesiapan
peningkatan
management
Kesehatan dengan
hipertensi pada
keluarga Ny. S di
dusun Sonopakis
Kidul RT 01
Nestiharjo, kasian,
Bantul teratasi
sebagian
P:
- Anjurkan
Ny. S
mengonrol
kesehatannya
ke fasislitas
kesehatan
terdekat
- Anjurkan
Ny. S untuk
menerapkan
diet
hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA


NY. S DENGAN MASLAH PENYAKIT HIPERENSI DI RT 01
DUSUN SONOPAKIS KIDUL NGESTIHARJO BANTUL
YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ′Aisyiyah Yogyakarta
Stase Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Agustia Utaminingsih
2110206048

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ′AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN SONOPAKIS KIDUL RT 01, NGESTIHARJO, KASIHAN,
BANTUL, YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Agustia Utaminingsih


Kunjungan ke :1
Kegiatan : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
Tanggal : Selasa 28, Desember 2021

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau sipenerima asuhan keperawatan. Keluarga merupakan latar belakang atau
focus sekunder, dan individu sebagai focus primer yang berkaitan dengan
pengkajian dan interverensi. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat
menjadi sia- sia jiak tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat
dikatakan bahwa Kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga
menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas. Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang diunjukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat
atau sakit. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk membatu keluarga
dalam membantu dirinya sendiri unuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi
atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi dan
kemampuanya.
Keluarga Ny. S merupakan Nuclear Family dengan komposisi Ny. S
sebagai istri dan ibu rumah tangga tinggal Bersama suami dan anaknya.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP tercipta hubungan saling percaya antara
keluarga dengan mahasiswa.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga dan mahasiswa
b. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
c. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya dengan
keluarga.
C. Implementasi Tindakan keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga.
2. Media dan alat
Belum ada media dan alat yang digunakan
3. Waktu dan tempat
Hari / tanggal : Selasa, 28 Desember 2021
Waktu : 10.00
Alamat : Sonopkais kidul Rt 01, Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul
4. Rencana kegiatan
Perkenalan, membina hubungan saling percaya

No Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta


1. 3 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
memperhatiksn
2. 13 menit Pelaksanaan a. Mendengarkan
a. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan tujuan c. Menyampaikan
kedatangan pendapat atas
c. Menanyakan nama kedatangan
dan jumlah anggota mahasiswa
keluarga
d. Kontrak waktu unuk
pertemuan salanjutnay
3. 4 menit Penutup a. Menjawab salam
a. Mengucapkan semua b. Berdiskusi
b. Kontrak waktu menentukan rencana
kegiatan selanjutnya kegiatan

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Tidak ada evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
a. Komunikasi sesuai
b. Keluarga kooperatif
c. BHSP dapat berjalan dengan lancer
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampu berkenalan dan bekomunikasi baik dengan
keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan
keluarga
c. Mahasiswa mampu mengetahui nama dan jumlah anggota keluarga

E. Pengesahan

Yogyakarta, 28 Desember 2021

Mahasiswa Pembimbing

Agustia utaminingsih Suri Slamiyati


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA

Laporan hasil kegiatan BHSP


di RT 01 Dusun Sonopakis Kidul, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul

A. Evaluasi proses
1. Pelaksanaaan
a. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa tanggal 28 Desember
2021 pukul 10.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama
yaitu untuk membina hubungan saling percaya antara keluarga Ny.s
dan mahasiswa serta kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
b. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab selama praktek di komunitas
bahwa Mahasiswa Universitas „Aisyiyah Yogyakarta bertanggung
jawab dengan mempunyai keluarga binaan, keluarga dengan resiko
tinggi dan keluarga dengan kondisi dan penyakit tertentu.
2. Komunikasi
a. Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
jawa dan bahasa Indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa.
b. Meyakinkan keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang
diberikan kepada Mahasiswa PPN Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta adalah merupakan rahasia kedua belah pihak, sehingga
keluarga tidak perlu sungkan atau bahkan khawatir jika informasi
kesehatannya akan diketahui oleh orang lain.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa.
B. Hasil kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP mahasiwa mengetahui nama kepala keluarga
yaitu Tn S. Keluarga Tn. S menerima baik mahasiswa dan bersedia
menjadi pasien kelolaan mahasiswa dan menyepakati kontrak waktu
berikutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN SONOPAKIS KIDUL RT 01, NGESTIHARJO, KASIHAN,
BANTUL, YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Agustia Utaminingsih


Kunjungan ke :2
Kegiatan : pengkajian tahap I
Tanggal : Rabu, 29 Desember 2021

A. Latar belakang
Menjalin kerja sama yang efektif dengan keluarga dalam melakukan
pengkajian, perawat harus berfikir secara sistematis. Kemampuan perawat
diperlukan dalam mengetahui masalah yang ada pada keluarga. Kemampuan
dalam menyusun teori dan kerangka kerja secara sistematis dapat membantu
merubah perspektif indvidu pada perspektif keluarga.
Kegiatan pengkajian secara komprehensif merupakan syarat utama untuk
identifikasi masalah. Proses pengkajian keluarga bersifat dinamis, interaktif
dan fleksibel. Data terus dikumpulkan selama proses keperawatan keluarga
dikumpulkan secara sistematis menggunakan alat pengkajian. Sumber-
sumber pengkajian keluarga meliputi wawancara dengan anggota keluarga,
observasional terhadap rumah dan fasilitas yang ada di rumah, dokumentasi
dan berbagai lembaga yang menangani keluarga dan anggota kesehatan lain.
Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian
terlebih dahulu.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Belum dapat di tegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian dalam 1 minggu diharapkan
terkumpulnya data yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan
pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 30 menit diharapkan
didapatkan data tentang :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga

C. Implementasi Tindakan keperawatan


1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga
2. Media dan alat
Format pengkajian keperawatan keluarga
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Rabu, 29 Desember 2021
Waktu : 10.00 WIB
Alamat : Sonopkais kidul Rt 01, Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
1. Data Umum
2. Data Lingkungan
3. Tahap Perkembangan Keluarga
4. Struktur Keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Stress dan koping keluarga
7. Harapan keluarga

Pengorganisasian waktu dan acara

D. No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


1. 2 menit Pembukaan
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
kedatangan
2. 26 menit Pelaksanaan
a. Menanyakan tentang data a. Menyimak
umum keluarga b. Memperhatikan
b. Menanyakan tentang data c. Berdiskusi dan
Lingkungan keluarga menjawab pertanyaan
c. Diskusi tentang tahap mahasiswa
perkembangan keluarga
d. Menanyakan tentang
struktur keluarga
e. Menanyakan tentang
fungsi keluarga
f. Menanyakan tentang
stres dan koping keluarga
g. Menanyakan harapan
keluarga
4. 2 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan reinforcement b. Berdiskusi untuk
positif atas kerja sama dari pertemuan selanjutnya
keluarga c. Menjawab salam.
c. Kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam

Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai
dengan kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan
c. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan :
a. Data umum
b. Data lingkungan
c. Tahap perkembangan
d. Struktur keluarga
e. Tahap perkembangan keluarga
f. Struktur keluarga
g. Fungsi keluarga
h. Stress dan koping
i. Harapan keluarga
E. Pengesahan

Yogyakarta, 29 Desember 2021

Mahasiswa Pembimbing

Agustia utaminingsih Suri Slamiyati, S .Kep .,Ns.,M.Kes.


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA

Laporan hasil kunjungan II


di RT 01 Dusun Sonopakis Kidul, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul

A. Evaluasi proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada keluarga Ny. S dilakukan pada Rabu
tanggal 29 Desember 2021 jam 10.00 WIB. Maksud dan tujuan dari
pertemuan yaitu mendapatkan data umum
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia dan jawa. Keluarga kooperatif menanggapi pertanyaan
maupun perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, kekeluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa.
B. Hasil kegiatan pengkajian
Tipe keluarga
Keluarga Ny. S merupakan Nuclear Family dengan komposisi Ny.
S sebagai istri dan ibu rumah tangga tinggal Bersama suami dan anaknya.
Ny. S berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dengan suku bangsa
Jawa. Keluarga tinggal pada wilayah yang kebanyakan bersuku Jawa,
yang terdapat kegiatan- kegiatan keagamaan seperti pengajian. Bahasa
yang digunakan oleh Ny. S dan keluarga di rumah adalah Bahasa jawa.
Ny. S dan keluarga menganut agama yang sama yaitu agama islam Ny. S
dan keluarga selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu di rumah dan di
masjid Ny.S dan keluarga menyakini bahwa sehat sakitnya seseorang
ditentukan oleh yang diatas Allah SWT dan tisk memiliki kepercayaan
khusus mengenai Kesehatan. Suami bekerja, Istri mengurus rumah tangga
di rumah bilia dilihat dari keadaan atau situasi rumah status sosial
ekonomi menengah kebawah, penghasilan keluarga kurang lebih sekitar
dibawah 1000.000/ bulan diperoleh dari hasil kerja sebagai sopir dan
buruh harian lepas, An A masih sekolah SMP dan An. B masih sekolah
TK. Pengeluaran keluarga Ny. S tidak menentu hal ini dikarenakan
banyak kebutuhan untuk keperluan sehari- hari. Ny. S dan Tn A dalam
rumah tangga berindak sebagai pengatur keuangan keluarga. Ny. S
beserta keluarganya memiliki jaminan Kesehatan, umtuk An. A dan An. B
memiliki Kartu Indonesia pintar. Keluarga memiliki alat komunikasi
seperi HP (Hanphone), Speda Montor. Ny. S mengatakan pada saat ini
jarang melakukan rekreasi dengan bersilaturahmi ke kediaman keluarga
yang terdekat di sekitar kota Yogyakarta.
Tahap perkembangan keluarga Ny. S saat ini adalah tahap IV,
tahap V. Tahap ini kelurga membantu anak memenuhi kebutuhan dan
biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan Kesehatan anggaran keluarg, membantu sosialisasi anak
dengan tetangga, skolah dan lingkungan. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu dari Ny. S memiliki Riwayat penyakit hipertensi. Riwayat keluarga
inti dari Ny. S tidak ada yang memiliki Riwayat. Riwayat keluarga inti
dari Ny. S tidak ada yang memiliki Riwayat penyakit, Tn. A mengatakan
tidak mempunyai Riwayat keturunan, Istri Ny. S orang tua memiliki
Riwayat hipertensi dan menurun, Anak Tn. A (An. A) tidak memiliki
masalah Kesehatan, Anak Tn. A (An. B) dulu sempat memiliki flek di
paru- paru.

Lingkungan

Keluarga Ny.S tinggal dirumah yang menepel dengan rumah kakak


dan adiknya yang posisinya samping kanan dan kiri. Tipe rumah
permanen. Dirumah terdapat kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi.,
lantai rumah tegel jendela ada, kebersihan rumah bersih sumber air berasal
dari sumur, kualitas air bersih. Jarak sptitank dengan sumur ≤ 10 m.
Tempat tinggal Ny.S terletak di desa Sonopakis Kidul dengan tipe tempat
pemukiman warga. Rumah- rumah warga saling berdekatan dan setiap
warga mengenal. Ny. S dan keluarga bersosialisasi dengan baik dengan
tetangga sekitarnya, selalu berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu
sama lain. Kegiatan komunitas RT berlangsung secara rutin, sebulan sekali
pasti ada acara Dasawisma. Ny. S dan suami mengikuti kegiatan RTnya.
Untuk Ny. S mengikuti kegiatan dasawisma sekarang Ny. S tidak
mengikuti kegiatan dawis dikarenakan masalah biaya. Suaminya Ny. S
mengikuti kegiatan RT dan melakukan kerja bakti di hari minggu. System
pendukung keluarga berasal dari keluarga. Karena sebagai sumber
kekuatan. Rumah keluarga Ny. S tidak jauh dari puskesma waktu yang
dapat di tempuh 15 menit. Puskesmas di tempuh dengan menggunakan
speda motor. Semua anggota keluarga Ny. S memiliki jaminan Kesehatan.

Struktur keluarga

Keluarga Ny. S berkomunikasi setiap hari dengan menggunakan


Bahasa jawa dan sering dilakukan secara lisan dan langsung. Frekuensi
berkomunikasi dengan anggota keluarga juga banyak karena setiap hari
berkumpul. Proses pengambilan keputusan dalam keluarga Ny. S dimulai
dengan berdiskusi terlebih dahulu. Ketika terdapat masalah atau sesuatu
yang digunakan untuk pengambilan keuputusan untuk menentukan tempat
tinggal, Pendidikan dan pekerjaan juga dilakukan musyawarah. Struktur
peran Formal : Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. S sebagai istri, An. A
sebagai anak perempuan, An. B sebagai anak laki- laki., Informal : Tn. A
sebagai pencari nafakah, Ny. S ibu rumah tangga yang mengurus dua
anaknya

Fungsi keluarga

Keluarga Ny. S berusaha menjaga dan memelihara keharmonisan


antar anggota keluarga, saling menyayangi, menghormati, dan rukun.
Apabila ada anggota yang membutuhkan atau sakit maka salah satu
anggota keluarga berusaha membantu. Keluarga mengajarkan agar
berperilaku yang baik dengan tetangga dan lingkungan sekitar dan
berineraksi satu sama lain. Ny. S tidak menggunakan KB, dan Ny. S masih
menstruasi secara teratur dan An. A menstruasi juga teratur pada saat
menstruasi An. A mengatakan saat menstruasi nyeri. Kalua sakit Ny.s
kambuh Ny. S mengatakan jika pusing, badan pegel- pegel, dada nyeri
tidak minum obat tetapi minum peresan timun. Apabila salah satu anggota
keluarga Ny. S sakit langsung dibawa ke puskesmas. Anggota keluarga
Ny. S mampu merawat jika salah satu dari anggota keluarganya sakit.
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari.

Keluarga selalunmemeriksakan diri ke puskesmas apabila ada


masalah Kesehatan yang dialami. Keluarga Ny. S bisa tidur perorangan
rata- rata 6- 8 jam sehari. Namun untuk Ny. S dan Tn. A waktu tidur 4
jam karena Ny.S sering susah tidur di malam hari, kalau Tn. A pulang
kerja. Keluarga makan 3 kali sehari. Keluarga Ny. S tidak melakukan olah
raga hanya melakukan aktivitas fisik seperti berjualan atau melakukan
aktivitas sehari- hari.Tn. A memiliki kebiasaan merokok. Keluarga Ny. S
mengatakan jika badan tidak enak, pusing, pegel- pegel mengkonsumsu
obat yang di resepkan dari puskesmas yaitu amlodipine.

Steressor dan Koping Keluarga

Stressor jangka pendek Ny.S yaitu Ketika Tn. A merokok Keluarga


Ny. S mengatakan cara penyelesaian masalah dengan bermusyawarah dan
berdiskusi antar keluarga dengan cara yang baik. Strtaegi koping yang
digunakan keluarga Ny. S dengan mendekatkan diri kepada tuhan.

Harapan Keluarga

Ny S belum memahami apa itu hipertensi dan dampaknya


kemudian makanan yang harus di batasi. Ny.S mengharapkan agar dapat
segera sembuh dari penyakitnya tanpa menimbulkan pusing, nyeri dada
dan pegel- pegel.
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN SONOPAKIS KIDUL RT 01, NGESTIHARJO, KASIHAN,
BANTUL, YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Agustia Utaminingsih


Kunjungan ke :3
Kegiatan : pengkajian tahap II
Tanggal : Kamis, 30 Desember 2021

A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang
rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis
untuk bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga individu, pendekatan
ini disebut proses keperawatan. Memberikan asuhan keperawatan pada
keluarga menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian
merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data
tentang status kesehatan klien, dimulai dengan pengumpulan informasi atau
data secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari
berbagai sumber seperti wawancara dengan keluarga, observasi terhadap
lingkungan rumah, informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai
lembaga yang menangani keluarga. Data yang terkumpul kemudian dianalisa
sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga.
Dalam kunjungan pengkajian kedua akan dilakukan pemeriksaan fisik
meliputi : keadaan umum, vital sign, istirahat dan rekreasi, nutrisi,
integumen, kepala, mata, telinga, mulut, hidung, leher dan tenggorokan,
sistem kardiovaskuler, sistem respirasi dan sistem musculosceletal serta
tahap perkembangan keluarga meliputi kemampuan keluarga mengenal
masalah, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat,
kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan
keluarga memodifikasi lingkungan, kemampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
setelah dilakukan pengkajian dalam 1 minggu diharapkan terkumplnya
data yang dapat menunjang timbulnya masalah Kesehatan pada keluarga
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian 1x 40 menit diharapkan didapatkan data
meliputi :
a. Pekerjaan fisik
b. Pelaksanaan 5 tugas Kesehatan keluarga
C. Implementasi Tindakan keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga.
2. Media dan alat
Format pengkajian, tensi meter, thermometer dan stetoskop
3. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal : Kamis, 30 Desember 2021
Waktu : 13.00
Alamat : Sonopakis Kidul RT 01 Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Pemeriksaan fisik
b. Pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga
Pengorganisasian waktu dan acara

No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


1. 2 menit Pembukaan
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
kedatangan
2. 35 menit Pelaksanaan
a. Melakukan pemeriksaan a. Menyimak
fisik b. MemperhatikanBerdiskusi
b. Menanyakan 5 tugas dan menjawab pertanyaan
kesehatan keluarga mahasiswa

4. 2 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan reinforcement b. Berdiskusi untuk
positif atas kerja sama dari pertemuan selanjutnya
keluarga c. Menjawab salam.
c. Kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangansesuai dengan
kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan sttrategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data:
a. Pemeriksaan fisik
b. Pelaksaan 5 tugas Kesehatan keluarga
E. Pengesahan

Yogyakarta, 30 Desember 2021

Mahasiswa Pembimbing

Agustia utaminingsih Suri Slamiyati, S .Kep .,Ns.,M.Kes.


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA

Laporan hasil kunjungan III


di RT 01 Dusun Sonopakis Kidul, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan ketiga pada keluarga Ny.S dilakukan pada tanggal 30
Desember 2021 jam 13.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan
yaitu memperoleh data tentang pemeriksaan fisik dan pelaksanaan
tugas Kesehatan keluarga serta membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
jawa dan Bahasa Indonesi. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa
B. Hasil pengkajian
Pemeriksaan fisik

Kriteria Ny. S
Tekanan Darah 150 / 90 mmHg
Nadi 88x / menit
Respirasi 20 x/ menit
Kesadaran Composmentis
Kepala dan leher Normal kepala simetris, tidak ada lesi rambut
hitam keputihan, rambut lurus bergelombang,
rambut bersih, pada leher tidak ada pembesaran
pada kelenjar tyroid
Mata Normal Mata tampak simetris, alis merata,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil simetris

Mulut dan Normal tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
perforasi, fungsi pembau baik,, mukosabibir,
hitung
lembab, warna bibir merah muda,mulut tak tampak
stomatitis, mulut bersih,fungsi pengecap baik
Telinga Normal Telinga simetris, tidak ada bekas luka pada
telinga, tidak ada darah atau serumen yang keluar
dari telinga, fingsi pendengaran
baik.
Dada Normal, dada tampak simetris, Gerakan dinding
dada simetris, tak tampak jejas/ memar, tidak ada
retraksi dada.
Abdomen Normal, perut tampak simetris, tak tampak jejas/
memar. Bising usus 13x menit tidak ada
pembesaran hepar.
Ekstermitas Normal,
Ekstermitas atas: anggota gerak bebas, berfungsi
secara optimal tidak ada luka, warna kulit merata,
tidak ada deformitas, tidak ada odem, CRT ≤ 3
detik, bahu simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri.
Ekstermitas bawah : anggota gerak bebas, tidak ada
pembengkakakn, tidak ada tulang yang menonjol
ataupun deformitas tidak ada nyeri.

C. Penjajakan Bedasarkan Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga

NO TUGAS KESEHATAN Data Fokus


KELUARGA
A. Mengenal Masalah

1. Pengertian Ny. S belum mengetahui tentang


hipertensi, keluarga juga tidak tahu
tentang hipertensi, perawatan,
bagaimana memodifikasi lingkungan
dan juga tidak pernah kontrol tekanan
darah.
2. Penyebab Ny. S mengatakan menderita
hipertensi 15 tahun yang lalu
merasakan kadang kaku di leher, dan
pusing di sertai nyeri dada. Tekanan
darah 150/80 mmHg
3. Tanda dan gejala Ny. S mengatakan merasakan kadang
kaku di leher, dan pusing di sertai
nyeri dada. Tekanan darah 150/80
mmHg
4. Identifikasi tingkat Ny. S mengatakan jika mengatakan
keseriusan masalah dalam merasakan kadang kaku di leher, dan
keluarga pusing di sertai nyeri dada di parutkan
timun jika masih pusing minum obat
Amlodipine
F. Mengambil Keputusan

1. Akibat Ny. S bila merasa asma kambuh tidak


dapat melakukan kegiatan sehari- hari
2. Keputusan keluarga Ny. S Mengatakan cara pencegahan
dengan minum obat anti hipertensi
amlodipine jika tidak membaik di
bawa ke puskesmas.
G. Mengambil Keputusan

3. Cara – cara perawatan yang Tn. M bila merasakan kaku di leher,


sudah dilakukan keluarga dan pusing di sertai nyeri dada dengan
minum peresan air timun.
4. Cara – cara pencegahan Tn. Mengatakan cara pencegahan
dengan minum obat dan minum
peresan timun jika tidak kambuh tidak
minum obat
H. Modifikasi Lingkungan

1. Lingkungan fisik Ny. S mengatakan belum tahu


modifikasi makanan apa yang bagus
untuk penderita hipertensi
2. Lingkungan psikologis Ny. S mengatakn selalu mendekatkan
diri kepada Allah SWT agar selalu
diberikan Kesehatan.
I. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan yang Ny. S mengatakan jika sakit pergi ke


bisa di kunjungi keluarga puskesmas saat pandemic Ny.S tidak
pernah pergi ke puskesmas.
2. Frekuensi kunjungan Ny. S mengatakan memeriksakan ke
puskesma jika merasakan kaku di
leher, dan pusing di sertai nyeri dada
dan jika obatnya habis
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN SONOPAKIS KIDUL RT 01, NGESTIHARJO, KASIHAN,
BANTUL, YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Agustia Utaminingsih


Kunjungan ke :4
Kegiatan : penyampaian, skoring masalah keperawatan keluarga
Tanggal : Jum′at, 31 Desember 2021

A. Latar Belakang
Setelah melakukan perumusan masalah Langkah selanjutnya adalah
menentukan prioritas masalah Kesehatan dan keperawatan. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Tidak mungkin masalah- masalah kesehatan dan keperawatan yang
ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus.
2. Perlu pertimbangan masalah – maslah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatikan keluarga terhadap suatu
keperawatan yang akan diberikan
4. Keterkaitan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi
5. Sumberdaya keluarga yang dapat memecahkan masalah kesehatan /
keperawatan keluarga
6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
7. Skala prioritas dalam Menyusun masalah kesehatan keluarga
Dalam pelaksanaannya, skoring masalah keperawatan dapat
dilakukan dengan berdiskusi bersama- sama dengan keluarga, sehingga
keluarga dapat mengetahui masalah kesehatan yang terjadi dalam
keluarga mereka. Dari hasil Analisa data, didapatkan 3 diagnosa
keperawatan yaitu :
a. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi
pada keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo,
kasian, Bantul
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S
khususnya Tn A dengan Masalah Merokok Dusun Sonopakis Kidul
RT 01 Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
c. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang dismenore pada
keluarga Ny. S khususnya An. A di Dusun Sonopakis Kidul RT 01
Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
a. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi
pada keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo,
kasian, Bantul
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S
khususnya Tn A dengan Masalah Merokok Dusun Sonopakis Kidul
RT 01 Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
c. Kesiapan meningkatkan pengetahuan tentang dismenore pada
keluarga Ny. S khususnya An. A di Dusun Sonopakis Kidul RT 01
Ngestiharjo , Ksihan , Bantul
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu, keluarga
Ny. S dapat menentukan prioritas masalah kesehatan keluarganya
melalui skoring diagnosa.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit,
diharapakan :
a. Mhasiswa dapat mendiskusikan skoring prioritas masalah
keperawatan keluarga dengan keluarga Ny.S dengan baik dan
lancar.
b. Keluarga mengetahui masalah kesehatan yang terjadi melalui skoring
prioritas tersebut
c. Mahasiswa dan keluarga menyepakati hasil skoring prioritas
keperawatan keluarga, serta mendapatkan tujuan selanjutnya.

C. Implementasi Tindakan keperawatan


1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarganya.
2. Media dan alat
Pena, buku, format skoring prioritas keperawatan keluarga
3. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal : Jumat , 31 Desember 2021
Waktu : 10.00
Tempat : Sonopakis Kidul RT 01 Ngestiharjo,
Kasihan,Bantul
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Lp disiapkan, media, disiapkan tepat waktu kedatangan sesuai
dengan kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya. Tersedianya forma
skoring prioritas masalah keperawatan keluarga.
2. Evaluasi proses
Skoring prioritas masalah keperawatan dapatberjalandenganlancar,
komunikasisesuai dan terjalin kesepakatan skoring prioritas
masalah.Keluarga kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan.
3. Evaluasi hasil
Mahasiswa dan kelurga Ny. S saling berinteraksi dengan baik dalam
diskusi.
E. Pengesahan
Yogyakarta, 31 Desember 2021

Mahasiswa Pembimbing

Agustia utaminingsih Suri Slamiyati, S .Kep .,Ns.,M.Kes.

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN


Nama Mahasiswa : Agustia Utaminingsih
Kunjungan ke :4
Kegiatan : Skoring masalah keperawatan keluarga
Tanggal : Jum′at, 31 Desember 2021

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan keempat pada keluarga Tn. S dilakukan pada hari Jum′at 31
Desember 2021 pukul 10.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan
yaitu skoring masalah keperawatan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa jawa
dan indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa.
3. Respons keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan
baik.
B. Hasil Kegiatan Pengkajian
Didapatkan kesepakatan skoring prioritas masalah yaitu :
a. Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi pada
keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo, kasian,
Bantul
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada Keluarga Ny. S khususnya
Tn A dengan Masalah Merokok Dusun Sonopakis Kidul RT 01
Ngestiharjo , Ksihan , Bantul

Setelah menyepakati mengenai masalah yang akan diatasi, mahasiswa


melakukan kontrak waktu yang telah disepakati untuk pertemuan selanjutny
yaitu implementasi untuk masalah yang sudah di ketahui.

LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN SONOPAKIS KIDUL RT 01, NGESTIHARJO, KASIHAN,
BANTUL, YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Agustia Utaminingsih


Kunjungan ke :5
Kegiatan : penyuluhan kesehatan hipertensi
Tanggal : Jumat, 7 Januari 2022

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi terjadi bila darah memberikan gaya yang lebih tinggi
di bandingkan kondisi normal secara persisten pada sistem sirkulasi.
Dikatakan tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tekanan sitolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg.
Ny. S teridiagnosis menderita hipertensi. Tensi terakhir pada saat
pengkajian Tn. S 150/90 mmHg. Keluhan yang dirasakan Ny. S sering
pusing. Tn. T mengatakan kurang memahami tentang pengertian, tanda dan
gejala, dampak, pemyebab maupun cara penanganan Hipertensi.
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Kesiapan peningkatan management Kesehatan dengan hipertensi pada
keluarga Ny. S di dusun Sonopakis Kidul RT 01 Nestiharjo, kasian, Bantul
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan Ny. S mengetahui tentang
penyakit hipertensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang hipertensi selama 30
menit Ny. S diharapkan dapat :
a. Ny. S dapat menjelaskan tentang pengertian hipertensi
b. Ny. S dapat menjelaskan kembali penyabab hipertensi
c. Ny. S dapat menjelaskan Kembali tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Ny. S dapat menjelaskan Kembali tentang akibat hipertensi
e. Ny. S dapat menjelaskan Kembali tentang penxegahan hipertensi
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi dan tanya jawab
2. Media
Media yang digunakan adalah lefleat dan SAP
3. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal : Jumat, 07 Januari 2022
Waktu : 18.00
Tempat : Sonopakis kidul RT 01, Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul
4. Rencana kegiatan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. 2 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dan
penyuluhan memperhatikan
3. Menyebutkan materi/ 3. Mendengarkan
pokok bahsan yang akan di dan
sampaikan memperhatikan
2. 20 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan mendengarkan
secraa berurutan dan teratur
Materi (Terlampir)
3. 5 menit Evaluasi : Menjawab salam
- Menyimpulkan inti
penyuluhan
- Menyampaikan secara
singkat materi penyuluhan
- Memeberi kesempatan
kepada Ny. S untuk
bertanya
- Sambil mengevaluasi
kegiatan hari sebelumnya.

D. Kriteri Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan sehari sebelum dating kekeluarga berupa kontrak
waktu dengan keluarga untuk dilakukan penyuluhan tentang penyakit
hipertensi.
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan dapat berjalan lancar
b. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Keluarga mampu bersikap kooperatif
3. Evaluasi hasil
a. Evaluasi struktur
Pertemuan disepakati Bersama dan untuk berdiskusi
b. Evaluasi proses
Penyuluhan dan diskusi berjalan dengan lancar
c. Evaluasi hasil
Keluarga dapat memahami tentang pengertian hipertensi, penyebab
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi dan cara pencegahannya.
d. Evaluasi pertanyaan
1. Apa itu hipertensi ?
2. Apa saja penyebabnya hipertensi ?

E. Pengesahan

Yogyakarta, 07 Januari 2022

Mahasiswa Pembimbing

Agustia utaminingsih Suri Slamiyati, S .Kep .,Ns.,M.Kes.


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan kelima pada keluarga Ny. S dilakukan pada hari Jumat
tanggal7 Januari 2022 jam 18.00 WIB. Maksud dan tujuan dari
pertemuan yaitu untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang
penyakit hipertensi pada keluarga Ny. S khusunya Ny. S
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa.
3. Respon keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga sangat antusias saat akan diberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit hipertensi.
B. Hasil kegiatan
a. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang pengertian hipertensi
b. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang penyebab hipertensi
c. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang akibat hipertensi
e. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang pencegahan hipertensi
f. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang diet hipertensi
g. Ny. S dapat menjelaskan kembali penanganan hipertensi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA


NY. S DENGAN MASLAH PENYAKIT HIPERENSI DI RT 01
DUSUN SONOPAKIS KIDUL NGESTIHARJO BANTUL
YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ′Aisyiyah Yogyakarta
Stase Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Agustia Utaminingsih
2110206048

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ′AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Hipertensi merupakan Silent Killer atau pembunuh diam-diam karena
merupakan penyakit yang tidak menampakkan gejala yang khas. Gejalanya
adalah sakit kepala, sesak napas, jantung berdebar-debar, mudah lelah,telinga
berdenging (tinitus), mimisan, penglihatan kabur yang disebabkan oleh
kerusakan ada otak, mata, jantung dan ginjal (Tilong, 2015). Faktor-faktor
yang tidak dapat dihindari seperti faktor genetik, umur, jenis kelamin dan
etnis. Faktor yang dapat dihindari stress, obesitas, nutrisi, merokok, dan gaya
hidup (Rudianto, 2013).
Penyakit hipertensi dianggap suatu penyakit yang biasa bagi masyarakat di
Indonesia, sehingga membuat orang tidak terlalu serius untuk berobat.
Hipertensi yang tidak terdiagnosis atau tidak melakukan kontrol rutin dapat
memicu berbagai macam komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, kerusakan
pada mata, jantung koroner, dan juga berakibat pada pembuluh darah arteri
perifer (Kompasiana, 2016).
Hampir 1 miliar orang diseluruh dunia atau 1 dari 4 orang dewasa
menderita tekanan darah tinggi. Setiap tahun, penyakit hipertensi atau tekanan
darah tinggi menjadi salah satupenyebab kematian nomor satu didunia setelah
stroke dan jantung dengan kematian hampir 9,4 juta orang pertahun. Tahun
2025 penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi diperkirakan akan
meningkat mencapai hampir 1,6 miliar orang (WHO, 2013). Angka prevalensi
hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia
tahun 2013 sekitar 9,4%, Daerah Istimewa Yogyakarta menempati peringkat
tiga penyakit hipertensi yaitu 12,85%, peringkat dua Kalimantan Selatan yaitu
13,1% peringkat pertama Sulawesi Utara yaitu 15,0% (Riskesdas,
2013).Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa pada Ny. S memiliki tekanan darah tinggi yaitu 160/100 mmHg. Oleh
karena itu, penting sekali membekali pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kesehatan terutama pada hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit
seperti stroke dan sebagainya
II. PENGANTAR
Bidang studi : Keperawatan
Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Keluarga
Hari/ tanggal : Jumat, 07 Januarai 2021
Jam : 18.00
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ny. S
III. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan tindkaan keperawatan selama 1 x 30 menit maka
keluarga bapak Tn. A khususnya Ny. S diahrapkan mengetahui dan
memahami tentang diit hipertensi sehingga dapat meningkatkan
pemeliharaan kesehatan.
IV. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 30 menit, keluarga Tn. A
khususnya Ny. S dapat memahami, mengerti mengulang Kembali diit
hipertensi yang meliputi :
1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Factor resiko hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Diit hipertensi
7. Pencegahan hipertensi
V. Materi
Terlampir
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Media
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Lefleat
VIII. Kegiatan pembelajaran

No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta


1. 5 menit Pembukaan : 1. Mejawab
1. Memberikan salam pertanyaan
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
pembelajaran dan
3. Menyebutkan materi atau memperhatikan
pokok bahasan yang
disampaikan
3. 15 Pelaksanaan materi : menyimak dan
menit Pelaksanaan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur
Materi :
1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Klarifikasi hipertensi
4. Faktor risiko hipertensi
5. Diet hipertensi
6. Pencegahan hipertensi
7. Pencegahan hipertensi
8. Komplikasi hipertensi

4. 8 menit Evaluasi : sesi tanya jawab


1. Menyampaikan secara
singkat materi penyuluhan
2. Memberi kesempatan
kepada keluarga untuk
bertannya.
5. 2 menit Penutup 1. Mendengarkan
1. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
yang telah di sampaikan. 3. Menjawab
2. Menyampaikan salam
terimakasih atas waktu
yang telah diberikan oleh
keluarga
3. Menguncapkan salam

IX. Evaluasi
Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 3 soal
1. Jelaskan pengertian hipertensi ?
2. Sehat dan jelaskan tanda dan gejala hipertensi ?
3. Bagaimana cara pencegahan hipertensi?
X. Pengesahan

Yogyakarta, 07 Januari 2022

Mahasiswa Pembimbing

Agustia utaminingsih Suri Slamiyati, S .Kep .,Ns.,M.Kes.

IX. Lampiran Materi


A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan Ketika

seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau

peningkatan abnormal secara terus menerus lebih dari satu periode,

dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas

90 mmHg.

Batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90

mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai

hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi tersbut

sebagai garis batas hipertensi. Batsan tidak membedakan usia dan jenis

kelamin KEMENKES, 2019

B. Faktor risiko atau Penyebab Hipertensi


a. Resiko yang tidak dapat dimodifikasi

a) Umur

Dengan bertambahnya umur resiko hipertensi menjadi lebih

besar

b) Jenis kelamin

Memasuki menopause prevalensi hipertensi pada wanita

meningkat, setelah usia 65 tahun, akibat faktor hormonal pada

wanita kejadian hipertensi lebih tinggi dari pada pria.

c) Genetik atau keturunan

Genetic penyebab salah satunya, artinya mutase gen atau

kelainan genetic yang diwarisi orangtua sehingga membuat

seseorang secara genetic mengalami hipertensi. Diakibatkan

penurunan hormone esterogen dapat mempengaruhi tekanan

darah dikarenakan hormone esterogen akan menurun secara

signifikan. Hal ini dapat merusak sel endotel yang memicu

plak di dalam pembuluh darah. Plak dalam pembuluh darah

dapat memicu tekanan darah tinggi yang menyebabkan penyaki

cardiovascular dan bahkan stroke, hormone esterogen biasanya

terdapat pada seseorang perempuan berhenti menstruasi

(menopause, cacat genetic, toksin

b. Resiko yang dapat di modifikasi

a) Terlalu banyak konsumsi garam


Terlalu banyak asupan garam menye babkan tekanan ekstra

pada dinding pembuluh darh arteri. Tekanan ekstra tersebut

membuat arteri menebal dan jadi semakin sempit sehingga

tekanan darah pun makin naik.pada akhirnya arteri akan

tersumbat. Keruskaan pada arteri ini akan menghambat aliran

darah ke beberapa organ seperti jantung dan otak.

b) Sering stress

Stress bisa menaikan tensi darah, ssaat stress, tubuh melepaskan

hormon kortisol dan adrenalin yang dapat meningkatkan denyut

jantung, hormon- hormone ini juga dapat mempersempit

pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah

c) Obesitas (kelebihan berat badan)

Semakin berat massa tubuh , semakin banyak darah yang

diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh

jaringan tubuh. Hal ini tentu menjadi penyebab kerja jantung

lebih keras dari biasanya, sehingga tekanan darah lama- lama

akan naik dan hipertensi pun tidak dapat di hindari

d) Mengkonsumsi alkohol dan kafein

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan akan

berdampak pada Kesehatan jangka Panjang salah satunya

peningkatan kadar kortisol dalam darah sehingga aktivitas

rennin- angiotensin aldesterol system (RAAS) meningkat dan

menyebabkan tekanan darah meningkat.kafein juga dapat


menyebabkan kelenjar adrenalin melepaskan lebih banyak

adrenalin, dan itulah yang menyebabkan tekanan darah

meningkat.

e) Kurang tidur

Kurang tidur secara terus menerus dalam waktu yang lama bisa

meningkatkan tekanan darah secara permanen dan menyebabkan

tekanan darah tinggi

f) Merokok

Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat- zat kimia

yang terkandung dalam tembakau terutama nikotin yang dapat

merangsang saraf simpatis sehingga mmicu kerja jantung lebih

cepat sehingga peredaran darah mengalir lebih cepat.

C. Gejala Hipertensi

a) Gelisah

Orang yang merasa gelisah diakrenakan cemas akan tentang

Kesehatan di masa depan

b) Sakit kepala

Sakit kepala dipicu karena meningkatnya tekanan dalam tengkorak

karena tekanan darah yang melonjak drastic

c) Jantung berdebar- debar

Jantung berdebar – debar disebabkan oleh banyak hal salah satu

penyebab sederhana dari jantung berebar- debar adalah gaya hidup,


olahraga, kurang tidur, gelisah, kebiasaan merokok, kafein, makan

pedas, kelelahan.

d) Penglihatan kabur

Penglihatan kabur diakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah

mata di sebabkan oleh kerusakan dindning pembuluh darah akibat

tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dalam waktu lama.

Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan mata, penglihatan

kabur dan hilangnya penglihatan.

e) Rasa sakit di dada

Rasa sakit pada dada dikarenakan dikarenakan mengerasnya

pembuluh darah, mengurangi aliran darah yang berkurang dapat

menyebabkan nyeri dada.

f) Mudah Lelah

enderita tekanan darah tinggi akan merasa Lelah dan tidak bisa

melakukan aktivitas fisik. Penyempitan pembuluh darah bisa

menyumbat pembuluh darah ke jantung terganggu dan

menyebabkan otot kekurangan oksigen dan nutrisi.

D. Cara pencegahan Hipertensi

1) Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh perhari)

Pembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan, maksimal 2 gram

garam dapur untuk diet setiap hari. Batasi makanan yang

mengandung natrium, diantaranya makanan olahan (ikan kalengan,

lauk atau sayur instant), saus botolan (saus cabai, saus tomat,
kecap), makanan instant (mie, lauk instant), cake dan kue kering

yang dibubuhi soda kue / baking powder seperti biscuit.

2) Membatasi lemak
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kolesterol darah tidak
terlalu tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan
terjadinya endapan kolesterol dalam dinding pembuluh darah. Lama
kelamaan, jika endapan kolesterol bertambah akan menyumbat
pembuluh nadi dan mengganggu peredaran darah. Dengan
demikian, akan memperberta kerja jantung dan secara tidak
langsung memperparah hipertensi. Kadar kolesterol normal dalam
darah dibatasi maksimal 200 mg – 250 mg per 100 cc serum darah.
Himpunan Ahli Jantung Amerika menganjurkan agar konsumsi
kolesterol dalam makanan dibatasi tidak lebih dari 300 mg setiap
hari.

NO. GOLONGAN Kolesterol


Golongan I. Telur (tiap butir)

1. Telur ayam (1 butir = 50 gram) 266


2. Kuning telur ayam (1 butir) 266
3. Putih telur ayam (1 butir) 0
4. Telur puyuh (1 butir = 11 gram) 74
5. Telur bebek (1 butir = 80 gram) 619
Golongan II. Daging (per 100 gram)
1. Daging ayam 39
2. Hati ayam 45
3. Daging sapi 65
4. Hati sapi 323
5. Daging babi 77
6. Hati babi 368
7. Otak sapi 2054
8. Otak babi 2530
Golongan III. Ikan Udang (per 100 gram)
1. Ikan mas 79
2. Udang laut (lobster) 85
3. Udang (prawn) 154
Golongan IV. Produk susu (per 100 gram)
1. Krim (kepala susu) 140
2. Keju 100
3. Mentega (butter) 260
4. Es krim 45
5. Susu sapi 13
Golongan V. Lemak
1. Lemak babi 56
2. Lemak ayam 74
3. Minyak jagung 0

3) Diet dengan gizi seimbang

4) Makan buah dan sayur

Buah dan sayuran segar mengandung banyak vitamin dan mineral.


Buah yang banyak emngandung mineral kalium dapat membantu
menurunkan tekanan darah.
5) Tidak merokok dan menghindari asap rokok

6) Mempertahankan berat badan ideal

7) Menghindari minum alkohol dan kopi

8) Melakukan aktifitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga


30 menit per hari 5 x/ minggu), bisa juga melakukan senam
Hipertensi 30 menit.Menurut penelitian, olahraga teratur dapat
menyerap atau menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh
nadi. Olahrga yang dimaksud adalah latihan menggerakkan semua
sendi dan otot tubuh, seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda.
Tidak dianjurkan ,elakukan olahraga yang menegangkan seperti
tinju, gulat, atau angkat besi, karena latihan yang berat bahkan dapat
menyebabkan hipertensi.
9) Minum obat teratur

E. Klasifikasi Hipertensi

Kategori Sistolik Diastolik

tekanan darah
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Prehipertensi 120- 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Hipertensi stage 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi stage 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Hipertensi stage 3 ≥ 180 mmHg ≥ 110 mmHg

(keadaan gawat)
Sumber :American Heart Assosiaton (2014)

F. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit

hipertensi:

a) Mata

Penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan

kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang di timbulkan

pandangan mata kabur.

b) Jantung
Jika terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung yang lama

dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa

sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak

c) Ginjal

Suplai darah pembuluh darah pada ginjal turun menyebabkan terjadi

penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan

sakit ginjal

d) Otak

Jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai oksigen berkurang

bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah

parah mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke)

G. PENGOBATAN
Pengobatan dengan anti hipertensi
H. Diet Hipertensi
1. Tujuan Diet Rendah Garam
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi.
2. Syarata – syarat diet rendah garam :
a. Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin
b. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
c. Jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat
tidaknya retensi garam atau air dan / hipertensi.
3. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan konsumsi

No Golongan Makanan yang boleh di Makanan yang tidak


bahan berikan boleh diberikan
makanan
Sumber Beras, kentang, singkong, Roti, biskuit, kue-kue
karbohidrat terigu, tapioka, hunkeww, yang dimasak dengan
makanan yang diolah dari garam dapur dan soda
bahan makanan diatas
tanpa garam dapur dan
soda seperti:
Makaroni, mie, bihun, roti,
biskuit, kue kering.
Sumber Daging dan ikan maksimal Daging dan ikan
protein 100 gram per hari; telur maksimal 100 gram per
maksimal 1 butir sehari, hari; telur maksimal 1
hewani
susu maksimal 200 gram butir sehari, susu
sehari. maksimal 200 gram
sehari.
Sumber Semua kacang-kacangan Keju, kacang tanah,
dan semua kacang-
protein dan hasilnya yang diolah
kacangan dan hasilnya
nabati dan dimasak tanpa garam. yang diolah dan
dimasak dengan garam
dapur
Sayuran Semua sayuran segar, dan Semua sayuran yang
diawetkan dengan
sayuran yang tanpa garam dapur , natrium
diawetkan dengan garam benzoat, dan soda.
Seperti sayuran dalam
dapur , natrium benzoat,
kaleng, sawi asin, asinan,
dan soda.
acar.
Buah – Semua buah-buahan segar, Buah-buahan yang
buahan tanpa diawetkan dengan diawetkan dengan garam
garam dapur , natrium dapur , natrium benzoat,
benzoat, dan soda. dan soda.
Lemak Minyak, margarin tanpa Mentega dan margarin
garam, mentega tanpa
biasa.
garam.
Bumbu– Semua bumbu-bumbu Garam dapur, baking
bumbu segar dan kering yang tidak powder, soda kue, vetsin
mengandung garam dan bumbu- bumbu yang
dapur , natrium benzoat, mengandung garam
dan soda dapur seperti kecap,
terasi, saus tomat, petis,
tauco
Minuman The, cokelat, air putih Kopi

4. Contoh menu diet

Pagi Siang Sore


Nasi Nasi Nasi
Telur dadar Ikan Daging
Tumis kacang Panjang Tahu bacem Tempe
Sayur lodeh Ca sayur
Papaya Pisang

Pukul : 10.00 : bubur kacang hijau

Anda mungkin juga menyukai