Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

NR DENGAN GIZI KURANG PADA AN. NF


DI KELURAHAN DEPOK

Disusun Oleh:
Ai Didah

POLITEKNIK KESESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
PROFESI NERS
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengkajian keluarga

I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. NR
2. Alamat dan telepon : Kampung Sawah No. 52 RT 04/
RW 03 Depok
3. Komposisi keluarga dan genogram:
a. Komposisi keluarga
NO NAMA HUB. DG KELUARGA UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
.
1. Tn. NR Kepala Keluarga 33 tahun SLTA Wiraswasta
2. Ny. SR Istri 29 tahun SLTA IRT
3. An. RF Anak 7 tahun SD Pelajar
4. An. NF Anak 30 bulan Belum Sekolah Belum Bekerja
5. An. MR Anak 6 bulan Belum Sekolah Belum Bekerja

b. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
: garis pernikahan
: garis keturunan
: pasien
: tinggal serumah
4. Tipe keluarga : keluarga inti (nucear family) dimana pada keluarga
Tn. NR terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.
5. Suku bangsa : Minang
6. Agama : Islam
7. Status sosial ekonomi keluarga : kelas menengah (middle class)
8. Aktifitas rekreasi keluarga : menonton TV dan mendengarkan radio
di rumah

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap keluarga dengan
anak sekolah
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tahap
perkembangan keluarga dengan anak sekolah dimana Tn. R harus
memberikan perhatiannya pada anak pertama yang sudah memulai
dibangku sekolah dengan perhatian kepada adik-adiknya.
11. Riwayat keluarga inti : keluarga mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mempunyai penyakit keturunan maupun penyakit
menular. Namun perkembangan An. NF tidak sesuai dengan
usianya (30 bulan).
12. Riwayat keluarga sebelumnya : Keluarga mengatakan tidak ada
yang mempunyai riwayat penyakit keturunan, demikian juga
keluarga Ny. SR.

III.Pengkajian lingkungan
13. Karakteristik rumah :
Luas rumah : 9 x 4 meter terdiri dari : kamar tidur 1 buah (3 x 3
meter), kamar mandi 1 (2 x 2 meter), dapur 2 x 2 meter , ruang
tamu dan ruang keluarga 4,5 x 4 meter. Kebersihan didalam
maupun diluar rumah bersih, tidak licin dan rapi. Sinar matahari
yang masuk ke dalam rumah cukup, tetapi kedalam kamar kurang,
kamar tampak gelap tetapi tidak lembab. Sinar matahari masuk
melalui jendela dan pintu yang ada di ruang tamu. Keluarga
mempunyai jamban 1 buah berada di bagian belakang rumah dekat
dapur, tampak bersih. Sumber air minum berasal dari air PAM, air
selalu tersedia untuk keperluan sehari-hari. Didepan rumah tidak
ada halaman, langsung ke jalan, dibelakang rumah tidak ada halam
sehingga tidak ada tanaman disekitar rumah. Pembuangan air
dengan menggunakan aliran khusus pipa dan akhirnya dialirkan ke
selokan. Sampah dikumpulkan setiap hari kedalam tempat sampah
kemudian diangkut oleh tukang sampah ke TPS. Tidak ada sumber
pencemaran di dekat rumah
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Di lingkungan rumah
keluarga Tn. NR masyarakatnya saling tolong-menolong, setiap
bulan diadakan kebersihan lingkungan pada hari Minggu, arisan
RT 1 x sebulan, arisan RW 1 x sebulan dan pengajian satu kali
seminggu untuk laki-laki serta 1 x seminggu untuk perempuan.
15. Mobilitas geografis keluarga : Di lingkungan rumah banyak
tetangga yang mempunyai anak seusia anak Tn. NR, mereka
kelihatan akrab dan bermain bersama-sama. Tn. NR dan Ny. SR
ikut perkumpulan keluarga Minang dan arisan setiap bulan, mereka
sangat akrab dengan masyarakat sekampungnya.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Tn. NR
dan Ny. SR tidak mengikuti arisan maupun pengajian. Walaupun
Tn. NR dan Ny. SR tidak ikut arisan dan pengajian, namun
hubungan mereka dengan masyarakat disekitarnya sangat baik. Ny.
SR sering berdiskusi dengan tetangganya dan ke pasar bersama-
sama.
IV. Struktur keluarga
17. Sistim pendukung keluarga : apabila sakit tidak mengalami
kesulitan untuk biaya karena mempunyai tabungan setiap bulan.
Keluarga mengatakan sanggup untuk memenuhi pola makan yang
baik terhadap anggota keluarganya.
18. Pola komunikasi keluarga : komunikasi keluarga tampak akrab satu
sama lain, mereka menggunakan bahasa Indonesia. Namun cara
Ny. SR melarang anaknya jika melakukan kesalahan adalah dengan
memarahinya karena menurutnya jika tidak dimarahi tidak mau
dilarang.
19. Struktur kekuatan keluarga : keputusan keluarga dipegang oleh T.
NR sebagai kepala keluarga.
20. Struktur peran : Tn. NR berperan sebagai motivator dalam keluarga
yang selalu memberikan semangat dan nasehat pada Ny. SR dan
Ny. SR selalu berdiskusi dengan suaminya dan sangat menghargai
suaminya.
21. Nilai atau norma keluarga : Nilai dan norma yang ada dikeluarga
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, tidak
ada yang bertentangan.

V. Fungsi keluarga
22. Fungsi afektif : keluarga merasa saling memiliki satu sama
lainnya dan merekan saling mendukung dan saling menghargai.
23. Fungsi sosialisasi : Keluarga melaksanakan fungsinya
bersosialisasi antara sesama keluarga dan dengan masyarakat
sekitarnya. Keluarga mengatakan telah mengajarkan anak-anaknya
untuk bersosialisasi dengan masyarakat sebayanya di
lingkungannya.
24. Fungsi perawatan kesehatan : keluarga Tn. NR jarang
berolahraga.
25. Fungsi reproduksi : Ny. SR memiliki 3 orang anak.
26. Fungsi ekonomi : Tn. NR bekerja sebagai wiraswasta untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.
VI. Stress dan koping keluarga
27. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek : keluarga mengalami kekhawatiran
karena ada anggota keluarganya yang mengalami gizi kurang.
b. Stressor jangka panjang : keluarga khawatir dengan yang
dialami anggota keluarga yang gizi kurang dapat menyebabkan
komplikasi.
28. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : setiap ada
masalah, keluarga mampu mengatasinya. Keluarga mengatakan
bersedia melakukan hal-hal yang dianjurkan untuk mengatasi
masalahnya.
29. Strategi koping yang digunakan : strategi berasaskan masalah
(problems-based) Tn. NR menghadapi stressor berdasarkan
masalah dengan cara membicarakan bersama-sama sampai
ditemukan pemecahan masalahnya.
30. Strategi adaptasi disfungsional : keluarga Tn. NR menyelesaikan
permasalahan dengan cara mendiskusikan dengan seluruh anggota
keluarga, kemudian diambil keputusan bersama. Ny. SR
mengatakan merasa tidak dapat mengontrol emosinya jika
memarahi anak-anaknya. Namun dia bersedia berusaha untuk
menghilangkan kebiasaan tersebut.

VII. Pemeriksaan fisik


31. An. NF saat ini mengalami gizi kurang dengan BB = 10 Kg.
32. Kebiasaan sehari-hari :
a. Pola makan keluarga : 3 x sehari, keluarga mengatakan tidak ada
menu khusus karena tidak tahu makanan yang harus dikonsumsi
oleh masing-masing orang termasuk anak balitanya. Ketika
ditanya, Ny. SR mengatakan belum mengetahui jumlah makanan
dan jenis makanan yang harus dikonsumsi keluarganya.
Makanan jajanan sering kali diberikan tanpa melihat makanan
tersebut mengandung gizi atau tidak.
b. Pola minum : minum 6-7 gelas/ hari , jenis air putih, teh, kopi.
Ny. SR mengatakan untuk An. NF, minum susu kaleng sejak
berumur satu tahun karena tidak mau minum ASI, namun
jumlah ASI yang diberikan tidak pernah dihitung apakah
mencukupi atau tidak.
c. Pola tidur : Tn. NR tidur 4-5 jam/hari, Ny. SR, An. NF dan An.
RF 6-7 jam/hari, An. MR 7-8 jam/hari. Keluarga tidak ada yang
mengalami sulit tidur.
d. Pola eliminasi : Tn. NR BAB 1 x sehari, konsistensi lembek, Ny.
SR, An. RF, An. NF dan An. MR BAB 2 x sehari dengan
konsistensi lembek. BAK 5-6 x /hari, warna kuning jernih dan
tidak ada keluhan pada waktu BAK. Keluarga tidak pernah
mengalami kesulitan BAB maupun BAK. Ny. SR mengatakan
kadang-kadang An. NF mengalami diare.
e. Aktivitas sehari-hari : Kegiatan sehari-hari Ny. SR adalah
mengurus rumah dengan pekerjaan rumah tangga seperti
mencuci, membersihkan rumah, memasak makanan untuk
keluarga. Kegiatan dilakukan secara mandiri. Olah raga jarang
dilakukan Tn. NR maupun Ny. SR. Aktivitas Tn. NR membaca
koran , menonton TV. An. NF dan An. RF bermain dengan
teman sebaya mereka di sekitar rumahnya. An. NF sering
mengalami batuk pilek.
VIII. Harapan keluarga
1. Keluarga mengharapkan panjang umur, dapat menjaga
kesehatannya, dapat meningkatkan berat badan An. NF.
2. Keluarga mengharapkan perawat dapat membantu agar BB anak
NF meningkat.

2. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga


I. Analisa Data
N DATA MASALAH
O
1. DS: Kesiapan
- Keluarga mengatakan bersedia melakukan hal- meningkatkan
hal yang dianjurkan untuk mengatasi pengetahuan
masalahnya. terhadap keluarga
- Ny. SR mengatakan merasa tidak dapat Tn. NR
mengontrol emosinya jika memarahi anak-
anaknya. Namun dia bersedia berusaha untuk
menghilangkan kebiasaan tersebut.
- Keluarga mengatakan sanggup untuk
memenuhi pola makan yang baik terhadap
anggota keluarganya.
- Ny. SR mengatakan belum mengetahui jumlah
makanan dan jenis makanan yang harus
dikonsumsi keluarganya. Makanan jajanan
sering kali diberikan tanpa melihat makanan
tersebut mengandung gizi atau tidak.
DO:
- Sinar matahari yang masuk ke dalam rumah
cukup, tetapi kedalam kamar kurang, kamar
tampak gelap tetapi tidak lembab tidak ada
tanaman disekitar rumah.
- Olah raga jarang dilakukan Tn. NR dan Ny. SR
2. DS: Ketidakseimbang
- Keluarga mengatakan tidak ada menu khusus
an nutrisi An. NF
karena tidak tahu makanan yang harus
pada keluarga Tn.
dikonsumsi oleh masing-masing orang
NR kurang dari
termasuk anak balitanya.
kebutuhan tubuh
- Ny. SR mengatakan untuk An. NF, minum
susu kaleng sejak berumur satu tahun karena
tidak mau minum ASI, namun jumlah ASI
yang diberikan tidak pernah dihitung apakah
mencukupi atau tidak.
- Ny. SR mengatakan kadang-kadang An. NF
mengalami diare.
DO:
- Tamapk perkembangan An. NF tidak sesuai
dengan usianya (30 bulan).
- BB = 10 Kg.

II. Skoring
Dx I : Kesiapan meningkatkan pengetahuan terhadap keluarga Tn. NR
Kriteria Skor Bobot perhitunga hasil
n
1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sehat) 3 1 3/3 x 1 1
b. Ancaman kesehatan 2
c. Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Mudah 2 2 2/2 x 2 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi 3 1 2/3 x 1 2/3
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera 2 1 2/3 x 1 2/3
ditangai 1
b. Ada masalah, tidak perlu segera 0
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
jumlah 4 1/2
Sumber : Baylon & Maglaya

Dx II : Ketidakseimbangan nutrisi An. NF pada keluarga Tn. NR


kurang dari kebutuhan tubuh
Kriteria Skor Bobot perhitunga hasil
n
5. Sifat masalah
d. Aktual (tidak/kurang sehat) 3 1 3/3 x 1 1
e. Ancaman kesehatan 2
f. Keadaan sejahtera 1
6. Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Mudah 2 2 2/2 x 2 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
7. Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi 3 1 2/3 x 1 2/3
b. Cukup 2
c. Rendah 1
8. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera 2 1 0/3 x 1 0
ditangai 1
b. Ada masalah, tidak perlu segera 0
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
jumlah 3 1/2

3. Perencanaan
NO DIAGNOSA KEP PERENCANAAN
.
TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA TINDAKAN
KRITERIA STANDAR
1.

4. Implementasi dan Evaluasi


No. DX Implementasi Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai