………
A. Pengkajian
1. Identitas
NAma : ……………………………
Umur : ……………………………
Alamat : ……………………………
Pendidikan : ……………………………
Jenis kelamin : ……………………………
Suku : ……………………………
Agama : ……………………………
Pekerjaan : ……………………………
Status Perkawinan : ……………………………
Tanggal Masuk Panti : ……………………………
Tanggal Pengkajian : ……………………………
2. Identitas Keluarga
Nama : ……………………………
Pekerjaan : ……………………………
Alamat : ……………………………
Hub. Dengan Klien : ……………………………
1
c. Keluhan utama
……………………………………………………………………
d. Pengetahuan tentang penatalaksanaan masalah kesehatan
……………………………………………………………………
e. Derajat keseluruhan fungsi relatif terhadap masalah kesehatan dan diagnosa medis
f. Obat-obatan
………………………………………………………………..
g. Nutrisi
Klien mengatakan tidak ada makanan yang dipantrang untuk saat ini
7. Pemeriksaan fisik :
a. Keadaan umum :
Kesadaran : ………………………………
Tekanan darah : ………………………………mmHg
Suhu : ………………………………07C
Nadi : ……………………………… x/menit
Respirasi : ……………………………… x/ menit
Tinggi Badan : ……………………………… cm
b. Integumen
Tidak terdapat luka dan lesi pada anggota tubuh, terdapat beberapa perubahan
pigmentasi pada anggota tubuh, tektur kulit tipis dan kering, warna rambut klien
keseluruhan beruban, kuku klien lebih keras.
c. Hemopoietik
2
Tidak terdapat pendarahan pada klien, tidak ada pembengkakan kelenjar limfa,
klien tidak mengalami anemia, klien tidak memiliki riwayat transfusi darah.
d. Kepala
Kepala simetris, bentuk bulat, tiadak ada lesi dan tidak ada nyeri, distribusi rambut
merata, tidak ada alopesia, dan tidak rontok, kulit kepala bersih serta tidak ada
ketombe.
e. Wajah
Wajah tidak simetris, warna kulit sama dengan warna kullit yang lain,
……………………………………………………………………………………
f. Telinga
Telinga simetris, posisi pina sejajar dengan mata, tidak ada lesi dan kemerahan.
Tidak ada pembengkakan dan lesi pada telinga luar, liang telinga bersih dan
terdapat sedikit serumen, serumen tidak keras dan tidak bau. Membran timfani
berwarna kelabu utuh, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi
pendengaran baik terbukti klien mampu mendengar bisikan pemeriksa pada jarak
50 cm, dan bisa menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik dan benar.
g. Mata
Alis tidak simetris, bulu mata ke atas, kelopak mata mampu mengedip, konjuctiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik, dan tidak ada lesi. Kornea halus, reflex kornea
positif, reaksi pupil terhadap cahaya baik, kebersihan mata bersih. Bola mata klien
dapat mengikuti gerakan tangan pemeriksa pada 5 posisi, klien tidak menggunakan
alat bantu penglihatan, klien dapat melihat jari pemeriksa, dan penglihatan klien
masih jelas terbukti klien masih bisa menyebutkan nama obyek yang dilihatnya
serta tidak ada nyeri tekan pada saat bola mata ditekan.
h. Hidung
Posisi simetris, warna kulit sama dengan warna kulit yang lain, tidak ada lesi dan
secret, mukosa hidung tidak kemerahan, lembut, septum simetris, tidak ada masa,
klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi.
3
i. Mulut
Bibir tidak simetris, warna merah kecoklatan, mukosa lembab, tidak ada lesi, pada
gusi, jumlah gigi klien tidak lengkap. Lidah simetris, bersih tidak ada lesi, warna
merah gerakan lidah tidak ada hambatan, tonsil simetris, tidak membesar dan tidak
kemerahan dan nyeri. Uvula tidak membesar warna merah muda. Fungsi
pengecapan baik terbukti klien mampu membedakan rasa manis dan asin
j. Leher
Bentuk simetris, warna kulit leher sama dengan warna kulit anggota tubuh lain,
tidak ada jaringan parut, tidak ada pembengkakan, posisi trachea di tengah. Klien
dapat menyentuhkan dagu ke sternum (flexi 350) dapat menengadah (ekstensi 450),
dapat menekuk leher dengan telinga mengarah ke dagu (lateral ke kiri dan ke kanan
300 ), rotasi kiri dan kanan (500), pergerakan leher tidak kaku dan tidak terbtas,
tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, denyut nadi pada arteri karotis kuat, dan
tidak ada perubahan akibat inspirasi dan ekspirasi. Tidak ada peningkatan vena
jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjat tiroid, reflex menelan baik.
k. Thoraks
Bentuk dada simetris, tidak ada kifosis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jaringan
parut, tidak ada massa, ekspansi dada simetris frekuensi nafas 23 x/menit. Batas
paru normal, tidak ada suara nafas tambahan, pengembangan paru simetris, tidak
ada wheezing dan suara nafas tambahan lainnya. Batas jantung normal, tidak
terjadi pembesaran, palpasi normal pada semua area, bunyi jantung normal, BJ I
dominan di area trikuspidal dan mitral dan bunyi jantung II di area pulmonal dan
aortic, tidak ada bunyi jantung tambahan. Tidak ada pembesaran pada kelenjar
limfe.
l. Abdomen
Bentuk abdomen simetris, warna kulit merata, tidak ada striae, tidak ada
hiperpigmentasi, tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada pernafasan
perut, tidak Nampak pelebaran pembuluh darah vena diseluruh area abdomen,
umbilicus, tidak hiperpigmentasi dan tidak berbau. Tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada distensi pada gaster. Hepar tidak teraba. Pada saat kandung empedu di tekan
klien tidak mengeluh nyeri dan tidak menghentikan nafas dalamnya. Bising usus
4
pada semua kwadran, terdengar timphani di semua kwadran, saat palpasi suhu
teraba hangat. Kandung kemih kosong, ginjal tidak teraba dan klien mengatakan
tidak ada rasa nyeri saat BAK dan BAB, BAB lancar tidak ada keluhan.
n. Sistem Genitouria
Genitalia bersih, tidak terpasang kateter, bentuk dan anatomy alat kelamin utuh,
tidak ada lesi dan nyeri tekan.
o. Persyarafan
b) Nervus II (Optikus)
Penglihatan klien baik, bisa membaca dalam jarak 50 cm, yaitu membaca
tulisan nama perawat,klien membaca tidak menggunakan alat bantu.
d) Nervus V ( Trigeminus)
Klien merasakan pilinan kapas pada kelopak mata, daerah maksila dan
mandibula, refleks kornea (++), pada saat mengunyah kekuatan otot
massester dan temporal kuat.
5
e) Nervus VII (fasialis)
Klien dapat merasakan asin dan manis pada 2/3 anterior lidah, klien dapat
menggerakkan dahi, meringis dan tersenyum, klien dapat tersenyum secara
simetris.
g) Nervus IX
Klien dapat merasakan rasa pahit pada obat
h) Nervus X (vagus)
Klien dapat menelan dengan baik tanpa merasa sakit pergerakan uvula bebas.
i) Nervus XI (Assesorius)
Klien dapat melawan tahanan saat menoleh ke samping dan dapat
mengangkat bahu, kekuatan menahan lemah.
j) Nervus XII (Hipoglosus)
Klien dapat menjulurkan lidahnya dan dapat menggerakkan lidahnya dengan
bebas. Dengan posisi di tengah.
b. Pengkajian spiritual
Agama yang dianut oleh klien adalah agama Kristen dan klien slalu berdoa setiap
harinya kepada Tuhan . Klien mengatakan apabila dirinya telah dipanggil Tuhan,
klien ikhlas dan menerima keputusan karena itu merupakan takdir.
c. Pengkajian Fungsional
Klien termasuk ke dalam kategori F (KATZ index) karena klien mampu mandiri
dalam makan,kecuali mandiri berpakaian, kontinensia (BAB dan BAK), berpindah
dan mandi.
6
d. Pengkajian tingkat kemandirian
Barthel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Skor Keterangan
Bantuan
Frekuensi 3x
1 Makan 5 10 5 Jumlah 1porsi
Jenis nasi
Frekuensi 6 x
2 Minum 5 10 5 Jumlah 2 L
Jenis air pth
Berpindah dari kursi roda
3 ke tempat tidur dan 5-10 15 5
sebaliknya
Personal toilet (cuci Frekeunsi 3x
4 muka, menyisisr rambut, 0 5 5
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
5 5 10 5
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 5 Frekuensi 2x
7 Jalan di permukaan datar 0 5 0
8 Naik turun tangga 5 10 5
9 Mengenakan pakaian 5 10 5
Frekuensi 1x
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 5
Konsistensilembek
Frekeunsi 4x
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 5
Warna kng jrnh
Frekuensi: 15-20
12 Olah raga / Latihan 5 10 5 Menit
Jenis: /hr
Rekreasi/ pemanfaatan Jenis : nonton TV
13 5 10 5
waktu luang Frekuensi:/hr
Total Skor 60
Keterangan :
A : 130 = mandiri
B : 65-125 = Ketergantungan sebagian
C : 60 = ketergantungan total
Tingkat kemandirian klien termasuk kategori C : Ketergantungan Total
7
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPMSQ)
Interpretasi Hasil :
A. Salah 0-3 ; Fungsi Intelektual utuh
B. Salah 4-5 ; Kerusakan intelektual ringan
C. Salah 6- 8 ; Kerusakan Intelektual sedang
D. Salah 9-10 ; Kerusakan Intelektual berat
Klien termasuk ke dalam kerusakan intelektual ringan
8
- Tahun : 2015
- Musim : Panas
- Tanggal : Lupa
- Hari : Rabu
- Bulan : Lupa
Dimana kita sekarang berada ?
- Negara : Indonesia
- Profinsi : Jawa Barat
2 Orientasi 5 4
- Kota : Bandung
- PSTW : Panti Werdha Karitas
- Wisma : Lupa
Sebutkan nama 3 objek (oleh pemeriksa)
1 detik untuk masing-masing objek kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek tadi (untuk
3 Registrasi 3 3 disebutkan)
- Objek Kertas
- Objek Pulpen
- Objek Jam
Minta klien untuk memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat:
Perhatian - 93
3 dan 5 5 - 86
Kalkulasi - 79
- 72
- 65
Minta klien untuk mengulangi ketiga objek pada No
4 Mengingat 3 2 2 (Registrasi) tadi. Bila benar, nilsi 1 point untuk
masing-masing objek
5 Bahasa 9 7 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien.
- Misal ; Buku, Tas
Minta klien untuk mengulangi kata berikut “ tak
ada, jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar, nilai satu
point .
- pernyataan benar : 2 buah ; tak ada, tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah yaitu:
- Ambil kertas dan pegang
- Lipat dua
- Letakkan diatas meja
Perintahkan kepada klien untuk hal sebagai
berikut (bila aktivitas sesuai perintah nila 1
point)
9
- “tutup mata anda”
- Tuliskan satu kalimat
- menyalin gambar :
.
TOTAL NILAI : 23
Interpretasi Hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi hasil klien adalah aspek kognitif dari fungsi mental baik
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak yaitu :
Kriteria Nilai
10
tentang input penglihatan untuk keseimbangannya)
Perputaran leher,
1
Menggerakkan kaki, menggenggam obyek untuk
dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya, keluhan
vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil.
Gerakan menggapai sesuatu.
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu 1
fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada ujung-ujung
jari kaki tidak stabi, memegang sesuatu untuk
dukungan
Membungkuk.
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-
obyek kecil (missal pulpen) dari lantai, memegang
obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan usaha-
usaha multipel untuk bangun
1
b. Komponen gaya berjalan atau bergerak
11
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari
samping pasien).
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari
sisi ke sisi
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik
1
diobservasi dari sampin kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelembong dari
sisi ke sisi
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik,jalan
sempoyongan, bergoyang, memegang obyek 1
untuk dukungan.
Interpretasi hasil : 13
0-5 : resiko jatuh rendah
6-10 : resiko jatuh sedang
11-15 : resiko jatuh tinggi
Interpretasi hasil klien Resiko jatuh Tinggi
No Pertanyaan Ya Tidak
12
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan ?
Ket : Ya = 1 , Tidak =0
>10 : Depresi
i. Pengkajian Sosial
A Adaptation 2 : Selalu 1
13
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada 1 : Kadang- kadang
keluarga (teman-teman) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan saya 0 : Tidak pernah
Penilaian :
14
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki resik terkena osteoporosis, maka
dapat dilihat dari pertanyaan 1 – 12. Jika jawaban “Ya” lebih dari 4 berarti orang
tersebut termasuk orang yang berisiko untuk osteoporosis.
No Pertanyaan Ya Tidak
NO PERTANYAAN Tidak
15
2 Apakah anda merasa lemas atau kurang tenaga?
Jika jawaban nomor 1 dan 7 adalah “Ya” atau ada 3 jawaban “Ya” selain
no tersebut,maka kemungkinan besar kadar testosteron menurun atau pria tersebut
mengalami andropause.
16
5 Gaya berjalan/cara berpindah : 0 0
-Normal/bad rest/immobIle(tidak dapat
bergerak sendiri)
6 Status normal 0 0
Total Nilai 70
Keterangan :
25 – 50 : Risiko Rendah
17
Apakah WC dekat dengan kamar lansia ?
Hasil :
Skore lebih dari 5 : berisiko jatuh
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi
E. Implementasi
18
CONTOH ANALISA DATA
19
kakinya sulit untuk digerakan ¯
dan kaku Kerusakan neuromotorik
Do : ¯
- Aktivitas klien terbatas Transmisi impuls dari UMN
- Klien lebih banyak duduk di ke LMN terganggu
kursi roda ¯
- Aktivitas klie dibantu oleh Kelemahan otot
orang lain
- Kekuatan otot 4 4 Mobilitas Klien
3 3 fisik bedrest
- Interpretasi hasil pengkajian teganggu
keseimbangan klien adalah
Resiko jatuh
resiko tinggi jatuh
-
F. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
3. Resiko tinggi injury berhubungan dengan kelemahan otot, keamanan
lingkungan
G. Intervensi
20
DX Tujuan Intervensi Rasional
21
jam resiko injury petugas kesehatan atau tidak dapat mengontrol dirinya
tidak terjadi dengan penjaga panti dalam hal perlindungan dirinya
kriteria: 3. Dekatkan alat-alat atau 3. Agar kebutuhan klien dapat
benda-benda yang
- Klien tidak terpenuhi oleh klien secara
dibutuhkan oleh klien
terjatuh dan tidak 4. Anjurkan pengasuh panti mandiri
mengalami cedera untuk tetap 4. Melibatkan pengasuh panti
- Klien berada mendampingi/ menjaga keaman klien dalam
dalam lingkungan mengawasi klien membantu mengurangi resiko
tempat yang aman 5. Anjurkan pengasuh panti jatuh
selalu mengunci kursi 5. Mencegah resiko cedera
roda klien ketika dalam
keadaan tidak bergerak
6. Beri penjelasan kepada 6. Agar klien mengetahui dampak
petugas panti mengenai dari resiko cedera yang terjadi
dampak dari resiko jatuh
bagi kesehatan klien
H. Implementasi
22
klien hanya duduk di kursi roda, dan
kemampuan yang bisa dilakukan oleh
klien adalah makan dan minum sendiri,
aktivitas yang lainnya dibantu oleh
orang lain.
3 3
11.45 3
Memposisikan pasien dalam aligmen
yang sesuai
Hasil : posisi yang aman diberikan dan
klien duduk di kursi roda
12.00 3
Menerapkan tindakan kewaspadaan oleh
petugas kesehatan atau penjaga panti
23
12.15 3 hasil : tindakan kewaspadaan dilakukan
Mendekatkan alat-alat atau benda-benda
yang dibutuhkan oleh klien
Hasil : piring makan dan air minum
didekatkan pada klien agar lebih mudah
saat klien beraktivitas
12.30 3 Menganjurkan pengasuh panti untuk
tetap mendampingi/ mengawasi klien
Hasil : Instruksi diberikan dan pengasuh
panti akan mengikuti instruksi yang
diberikan
12.40 3 Mengannjurkan pengasuh panti selalu
mengunci kursi roda klien ketika dalam
keadaan tidak bergerak
Hasil : Instruksi diberikan dan pengasuh
panti akan mengikuti instruksi yang
diberikan
Memberi penjelasan kepada petugas
12.50 3 panti mengenai dampak dari resiko jatuh
bagi kesehatan klien
Hasil : informasi diberikan dan petugas
panti koperatif dalam mendengarkan
24
Evaluasi Formatif 1 S : - Klien mengatakan mampu mengerakan kakinya perlahan
demi perlahan
O : - klien tampak menggerakan tangan dan kakinya perlahan
demi perlahan gerak pasif dan aktif.
- Kekuatan otot klien 4 4
3 3
A : - Masalah teratasi sebagian
P : - Lanjutkan Intervensi
25
tangan dan kakinya secara perlahan
gerak pasif dan aktif
3 3
26
mengunci kursi roda klien ketika dalam
keadaan tidak bergerak
3
Hasil : Instruksi diberikan dan pengasuh
12.40 panti akan mengikuti instruksi yang
diberikan
Memberi penjelasan kepada petugas
panti mengenai dampak dari resiko jatuh
bagi kesehatan klien
Hasil : informasi diberikan dan petugas
3
panti koperatif dalam mendengarkan
12.50
27
10 Juli 2015 10.00 1,2 Mengkaji tingkat kemampuan klien
dalam melakukan aktivitas
Hasil : tingkat aktivitas klien masih
terbatas, klien sudah bisa berdiri dari
kursi roda selama 3 menit, dan
kemampuan yang bisa dilakukan oleh
klien adalah makan dan minum sendiri,
aktivitas yang lainnya dibantu oleh
orang lain.
4 4
11.00
Membantu melakukan personal hygiene
2 klien: membersihkam kulit rambut yang
klien yang kotor
Hasil: tindakan personal hygine
dilakukan dan kulit kepala klien tampak
bersih
28
3
klien duduk di kursi roda
S:-
29
O : - kulit rambut kulit klien tampak bersih
A : - Masalah teratasi
30
09.00 hasil : tindakan kewaspadaan dilakukan
Mendekatkan alat-alat atau benda-
benda yang dibutuhkan oleh klien
Hasil : piring makan dan air minum
3 didekatkan pada klien agar lebih mudah
09.30 saat klien beraktivitas
Menganjurkan pengasuh panti untuk
tetap mendampingi/ mengawasi klien
Hasil : Instruksi diberikan dan
3 pengasuh panti akan mengikuti
09.45 instruksi yang diberikan
Mengannjurkan pengasuh panti selalu
mengunci kursi roda klien ketika
dalam keadaan tidak bergerak
Hasil : Instruksi diberikan dan
3
pengasuh panti akan mengikuti
10.00 instruksi yang diberikan
12.15
31
posisi tidak bergerak
A : - Masalah teratasi sebagian
3
P : - Lanjutkan Intervensi
4 4
32
3
12.00 keadaan tidak bergerak
Hasil : Instruksi diberikan dan pengasuh
panti akan mengikuti instruksi yang
diberikan
Memberi penjelasan kepada petugas
panti mengenai dampak dari resiko jatuh
bagi kesehatan klien
12.15 3 Hasil : informasi diberikan dan petugas
panti koperatif dalam mendengarkan
I. Catatan Perkembangan
33
- Klien mengatakan ingin berdiri dan berjalan
O : - klien tampak menggerakan tangan dan kakinya
perlahan demi perlahan gerak aktif
- Klien mampu berdiri dari kursi roda
- Klien tampak bisa berjalan dengan menopang
kursi roda selama 3 putaran keliling lapangan
- Kekuatan otot klien 5 5
4 4
A : - Masalah teratasi
34