Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN PASCA

STROKE

Disusun Oleh
:

1. Eka Devinofianti, 2021703030


2. Kurniawati DS, 2021703031
3. Noerma Wahyu P, 2021703032
4. Lailatul Chasanah, 2021703033
5. Any Wahyuni, 2021703034
6. Sulifah, 2021703035
7. Niatul Fitriyah, 2021703036
8. Ifan Susanti, 2021703037
9. Linda Nur Machilla2021703038
10. Tutut Rahayu, 2021703038

PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal
tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di
negara-negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga
warga-warga yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya
peningkatan jumlah penduduk usia lanjut tersebut menyebabkan perlunya
perhatian pada lansia agar lansia tidak hanya berumur panjang, tetapi juga dapat
menikmati masa tuanya dengan bahagia serta meningkatkan kualitas hidup
mereka . Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran
kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan
psikologi serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang
terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi.
Pada Lansia mengalami proses menua dalam hidupnya ditandai dengan
kemunduran kemampuan fisik, kesehatan, dan kedudukan sosial, yang dapat
menjadi stressor terjadinya depresi pada lansia. Salah satu penatalaksanaan
depresi adalah terapi aktifitas kelompok dengan senam. Diharapkan dapat
meningkatkan rasa percaya diri untuk menurunkan resiko depresi pada lansia
(Sofyan Legia,2015).
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 Desember 2018
diketahui bahwa jumlah lansia di RPUK Muara Kasih berjumlah ….
orang. Dari jumlah lansia tersebut, sebanyak ….orang lansia yang menderita
hipertensi dan pernah mengalami stroke, trauma/jatuh, ... Saat ini….. orang lansia
tersebut mengalami keterbatasan mobilisasi karena pasca stroke dan trauma.
Untuk mempertahankan kesehatan lansia-lansia tersebut perlu adanya upaya-
upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain
seperti senam lansia.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, mahasiswa Institut Medika Drg.
Suherman Kelompok II tertarik untuk melakukan terapi senam sambil klien
mengekspresikan perasaannya berupa pengalaman atau cerita yang
menyenangkan serta mengajarkan dan mendemonstrasikan senam lansia anti
stroke untuk mencegah terjadinya stroke berulang pada lansia pasca stroke dan
mencegah terjadinya stroke pada lansia yang mobilisasinya masih bagus
walaupun sedikit mengalami penururnan kekuatan otot karena faktor usia.
Diharapkan juga dapat meningkatkan fleksibilitas sendi pada lansia yang
mengalami keterbatasan gerak sendi dengan menggerakkan anggota tubuhnya
melalui gerakan senam.
Senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk
dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis
dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan,
dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Penelitian lain dikemukakan oleh
Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk latihan tubuh pada
lantai dan pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan,
kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh (Hidayat, 2008)

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Lansia dapat merasa gembira dan menambah kepercayaan diri dengan
melakukan aktivitas senam. Lansia dapat mengekspresikan perasaannya
berupa pengalaman yang menyenangkan. Lansia dapat mempertahankan
fungsi motoriknya
2. Tujuan Khusus
a. Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah senam
b. Lansia mampu memberi respons terhadap senam yang dilakukan
c. Lansia mampu mengungkapkan perasaannya berupa pengalaman yang
menyenangkan
d. Lansia dapat melatih fungsi motoriknya
e. Lansia merasa tidak bosan dalam melewati hari-harinya

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan adalah proses sepanjang hidup,
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
pertumbuhan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua.
Terapi Kelompok adalah metode pengobatan ketika lansia ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar
diri, peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)  merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar lansia
dapat kembali belajar bagaimana cara bersosialisasi, karena kelompok ini
berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan membantu satu sama lain
untuk menemukan cara menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya.

Senam anti stroke adalah salah satu senam yang bermanfaat untuk
membantu mengurangi resiko terjadinya stroke pada seseorang yang
menderita penyakit diabetes dan hipertensi (Irfan, 2012)

2. Manfaat senam
- Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
- Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
- Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada
lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut
jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya
peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam
lansia dapat mencegah atau melabatkan kehilangan fungsional tersebut.
Bahkan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa latihan/olahraga
seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti
hipertensi, diabetes melittus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan
(Darmojo, 2009).

3. Gerakan Senam Anti Stroke


Menurut Darmodjo (2009), langkah gerakan senam anti stroke yaitu :
a. Jalan di tempat selama 8x
b. Tepuk tangan 4x8
c. Tepuk jari 4x8
d. Tepuk jalin tangan 4x8
e. Silang ibu jari 4x8
f. Adu sisi kelingking 2x8
g. Adu sisi telunjuk 2x8
h. Ketok pergelangan 2x8
i. Ketok nadi 2x8
j. Tekan jari jari 2x8
k. Buka dan mengepal 2x8
l. Menempuk punggung tangan 4x8
m. Menempuk lengan dan bahu 4x8
n. Menempuk pinggang 2x8
o. Menempuk paha 4x8
p. Menempuk samping betis 2x8
q. Jongkok berdiri 2x8
r. Menepuk perut 2x8
s. Kaki jinjit 2x8
BAB III
KEGIATAN BERMAIN

A. Rancangan bermain
Kegiatan terapi aktivitas kelompok dibuat kali ini bertema “Dengan Senam
Aktivitas Lancar. Kegiatan ini terdiri pengenalan tentang senam anti stroke.

B. Metode
1. Ceramah
2. Stimulasi (senam anti stroke)

C. Media dan Alat


1. Mikrophone
2. Laptop
3. Infokus
4. CD senam dan speaker
5. Instruktur senam

D. Sasaran
Semua penghuni panti werda yang mampu dan mau mengikuti senam anti stroke
kecuali penghuni panti yang sedang dalam pengobatan yang tidak dianjurkan
untuk mengikuti kegiatan senam

E. Waktu Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Selasa, 20 Desember 2021
2. Waktu : Pukul 08.30
3. Tempat : Balai desa xxxxxx
F. Pengorganisasian
1. Leader : Eka
2. Co Leader : Kurniatin
3. Fasilitator :
Noerma Wahyu P,
Lailatul Chasanah,
Any Wahyuni,
Sulifah,
Niatul Fitriyah,
Ifan Susanti,
Linda Nur Machilla
Tutut Rahayu,
Observer : Linda Nur Machilla
Tutut Rahayu

G. Pembagian Tugas
1. Leader
 Memimpin berlangsungnya TAK
 Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
 Menyampaikan materi sesuai TAK
 Memimpin diskusi kelompok
2. Co-leader
 Membuka acara
 Mendampingi leader
 Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
 Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
 Menutup acara leader
3. Fasilitator
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok
 Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok untuk
aktif mengikuti berlangsungnya TAK
4. Observer
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
 Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapaan, proses hingga
penutupan
H. Setting Tempat
Peserta duduk membentuk “setengah lingkaran”
Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Fasilitator
: Observer
: Lansia

I. Susunan Kegiatan

No Waktu Terapis Lansia Ket

1 5 menit Pembukaan :
- Co-Leader membuka Menjawab salam
dan mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri Mendengarkan
terapis
- Memperkenalkan Mendengarkan
pembimbing
- Memperkenalkan lansia Mendengarkan dan
dan lansia saling saling berkenalan
berkenalan
- Kontrak waktu dengan Mendengarkan
lansia Mendengarkan
- Mempersilahkan Leader
2 25 menit Kegiatan bermain :
- Leader menjelaskan Mendengarkan
tentang kegiatan yang
akan dilakukan
- Memberikan penjelasaan Memperhatikan
tentang persiapaan
melakukan kegiatan
senam anti stroke sambil
diiringi musik
- Peserta melakukan Memperagakan
kegiatan senam bersama- dengan semangat
sama
- Leader ,co-leader, dan
Fasilitator memotivasi
lansia
- Fasilitator mengobservasi
lansia
- Menanyakan perasaan Mengungkapkan
lansia perasaan

3 10 menit Penutup :
- Memberikan evaluasi dan Memperhatikan dan
reward secara lisan dan tampak merasa
berupa hadiah kepada gembira
peserta
- Co-leader menutup acara
- Mengucapkan salam Menjawab salam

J. Proses TAK
1. Fase Orientasi
a. Persiapaan
 Memilih klien dengan indikasi
 Membuat kontrak dengan klien
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
 Memberi salam terapeutik: salam dari terapis
 Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melakukan senam anti stroke untuk
melatih persendian
 Menjelaskan aturan main berikut
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada terapis
- Lama kegiatan 40 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu video akan dihidupkan dan peserta mengikuti
instruksi senam yang telah di contohkan.
b. Hidupkan video dan peserta mulai mengikuti
c. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
 Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih senam anti stroke
 Memasukkan kegiatan senam anti stroke pada jadwal kegiatan
harian klien
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan berikut
 Menyepakati waktu dan tempat
K. Hambatan
Hambatan yang mungkin ditemui dalam permainan ini, antara lain :
 Lansia tidak mau senam karena sakit yang dia rasakan
 Lansia kurang mau berinteraksi dengan orang lain
 Lansia merasa bosan dengan senam yang diberikan

L. Antisipasi Masalah
1. Beri perhatian khusus dalam penyampaian materi dan peragaan
2. Bimbing sebisa mungkin peserta TAK mengikuti perintah terapis
3. Jika ada peserta TAK meninggalkan tempat tanpa izin maka digantikan
dengan peserta cadangan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik,2010.Profil Penduduk Lanjut Usia
2009.Jakarta:Komnas lansia

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta

Darmodjo.2009.Olahraga penyakit Hipertensi dan DM.Yogyakarta:Kanisius

Irfan.2012.Fisioterapi bagi Insan Stroke.Yogyakarta

KEMENKES RI,2012.Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011.Jakarta

Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :


Salemba Medika

Internet https://dokumen.tips/amp/documents/materi-senam-anti-stroke.html
downloaded on Friday, 14th December 2018 at 08.00 a.m

Internet https://id.scribd.com/document/355648619/Proposal-Terapi-
Aktivitas-Kelompok downloaded on Thursday, 13 th December 2018 at 22.00 p.m
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai