Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

KEGIATAN SENAM LANSIA


“PENTINGNYA MELATIH GERAK TUBUH”
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI PANAS

OLEH

KELOMPOK I KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM STUDI PROPESSI NERS


STIKES MITRA BUNDA PERSADA BAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
taufik hidayat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan usaha
kesehatan lansia dengan tepat waktu.
Proposal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan gerontik di
program studi profesi Ners Stikes mitra bunda Persada Batam. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns. savitri Gemini
M.Kep., Ns Resi Novia M.kep. dan Ns afif Alba M.kep. selaku dosen pembimbing
dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan proposal ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan proposal ini.

Batam, juni 2018


PROPOSAL
KEGIATAN SENAM LANSIA
“PENTINGNYA MELATIH GERAK TUBUH”
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI PANAS

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan
nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya
kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan
hidup manusia. Akibatnya penduduk yang berusia lanjut meningkat dan
bertambah cenderung lebih cepat. Sehingga istilah baby boom pada masa lalu
berganti menjadi “ledakan penduduk usia lanjut” (Nugroho:2000).
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa populasi penduduk lansia
di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 8,55 % dari keseluruhan jumlah penduduk.
Sedangkan jumlah penduduk lansia di propinsi Sumatera Selatan pada tahun 2009
telah mencapai 484.344 orang atau ada sekitar 6,89% dari jumlah penduduk
sumatera selatan. Perbandingan persentase lansia Sumsel tahun 2009 antara laki-
laki dan perempuan adalah 48,84 berbanding 51,16.
Dari hasil Observasi yang dilakukan mahasiswa Ners selama praktek
di wilayah kerja puskesmas sei panas selama tiga minggu didapatkan data
terdapat banyak lansia yang jarang melakukan senam. Atas dasar alasan tersebut
maka mahasiswa Ners Stikes mitra bunda Persada mengadakan kegiatan senam
lansia di Puskesmas Sei panas .
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan senam lansia dan juga penyuluhan kesehatan di
harapkan:
a. Mampu mengikuti kegiatan senam lansia yang diadakan
b. Mampu mengetahui dan melatih anggota tubuh yang kaku menjadi lebih
rileks dan sehat
C. MANFAAT
1. Dapat melatih kesehatan jasmani bagi lansia
2. Mencegah penyakit yang beresiko pada lansia
3. Melatih lansia bergerak aktif

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


a) Hari : Sabtu
b) Tanggal : Juni 2018
c) Waktu : 08.00 WIB – 09.00 WIB
d) Tempat Pelaksanaan : Puskesmas Sei panas

E. SASARAN PROGRAM
Sasaran diadakan kegiatan ini adalah masyarakat berusia > 45 tahun

F. METODE/STRATEGI PROGRAM
1. Ceramah dan presentasi mengenai manfaat senam lansia
2. Melakukan senam lansia
3. Tanya Jawab mengenai materi presentasi yang telah diberikan
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Laptop
2. Speaker aktif
3. lefleat

H. SUSUNAN PANITIA
Susunan kepanitiaan dan uraian tugas
Moderator + instruktur :
Penyaji + instruktur :
fasilitator :
..................................
....................................
Observer + dokumentasi :
Notulen :

Uraian tugas diantaranya:


1. Moderator
Memimpin jalannya acara kegiatan
2. Penyaji materi
Menyampaikan materi tentang penyakit hipertensi secara singkat
3. Instruktur
Mengajarkan para lansia untuk senam lansia dengan hipertensi
4. Notulen
Membuat notulen mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan
5. Fasilitator
Mengarahkan dan membantu passien dalam melakukan senam
6. Dokumentasi
Mendokumentasi jalannya kegiatan
I. SUSUNAN ACARA
NO. Langkah- Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran
Langkah
1 pembukaan 5 1. Memberi salam 1. Memperhatikan
menit 2. Memperkenalkan diri dengan seksama
3. Menjelaskan maksud 2. Menjawab salam
dan tujuan
2 penjelasan 5 Penyajian materi Mengikuti kegiatan
menit penyuluhan sampai
selesai
3 Demontrasi 20 Mendemonstrasikan Peserta ikut berperan
latihan menit latihan senam aktif dalam
senam hipertensi memperagakan
latihan senam
hipertensi
4 evaluasi 5 Moderator meminta Memberikan
menit peserta latihan senam pertanyaan seputar
untuk film yang
mendemonstrasikan ditayangkan dan
kembali langkah- materi telah disajikan
langkah senam
hipertensi ( yang
mampu diingat)
5 Penutup 5 Memberi salam Menjawab salam
menit
J. RINGKASAN MATERI
(Lampiran 1)

K. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, kami berharap kegiatan ini berjalan
dengan lancar tanpa hambatan suatu apapun. Kegiatan ini tidak bisa berjalan
tanpa partisipasi dan dukungan dari semua pihak khususnya pihak Puskesmas Sei
Panas dan Pihak Prodi Ners Stikes Mitra Bunda Persada, untuk itu kami berharap
demi suksesnya kegiatan tersebut proposal ini dapat dijadikan sebagai landasan
untuk jalannya kegiatan tersebut dan atas dukungan dan partisipasi petugas
kesehatan, pemerintah desa dan masyarakat Desa Sempor Kecamatan Sempor
khususnya di RW 1 kami ucapkan terima kasih.
Ringkasan Materi
SENAM LANSIA

1. Definisi
Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan
tersebut. (Santosa, 2010)
Manfaat olahraga
a. Perbaikan serta terpeliharanya kesegaran jantung dan system
pernafasannya
b. Perbaikan serta terpeliharanya otot, daya tahan dan kelenturannya.
c. Pengaturan metabolism serta kenaikan berat badannya dapat terkendali
d. Tekanan darahnya dapat bertahan stabil.
e. Mencegah terjadinya kehilangan massa tulang.
f. Turunnya kadar lemak dalam dara, sehingga dapat mengurangi
kemungkinan timbulnya serangan penyakit jantung

2. Gerakan senam lansia


Latihan senam dilakukan secara bertahap. Pada awal latihan setiap gerakan dilakukan
2-3 kali. Bila sudah lancar dapat ditingkatkan menjadi 8-10 kali untuk setiap
gerakan.
a. Latihan kepala dan leher
1) Putar kepala ke samping kiri, kemudian ke kanan, sambil melihat ke bahu
2) Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan, lalu ke kiri
b. Latihan bahu dan lengan
1) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali
perlahan-lahan
2) Tepukkan kedua telapak tangan dan regangkan lengan ke depan setinggi
bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat
lengan ke atas kepala
3) Dengan satu tangan menyentuh bagian belakang dan leher, raihlah
punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai.
4) Letakkan tangan di pinggang, kemudian coba meraih ke atas sedapatnya.

c. Latihan tangan
1) Letakkan telapak tangan tertelungkup di atas meja. Lebarkan jari-jari dan tekan ke
meja Balikkan telapak tangan.
2) Tarik ibu jari sampai menyentuh jari kelingking, kemudian tarik kembali.
Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari.
3) Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari-jari selurus
mungkin.

d. Latihan punggung
1) Dengan tangan disamping, bengkokkan badan ke satu sisi kemudian ke
sisi yang lain.
2) Letakkan tangan di pinggang dan tahan kedua kaki, putar tubuh dengan
melihat bahu ke kiri lalu ke kanan.
3) Posisi tidur terlentang dengan lutut dilipat dan telapak kaki datar pada
tempat tidur. Regangkan kedua lengan ke samping.Tahan bahu pada tempatnya
dan jatuhkan kedua lutut ke samping kiri dan kanan.
4) Tepukkan kedua tangan ke belakang kemudian regangkan kedua bahu ke
belakang.

e. Latihan paha dan kaki


1) Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak atau dengan posisi tidur. Lipat
satu lutut sampai dada, lalu kembali lagi.
2) Bergantian dengan yang lain.
3) Regangkan kaki ke samping sejauh mungkin kembali lagi.
4) Kerjakan satu per satu

f. Latihan muka
1) Kerutkan muka sedapatnya, kemudian tarik alis mata ke atas
2) Tutup kedua mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar.
3) Kembungkan pipi semampunya, kemudian hisap ke dalam
4) Tarik bibir ke belakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul.
(Depkes, 2004)

g. Latihan pernafasan
Duduk dengan punggung bersandar pada bahu rileks. Letakkan kedua telapak
tangan pada tulang rusuk bawah. Tarik nafas dalam- dalam secara perlahan,
jangan mengangkat bahu, maka dada akan merasa mengembang. Kemudian
keluarkan nafas perlahan-lahan
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arief. (2001). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media
Aeusculapius FKUI Sjaifoellah Noer. (1996). Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid I. FKUI. Jakarta.
Wahyudi Nugroho. (2000). Asuhan Keperawatan Gerontik. EGC. Jakarta Sudoyo,
Aru. 2007. Rheumatologi. Dalam: Sudoyo, Aru, Editor. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia. Buku 2. Edisi 4. Jakarta:
FKUI,

Anda mungkin juga menyukai