Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
TINGKAT 2C KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG
2020/2021
2
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Patofisiologi
2.1.5 Pathway
6
pekerjaan.
TEORI
ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA NUKLEOUS PULPO
A. Pengkajian
1. Identitas
HNP terjadi pada umur pertengahan, kebanyakan pada jenis kelamin pria
dan pekerjaan atau aktivitas berat (mengangkat benda berat atau
mendorong benda berat).
2. Keluhan Utama (Lihat Gejala)
Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh berkaitan dengan aktivitas
tubuh, posisi yang dapat meredakan rasa nyeri dan memperberat nyeri.
Pengaruh aktivitas yang menimbulkan rasa nyeri seperti berjalan, turun
tangga, menyapu, gerakan yang mendesak. Obat yang sedang diminum.
Waktu : Sifatnya akut, sub akut, perlahan-lahan atau bertahap, bersifat
menetap, hilang timbul, makin lama makin nyeri.
3. Riwayat Keperawatan
Klien pernah menderita Tb tulang, osteomilitis, keganasan (mieloma
multipleks), metabolik (osteoporosis). Riwayat menstruasi, adneksitis
dupleks kronis, bisa menimbulkan nyeri punggung bawah.
4. Status mental
Pada umumnya klien menolak bila langsung menanyakan tentang banyak
pikiran/pikiran sedang (ruwet). Lebih bijaksana bila kita menanyakan
kemungkinan adanya ketidakseimbangan mental secara tidak langsung
(faktor-faktor stress).
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum :
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d Penjepitan saraf pada diskus intervertebralis d.d Klien mengeluh
nyeri, insomnia, perubahan pola tidur, ekspresi wajah tampak
nyeri,pucat,gelisah,perilaku terarah/hati-hati
2. Perubahaan mobilitas fisik b.d Hemiparese/hemiplagia d.d Klien
mengeluh tidak mampu melakukan ADL, otot menjadi spasme dan kaku.
Klien tampak Tremor, berkurangnya pergerakan, bradikinensia, gangguan
gaya berjalan, rigiditas.
3. Cemas b.d gangguan berulang dengan nyeri terus menerus d.d Klien
mengeluh lelah, takut, tidak berdaya. Klien tampak tegang, tidak mampu
memecahkan masalah
C. Intervensi Keperawatan
Nyeri b.d Penjepitan saraf Setelah diberikan tindakan Menejemen nyeri 1. Pengetahuan yang mendalam
pada diskus intervertebralis keperawatan 1 x 24 jam nyeri 1. Identifikasi klien dalam tentang nyeri dan keefektifan
d.d Klien mengeluh nyeri, klien dapat teratasi. Dengan membantu menghilangkan penghilangan nyeri.
kriteria hasil : rasa nyerinya
insomnia, perubahan pola 2. Informasi mengurangi
1. Mengatakan tidak 2. Berikan informasi tentang
tidur, ekspresi wajah ansietas yang berhubungan
terasa nyeri penyebab dan cara
tampak dengan sesuatu yang
2. Lokasi nyeri mengatasinya
nyeri,pucat,gelisah,perilak diperkirakan.
minimal 3. Tindakan penghilangan
u terarah/hati-hati 3. Keparahan nyeri rasa nyeri noninvasif dan
3. Tindakan ini memungkinkan
Perubahaan mobilitas fisik Setelah diberikan tindakan Mobilisasi fisik 1. Menurunkan resiko
b.d Hemiparese/hemiplagia keperawatan 2 x 24 jam 1. Ubah posisi klien tiap 2 terjadinya iskemia jaringan
d.d Klien mengeluh tidak diharapkan mobilitas fisik klien jam akibat sirkulasi darah yang
mampu melakukan ADL, dapat meningkat, dengan kriteria 2. Ajarkan klien untuk jelek pada daerah yang
otot menjadi spasme dan hasil :. melakukan latihan gerak tertekan.
kaku. Klien tampak 1. Mendem aktif pada ekstremitas yang 2. Gerakan aktif memberikan
onstrasi perilaku yang baik. tidak sakit
Tremor, berkurangnya massa, tonus dan kekuatan
2. Mempert 3. Ajarkan klien utnuk
pergerakan, bradikinensia, otot serta memperbaiki
ahankan atau meningkatkan melakukan latihan gerak
gangguan gaya berjalan, fungsi jantung dan
kekuatan dan fungsi bagian aktif pada ekstremitas yang
rigiditas. pernafasan.
tubuh yang sakit dan/atau tidak sakit
kompensasi. 4. Kolaborasi dengan ahli
3. Otot volunter akan
Cemas b.d gangguan Setelah diberikan tindakan Mengurangi kecemasan 1. Menunjukkan kepada klien
berulang dengan nyeri keperawatan 1 x 24 jam klien 1. Kaji tingkat ansietas pasien bahwa dia dapat
terus menerus d.d Klien tidak merasa cemas, dengan 2. Berikan informasi yang akurat berkomunikasi dengan
kriteria hasil : dan jawab dengan jujur
mengeluh lelah, takut, efektif tanpa menggunakan
1. Klien mampu 3. Berikan support system
tidak berdaya. Klien alat khusus, sehingga dapat
mengungkapkan (perawat, keluarga atau teman
tampak tegang, tidak mengurangi rasa cemasnya.
ketakutan/kekuatirannya. dekat dan pendekatan spiritual)
mampu memecahkan 2. Harapan-harapan yang tidak
2. Respon klien tampak 4. Berikan informasi mengenai
tersenyum klien yang juga pernah
realistik tiak dapat
masalah 3. Tampak rileks mengalami gangguan seperti mengurangi
yang dialamu klien dan kecemasan,justru malah
menjalani operasi. menimbulkan ketidak
percayaan klien terhadap
perawat.
3. Memungkinkan klien untuk
memilih metode komunikasi
yang paling tepat untuk
kehidupannya sehari-hari
disesuaikan dnegan tingkat
keterampilannya sehingga
dapat mengurangi rasa
cemas dan frustasinya.
4. Dukungan dari bebarapa
orang yang memiliki
pengalaman yang sama akan
sangat membantu klien.
5. Agar klien menyadari
sumber-sumber apa saja
yang ada disekitarnya yang
dapat mendukung dia untuk
berkomunikas
DAFTAR PUSTAKA
Herliana, A., Yudhinono , N. F., & Fitriyani. (2017, September). Sistem Pakar
Diagnosis Penyakit Hernia Nukleus Pulposus Menggunakan Forward
Chainning Berbasis Web. Kajian Ilmiah, 17.
JS, L. (2013, Oktober). Hernia Nukleus Pulposus Lumbal Ringan Pada Janda
Lanjut Usia Yang Tinggal Dengan Keponakan Dengan Usia Yang Sama.
Medula, 1.