Oleh:
Fathurrahman Ghani Robbiannur Rahim
Gt. Khairunnisa Rohana Agustina
Hanafi Rizani Sri Agustina Wati
Lina Erliani Wirtsatirridha
Linda Felda Marthawati Yan Anggraini
Puput Fitriasmi Yunus Eka Wibawa
Topik : Hipertensi
A. Latar Belakang
Olahraga dan latihan pergerakan secara teratur dapat menanggulagi masalah akibat
perubahan fungsi tubuh (Muhammad, 2010). Olahraga sangat berperan dalam
meningkatkan kesehatan jasmani, diantara manfaat dari olahraga adalah melancarkan
sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang, menurunkan
tekanan darah, menurunkan kolesterol jahat, dan menaikkan kolesterol baik. Olahraga
juga bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi
otot, meningkatkan kekebalan tubuh. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa
latihan dan olah raga pada usia lanjut dapat mencegah atau melambatkan kehilangan
fungsional tersebut, bahkan latihan yang teratur dapat mengurangi morbiditas dan
mortalitas yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Penelitian yang telah
dilakukan di Jepang memberikan salah satu bukti bahwa olahraga yang teratur sangat
efektif untuk menurunkan tekanan darah (Williams & Wilkins, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan senam dan penyuluhan, masyarakat Desa Keliling
Benteng Ulu diharapkan dapat menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif
untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran
jasmani dan rokhani terutama pada penderita hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini masyarakat Desa Keliling Benteng Ulu RT
diharapkan :
a. Peserta dapat memahami apa itu hipertensi.
b. Peserta dapat memahami tanda dan gejala hipertensi.
c. Peserta dapat memahami penyebab hipertensi.
d. Peserta dapat memahami pencegahan hipertensi.
e. Peserta dapat memahami komplikasi hipertensi
f. Peserta dapat memahami penangana hipertensi dengan terapi pengobatan maupun
senam hipertensi
C. Materi Penyuluhan
( Terlampir )
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
LCD
Leaflet
Poster
G. Evaluasi
1) Apa Pengertian hipertensi ?
2) Bagaimana Tanda dan gejala hipertensi ?
3) Apa Penyebab hipertensi ?
4) Bagaimana Pencegahan hipertensi ?
5) Bagaimana Komplikasi hipertensi ?
6) Bagaiaman Penanganan hipertensi dengan terapi pengobatan maupun senam
hipertensi ?
Lampiran Materi
2.1 Konsep Senam Hipertensi
10
Dilakukan secara aktif artinya sehabis latihan ini perlu dilakukan gerakan
umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang ditandai
dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat. Pendingingan
dilakukan seperti pemanasan hyaitu selama 8-10 menit.
11
2.2.2 Etiologi
1. Hipertensi primer
12
2. Hipertensi sekunder
13
5) Kegemukan (obesitas) dan gaya hidup yang tidak aktif seperti malas
berolahraga.
7) Kehamilan
8) Luka bakar
9) Peningkatan volume intravascular
10) Merokok. Nikotin dalam rokok dapat merangsang pelepasan
katekolamin. Peningkatan katekolamin ini mengakibatkan iritabilitas
miokardial, peningkatan denyut jantung, serta menyebabkan
vasokontriksi yang kemudian meningkatkan tekanan darah.
14
2.2.3 Klasifikasi
Tabel 2.1 : Klasifikasi hipertensi AHA Whelton PK, et al. 2017 High
Pressure Clinical Practice Guideline
BP Category SBP (mmHg) DBP (mmHg)
Normal < 120 and <80
Elevated 120-129 and <80
Hypertension
Stage 1 130-139 or 80-89
Stage 2 ≥140 or ≥90
15
16
Pada kasus hipertensi berat, gejala yang dialami pasien antara lain sakit
kepala (rasa berat di tengkuk ), palpitasi, kelelahan, nausea, muntah –
muntah, kegugupan, keringat berlebihan, tremor otot, nyeri dada,
17
2.2.6 Komplikasi
1. Gagal jantung
Gagal jantung adalah istilah untuk suatu keadaan dimana secara progresif
jantung tidak dapat memompa darah ke seluuruh tubuh secara efisien.
2. Angina
Angina adalah rasa tidak nyaman atau nyeri dada.
3. Serangan Jantung
Serangan jantung atau disebut dengan infark miokard karena terjadi saat
sebagian otot jantung mengalami infark atau mati.
4. Stroke
Tekanan daraah tinggi akan menyebabkan dua jenis stroke, yaitu: stroke
iskemik dan stroke hemoragik.
5. Gagal Ginjal
Gagal ginjal kronik biasanya berakhir pada gagal ginjal terminal.
Keadaan ini bersifat fatal kecuali jika penderitanya menjalani dialysis
atau transpalasi ginjal.
6. Gangguan sirkulasi
Gangguan sirkulasi akan merusak atau menyerang bagian tungkai dan
mata. Pada tungkai akan menyebabkan nyeri tugkai dan kaki sehingga
akan menjadikan sulit untuk berjalan. Sedangkan pada mata dapat
menyebabkan kebutaan atau retinopati.
18
19
21