Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI


PADA KELUARGA NY. L DI LOKTABAT UTARA

Tanggal 25 – 30 Januari 2021

Oleh :
Nur Azizah, S.Kep
NIM 1930913320014

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI
PADA KELUARGA NY. L
DI LOKTABAT UTARA

Tanggal 25 – 30 Januari 2021

Oleh :

Nur Azizah, S.Kep


NIM 1930913320014

Banjarbaru, Januari 2021


Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Kurnia Rachmawati, S.Kep., Ns., M.NSc.


NIP. 19841112 20170120 9 001
Satuan Acara Penyuluhan Penatalaksanaan Hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Penyakit Gangguan Sistem Kardiovaskuler


Pokok Bahasan : Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan Penatalaksanaan Hipertensi
Sasaran : Keluarga Ny. L
Tempat : Rumah Keluarga Ny. M RT 04 Desa Antasan Segera
Waktu : 10.00 – 10.30 WITA
Hari, tanggal : 30 Januari 2021

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami
penyakit Hipertensi.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Peserta penyuluhan dapat mengulang kembali pengertian dari Hipertensi
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penyebab dari Hipertensi
3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala dari Hipertensi
4. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penatalaksanaan Hipertensi
5. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan pencegahan Hipertensi

C. Kegiatan Penyuluhan
Alokasi waktu :
1. Pembukaan : 5 menit
2. Peyampaian materi : 10 menit
3. Tanya jawab : 10 menit
4. Penutup : 5 menit
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 10.00-
2. Memperkenalkan diri salam 10.05
3. Bina hubungan saling 2. Mendengarkan
percaya.
4. Menyampaikan tujuan

[AUTHOR NAME] 1
Satuan Acara Penyuluhan Penatalaksanaan Hipertensi

pokok materi

Penyampaian Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengarkan Ceramah 10.05-


Materi 1. Pengertian dari 10.15
Hipertensi 2. Menanyakan
2. Penyebab dari Hipertensi materi yang
3. Tanda dan gejala dari belum
Hipertensi dimengerti
4. Penatalaksanaan dari
Hipertensi
5. Pencegahan dari
Hipertensi
Penutup 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Tanya 10.15-
2. Menarik kesimpulan pertanyaan jawab 10.30
3. Menyampaikan hasil (diskusi)
Evaluasi 2. Menjawab
Menutup
4. penyuluhan salam
(salam)
D. Setting Tempat

Keterangan :
A
A = Penyaji
B
B = Peserta

E. Garis Besar Materi ( Terlampir)


1. Pengertian dari Hipertensi
2. Penyebab dari Hipertensi
3. Tanda dan gejala dari Hipertensi
4. Penatalaksanaan dari Hipertensi
5. Pencegahan dari Hipertensi

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan Penatalaksanaan Hipertensi

b) Kesiapan tempat pelaksanaan.


c) Kesiapan tim penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media (leaflet)

2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan (minimal 2 orang)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal 1 orang)

3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b) Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian penyakit hipertensi,
penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, penatalaksanaan hipertensi
H. Media
- Leaflet

I. Lampiran
- Materi Lengkap

G. Referensi :
American Heart Asosiaciation. 2017. Guideline for the Prevention, Detection,
Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. High Blood
Pressure Clinical Practice Guideline.
Kemenkes RI. 2013. Prevalensi Hipertensi, Penyakit yang Membahayakan. Jakarta.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius.
PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015.
Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardivasular.
Potter & Perry. 2005. Fundamental keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Price, S. A & Wilson, L. M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC.
Satuan Acara Penyuluhan Penatalaksanaan Hipertensi

HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi)

A. DEFINISI
Hipertensi pada lansia didefinisikan dengan tekanan sistolik diatas 160
mmHg atau tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Potter
dan Perry. 2005).

B. PENYEBAB
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah
terjadinya perubahan-perubahan pada (PERKI, 2015) :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

[AUTHOR NAME5
Satuan Acara
Penyuluhan
Penatalaksanaan
Hipertensi

Faktor risiko dari hipertensi dapat diketahui berdasarkan delapan studi


pada jurnal Raghupathy et.al (2014) dengan judul “Hypertension in India: a
systematic review and meta-analysis of prevalence, awareness, and control of
hypertension” mengatakan bahwa faktor risiko hipertensi yaitu Usia, alcohol,
rokok dan konsumsi tembakau, berat badan berlebih/obesitas , konsumsi
rendah sayur dan buah, konsumsi tinggi lemak dan garam dan aktivitas yang
kurang gerak merupakan faktor yang signifikan untuk terjadi hipertensi.

C. TANDA GEJALA
Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang
menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan
pasien yang mencari pertolongan medis.
Manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu
(Price, S. A & Wilson, L. M. 2005) :
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual dan muntah
f. Epistaksis
g. Kesadaran menurun

D. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis
penatalaksanaan (PERKI, 2015):
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis.
1) Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
[AUTHOR NAME] 6
Satuan Acara
Penyuluhan
Penatalaksanaan
Hipertensi

menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin


dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2) Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti terapi
aktivitas kelompok.
Manajemen Hipertensi pada Lansia (Potter & Perry, 2005):
1. Menjaga berat badan. Mempertahankan berat badan berdasarkan (BMI,
18,5-24,9 Kg/m2) . hasil tekanan darah dapat turun sebesar 5-20 mmHg/10kg
berat badan yang hilang.
2. Menjaga pola makan. Banyak mengkonsumsi makanan seperti buah/sayuran,
dan makanan rendah lemak. Hasil tekanan darah dapat turun sebesar 8-14
mmHg.
3. Diet sodium. Mengurangi pemasukan sodium sebesar ≤2,4 g atau ≤ 6 g
sodium klorida/hari. Hasil tekanan darah dapat turun sebesar 2-98mmHg.
4. Meningkatkan latihan fisik. Melakukan senam aerobik ≥ 30 menit/ hari.
Hasil tekanan darah dapat turun sebesar 4-9 mmHg.

b. Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan alam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4) Tidak menimbulakn intoleransi.
5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
Memungkinkan penggunaan jangka panjang. Golongan obat – obatan
yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan diuretic,
golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan penghambat
konversi rennin angitensin.
[AUTHOR NAME] 7
Satuan Acara
Penyuluhan
Penatalaksanaan
Hipertensi

E. KOMPLIKASI
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain (Price, S. A & Wilson,
L. M. 2005):
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Gagal ginjal
d. Katarak

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ada bebepra pemeiksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk lansia
dengan hipertensi, yaitu (Potter & Perry, 2005) :
a. Hemoglobin / hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor – factor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia
b. BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjal
c. Glukosa : Hiperglikemi (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi)
dapat diakibatkan oleh peningkatan katekolamin (meningkatkan
hipertensi)
d. Kalium serum : Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e. Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya
diabetes.
f. Asam urat : Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko
hipertensi
g. IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal / ureter
h. Foto dada menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran
jantung
i. CT scan untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati
[AUTHOR NAME] 8
Satuan Acara
Penyuluhan
Penatalaksanaan
Hipertensi

j. EKG dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan


konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi
G. Pola Hidup Sehat untuk Hipertensi
1. Menjaga berat badan untuk tetap dalam batas normal.
2. Mengatur pola makan dengan memperbanyak makanan berserat seperti
buah dan sayuran yang segar. Buah yang disarankan untuk mengurangi
hipertensi seperti timun, daun seledri.
3. Mengatur pola makan dengan mengurangi asupan garam (diet rendah
garam) karenagaram (natrium) terdapat dalam hampir semua bahan
makanan baik dari hewan maupun tumbuhan, terdapat secara alamiah
dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian saat memasak atau
mengolah makanan.
4. Meningkatkan latihan fisik dengan olahraga secara teratur.

H. Makanan yang Baik untuk Penderita Hipertensi


1. Pisang, mengandung potasium yang bermanfaat untuk penderita
hipertensi, dan buah lain seperti jeruk, strawberry, alpukat dan lainya.
2. Kiwi, banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mengkonsumsi
buah kiwi. Dalam satu buah kiwi yang kecil mengandung nutrisi seperti
vitamin A, vitamin C, vitamin E dan vitamin K. Selain itu juga
mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, fosfor, dan zat besi.
Buah kiwi mengandung vitamin C yang bisa menjadi sumber antioksidan
untuk melawan radikal bebas. Bahkan kiwi bisa menyerang radikal bebas
yang menyebabkan masalah untuk pembuluh darah. Kandungan
polifenol yang sangat tinggi dalam buah kiwi bisa membantu
mengurangi kadar trigliserida dalam darah. Kiwi juga bisa mengurangi
resiko pembekuan darah yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
sangat berbahaya.
3. Sayuran hijau, Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung itu
rendah kalori. Selain itu, sayuran berdaun hijau seperti brokoli, sawi
putih juga mengandung potasium, folat, dan magnesium, yang
merupakan kandungan utama yang membantu menjaga tekanan darah.
[AUTHOR NAME] 9
Satuan Acara
Penyuluhan
Penatalaksanaan
Hipertensi

4. Kentang, mengandung kalium yang berguna untuk menstabilkan tekanan


darah sehingga mencegah resiko hipertensi. Selain itu kentang
mengandung potassium dan magnesium yang berperan penting dalam
menjaga kesehatan jantung.
5. Produk susu rendah lemak, produk susu rendah lemak membantu
menjaga tekanan darah. Selain itu, susu juga kaya kalsuim yang dapat
menjaga tekanan darah.
6. Biji-bijian, biji-bijian yang utuh kaya serat dan nutrisi penting. Selain itu,
biji-bijian juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu
menurunkan kadar trigliserida. Selain itu, mengkonsumsi biji bunga
matahari, kacang kedelai dan biji labu juga bisa mengurangi.

I. Pencegahan Untuk Tidak Terjadi Hipertensi


1. Menerapkan pola hidup tenang dan sehat, serta menghindari stress.
2. Olahraga sesuai kemampuan dan teratur istirahat yang cukup
3. Hindari merokok
4. Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
5. Banyak makan buah dan sayuran
6. Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi
(hipertensi)
7. Periksakan tekanan darah sedini mungkin

Anda mungkin juga menyukai