Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA

OLEH :
I PUTU BAYU SUADNYANA
P07120215055
TINGKAT 2B DIV KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Pengenalan dan Pencegahan Komplikasi Hipertensi
Sasaran : Keluarga Tn. S di Banjar Sangging, Desa Dawan Kelod, Kecamatan
Dawan, Kabupaten Klungkung
Hari, Tanggal : Selasa, 09 Juni 2017
Tempat : Rumah Keluarga Tn. S di Banjar Sangging, Desa Dawan Kelod,
Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung
Pukul : 08.30-09.05 WITA
Penyuluh : I Putu Bayu Suadnyana

I. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang
akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung
koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan left ventricle hypertrophy (untuk otot
jantung). Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab
utama stroke yang membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan (2001) penyebab
hipertensi diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan
hidup seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Oleh karenanya pengelolaan
hipertensi oleh keluarga sangat penting untuk mencegah terjadinya hipertensi dan
menanggulangi komplikasi akibat hipertensi.

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian


karena dapat menyebabkan kematian utama di Negara-negara maju maupun negara
berkembang. Menurut survey yang dilakukan oleh Word Health Organization (WHO)
pada tahun 2000, jumlah penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar
26,6% dan wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
meningkat menjadi 29,2% (Apriany, 2012). Prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia terus terjadi peningkatan. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
pada tahun 2000 sebesar 21% menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004.
Selanjutnya, diperkirakan meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi
42% pada tahun 2025. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2009
menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat menjadi
34,1% tahun 2010.

Prevalensi hipertensi pada umur ≥ 18 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi


Bali, Riskesdas 2013 prevalensi hipertensi di Kabupaten Klungkung sebesar 20,5%.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan, penyakit tidak menular
penyebab kematian terbesar di Bali disebabkan oleh penyakit Hipertensi. Jumlah
penderita hipertensi di tahun 2014 mencapai 8.886 kasus. "Data dihimpun dari 9
rumah sakit pemerintah yang ada di Bali, penyakit hipertensi menjadi penyakit yang
paling banyak diderita masyarakat," terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Gede Wira
Sunetra, Jumat (24/4/2015).

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus


meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas
fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).

Hipertensi disebut “silent killer” karena sering tidak memiliki tanda-tanda


peringatan atau gejala, dan banyak orang tidak tahu mereka memilikinya. Selain dapat
menyebabkan serangan jantung, store dan masalah ginjal jika tidak segera diobati,
penyakit hipertensi ternyata juga mempengaruhi penglihatan mata atau dengan kata
lain meningkatkan resiko memiliki penyakit mata. Hipertensi dapat menyebabkan
kerusakan pada darah pembuluh di retina, daerah di belakang mata yang disebut
retinopati.

Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi lingkungan, dan


sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol hipertensi pada lansia.
Dalam melaksanakan pengobatan hipertensi ini, dukungan dan motivasi kepada lansia
penting dilakukan oleh keluarga, karena keluarga memberikan pengaruh yang penting
dalam mempercepat kesembuhan lansia. Dengan pemberian edukasi yang dilakukan
oleh perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara penanggulangannya
diharapkan tekanan darah lansia berada dalam kisaran normal serta mencegah
terjadinya kekambuhan stroke pada anggota keluarga yang menderita stroke
sebelumnya akibat hipertensi.

II. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Hipertensi selama 35 menit
diharapkan sasaran (pasien dan keluarga) dapat mengetahui dan memahami
tentang penyakit hipertensi dan penatalaksanaannya.

B. Tujuan instruksional khusus ( TIK )


Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan sasaran dapat:
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi dengan tepat
b. Menyebutkan penyebab Hipertensi dengan benar
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi dengan benar
d. Menyebutkan komplikasi Hipertensi dengan benar
e. Menyebutkan cara pencegahan Hipertensi dengan benar

III.MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan gejala Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Pencegahan Hipertensi
IV. KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta


1 Orientasi 2 Menit 1. Mengucapkan salam  Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri  Menyimak
3. Menyampaikan maksud dan  Mendengarkan
tujuan penyuluhan dan menjawab
4. Menanyakan ketersediaan pertanyaan
5. Melakukan kontrak waktu
penyuluhan
6. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
7. Menanyakan pertanyaan
persepsi
2 Kerja 30 Menit 1. Menyampaikan dan  Mendengarkan
menjelaskan materi tentang dengan penuh
hiperteni yang meliputi: perhatian
a. Pengertian hipertensi  Menanyakan hal-
b. Penyebab hipertensi hal yang belum
c. Tanda dan gejala jelas
hipertensi
 Memperhatikan
d. Pencegahan hipertensi
jawaban dari
 Memberi kesempatan pasien
penceramah
dan keluarga untuk bertanya
 Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan
dan mampu
 Demonstrasi mempraktekkan
3 Terminasi 3 Menit  Melakukan Evaluasi materi:  Sasaran dapat
a) Memberikan 5 pertanyaan menjawab tentang
yang berkaitan dengan pertanyaan yang
materi diajukan
b) Demonstrasi  Mendengar
 Mengakhiri pertemuan dan  Memperhatikan
penyampaian Terima Kasih  Menjawab salam
 Salam penutup
 Setting tempat
Bertempat di rumah Tn. KK di Br. Metulis, Ds. Dawan Kaler, Kec. Dawan, Kab.
Klungkung

LCD
Penyuluh
Moderator

Audien

audien
Audien
Audien

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi

VI. MEDIA
1. Lefleat

VII. SUMBER
Effensy, Nasrul. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC.
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta:EGC
Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta: EGC
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Sujana, Wayan. 2011. Hipertensi Untuk Dicegah Dan Dihindari. (online). Avaible :
http://idijembrana.or.id/index.php?module=artikel&kode=13 (10-09-2016)
VIII. PESERTA
Keluarga Tn. S khususnya Ny. R dengan Hipertensi di Banjar Sangging, Desa
Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

IX. WAKTU
Hari : Selasa
Tanggal : 09 Juni 2017
Jam : 08.30- 09.05 WITA

X. TEMPAT
Tempat Tinggal Keluarga Tn. S dengan Hipertensi di Banjar Sangging , Desa
Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

XI. RENCANA EVALUASI


A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet. Kurun waktu dalam
persiapan media 3 hari
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan
disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan. Kurun
waktu dalam persiapan materi 3 hari.

B. Proses penyuluhan :
1. Kehadiran peserta minimal
50% mengingat pentingnya pemahaman tentang Hipertensi di keluarga Tn. S
2. Minimal 50% peserta aktif
mendengarkan penyajian materi yang disajikan
3. Dalam proses penyuluhan
diharapkan terjadi komunikasi dua arah
4. Minimal 40% dari peserta
aktif bertanya
5. Diharapkan 50% peserta tidak
meninggalkan tempat

C. Hasil penyuluhan :
1. Minimal 70% peserta mampu menjelaskan kembali tentang pengertian
hipertensi dengan benar
2. Minimal peserta mampu menyebutkan 50% tanda dan gejala dari hipertensi
3. Minimal peserta mampu menjelaskan 60% penyebab dari hipertensi dengan
benar
4. Minimal peserta mampu menjelaskan 50% komplikasi yang ditimbulkan dari
hipertensi
5. Perta mampu menyebutkan 80% cara mencegah hipertensi dengan benar
Lampiran I
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Menurut WHO (World Health Organization), batas
tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90
mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengidap hipertensi bila tekanan darahnya
selalu terbaca di atas 140/90 mmHg. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyararakat
yang serius, karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi
yang berbahaya. Akibatnya bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke
(pendarahan otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.

B. Penyebab Hipertensi
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
 Asupan garam yang tinggi
 Strees psikologis
 Faktor genetik (keturunan)
 Kurang olahraga
 Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
 Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
 Peningkatan usia
 Kegemukan
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Hipertensi Primer (Esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan,
hiperaktifitas saraf simpatis sistem rennin. Anglotensin dan peningkatan Na + Ca
intraseluler. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan
polisitemia.

b. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau
tekanan diastolic sama dengan atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada:
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
e. Meningkatnya resisten pembuluh darah perifer

C. Tanda dan Gejala Hipertensi


a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hali ini
berari hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur.
b. Gejala yang lazim
1) Mengeluh sakit kepala, pusing
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Kesadaran menurun
8) Mimisan
D. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik dapat
berdampak pada :
1. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya kasus ini terjadi
secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (complete
stroke).
2. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat
untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga
jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran disebabkan kerja keras jantung
memompa darah.
3. Gagal ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan dan
akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal menurun
hingga mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal akibat hipertensi, yaitu
nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna. Nefrosklerosis benigna terjadi
pada hipertensi yang sudah berlangsung lama sehingga terjadi pengendapan pada
pembuluh darah akibat proses menua. Hal ini menyebabkan permeabilitas
(kelenturan) dinding pembuluh darah berkurang. Sementara itu, nefrosklerosis
maligna meruapakan kelainan ginjal yang ditandai dengan naiknya tekanan diastole
diatas 130 mmHg yang terganggunya fungsi ginjal.
4. Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebakan kerusakan pembuluh
darah dan saraf pada mata.
E. Pencegahan Hipertensi
Cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat penting dalam
pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak sehat beresiko tinggi terkena
penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, minum alkohol,
suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol, makanan yang gurih dengan
kadar garam berlebih, minuman berkafein, dll. Sementara pada saat yang sama kurang
berolahraga atau kurang beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang
makan buah dan sayuran. Berikut ini adalah beberapa bahan alami yang dapat
menurunkan tekanan darah tinggi, antara lain:
1) Melon
Melon adalah sumber yang sangat baik dari vitamin A, vitamin C, thiamin dan
kalium. Satu cangkir melon (173 g) mengandung 484 mg kalium, ini setara
dengan 14 persen dari nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan. Melon juga
merupakan sumber yang baik dari magnesium, asam folat dan vitamin B6.
2) Semangka
Semangka adalah salah satu buah yang mudah sekali didapat karena memang
banyak di Indonesia, banyak juga yang mengonsumsinya terutama ketika tahu
manfaatnya. Tahukah Anda bahwa buah semangka dapat menurunkan tekanan
darah tinggi karena kandungan L-citrulline. Zat ini akan membantu memebuat
rileks pembuluh darah, sehingga buah semangka bisa menjadi penurun darah
tinggi.
3) Alpukat
Setengah potong buah alpukat memberikan 1% kalsium, 5% magnesium, dan 10%
kalium yang kita butuhkan setiap hari. Selain mengandung mineral yang dapat
menurunkan darah tinggi, buah alpukat juga kaya lemak tak jenuh tunggal yang
sehat bagi jantung.
4) Buah kiwi
Satu buah kiwi berukuran sedang menyediakan 2% kalsium, 7% magnesium, dan
9% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Memang buah ini jarang tersedia di
pasar tradisional, tapi dapat dengan mudah kita temui di supermarket. Selain itu,
buah kiwi juga kaya akan vitamin C, bahkan dengan ukuran yang sama lebih
banyak kandungan vitamin C nya daripada jeruk.
5) Pisang
Satu buah pisang ukuran sedang menyediakan 1% kalsium, 8% magnesium, dan
12% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Kadar kalium yang tinggi inilah yang
baik untuk menurunkan tekanan darah. Makanlah 2 buah pisang setiap hari untuk
hasil terbaik. Tambahkan satu pisang (ketiga) untuk mencegah penyakit stroke,
dan membantu bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga stroke.
6) Jeruk
Aneka macam jeruk merupakan buah-buahan yang terkenal karena kandungan
vitamin C, artinya ini merupakan makanan tinggi nutrisi dan rendah kalori.
Dengan kandungan kalium sebanyak 326 mg dan tidak mengandung natrium,
maka ini merupakan salah satu buah penurun darah tinggi terbaik. Lemon juga
merupakan sumber potasium yang baik, kalsium, fosfor, vitamin A dan folat.
7) Buah Anggur
Pilihlah buah anggur yang matang untuk rasa dan kualitas terbaik. Bioflavonoid
yang ada dalam anggur tidak hanya membantu menurunkan tekanan darah tinggi
tetapi juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Anggur sebanyak 123 g
mengandung 166 mg kalium dan ini memenuhi 5 persen dari nilai harian kalium
yang direkomendasikan.
8) Aprikot
Aprikot merupakan sumber kalium dan vitamin A yang sangat baik. Dalam satu
cangkir aprikot kering (119 g) mengandung 2.202 mg kalium, mungkin ini
merupakan salah satu jenis makanan terbaik yang kaya akan kalium. Buah ini
hanya sedikit megandung natrium, lemak jenuh dan kolesterol.
9) Jambu Biji
Jika Anda ingin meniru hasil studi klinis yang dilakukan di India, maka Anda
harus makan jambu sebelum makan siang atau makan malam. Buah jambu ini
memiliki kadar kalium yang tinggi, kaya serat alami. Dengan demikian, buah
jambu bisa menurunkan darah tinggi dan membantu melancarkan pencernaan
sehingga membatu juga dalam upaya meurunkan berat badan.
10) Buah Tomat
Menurunkan tekanan darah adalah salah satu dari sekian banyak manfaat
mengonsumsi buah tomat. Tomat yang kaya akan lycopene, diketahuo membantui
dapat membantu dalam membantu mencegah diabetes, penuaan dini, dan
termasuk menurunkan hipertensi. Dalam penyajiannya, akan lebih baik dimakan
tanpa banyak pemrosesan, dan tidak dengan bahan-bahan lain seperti keju dan
daging berlemak seperti pada pizza.

11) Rebusan Daun Salam


Kandungan flavonoid pada daun salam berkhasiat untuk mencegah hipertensi dan
menurunkan kadar kolesterol tubuh. Ramuan daum salam untuk mengatasi
hipertensi. Siapkan bahan 7-15 lembar daun salam segar, cuci bersih. Lalu siapkan
3 gelas air (600 ml). Cara Membuat: rebus daun salam segar dan air hingga
menjadi kira-kira satu gelas saja. Dinginkan dan saring. Minum ramuan dua kali
sehari sebelum makan (masing-masing sebanyak satu gelas).
12) Menurut seorang herbalist, Valentina, daun pandan multikhasiat. Tanaman yang
diidentifikasi William Roxburgh itu juga memperlancar peredaran darah,
melarutkan asam urat dan asam lemak jenuh, dan sebagai antioksidan. sedangkan
Riset Wang Hui dan rekan dari Chinese Academy of Tropical Agricultural
Sciences mengungkap daun pandan sumber antioksidan alami. Herbalis di Kota
Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati, menuturkan terdapat hubungan antara
antioksidan dan tekanan darah tinggi. Antioksidan berperan menurunkan kadar
kolesterol dan asam lemak jenuh penyebab hipertensi.
Untuk mengobati darah tinggi rebuslah 20 daun pandan wangi ( Pandanus
amaryllifolius ) dengan 5 liter air hingga mendidih dan tersisa kurang lebih 2,5
liter air. Takaran tersebut untuk dikonsumsi 3 kali sehari setelah makan . jika
masih tersisa, bisa disimpan persediaan air daun pandan di lemari es untuk
keesokan harinya. Konsumsilah rebusan daun pandan wangi tersebut selama
sepekan. Insya Allah tekanan darah tinggi anda akan menurun.

b. Pencegahan dengan medical check up


Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu diartikan mau
berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu penyakit, misalnya pencegahan
hipertensi. Itulah yang disebut pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical
check up).
Orang yang rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor keturunan atau pun
gaya hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter atau
tenaga medis lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak segera diatasi adalah
pra kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius. Dengan demikian, mencegah darah
tinggi berarti pula mencegah diri kita dari penyakit lain. Jika dalam pemeriksaan
ditemukan tanda atau gejala hipertensi, seorang dokter akan memberikan advise
penanganannya. Sebaliknya jika tidak berarti ditemukan gejala apapun.
Lampiran II

EVALUASI

A. Pertanyaan
1. Apakah pengertian dari hipertensi ?
2. Apa saja penyebab dari hipertensi ?
3. Apa saja komplikasi dari hipertensi ?
4. Bagaimana pengobatan pasien hipertensi ?

B. Kunci Jawaban
1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Menurut WHO (World Health Organization),
batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan
80-90 mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengidap hipertensi bila tekanan
darahnya selalu terbaca di atas 140/90 mmHg.
2. Penyebab hipertensi antara lain :
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
 Asupan garam yang tinggi
 Strees psikologis
 Faktor genetik (keturunan)
 Kurang olahraga
 Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
 Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
 Peningkatan usia
 Kegemukan
3. Pencegahan penyakit hipertensi antara lain:
Ada tiga cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat penting dalam
pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak sehat beresiko tinggi
terkena penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, minum alkohol,
suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol, makanan yang gurih
dengan kadar garam berlebih, minuman berkafein, dll. Sementara pada saat yang
sama kurang berolahraga atau kurang beraktifitas, sering stress, minim air putih,
serta kurang makan buah dan sayuran.
b. Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu diartikan mau
berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu penyakit, misalnya pencegahan
hipertensi. Itulah yang disebut pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical
check up).Orang yang rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor keturunan atau
pun gaya hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter
atau tenaga medis lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak segera diatasi
adalah pra kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius. Dengan demikian,
mencegah darah tinggi berarti pula mencegah diri kita dari penyakit lain.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan tanda atau gejala hipertensi, seorang dokter
akan memberikan advise penanganannya. Sebaliknya jika tidak berarti ditemukan
gejala apapun.
4. Pengobatan dengan cara tradisional
Beberapa tanaman yang dapat mengobati hipertensi , seperti :
1) Melon 7) Anggur
2) Semangka 8) Apricot
3) Alpukat 9) Jambu biji
4) Kiwi 10) Tomat
5) Pisang 11) Rebusan daun salam
6) Jeruk 12) Rebusan daun pandan harum

Lampiran III
DEMONSTRASI PEMBUATAN REBUSAN DAUN SALAM
UNTUK MENURUNKAN HIPERTENSI

A. Alat dan Bahan


- Daun salam
- Air
- Panci
- Kompor

B. Cara pembuatan

Siapkan bahan 7-15 lembar daun salam segar, cuci bersih. Lalu siapkan 3
gelas air (600 ml). Cara Membuat: rebus daun salam segar dan air hingga
menjadi kira-kira satu gelas saja. Dinginkan dan saring. Minum ramuan dua
kali sehari sebelum makan (masing-masing sebanyak satu gelas).
Klungkung,.... Juni 2017
Nama Pembimbing / CT Nama Mahasiswa

I Ketut Sudiantara, A.Per.Pen.,S.Kep.,Ns., M.Kes I Putu Bayu Suadnyana


NIP. 196808031989031003 NIM. P07120215055

Anda mungkin juga menyukai