PEMBAHASAN
Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik,
mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan
dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap
dirinya sendiri (Nasrul Effendy: 1998)
Menurut Nasrul Effendy (1998) Kerawatan kelompok khusus adalah suatu upaya
dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada kelompok-
kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan
kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan
secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat
kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti
dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
Pelayanan kelompok khusus di masyarakat, dilakukan melalui kelompok-kelompok
yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut, yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, yang telah berjalan dewasa ini kita kenal
dengan sebutan Dasa Wisma, KPKIA (Kelompok Persepuluhan Kesehatan Ibu dan
Anak). Disamping itu lahan pembinaan kelompok-kelompok khusus di masyarakat
dapat dilakukan melalui Posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita,
dan kelompok- kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
2.3 CIRI KELOMPOK KHUSUS
1. Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan
sebagai kelompok sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut :
2. Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah sebagian
dari kelompok yang bersangkutan.
3. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang
lainnya.
4. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
5. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
6. Bersistem dan berproses.
7. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung
pada kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan perannya
8. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
9. Memiliki kepentingan bersama.
- terjadi bencana,
- beban penyakit yang berhubungan dengan keadaan darurat,
- kemiskinan
- tunawisma,
- keadaan tempat tinggal yang buruk
Populasi rentan termasuk ekonomi rendah, ras dan etnis minoritas, anak-anak
yang tidak diasuransikan, berpenghasilan rendah, orang tua, tunawisma, orang-orang
dengan human immunodeficiency virus (HIV), dan orang-orang dengan kondisi
kesehatan kronis lainnya. termasuk penduduk pedesaan, yang sering menghadapi
hambatan untuk mengakses layanan kesehatan. (AJMC, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
https://triputronugroho.wordpress.com/2015/12/26/3-1-karakteristik-
kelompok-pembentukan-kelompok-dan-kekuatan-teamwork / 1 September 2018
http://www.indonesian-publichealth.com/pengertian-kesehatan-masyarakat-2/
1 September 2018
http://muhammadayyubamin.blogspot.com/2013/04/pengertian-kesehatan-
masyarakat.html 1 September 2018
https://sarawet.blogspot.com/2013/04/pengertian-kesehatan-masyarakat.html 1
September 2018
https://www.academia.edu/8278738/Definisi_Kesehatan_Masyarakat 1
September 2018