Anda di halaman 1dari 25

MATA KULIAH:

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


DALAM KEPERAWATAN

2018

Oleh : Kelompok 1
1. PUTU CANDRA PRADNYASARI (P07120216041)
2. NI PUTU RIKA UMI KRISMONITA (P07120216042)
3. I KOMANG SUTHA JAYA (P07120216043)
4. DEWA AYU PUTRI WEDA DEWANTI (P07120216044)
5. KADEK MEISA RUSPITA DEWI (P07120216045)
 Keterkaitan Berpikir Kritis Dengan Keperawatan
 Konsep Berpikir Kritis

 Penerapan Dan Model Berpikir Kritis

 Konsep Pengambilan Keputusan

 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

 Aplikasi Pengambilan Keputusan


 Potter& Perry, 2009, Berpikir kritis terdiri dari enam sub-skill
dan aplikasinya dalam keperawatan adalah sebagai
berikut :
 Interpretasi (Interpretation)
 Analisis (Analysis)

 Inferensi (Inference)

 Evaluasi (Evaluation)

 Eksplanasi (Explanation)

 Pengontrolan diri (Self-Regulation)


 Berpikirkritis adalah reflektif, pemikiran yang masuk akal
tentang masalah keperawatan tanpa ada solusi dan
difokuskan pada keputusan apa yang harus diyakini
dan dilakukan (dalam Potter & Perry, 2009).
 Menurut pendapat Siegel (1980 dalam Reilly &
Obermann, 2002) menyatakan berpikir kritis
memerlukan evaluasi terhadap ide. Berpikir kritis
merupakan berpikir yang rasional.
 Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat,
jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada.
 Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai
asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis.
 Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan
suatu masalah yang kompleks.
 Tanggung Gugat
Perawat harus menerima tanggung gugat untuk apapun
penilaian yang dibuatnya atas nama klien.
 Berfikir Mandiri

Untuk berfikir mandiri, seseorang mencari rasional serta


jawaban logis untuk masalah yang ada.
 Mengambil Risiko

untuk mengenali keyakinan apa yang salah dan untuk


kemudian melakukan tindakan didasarkan keyakinan
yang didukung oleh fakta yang kuat.
 Kerendahan Hati
Pemikir kritis menerima bahwa mereka tidak mengetahui
dan mencoba untuk mendapatkan pengetahuan yang
diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat.
 Integritas
Pemikir kritis mempertanyakan dan menguji pengetahuan
dan keyakinan pribadinya seteliti mereka menguji
pengetahuan dan keyakinan orang lain.
 Ketekunan
Perawat belajar sebanyak mungkin mengenai masalah,
mencoba berbagai pendekatan untuk perawatan, dan
terus mencari sumber tambahan
 Kreativitas
Hal ini berarti menemukan solusi diluar apa yang dilakukan
secara tradisional
Ada 4 hal pokok penerapan berpikir kritis dalam
keperawatan, yaitu :
 Penggunaan Bahasa dalam Keperawatan
Kemampuan meggunakan Bahasa secara reflektif, dimana
perawat dapat menggunakan Bahasa verbal dan non-verbal
dalam mengekspresikan sesuatu
 Argumentasi dalam Keperawatan

Perawat dihadapkan pada situasi dimana harus beragumentasi


untuk menyelesaikan suatu permasalahan
 Pengambilan Keputusan dalam Keperawatan

Dalam kehidupan sehari-hari, perawat harus mengambil


keputusan yang tepat untuk klien.
 Penerapan Proses Keperawatan
 Pada Tahap Pengkajian
Perawat dituntut untuk dapat mengumpulkan data dan
memvalidasinya dengan hasil observasi.
 Perumusan Diagnosa Keperawatan
Tahap ini adalah tahap pengambilan keputusan yang paling
kritikal. Dimana perawat dapat menentukan masalah yang benar-
benar dirasakan oleh klien, beserta dengan argumentasi yang
rasional.
 Perencanaan Keperawatan
dalam tahap ini perawat menggunakan pengetahuan dan
keterampilanuntuk mengembangkan hasil yang diharapkan untuk
mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan.
 Implementasi Keperawatan
Pada tahap ini, perawat menerapkan ilmu yang dimiliki terhadap
situasi nyata yang dialami klien.
 Evaluasi Keperawatan
Pada tahap ini perawat mengkaji sejauh mana efektivitas tindakan
yang telah dilakukan untuk peningkatan kondisi pasien
Dalam penerapan pembelajaran pemikiran kritis di
pendidikan keperawatan, dapat digunakan tiga
model, yaitu sebagai berikut :
 Feeling Model
Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam
melakukan pengamatan
 Vision Model

Model ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir untuk


merumuskan hipotesis, analisis tentang permasalahan
perawatan kesehatan klien
 Examine Model

Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi.


 Remembering (mengingat)
 Repeating (mengulang)

 Reasoning (memberi alasan)

 Reorganizing (reorganisasi)

 Relating (berhubungan)

 Reflecting (memantulkan/merenungkan)
 Pengambilan keputusan adalah proses memilih
sejumlah alternatif.
 Pengambilan keputusan penting bagi manager
administrator karena proses pengambilan keputusan
mempunyai peran penting dalam memotivasi,
kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan
organisasi (Usman, 2013).
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan :
 Prosespengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
 Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembarangan

 Masalah harus diketahui dengan jelas.

 Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang


terkumpul dengan sistematis.
 Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari
berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.
 Tidak tepatnya keputusan.
 Tidak terlaksananya keputusan

 Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena


tidak ada sinkronisasi antara kepentingan
organisasi dengan orang-orang di dalam
organisasi tersebut.
 Timbulnya penolakan terhadap keputusan.
 Prinsip utama untuk menetapkan suatu masalah adalah
mengetahui fakta,
 Manajer membutuhkan kemampuan untuk menetapkan
prioritas pemecahan masalah.
 Umumnya menggunakan metoda coba-coba dan salah,
eksperimen, dan atau tidak berbuat apa-apa (“do
nothing”).
 Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai proses
yang menjembatani hal yang lalu dan hal yang akan
datang pada saat manajer hendak mengadakan suatu
perubahan.
Memahami masalah Perencanaan kemungkinan
yang lalu Menduga masalah yang akan
datang

Pengambilan Keputusan
Mengenalkan Perubahan

Lampau Kini Akan datang


Masalah

Pengumpulan data

Mengembangkan pemecahan

Analisa data

Memilih alternatif

Implementasi

Evaluasi
 Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi
proses pengambilan keputusan.
 Faktor Eksternal

Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu.


 Pilihan yang masuk ke kolom
keuntungan menjadi
prioritas
 Rangking sesuai prioritas dari
pilihan tsb
 Seleksi pilihan yang terbaik
1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan
masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil
7. Evaluasi.
Masalah
 Seorang wanita berusia 38 tahun menderita kanker beliau
menolak untuk di obati di karenakan biaya yang kurang
mencukupi, namun sebelumnya beliau pernah mendatangi
puskesmas terdekat untuk berobat dan konsultasi untuk
menyelamatkan hidup nya, pihak puskesmas mengatakan
bahwa untuk tetap hidup maka di perlukan suatu kemoterapi
untuk meminimalkan pertumbuhan sel kanker dengan segera.
Tetapi dia tetap saja menolak untuk dikemoterapi dengan
alasan tidak adanya biaya, tidak ingin orang lain (anak-anak
dan keluarganya) susah akan keberadaannya saat ini, dan
membiarkan kanker itu menjadi semakin parah hingga akhirnya
beliau meninggal. Anak-anak nya pun tidak bisa berbuat apa-
apa, dan mereka menghargai keputusan ibunya walaupun
dengan berat hati. Begitu pula suaminya dia bekerja hanya
sebagai pegawai serabutan yang hanya cukup untuk
membiayai keperluan sehari-hari saja.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai