Anda di halaman 1dari 4

Konseling dan Edukasi Fisioterapi Komunitas

pada pasien Dengan Hipertensi Di Posyandu Dewi


Kunti Kelurahan Pagentan Puskesmas Singosari
Malang
Nur Fatima H. Ahmad
Program Studi Profesi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
Korespondensi: fhachma@gmail.com
ABSTRACT

Latar belakang: Kegiatan Fisioterapi komunitas berupa konseling dan edukasi diadakan
dengan sasaran masyarakat dari posyandu lansia. Tujuan: untuk memberikan ilmu
kepada pasien dan keluarga pasien terkait penyakit hipertensi serta penyebab terjadinya
hipertensi dan bagaimana cara mencegahnya. Kemudian mengajarkan pasien bagaimana
cara melakukan penguluran otot yang baik dan benar untuk mengurangi rasa nyeri dan
tegang otot pada leher pasien akibat hipertensi. Metode: yang digunakan adalah sesi
konseling berupa promosi kesehatan tentang hipertensi kepada pasien dan keluarga pasien
dan juga menggunakan media lainnya seperti leaflet, pengukuran tekanan darah. Hasil:
konseling berjalan dengan lancar dan dipahami oleh pasien dan keluarga pasien.

Keywords: Konseling, Fisioterapi Komunitas, Hipertensi

ABSTRACT

Background: Community physiotherapy activities in the form of counselling and


education are held with the target community from the elderly. Purpose: to provide
knowledge to patients and their families regarding hypertension and the cause of
hypertension and how to prevent it. Then teach the patient how to do good and correct
muscle stretching to reduce pain and muscle tension in the patient’s neck due to
hypertension. Method: what is used is a counselling session in the form of health
promotion about hypertension to patients and their families and also uses other media
such as leaflets, blood pressure measurements. Result: counselling went smoothly and
was understood by the patient and the patient’s family.

Keywords: Counseling, Community Physiotherapy, Hypertension

PENDAHULUAN sifnifikan pada Kesehatan fungsional


pasien. Hipertensi merupakan factor
Hipertensi merupakan salah satu
resiko untama dari penyakit jantung
masalah Kesehatan masyarakan yang
coroner, gagal jantung, dan stroke.
penting di mana jarang menimbulkan
Hipertensi diklasifikasikan menjadi dua,
gejala atau keterbatasan dampak yang
yaitu Hipertensi premier dan Hipertensi terkadang tidak menimbulkan apa-apa.
sekunder. Seseorang dikatakan hipetensi Gejala umum termasuk sakit kepala,
apabila hasil pengukuran tekanan darah sakit leher, pusing, penglihatan kabur,
sistoliknya >140 mmHg dan telinga berdenging, kelelahan dan
diastoliknya >90 mmHg (Purwono et al., mimisan. Oleh karena itu, sangat penting
2020). untuk mendeteksi tekanan darah tinggi
sedini mungkin agar pengobatan lebih
Kasus hipertensi menurut Data
mudah dan cepat (Mahmudah et al.,
WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13
2015).
miliar orang di dunia menderita
hipertensi, yang berarti setiap 1 dari 3 Warga yang dating ke Posyandu
orang di dunia terdiagnosis menderita kebanyakan adalah lansia dan ibu-ibu
hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang memiliki anak kecil. Sebagian
yang minum obat. Jumpah penderita besar warga mengeluhkan ketegangan
hipertensi di dunia terus meningkat dan nyeri pada otot leher. Ketegangan
setiap tahunnya. Diperkirakan pada 2025 pada otot tersebut disebabkan oleh
akan ada 1,5 miliar orang yang terkena tekanan darah tinggi yang dirasakan
hipertensi serta setiap tahun ada 9,4 juta warga. Warga mengeluhkan aktivitasnya
orang meninggal akibat hipertensi dan terhambat akibat nyeri leher dan bahu.
komplikasi Tugas fisioterapi adalah mengembalikan
fungsi gerak tubuh manusia, maka
Ada beberapa penyebab tekanan
dalam hal ini terapi fisik akan membantu
darah tinggi. Penyebabnya terbagi
mengurangi ketegangan otot dan nyeri
menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan
pada leher dan bahu yang diakibatkan
sekunder. Penyebab primer adalah hal-
oleh hipertensi.
hal yang tidak dapat dikendalikan,
seperti factor keturunan, ras, jenis Penguluran otot atau stretching
kelamin, dan usia. Penyebab sekunder adalah Latihan yang bertujuan untuk
kemudian adalah penyebab yang dapat meregangkan otot dan tendon yang
dikontrol lebih lanjut oleh gaya hidup. mengalami penegangan. Latihan
Penyebab sekunder termasuk kurang strestching terdiri dari dua, yaitu secara
olahraga, obesitas, merokok, konsumsi aktif dan pasif. Stretching aktif adalah
alcohol, gizi buruk dan stress (Mayasari Latihan yang dilakukan secara mandiri
et al., 2019). oleh pasien sementara stretching pasif
adalaha Latihan yang dilakuan dengan
Hipertensi sendiri terkadang
bantuan terapis (Jehaman et al., 2020).
dapat menimbulkan tanda dan gejala dan

METODE PELAKSANAAN menggunakan tensimeter dan


memberikan pertanyaan pada pasien dan
Metode yang digunakan dalam
keluarga pasien sehingga keefektifan
kegiatan ini dengan cara memberikan
dari penyuluhan dapat membantu
penyuluhan dan promosi kesehatan
mengurangi keluhan yang dialami
tentang hipertensi kepada pasien serta
pasien. Kemudian memberikan edukasi
keluarga pasien. Penyuluhan ini juga
dan Latihan mandiri yang dapat
menggunakan leaflet sebagai media
dilakukan dirumah.
penyuluhan. Pengukuran tekanan darah
HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan konseling pada
komunitas lansia yang berada di
posyandu kunjungan rutin dari Pemberian materi mengenai
Puskesmas Singosari dan mahasiswa definisi, penyebab cara pencegahan,
Profesi Fisioterapi Muhammadiyah pengobatan hipertensi sampai Latihan
Malang berjalan dengan sangat baik dan yang dapat mengurangi rasa nyeri atau
lancar. Proses pelaksanaan konseling tidak nyaman akibat hipertensi seperti
disambut dengan baik oleh masyarakat neck exercise dapat diterima dengan
dengan antusiasme yang tinggi. baik oleh masyarakat dengan
Keluarga pasien juga sangat antusias memperagakan secara langsung materi
dengan pengobatan yang diberikan yang telah diajarkan. Pemberian
terapis dengan memberikan umpan balik stretching pada pasien yang mengalami
terkait cara Latihan, dosis, menanyakan nyeri otot leher pun mendapatkan respon
indikasi dan kontraindikasi terapi. positif berupa feedback yang dirasakan
Setelah itu pasien di berikan Latihan sangat memberi efek nyaman dan
penguluran otot di leher untuk rileksasi pada leher.
membantu mengurangi rasa nyeri dan
KESIMPULAN
ketegangan pada otot leher akibat
peningkatan tekanan darah. Tidak lupa Kegiatan konseling dan
juga mengedukasi keluarga pasien penyuluhan kepada komunitas posyandu
dalam memberikan Latihan secara lansia keluharan Pagentan Singosari
mendiri di rumah dan membantu mendapatkan hasil yang cukup baik.
menjaga Kesehatan pasien dari pola Masyarakat sangat puas dengan Latihan-
makan dan melakukan olahraga kecil latihan penguluran otot leher dan juga
seperti jalan di pagi hari. dapat melakukan Latihan dengan mudah
dirumah.

DAFTAR PUSTAKA Biomedika, 7(2), 43–51.


https://doi.org/10.23917/biomedika
Jehaman, I., Mendrofa, M. P., Berampu, .v7i2.1899
S., Zannah, M., & Bintang, S. S.
(2020). Ada Pengaruh Yang Mayasari, M., Waluyo, A., Jumaiyah,
Signifikan Pemberian Neck W., & Azzam, R. (2019). Faktor-
Cailliet Exercise Terhadap Faktor yang Berhubungan dengan
Penururan Nyeri Leher Pada Kejadian Hipertensi. Journal of
Pegawai Administrasi Di Unit Telenursing (JOTING), 1(2), 344–
Pelaksana Teknis Daerah 353.
Puskesmas Hiliduho Tahun 2020. https://doi.org/10.31539/joting.v1i
Jurnal Keperawatan Dan 2.849
Fisioterapi (Jkf), 3(1), 42–49.
Purwono, J., Sari, R., Ratnasari, A., &
https://doi.org/10.35451/jkf.v3i1.5
Budianto, A. (2020). Pola
08
Konsumsi Garam Dengan Kejadian
Mahmudah, S., Maryusman, T., Arini, F. Hipertensi Pada Lansia. Jurnal
A., & Malkan, I. (2015). Hubungan Wacana Kesehatan, 5(1), 531.
Gaya Hidup Dan Pola Makan https://doi.org/10.52822/jwk.v5i1.1
Dengan Kejadian Hipertensi Pada 20
Lansia Di Kelurahan Sawangan
Baru Kota Depok Tahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai