Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHUULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan penduduk dunia terutama di
Indonesia. Menurut Kemenkes RI (2019), hipertensi disebut sebagai the silent killer
karena sering tanpa keluhan sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang
hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Penderita hipertensi dapat
mengalami peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba sehingga terjadi kerusakan yang
serius pada organ penting dalam tubuh. Oleh karena itu, hipertensi perlu di deteksi dini
yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara teratur (Zainaro et al., 2021).
Menurut data World Health Organization, (2021) diperkirakan terdapat 1,28
miliar orang dewasa yang berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi dan
sebagian besar tinggal di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah. Prevalensi
orang dewasa yang tidak menyadari kondisi mereka mencapai 46%. Hipertensi
disebabakan oleh tiga faktor, yaitu genetik, lingkungan dan adaptasi struktural jantung
serta pembuluh darah. Gemar makan makanan yang kaya lemak, asin, dan malas
berolahraga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hipertensi. Konsumsi
garam (natrium) berlebihan. Dalam waktu lama hipertensi yang tidak tertangani akan
merusak pembuluh darah diseluruh tubuh, yaitu mata, jantung, ginjal,dan otak. Selain
pengobatan secara farmakologis, dapat juga dilakukan pengobatan secara non
farmakologis di antaranya diet rendah garam, menurunkan berat badan pada obesitas,
olahraga secara teratur, meditasi yoga, relaksasi otot progresif (Mubarok,2005).
Terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah dengan
melakukan tindakan selama 20 menit dan dilakukan seminggu 3 kali pagi dan sore dalam
waktu selama 2 minggu secara berturut-turut. Penggunaan terapi relaksasi otot progresif
dan dijadikan sebagai alternatif/intervensi non farmakologis dan dapat diterapkan pada
pasien hipertensi sebagai upaya menurunkan tekanan darah dan memberikan efek
relaksasi pada tubuh. Relaksasi otot progresif ini menjadi metode relaksasi termurah,
tidak memerlukan imajinasi, tidak ada efek samping, mudah dilakukan, membuat tubuh
dan fikiran terasa tenang dan rileks.
Menurut World Health Organization 2019 faktor risiko hipertensi dibagi menjadi
faktor risiko yang dapat dimodifikasi termaksuk diet yang tidak sehat. (konsumsi garam
berlebihan, diet tinggi lemak jenuh dan lemak trans, asupan buah dan sayuran rendah),
aktivitas fisik yang kurang, konsumsi tembakau dan alcohol, dan kelebihan berat badan
atau obesitas. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi termasuk riwayat keluarga
dengan hipertensi, usia di atas 65 tahun dan penyakit yang ada bersama seperti diabetes
atau penyakit ginjal. (Parhusip Andrey, 2021).
.

B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita penyakit hipertensi di Puskesmas Bajo
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap
penurunan tekanan darah pada hipertensi di Puskesmas Bajo
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalami penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui tekanan darah sebelum pemberian teknik relaksasi otot
progresif pada penderita hipertensi di Puskesmas Bajo
b. Untuk mengetahui tekanan darah setelah diberikan latihan relaksasi otot progresif
pada penderita hipertensi di Puskesmas Bajo
c. Mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah diberikan latihan
relaksasi otot progresif pada penderita hipertensi di Puskesmas Bajo

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang teknik relaksasi otot progresif dalam menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Puskesmas Bajo.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam
penatalaksanaan program kesehatan di Puskesmas Bajo.

b. Bagi Penderita Hipertensi


Pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan
tekanan darah. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan sebagai
bahan pengobatan hipertensi secara alami yang tidak menimbulkan efek samping
dan juga aman.

c. Bagi Peneliti
Sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan
serta menambah pengalaman dalam rangkah mengembangkan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai