Anda di halaman 1dari 10

Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.15 No.1 Mei 2021: Hal.

1-11
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JIK p-ISSN: 1907-459X e-ISSN: 2527-7170

Original Article

PENGARUH BRISK WALKING EXERCISE DAN SLOW DEEP BREATHING TERHADAP


TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSA INDAH
KOTA BENGKULU

THE EFFECT OF BRISK WALKING EXERCISE AND SLOW DEEP BREATHING


ON BLOOD PRESSURE IN PATIENTS WITH HYPERTENSION
IN PUBLIC HEALTH CENTER NUSA INDAH
BENGKULU CITY

Monika Jayanti1, Demsa Simbolon2, Hendri Heriyanto3


1
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, email: monikajayanti489@gmail.com
2
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, email: demsa_ui03@yahoo.com
3
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, email: hendriasik79@gmail.com
(monikajayanti489@gmail.com, 085658911890)

ABSTRAK

Latar belakang: Hipertensi atau darah tinggi yang sering juga disebut sebagai the silent disease
merupakan penyakit tidak menular yang saat ini menjadi prioritas dalam dunia Kesehatan global
dikarenakan angka insidensi yang semakin meningkat tajam setiap tahun. salah satu upaya untuk
menurunkan tekanan darah yaitu dengan terapi komplementer salah satunya Brisk Walking Exercise
dan Slow Deep Breathing.
Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Brisk Walking Exercise dan Slow Deep
Breathing terhadap tekanan darah Pada Penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah
Kota Bengkulu tahun 2023. Penelitian ini menggunakan
Metode: Desain penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan Pretest-Posttest With
Control Group. Sampel adalah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota
Bengkulu sebanyak 68 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi yang terdiri
dari 34 orang diberikan Brisk Walking Exercise dan Slow Deep Breathing dan kelompok kontrol juga
terdiri dari 34 orang dan hanya diberikan Brisk Walking Exercise. Analisa data dengan uji statistik
Paired T Test.
Hasil: Penelitian menunjukkan ada pengaruh Brisk Walking Exercise dan Slow Deep Breathing
terhadap tekanan darah penderiita hipertensi dengan selisih perbedaan tekanan darah sistolik antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah 18,05 mmHg dan 12,78 mmHg dengan nilai ρ
value = 0,000 < α = 0,05, sedangkan selisih rata-rata tekanan darah diastolik pada kelompok
intervensi dan kontrol adalah 12,55 mmHg dan 9,18 mmHg dengan nilai p value = 0,000 < α = 0,05.
Kesimpulan: Brisk Walking Exercise dan Slow Deep Breathing bermanfaat bagi penderita hipertensi
sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan tekanan darah.

Kata kunci : Brisk walking exercise, slow deep breathing, tekanan darah

ABSTRACT

Background: Hypertension or high blood pressure which is often also referred to as the silent disease
is a non-communicable disease that is currently a priority in the world of global health due to the
incidence rate that is increasing sharply every year. One of the efforts to lower blood pressure is with
complementary therapies, one of which is Brisk Walking Exercise and Slow Deep Breathing.
Purpose: this study is to determine the Effect of Brisk Walking Exercise and Slow Deep

1
Breathing on Blood Pressure in Hypertensive Patients in the work area of the Nusa Indah Health
Center in Bengkulu City in 2023.
Method: This study uses Quasi-experimental method with Pretest-Posttest with Control Group design
with a sample of 68 people divided into 2 groups, namely the intervention group consisting of 34
people given Brisk Walking Exercise and Slow Deep Breathing and the control group also consisting
of 34 people and only given Brisk Walking Exercise. Data analysis with Paired T Test statistical test.
The results showed that there was an effect of Brisk Walking Exercise and Slow Deep Breathing on
the blood pressure of hypertensive patients with the difference in systolic blood pressure between the
intervention group and the control group was 18.05 mmHg and 12.78 mmHg with ρ value = 0.000 <
α = 0.05, while the mean difference in diastolic blood pressure in the intervention and control groups
was 12.55 mmHg and 9.18 mmHg with ρ value = 0.000 < α = 0.05..
Conclusion Brisk Walking Exercise and Slow Deep Breathing are beneficial for people with
hypertension as an alternative to lower blood pressure.

Keywords: Brisk walking exercise, slow deep breathing, blood pressure

https://doi.org/10.33860/jik.v15i1.430
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the
Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

PENDAHULUAN 2/3 diantaranya tinggal di negara negara


Hipertensi atau yang sering disebut berkembang, termasuk Indonesia.2 Pravalensi
darah tinggi merupakan penyakit tidak menular hipertensi di Bengkulu juga cukup tinggi. Data
yang saat ini menjadi prioritas dalam dunia dinas Kesehatan kota Bengkulu, menunjukkan
Kesehatan global. Hipertensi sendiri sering bahwa penduduk yang didiagnosa hipertensi
juga disebut the silent disease dikarenakan tercatat sebanyak 17.146 jiwa, yaitu pada laki-
banyak penderita tidak mengetahui bahwa laki sebanyak 8.804 orang dan perempuan
mereka mengidap hipertensi sebelum mereka sebanyak 8.342 orang.3
memeriksakan diri mereka, hal ini disebabkan Faktor risiko hipertensi terdiri dari
karena hipertensi sendiri tidak menunjukan faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak
gejala apapun pada penderitanya. Hipertensi dapat diubah. Adapun faktor yang dapat
sendiri adalah suatu keadaan dimana seseorang diubah diantaranya gaya hidup seperti pola
yang mengalami peningkatan tekanan darah makan, stress, merokok, aktivitas fisik serta
diatas normal atau lebih dari 120/80 mmHg obesitas sedangkan faktor yang tidak dapat
dengan tekanan sistolik sama dengan/lebih dari diubah ialah faktor genetik salah satunya
140 mmHg dan tekanan diastolik sama memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi
dengan/lebih dari 90 mmHg.1 serta bertambahnya usia.4
Insidensi hipertensi setiap tahunnya Hipertensi sebenarnya merupakan
terus meningkat pesat. Menurut data World penyakit yang dapat diminimalisir
Health Organization (WHO) pada tahun 2022 kekambuhannya. Selama ini upaya untuk
menujukkan bahwa diperkirakan 1,28 miliar mengatasi hipertensi dilakukan dengan cara
orang dewasa berusia antara 30-70 tahun di pemberian terapi farmakologi yaitu dengan
seluruh dunia menderita hipertensi. Dimana pemberian obat-obatan antihipertensi dan
2
terapi nonfarmakologi yaitu dengan menurunkan denyut nadi dan frekuensi
memodifikasi gaya hidup Mengkonsumsi obat pernafasan Kembali normal. Selain itu slow
dalam jangka waktu yang lama dapat deep breathing juga membantu dalam
menyebabkan terjadinya Drug Related terjadinya vasodilatasi pada pembuluh darah,
Problem, yaitu suatu keadaan yang tidak selain itu juga dapat mereduksi tension-
diharapkan oleh pasien yang diakibatkan oleh anxietas serta membantu mengatasi kelelahan.7
terapi pengobatan seperti Brisk walking exercise dan slow dep
ketidakpatuhan, alergi. Sehingga dapat breathing sendiri merupakan salah satu terapi
disimpulkan bahwa terapi obat bukanlah satu nonfarmakologi yang dapat menurunkan
satunya alternatif pilihan terapi yang dapat tekanan darah pada pasien hipertensi, meski
digunakan untuk penderita hipertensi.5 begitu ternyata di Kota Bengkulu masih
Brisk walking exercise dapat menjadi banyak penderita hipertensi yang belum
alternatif pilihan bagi olahraga penderita terpapar informasi dan belum pernah
hipertensi. Brisk walking exercise sebagai dilakukannya penelitian sejenis maka penulis
salah satu bentuk latihan aerobik merupakan tertarik untuk melakukan penelitian. Adapun
bentuk moderate exercise pada pasien tujuan penelitian yang dilakukan, yaitu untuk
hipertensi dengan menggunakan tehnik jalan mengetahui Pengaruh Brisk Walking Exercise
cepat selama 15-30 menit dengan kecepatan dan Slow Deep Breathing terhadap tekanan
rata-rata 4 - 6 km/jam. Kelebihan brisk darah Pada Penderita Hipertensi di wilayah
walking exercise adalah latihan ini cukup kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.
efektif untuk meningkatkan kapasitas
maksimal denyut jantung, merangsang METODE
kontraksi otot, pemecahan glikogen dan Penelitian ini merupakan penelitian

peningkatan oksigen jaringan. Selain itu juga kuantitatif dengan desain quasi experiment

dapat mengurangi pembentukan plak melalui menggunakan rancangan pretest-post test

peningkatan penggunaan lemak dan design with control group. Teknik sampling

peningkatan penggunaan glukosa dengan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

latihan fisik.6 Selain brisk walking exercise, teknik Non probability sampling menggunakan

slow deep breathing juga dapat menjadi rancangan purposive sampling dengan

alternatif pilihan lain bagi penderita hipertensi populasi penelitian adalah penderita hipertensi

slow deep breathing adalah relaksasi yang di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota

disadari untuk mengatur pernapasan secara Bengkulu. Sampel pada penelitian ini

dalam dengan lambat. Slow deep breathing berjumlah sebanyak 68 orang yang dibagi

nantinya akan memberikan efek relaksasi menjadi 2 kelompok yaitu; Kelompok I

dimana slow deep breathing akan bertugas sebanyak 34 orang sebagai kelompok

untuk memberikan efek relaksasi setelah intervensi adalah penderita hipertensi yang

beraktiitas fisik yang bertujuan untuk diberi terapi brisk walking exercise dan slow
3
deep breathing sedangkan Kelompok II juga kelompok kontrol hanya diberikan intervensi
sebanyak 34 orang sebagai kelompok kontrol brisk walking exercise saja.
adalah penderita hipertensi yang hanya diberi Data hasil pengukuran selanjutnya
terapi brisk walking exercise. akan diolah menggunakan program spps 22
Kriteria inklusi pada penelitian ini antara dengan menggunakan uji paired t test dan uji
lain: Penderita hipertensi dengan tekanan darah independent t test untuk mengetahui adakah
sistolik 140-180 mmHg dan tekanan darah pengaruh setelah dan sebelum dilakukan
diastolic 90-120 mmHg, Mampu beraktivitas intervensi terhadap variabel dependen.
mandiri dan Tidak memiliki kelemahan Penelitian ini sebelumnya telah dinyatakan
ekstremitas atas dan bawah. Sedangkan untuk layak etik dibuktikan dengan dengan surat etik
kriteria ekslusi, yaitu penderita yang memiliki dengan no.KEPK.BKL/237/05/2023.
gangguan kesehatan / fisik yang
mengakibatkan tidak dapat melakukan aktifitas HASIL
fisik. Adapun variabel yang diteliti, yaitu brisk
Tabel 1. Gambaran karakteristik
walking exercise, slow deep breathing sebagai responden berdasarkan usia,
pendidikan dan pekerjaan
variabel independent dan tekanan darah
Karakteristik Intervensi Kontrol Total
sebagai variabel dependen. Responden p-value
(n) (%) (n) (%) (n) (%)
Cara pelaksanaan penelitian dilakukan Usia
36-45
46-55 9 26,5 8 23,9 17 25,0
dengan tahapan pertama pengambilan sampel 56-65 14 41,2 13 38,9 27 39,7
0,881
>65 6 17,6 10 29,4 16 23,5
penelitian untuk menentukan responden yang 5 14,7 3 8,8 8 11,7
Pendidikan
Tidak Sekolah
sesuai dengan kriteria kemudian akan SD 2 5,9 0 0 2 2,9
SMP 15 44,1 13 38,2 28 41,1
0,164
dilakukan informed consent kepada calon SMA 9
3
26,5
8,8
6
10
17,6
29,4
15
13
22,0
19,3
PT
5 14,7 5 14,7 10 14,7
responden berupa penjelasan mengenai Pekerjaan
IRT
jalannya, sertta manfaat apa saja yang akan Wiraswasta 21
2
61,8
5,9
16
0
47,1
0
37
2
54,4
2,9
PNS 0,322
1 2,9 1 2,9 2 2,9
didapat dari penelitian ini dan penandatangan Pedagang
Buruh 5 14,7 10 29,4 15 22,0
5 14,7 7 20,6 12 17,6
surat persetujuan menjadi responden.
Responden sejalnjutnya akan Sumber : data primer, 2023

dilakukan pengukuran tekanan darah dengan Hasil analisis Tabel 1 didapatkan rata-
menggunakan alat ukur sphygmomanometer rata usia responden pada kelompok intervensi
untuk mengukur tekanan darah sebagai hasil adalah berada di rentang usia 46-55 tahun
data pre-test setelah itu akan diberikan (41,2%), Sedangkan Rata-rata usia responden
perlakukan brisk walking exercise selama 15 pada kelompok kontrol yaitu sama diantara
menit kemudian dilanjutkan dengan pemberian rentang usia 46-55 tahun (38,9%). Pada kolom
slow deep breathing selama dua menit sebelum Pendidikan menjelaskan karakteristik
akhirnya tekanan darah akan diukur kembali responden dalam penelitian ini, pendidikan
dan akan dicatat sebagai hasil post-test untuk responden sebagian besar pada kelompok
kelompok intervensi. Sedangkan untuk intervensi adalah SD (44,1%), dan pada
4
kelompok kontrol sebanyak (38,2%). Serta
untuk pekerjaan responden sebagian besar
pada kelompok intervensi adalah Ibu Rumah Tabel 3. Uji normalitas data dan uji
homogenitas
Tangga (61.8%%), dan pada kelompok kontrol
Tekanan Darah p-value p-value
sebanyak (47,1%) Shapiro wilk Uji Homogenitas

Tekanan darah
sistolik pre
Tabel 2. Gambaran Rata-Rata Tekanan Intervensi
Darah Sebelum Diberikan Kontrol 0,192
0,114
0,188

Intervensi Kontrol p- Tekanan darah


Valu diastolik pre
Tekana e Intervensi
n Darah
Min x̄±SD Min x̄±SD Kontrol 0,200 0,002
- - 0,156
max max Tekanan darah
Sistolik 142- 153,38±7,8 140- 150,91±7,44 0,188 sistolik post
170 7 170 0 Intervensi
Kontrol 0,179 0,001
Diastoli 94- 99,91±3.45 90- 96,74±4,608 0,002 0,149
k 107 108 Tekanan darah
diastolik Post
Intervensi Pada Kelompok Intervensi
Intervensi Dan Kontrol Kontrol 0,115 0,001
0,145

Sumber : data primer, 2023 Sumber : data primer, 2023

Hasil analisis Tabel 2. didapatkan Hasil analisis Tabel 3, uji normalitas


bahwa pada kelompok intervensi rata-rata dan uji homogenitas diatas dapat diketahui
tekanan darah sistolik sebelum diberikan Brisk bahwa pada masing-masing variabel pada
Walking Exercise dan Slow Deep Breathing kelompok intervensi diperoleh nilai p-value
adalah 153,38 mmHg dengan standar deviasi 0,192, 0,200, 0,179, dan 0,115 dimana nilai p-
7,874 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolic value > 0,05, artinya data berdistribusi normal.
sebelum diberikan Brisk Walking Exercise dan Pada variabel kelompok kontrol masing-
Slow Deep Breathing adalah 99,91 mmHg masing variabel diperoleh nilai p-value 0,114,
dengan standar deviasi 3,459 mmHg. Hasil 0,156, 0,149 dan 0,145 dimana nilai p-value
analisis pada kelompok Kontrol didapatkan >0,05, dimana artinya data juga berdistribusi
bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum normal
diberikan Brisk Walking Exercise adalah
150,91 mmHg dengan standar deviasi 7,440 Tabel 4. Perbedaan tekanan darah sistolik
dan diastolik Sebelum dan
mmHg mmHg. Rata-rata tekanan darah setelah diberikan intervensi pada
diastolic sebelum diberikan Brisk Walking kelompok intervensi dan
kelompok kontrol
Exercise adalah 96,74 mmHg dengan standar
deviasi 4,608 mmHg.
Tekanan
darah
Sebelum Sesudah
∆x
Min- x̄±SD Min- x̄±SD Mean p-
max max valu
e
TD.
sistolik
Intervensi 142- 153,38±7,8 125- 135,12±7,32 18,26 a
170 74 150 3 0,001
Kontrol 140- 150,91±7,4 125- 138,12±8,20 12,79 a
170 40 153 1 0,001
p-value b b b
0,188 0,001 0,001
TD.diast
olik

5
0,001140 mmHg dan tekanan diastolik sama
Intervensi 94- 99,91±3,45 82- 12,58±9,02 87,32 a
107 9 93
Kontrol 90- 96,74±4,60 81- 9,02±3.664 87,71 a
108 8 95 0,001dengan/lebih dari 90 mmHg 1
p-value
0,002b 0,001b 0,001b Pada penelitian ini didapatkan hasil
Sumber : data primer, 2023
bahwa ada pengaruh Brisk Walking Exercise
dan Slow Deep Breathing terhadap tekanan
Hasil analisis Tabel 5.4 hasil dari uji pada penderita hipertensi di Puskesmas Nusa
statistik menggunakan paired t test didapatkan Indah Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil
nilai p value 0,001 (0,001< α 0,005) artinya penelitian yang dilakukan, pemberian Brisk
ada perbedaan tekanan darah sistolik dan Walking Exercise yang dikombinasikan
diastolic pada penderita hipertensi sebelum dan dengan Slow Deep Breathing pada kelompok
setelah diberikan Brisk Walking Exercise dan intervensi memiliki efektivitas yang lebih
Slow Deep Breathing pada kelompok signifikan dalam menurunkan tekanan darah
intervensi dan kontrol. Hasil uji statistik dibandingkan dengan pemberian Brisk
dengan menggunakan independent t test Walking Exercise saja pada kelompok kontrol.
didapatkan bahwa nilai p value 0,001 < α Hal ini dibuktikan dengan penurunan teakanan
0,005 pada nilai tekanan darah sistolik dan darah sistolik pada kelompok intervensi
diatolik artinya, ada perbedaan rata-rata sebesar 18,26 mmHg dan tekanan darah
tekanan darah diastolik antara kelompok diastolic sebesar 12,58 mmHg. Sementara pada
intervensi dan kelompok kontrol setelah kelompok kontrol penurunan darah sistolik
diberikan perlakuan sebesar 12,79 mmHg dan tekanan darah
diastolic 9,02 mmHg. Dimana artinya ada

PEMBAHASAN perbedaan penurunan sebanyak 5,27 mmHg

Hipertensi atau yang sering disebut pada tekanan darah sistolik dan 3,37 mmHg

darah tinggi merupakan penyakit tidak menular pada tekanan darah diastolik.

yang saat ini menjadi prioritas dalam dunia Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kesehatan global. Hipertensi sendiri sering Kowalski (2015) menyebutkan Salah satu

juga disebut the silent disease dikarenakan latihan aerobik adalah dengan menggunakan

banyak penderita tidak mengetahui bahwa Brisk walking exercise memiliki manfaat

mereka mengidap hipertensi sebelum mereka cukup efektif untuk meningkatkan kapasitas

memeriksakan diri mereka, hal ini disebabkan maksimal jantung, merangsang kontraksi otot,

karena hipertensi sendiri tidak menunjukan pemecahan glikogen dan peningkatan oksigen

gejala apapun pada penderitanya. Hipertensi jaringan. Ini disebabkan oleh beberapa faktor

sendiri adalah suatu keadaan dimana seseorang yang pertama, pernafasan yang lebih dalam

yang mengalami peningkatan tekanan darah mengakibatkan perubahan tekanan dalam

diatas normal atau lebih dari 120/80 mmHg rongga dada. Karena perubahan ini, maka

dengan tekanan sistolik sama dengan/lebih dari darah lebih mudah mengalir ke dalam jantung.
Kedua, pemompaan darah yang dilakukan oleh
6
jantung ditunjang oleh kontraksi serta Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita
pelemasan pembuluh- pembuluh darah, Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Sambirejo
sehingga dapat mendorong darah dalam Kab. Rejang Lebong” dengan jumlah
pembuluh darah untuk mengalir ke arah responden 16 orang. Pada hasil penelitian
jantung. Melalui proses ini darah bisa dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
mencapai pembuluh terkecil dan jumlah pemberian Brisk Walking exercise terhadap
oksigen yang diserap dapat lebih banyak. penurunan tekanan darah dengan nilai p value
Dalam keadaan istirahat denyut jantung per pada tekanan darah sistolik ρ value = 0,000 <
menit 70 kali / menit sedangkan dalam aktifitas α = 0,05 dan diastolik ρ value = 0,000 < α =
fisik jumlah denyut jantung bisa meningkat 65- 0,05.
80%. 8 Pada hasil penelitian ini terdapat
Sejalan dengan penelitian ini. perbedaan signifikan yang terjadi setelah Brisk
Penelitian serupa juga mengatakan dengan Walking Exercise yang dikombinasikan
Brisk Walking Exercise dapat melancarkan dengan Slow Deep Breathing. Perbedaan yang
peredaran darah sehingga tekanan darah signifikan yang terjadi pada tekanan darah ini
menjadi stabil. dengan melakukan brisk disebabkan oleh Pemberian Slow Deep
walking exercise jumlah darah yang dapat Breathing pada kelompok intervensi yang pada
dipompa keluar juga akan lebih lancar. Brisk dasarnya bertujuan untuk relaksasi. Saat
Walking exercise efektif dalam pembakaran dilakukannya Brisk Walking Exercise maka
kalori yang menyebabkan kegemukan pada jantung akan bekerja memompa darah lebih
penderita hipertensi. Brisk Walking exercise cepat Ini disebabkan oleh beberapa faktor
juga dapat meningkatkan kadar kolestrol baik salah satunya. pernafasan yang lebih dalam
HDL yang diperoleh oleh tubuh, dan juga mengakibatkan perubahan tekanan dalam
membuat darah tidak mengental atau tidak ada rongga dada. Karena perubahan ini, maka
penumpukan plak sehingga aliran pembuluh darah lebih mudah mengalir ke dalam jantung.
darah tidak terganggu hal ini akan jantung ditunjang oleh kontraksi serta
menyebabkan tekanan darah menurun. 9 pelemasan terus menerus, mendorong darah
Penelitan lain yang juga mendukung dalam pembuluh untuk mengalir ke arah
dilakukan oleh Sonhaji, Hapsari & Khotimah jantung. Melalui proses ini darah bisa
(2020) yang menyebutkan bahwa ada mencapai pembuluh terkecil dan jumlah
perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah oksigen yang diserap lebih banyak. Dalam
Brisk Walking Exercise dengan p value 0,000. keadaan istirahat denyut jantung per menit 70
dimana artinya bahwa brisk walking exercise kali / menit sedangkan dalam aktifitas fisik
memiliki pengaruh untuk menurunkan tekanan jumlah denyut jantung bisa meningkat 180
darah pada penderita hipertensi. 10 Hal ini kali/ menit. 7
Maka sesuai dengan tujuannya
sejalan dilakukan oleh Diajeng Dwi Lestari Slow Deep Breathing akan bertugas untuk
“Pengaruh Teknik Brisk Walking Exercise memberikan efek relaksasi setelah beraktiitas
7
fisik yang bertujuan untuk menurunkan denyut mampu meningkatkan kadar oksigen di dalam
nadi dan frekuensi pernafasan Kembali tubuh dan merangsang kemoreseptor tubuh.
normal. Selain itu Slow Deep Breathing juga Rasangan pada kemoreseptor tubuh dapat
membantu dalam terjadinya vasodilatasi pada memberikan respon vasodilatasi pembuluh
pembuluh darah, selain itu juga dapat darah kemudian menurunan tekanan vaskular
mereduksi tension-anxietas serta membantu sehingga tekanan darah turun.13
mengatasi kelelahan Penelitian lain yang juga sejalan
Slow Deep Breathing akan dengan penelitian ini, dilakukan oleh Ikbal and
meningkatkan oksigen didalam darah, Sari (2018), menyebutkan Slow Deep
meningkatkan ventilasi pada paru dan Breathing memiliki efek pada sistem saraf dan
melepaskan hormon endorphin. Sehingga mempengaruhi tekanan darah. Slow Deep
dapat menambah efektivitas terhadap Breathing mengurangi aktivitas saraf simpatis
penurunan tekanan darah, dibandingkan melalui peningkatan ritme penghambatan
dengan Brisk walking exercise tanpa sentral yang akan menghasilkan penurunan
dikombinasikan dengan pemberian Slow Deep pengeluaran simpatis. Penurunan ini
Breathing Exercise. yang dimana Slow Deep mengakibatkan penurunan pelepasan epinefrin
Breathing Exercise akan berperan sebagai yang ditangkap oleh reseptor alfa sehingga
relaksasi pendingan setelah dilakukannya mempengaruhi otot polos pembuluh darah.
terapi Brisk walking exercise.11 Otot polos vaskular mengalami vasodilatasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang menurunkan resistensi perifer dan
Nafiah, (2020) Yang menyebutkan Pengaruh menyebabkan penurunan tekanan darah. 14

Slow Deep Breathing terhadap sensitivitas


barorefleks terbukti secara signifikan KESIMPULAN
berpengaruh. Respon sensitivitas barorefleks Berdasarkan penelitian tentang

meningkatkan pengaruh Slow Deep Breathing pengaruh brisk walking exercise dan slow deep

terhadap penurunan tekanan darah dalam 24 breathing terhadap tekanan darah pada pasien

jam pengukuran. Barorefleks akan hipertensi di wilayah Puskesmas Nusa Indah

mengaktifkan sistem parasimpatis yang Kota Bengkulu Tahun 2023 dapat disimpulan

mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah, bahwa rata-rata tekanan darah sistolik dan

penurunan output jantung dan akan diastolik kelompok kontrol dan kelompok

mengakibatkan tekanan darah menurun.12 intervensi sebelum dan setelah intervensi

Slow Deep Breathing dapat menunjukkan adanya perbedaan yang artinya

memengaruhi cortex cerebri dan bagian ada pengaruh penurunan tekanan darah sistolik

medulla yang positif berhubungan dengan dan diastolic setelah diberikan intervensi Brisk

relaksasi sistem saraf yang mampu Walking Exercise dan Slow Deep Breathing.

memengaruhi mekanisme penurunan tekanan Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat

darah. Pernafasan yang lambat dan dalam mengembangkan lebih lengkap lagi dan lebih
8
baik lagi dari sebelumnya Pemberian Brisk Walking Exercise Dan
Slow Deep Breathing Exercise
Terhadap Tekanan Darah
UCAPAN TERIMA KASIH 8. Mas’adah, Wiantari DA, Sulaeman R,
Penulis mengucapkan terima kasih (2021) Pengaruh Brisk Walking
Exercise Terhadap Perubahan Tekanan
kepada semua pihak yang terlibat dalam Darah Penderita Hipertensi
penulisan jurnal ini terutama kepada bapak/ibu 9. Diajeng Dwi Lestari, Tita Septi
pembimbing saya yang senantiasa meluangkan Handayani (2022) Pengaruh Teknik
Brisk Walking Exercise Terhadap
waktu untuk, tenaga dan pikiran untuk Perubahan Tekanan Darah Penderita
memberikan bimbingan dan arahan dengan Hipertensi Di Wilayah Puskesmas
Sambirejo Kab. Rejang Lebong
penuh kesabaran kepada penulis dalam 10(2):168–77.
Menyusun jurnal ini 10. Sonhaji, Shindi Hapsari, (2020).
DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Brisk Walking Exercise
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
1. Ramadhan, M. A.A Setyowati, D. The Effect Of Brisk Walking Exercise
(2021). Modul pencegahan hipertensi On Blood Pressure. 13, Hal 50–
dengan “kardio.” In Fakultas 55.DOI.10.36746.
Kedokteran Universitas Mulawarman
11. Hayama, Y., Inoue T, (2015) The
2. World Health Organazation (WHO), effects of deep breathing on ‘tension-
2022 Angka Kematian Dengan anxiety’ and fatigue in cancer patients
Hipertensi Global; WHO undergoing adjuvant chemotherapy.
3. Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Complementary Therapies in Clinical
(2022). Angka Kejadian Hipertensi. Practice.
Dinkes Kota Bengkulu; 12. Ni Putu Emy Darma Yanti Ida Ayu
4. Diana TS, Hastono SP (2023) Pengaruh Laksmi Mahardika Ni Ketut Guru
Gaya Hidup terhadap Hipertensi pada Prapti (2016) Pengaruh Slow Deep
Remaja : Literature Review The Effects Breathing Terhadap Tekanan Darah
of Lifestyle on Hypertension in Pada Wilayah Kerja Puskesmas I The
Adolescents : Literature Review. Influence Of Slow Deep Breathing On
10(2):169–77. Blood Pressure Of

5. Ainurrafiq, A., Risnah, R., & Ulfa 13. Critchley HD, Nicotra A, Chiesa PA,
Azhar, M. (2019). Terapi Non Nagai Y, Gray A, Minati L, (2015)
Farmakologi Dalam Pengendalian Slow Breathing and Hypoxic
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Challenge : Cardiorespiratory
Systematic Review. Media Publikasi Consequences and Their Central Neural
Promosi Kesehatan Indonesia Substrates. 2015;1–21.
(MPPKI), Volume 2 Nomer 3, Hal 14 Aniesa Nur Laily Pertiwi, Yulisha Eva
192–199. DOI .10.56338 Oktaviani, Nafi’ah (2021)
6. Perintis, J. K., Journal, H., This, A., "Penatalaksanaan Fisioterapi Untuk
Plus, P., London, M., Wilcoxon, R., Menurunkan Tekanan Darah Pada
Rank, S., & Who, M. (2017). Kombinasi Lansia Yang Mengalami Hipertensi
Stretching Active Dan Brisk Walking Dengan Metode Slow Deep Breathing
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Dan Swedish Massage Therapy Di Desa
Klien Hipertensi Stikes Perintis Padang A. Yani Pura"
Volume 4 Nomer, Hal 55–
15 Putu, Ni Sumartini, & M.Ilham Miranti.
60.DOI.10.33653
(2019). Pengaruh Slow Deep Breathing
7. Pramudiana N, (2019) Pengaruh Terhadap Tekanan Darah Lansia

9
Hipertensi Di Puskesmas Ubung
Lombok Tengah. Jurnal Keperawatan
Terpadu Volume 1 Nomor 1, HAL
38,DOI.10.32807

10

Anda mungkin juga menyukai