Anda di halaman 1dari 18

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

POSYANDU LANSIA

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 6

NAMA NIM

1. ADELINA DAMAYANTI P05120319003


2. GUSTINA FEBRIYANI P05120319004
3. HADI YUDHA PRATAMA P05120319010
4. MONIKA JAYANTI P05120319031
5. POVI KURNIATY P05120319035
6. RISKA AMELIA P05120319031
7. VIRA DWI RIZKY P05120319047

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. NEHRU NUGROHO.,M.Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TINGKAT 3/SEMESTER 6
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Kesehatan dan Kekuatan sehinga kami dapat menyelesaikan Makalah.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemberdayaan
masyarakat yang diampu oleh, Ns. Nehru Nugroho, M.kep
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
sehingga karya tulis ilmiah berupa makalah ini selesai sesuai dengan waktunya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun khususnya dari dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas
Sangat kami harapkan, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun
untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Bengkulu, 13 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................................5
1.4 MANFAAT PENULISAN........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7
2.1 PENGERTIAN POSYANDU LANSIA....................................................................................7
2.2 TUJUAN POSYANDU LANSIA.............................................................................................8
2.3 PELAKSANAAN SISTEM 5 MEJA POSYANDU LANSIA................................................10
2.4 KADER (PENGERTIAN, TUGAS, ORGANISASI, PENDANAAN)..................................11
2.5 KARTU MENUJU SEHAT (KMS)........................................................................................14
BAB III PENUTUP......................................................................................................................16
3.1 KESIMPULAN .........................................................................................................16
3.2 SARAN .........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan
kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor
pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik
beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan
kesehatan, di Posyandu Lanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama,
pendidikan, ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan
para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan
mengembangkan potensi diri. Kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu), selama ini
lebih banyak dikenal untuk melayani kesehatan ibu dan anak. Padahal dalam pelayanan
kesehatan di puskesmas, ada juga jenis program posyandu lansia, yang dikhususkan
untuk melayani para lanjut usia. Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan
perundang-undangan, yang diantaranya seperti tercantum dalam UU No.23 Tahun 1992
tentang Kesehatan, dimana pada pasal 19 disebutkan bahwa kesehatan manusia usia
lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya
agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia
lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal. Seiring dengan semakin
meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan
pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.
Kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu), selama ini lebih banyak dikenal
untuk melayani kesehatan ibu dan anak. Padahal dalam pelayanan kesehatan di
puskesmas, ada juga jenis program posyandu lansia, yang dikhususkan untuk melayani
para lanjut usia. Karena manula (manusia usia lanjut) juga memerlukan perhatian khusus,
mengingat perkembangan fisik dan mentalnya yang rentan dengan bermacam masalah
kesehatan. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia
lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa
jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan
kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan adalah Rumah Sakit. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk
masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu lansia
merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi
lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran
serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya.
Kriteria keterlantaran yaitu, tidak/belum sekolah atau tidak tamat SD, makan
makanan pokok kurang dari 21 kali seminggu, makan lauk pauk berprotein tinggi kurang
dari 4 kaliseminggud, memiliki pakaian kurang dari 4 stele, tidak mempunyai tempat
tinggal tetap untuk tidur, bila sakit tidak diobati.
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatatkondisi kesehatan
pribadi lanjut usia baik fisik maupun mentalemosional. KMS digunakan untuk memantau
dan menilai kemajuankesehatan lanjut usia yang dilaksanakan melalui kegiatan Posyandu
Lanjut usia

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Posyandu Lansia?


2. Apa tujuan dari Posyandu Lansia?
3. Bagaimanakah Pelaksanaan Sistem 5 Meja dalam Posyandu Lansia?
4. Apakah Pengertian, Tugas, Organisasi dan Pendanaan Kader?
5. Apakah yang dimaksud dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari Posyandu Lansia


2. Untuk mengetahui tujuan dari Posyandu Lansia
3. Untuk mengetahui Pelaksanaan Sistem 5 Meja dalam Posyandu Lansia
4. Untuk mengetahui Pengertian, Tugas, Organisasi dan Pendanaan Kader
5. Untuk mengetahui secara umum mengenai Kartu Menuju Sehat (KMS)

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Agar kita mengetahui pengertian dari Posyandu Lansia


2. Agar kita mengetahui Tujuan dari Posyandu Lansia
3. Agar kita mengetahui Pelaksanaan Sistem 5 Meja dalam Posyandu Lansia
4. Agar kita mengetahui Pengertian, Tugas, Organisasi dan Pendanaan Kader
5. Agar kita mengetahui secara umum mengenai Kartu Menuju Sehat (KMS)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN POSYANDU LANSIA

Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan


dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum
komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat
dan organisasi social dalam penyelenggaraanya, dalam upaya peningkatan tingkat
kesehatan secara optimal. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk
masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah di sepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat di mana mereka bisa mandapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu
lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Posyandu lansia merupakan
suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yg dilakukan
dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd pelayanan promotif dan preventif
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia merupakan upaya
kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg
bahagia dan berdayaguna.
Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi psikis. Dengan
berubahnya penampilan, menurunnya fungsi panca indra menyebabkan lanjut usia merasa
rendah diri, mudah tersinggung dan merasa tidak berguna lagi. Masalah ekonomi yang
dialami orang lanjut usia adalah tentang pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti
kebutuhan sandang, pangan, perumahan, kesehatan, rekreasi dan sosial. Dengan kondisi
fisik dan psikis yang menurun menyebabkan lansia kurang mampu menghasilkan
pekerjaan yang produktif.
Di sisi lain mereka dituntut untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup
sehari-hari yang semakin meningkat dari sebelumnya, seperti kebutuhan akan makanan
bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang menderita
penyakit ketuaan dan kebutuhan rekreasi. Didalam posyandu lansia ini, para lansia
dilayani dan diberi kemudahan dalam pemeriksaan kesehatan mereka. Mereka hanya
diminta dating tanpa dipungut biaya sama sekali, begitu juga dengan lansia yang sudah
tidak sanggup lagi untuk berjalan jauh akan diantar ke tempat pelayanan atau dapat juga
dilayani dirumah mereka.
Adapun sasaran posyandu lansia adalah :
1) Sasaran langsung
a) Kelompok pra usia lanjut ( 45-59 tahun )
b) Kelompok usia lanjut ( 60 tahun keatas )
c) Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi ( 70 tahun ke atas )
2) Sasaran tidak langsung
a) Keluarga dimana usia lanjut berada
b) Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
c) Masyarakat luas

2.2 TUJUAN POSYANDU LANSIA


Tujuan pembentukan posyandu lansia adalah :
1) Tujuan umum :
a) Meningkatkan drajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di
masyarakat , untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi
keluarga
b) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut
2) Tujuan khusus
a. Meningkatkan kesadaran pada lansia
b. Membina kesehatan dirinya sendiri
c. Meningkatkan mutu kesehatan lansia
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.
3. Tujuan pengadaan program posyandu lansia yaitu:
4. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
5. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut
6. Supaya kesehatan para lansia terjaga dengan baik dan terkontrol.
Dengan begitu akan menurunnya angka kematian lansia pada usia 50– 65 tahun
Sedangkan inovasi yang akan dilakukan yaitu:
1. Sosialisasi posyandu lansia ke masyarakat dan pendekatan ke keluarga lansia
Adanya sosialisasi ini tentunya sangat mendukung dalam memberikan pengertian
ke masyarakat mengenai pentingnya pos pelayanan terpadu lansia ini. Serta
pendekatan dalam keluarga lansia juga berpengaruh agar keluarga juga
memberikan dukungan untuk lansia supaya memu mengikuti kegiatan dalam
posyandu ini. Selain dukungan tentunya ada usaha dari si anak untuk mau
mengantarkan lansia ke tempat pelayanan. Terlebih lagi sekarang ini banyak sekali
anak–anak yang tidak memperhatikan keadaan orang tuanya (lansia), yang mereka
tau memberikan makan tempat dan pakaian untuk lansia itu sudah cukup tanpa
memberikan adanya pemeriksaan kesehatan dan kondisi psikis lansia.
2. Jemput lansia atau tangani ditempat Apabila jarak rumah dengan tempat posyandu
jauh dan tidak memungkinkan lansia untuk pergi sendiri serta tidak ada kerabat
yang mengantar, maka lansia tersebut akan dijemput oleh petugas pelayanan secara
gratis. Dengan begitu tidak ada lagi yang dikhawatirkan lansia bagaimana caranya
untuk ketempat posyandu. Sedangkan tangani ditempat maksudnya adalah petugas
mengadakan pelayanan posyandu di rumah lansia karena tidak mampunya si lansia
untk berjalan dalam artian si lansia itu sudah tidak mampu lagi untuk melakukan
kegiatan apa– apa. Jadi, petugas hanya memeriksa tekanan darah, hemoglobin,
kandungan putih telur, kandungan gula dalam air seni serta penyuluhan kesehatan.
3. Pelayanan terpadu tanpa pungutan Posyandu lansia didirikan dan digerakkan tanpa
memungut biaya dari para lansia karena telah ada anggaran dari pemerintah untuk
dana kesehatan masyarakat khususnya lansia. Dengan begitu posyandu lansia akan
dapat menjangkau semua lapisan masyarakat baik lapisan bawah sekalipun.
Pelayanan yang diberikan juga sama rata tidak membeda– bedakan, karena lansia
tergolong mudah tersinggung apabila merasa dia dibedakan oleh petugas dan itu
justru akan memperburuk keadaan emosional si lansia.
4. Tengok lansia Selain pemeriksaan khusus ditempat posyandu atau di puskesmas
setempat, juga terdapat program menengok kegiatan lansia dirumah– rumah
mereka. Petugas dating kerumah lansia, meneliti apa saja yang dilakukan oleh
lansia dan bagaimana cara keluarga mereka mamperlakukan mereka dirumah.
Untuk mempermudah petugas dalam memberikan tindak lanjut dari lansia tersebut.

2.3 PELAKSANAAN SISTEM 5 MEJA POSYANDU LANSIA

Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan posyandu


balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan
kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang
menyelenggarakan posyandu lansia system 5 (lima) meja seperti posyandu balita, ada
yang mengggunakan system pelayanan 7 (tujuh) meja, ada juga hanya menggunakan
system pelayanan 3 (tiga) meja. Pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia dengan
menggunakan sistem 5 meja yaitu:
1. Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
3. Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
5. Meja V : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi
kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Selain itu, pelaksanaan Posyandu Lansia dengan menggunakan sistem 3 meja dan
7 meja adalah sebagai berikut :
1) System 7 (tujuh) meja
a) Meja 1 : pendaftaran
b) Meja 2 : pemeriksaan kesehatan
c) Meja 3 : pengukuran tekanan darah, tinggi badan dan berat badan, serta dicatat
di KMS
d) Meja 4 : penyuluhan
e) Meja 5 : pengobatan
f) Meja 6 : pemeriksaan gigi
g) Meja 7 : PMT (pemberian makanan tambahan)
2) System 3 (tiga) meja
1. Meja 1 : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan
atau tinggi badan
2. Meja 2 : melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh
(IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus
juga dilakukan di meja 2 ini.
3. Meja 3 : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa
dilakukan pelayanan pojok gizi.
2.4 KADER (PENGERTIAN, TUGAS, ORGANISASI, PENDANAAN)

1. Pengertian Kader dan Kader Posyandu Lansia


Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan
kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa
macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi
masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan kesehatan.
Kader posyandu, menurut Departemen Kesehatan RI (2006) adalah seseorang
atau tim sebagai pelaksana posyandu yang berasal dari dan dipilih oleh masyarakat
setempat yang memenuhi ketentuan dan diberikan tugas serta tanggung jawab untuk
pelaksanakan, pemantauan, dan memfasilitasi kegiatan lainnya (Henniwati, 2008).
Kader posyandu lansia adalah kader yang bertugas di posyandu lanut usia (lansia)
dengan kegiatan rutin setiap bulanya membantu petugas kesehatan saat pemeriksaan
kesehatan pasien lansia.

2. Tugas Kader Posyandu Lansia


Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut
a. Tugas-Tugas Kader
1. Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas--tugas
persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan
baik.
2. Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugastugas untuk
melaksanakan pelayanan 5 meja.
3. Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas - tugas
setelah hari Posyandu.
b. Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu,
meliputi :
1) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat
peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.
2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para lansia
untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa
membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu
3) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah petugas sector
bisa hadir pada hari buka Posyandu.
4) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara kader
Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan

3. Organisasi Kader Posyandu Lansia


Organisasi Kader Lansia adalah organisasi kemasyarakatan non struktural yang
berdasarkan azas gotong royong untuk sehat dan sejahtera, yang diorganisir oleh
seorang koordinator atau ketua, dibantu oleh sekretaris, bendahara dan beberapa orang
kader. Organisasi posyandu lanjut usia ini tidak saja dapat dibentuk oleh masyarakat
setempat, tetapi dapat juga oleh :
1) Kelompok seminat dalam masyarakat misalnya Club Jantung Sehat, Majelis
Ta’lim, WULAN (warga usia lanjut), kelompok gereja, dan lain-lain
2) Organisasi profesi
3) Institusi pemerintah/swasta
4) Lembaga Swadaya Masyarakat
Tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan posyandu sebaiknya 8 orang namun bisa
kurang dengan konsekuensi bekerja rangkap. Kepengurusan yang di anjurkan adalah:
1. Ketua Posyandu
2. Sekretaris
3. Bendahara

4. Pendanaan Kader Posyandu Lansia


Pendanaan adalah salah satu bentuk keputusan keuangan, bertujuan untuk
memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham.
1) Sumber dana
Pendanaan Posyandu berasal dari berbagai sumber.
(1) Masyarakat
(2) Swasta/dunia usaha
(3) Hasil usaha
(4) Pemerintah
(5) Sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan
2) Pemanfaatan dan pengelola dana
Dana yang diperoleh Posyandu, digunakan untuk membiayai kegiatan Posyandu.
(1) Biaya operasional Posyandu
(2) Biaya penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
(3) Pengganti biaya perjalanan kader
(4) Modal usaha KUB
(5) Bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan
3) Pengelolaan dana
(1) Dilakukan oleh pengurus Posyandu
(2) Dana disimpan di tempat yang aman dan jika mungkin mendatangkan hasil.

2.5 KARTU MENUJU SEHAT (KMS)

Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan
pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau
dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia
Lanjut atau Puskesmas.
Kartu menuju sehat (KMS) lansia adalah sebuah kartu catatan tentang
perkembangan status kesehatan yang dipantau setiap kunjungan ke posyandu lansia atau
berkunjung ke puskesmas yang meliputi pementauan kesehatan fisik dan emosional serta
deteksi dini atas penyakit atau ancaman kesehatan yang dihadapi lansia.
Pemeriksaan yang dicatat pada KMS adalah sebagai berikut:
1. Grafik indeks massa tubuh (IMT) tentang berat badan dan tinggi badan
(pemeriksaan status gizi)
2. Pemeriksaan aktivitas sehari – hari (kegiatan dasar seperti mandi, makan/minum,
tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya
3. Pemeriksaan status mental dan emosional yang dilakukan oleh dokter
4. Pengukuran tekanan darah
5. Pemeriksaan hemoglobin
6. Reduksi urine untuk kadar gula pada air seni sebagai deteksi penyakit kencing
manis (diabetes mellitus)
7. Pemeriksaan protein urine guna deteksi penyakit ginjal
8. Catatan keluhan dan tindakan. Bila ada permasalahan kesehatan yang perlu
pengobatan saat itu perlu untuk rujukan ke puskesmas
9. Selain pencatatan tersebut terdapat anjuran untuk hidup sehat yang digunakan
untuk penyuluhan yang disampaikan setiap selesai pemeriksaan kesehatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan


dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum
komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat
dan organisasi social dalam penyelenggaraanya, dalam upaya peningkatan tingkat
kesehatan secara optimal.
Manfaat yang dirasakan dengan adanya posyandu lansia ini bukan hanya
dirasakan oleh lansia tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan dimana lansia tersebut
tinggal. Posyandu lansia dapat membantu lansia untuk menyesuaikan diri dalam
perubahan fase kehidupannya sehingga menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan
keberadaannya.
Kader posyandu lansia adalah kader yang bertugas di posyandu lanut usia (lansia)
dengan kegiatan rutin setiap bulanya membantu petugas kesehatan saat pemeriksaan
kesehatan pasien lansia. Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat system 5 (lima)
meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada
mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota
penyelenggara.

3.2 SARAN
Sebagai tenaga kesehatan, diharapkan mampu mengetahui secara umum
mengenai posyandu lansia, agar nantinya melakukan posyandu lansia dengan baik dan
benar. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi masyarakat
luas
DAFTAR PUSTAKA

 Depkes RI. 2005. Pedoman Pembinaan Kesehatan Lansia Bagi Petugas Kesehatan I. Jakarta

 Ismawati Cahyo. 2010. POSYANDU & DESA SIAGA. Yogyakarta : Nuha Medika.

 Soewono, Inten. 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta : Komnas
Lansia.

 Subijanto, dkk. (2011). Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan

 Lansia. Surakarta : Fakulas Kedokeran Universitas Sebelas Maret.


http://posyandulansia.pdf.co.id.

 Latifah, Nurul. (2010). Urgensi Posyandu Lansia. http://bataviase.co.id

Anda mungkin juga menyukai