KEPERAWATAN ANAK
DI POLI ANAK PUSKESMAS SAWAH LEBAR
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
1. Adynda Putri Wijaya P05120319002
2. Bella Anjelina P05120319008
3. Gustina Febriani P05120319015
4. Komang Andrias P05120319023
5. Monika Jayanti P05120319031
6. Rahmi Nurfadilla P05120319038
7. Sherina Lumban Toruan P05120319044
Pembimbing Akademik :
Ns. Andra Saferi Wijaya, M.Kep
Diiringi rasa syukur yang luar biasa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan membahas asuhan keperawatan pada An. F
di Poli anak Puskesmas sawah lebar
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita dalam materi pembelajaran. Kami juga menyadari
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kebaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
2.1 PENGERTIAN..................................................................................................6
2.2 ETIOLOGI........................................................................................................6
2.4 PATOFISIOLOGI.............................................................................................6
2.7 PENATALAKSANAAN..................................................................................8
1. PENGKAJIAN....................................................................................................9
2. Diagnosa Keperawatan......................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
7. gastroenteritis akut !
9. gastroenteritis akut !
1.3 TUJUAN
11. Untuk menjelaskan konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan
2.1 PENGERTIAN
GEA adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal
( lebih dari 3x/hari ), serta dalam perubahan dalam isi ( lebih dari 200 g/ hari )
dengan konsistensi feses cair ( Brunner and Suddarth, 2002 ). Diare adalah
keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada bayi dan lebih 3x pada anak,
konsistensi feses cair, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan
darah atau lendir saja ( Ngastiyah, 1997 ).
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cairan, dan dapat pula disertai dengan frekuensi defekasi
meningkat (Mansjoer, Arif., et all, 1999; 501)
2.2 ETIOLOGI
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa factor, yaitu :
1. Faktor infeksi
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan,
seperti Otitis media akut ( OMA ), Tonsilofaringitis, Bronkopneunomia,
Ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak berusia dibawah usia 2 tahun
2. Faktor malabsorbsi
b. Malabsorbsi lemak.
c. Malabsorbsi protein.
2.4 PATOFISIOLOGI
Gastroenteritis ditandai dengan diare dan pada beberapa kasus, muntah -
muntah, yang berakibat kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi
dan gangguan keseimbangan elektrolit. Penyebab utama gastroenteritis akut
adalah virus (rotavirus, adenovirus enteric, virus Norwalk, dan lain lain), bakteri
atau toksinnya (Campylobacter, Salmonella, Shigella, Escherichia coli, Yersinia
dan lain lain), serta parasit (Giardia lamblia, Cryptosporidium). Pathogen
pathogen ini menimbulkan penyakit dengan menginfeksi sel-sel, menghasilkan
enterotoksin atau sitotoksin yang merusak sel. Atau melekat pada dinding usus.
Pada gastroenteritis akut, usus halus adalah alat pencernaan pencernaan yang
paling sering terkena. Sebagai akibat diare baik akut akan terjadi :
Hipoglikemia.
2. Muntah
ii. Dehidrasi Sedang Berat badan menurun 6% _ (%, dengan volume cairan
yang hilang 50 – 90 ml/kgBB
iii. Dehidrasi Berat Berat badan menurun lebih dari 10%, dengan volume
cairan yang hilang sama dengan/ lebih dari 100 ml/kgBB
4. Demam
5. Anoreksia
8. Kram abdominal
2. Pemeriksaan tinja.
3. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bila
memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau
astrup,bila memungkinkan.
2.7 PENATALAKSANAAN
1. Terapi Cairan Untuk menentukan jumlah cairan yang perlu diberikan
kepada penderita diare, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
2. Cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus
berlangsung CWL (Concomitant water losses) (Suharyono dkk.,
1994 dalam Wicaksono, 2011)
3. Obat Anti Diare Loperamid HCl serta kombinasi difenoksilat dan atropin
sulfat (lomotil). Penggunaan kodein adalah 15-60mg 3x sehari, loperamid 2
– 4 mg/ 3 – 4x sehari dan lomotil 5mg 3 – 4 x sehari. Efek kelompok obat
tersebut meliputi penghambatan propulsi, peningkatan absorbsi cairan
sehingga dapat memperbaiki konsistensi feses dan mengurangi frekuensi 14
diare. Bila diberikan dengan cara yang benar obat ini cukup aman dan dapat
mengurangi frekwensi defekasi sampai 80%. Bila diare akut dengan gejala
demam dan sindrom disentri obat ini tidak dianjurkan.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul klien Gastroenteritis
adalah sebagai berikut :
1. Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi dan mal absorbsi usus.
2. Kurang volume cairan berhubungan dengan out put melalui rute normal
(diare berat, muntah), status hipermetabolik dan pemasukan cairan yang
terbatas.
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik.
4. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik usus, diare lama, iritasi kulit,
jaringan.
5. Cemas berhubungan dengan faksot psikologis/rangsangan simpatit
(proses inflamasi), ancaman konsep diri, ancaman terhadap perubahan
status kesehatan.
6. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kesalahan interprestasi informasi,
kurang mengingat dan tidak mengenal sumber informasi