Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN ANAK

ANALISIS JURNAL ”STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA ANAK


DENGAN HIV AIDS (ADHA) DI SEPULUH KABUPATEN/KOTA DI
INDONESIA”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


NAMA NIM
ANISA NURAINI P05120319002
AFIQAH JUMATUL S P05120319010
ELMI SASMIKA P05120319021
KARTIKA CANDRA P05120319021
MONIKA JAYANTI P05120319031
SELVIA MARLITA P05120319041

DOSEN PEMBIMBING :
Ns.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN & NERS TAHUN
AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga
tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Yaitu anlisis jurnal Keperawatan anak dengan judul
Stigma Dan Diskriminasi Pada Anak Dengan HIV AIDS (ADHA) Di Sepuluh Kabupaten/Kota
Di Indonesia
Dalam penyelesaian tugas ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif,
guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN JURNAL
BAB II
ANALISIS JURNAL PICO

Judul : Stigma Dan Diskriminasi Pada Anak Dengan Hiv Aids (Adha) Di
Sepuluh Kabupaten/Kota Di Indonesia
Penulis : Sugiharti1, Rini Sasanti Handayani, Heny Lestary, Mujiati, Andi Leny
Tahun terbit : 31 Desember 2019
Jenis penelitian : Penelitian dilakukan dengan desain menggunakan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif (mixed methods approaches)
Volume :-
Halaman : 154-160
Doi : 10.22435/kespro.v10i2.2459.153-161

P = Problem
 Pada tahun 2012 laju infeksi hiv di indonesia diperkirakan tiap 25 menit terdapat 1 orang
baru terinfeksi HIV. Dimana Satu dari lima orang yang terinfeksi berusia di bawah usia
25 tahun. Menurut laporan pengendalian penyakit Dan penyehatan lingkungan
diperkirakan pada September 2013 jumlah anak yang terinfeksi HIV < 14 tahun sebesar
3.080 (3,64%) dan 15–19 tahun sebesar 2.908 (3,44%).
 Berdasarkan Hasil kuantitatif pada penelitian ini menggambarkan karakteristik ADHA
yang sebagian besar usia anak terinfeksi HIV adalah di usia 4 sampai dengan 9 tahun
sebanyak (41,8%), dan anak masih bersekolah (58,7%). ADHA biasanya tertular HIV
dari ibu kandungnya (91,5%). Yang dimana ADHA dengan 4 sampai dengan 9 tahun
sangat rentan karena adanya kerusakan berat sistem kekebalan tubuh. Penularan HIV ini
sendiri biasanya dapat terjadi dalam kandungan, waktu melahirkan atau melalui
menyusui.
 Seiring dengan terjadinya peningkatan dan kurangnya pengetahuan masyarakat maka
Anak sering mendapatkan perlakuan buruk dengan stigma yang terjadi dalam masyarakat
serta orang tua mereka sering kali sudah meninggal karena HIV/AIDS sehingga anak
dengan HIV Sering disebut sebagai beban keluarga atau kerabat.

I=INTERVENSION
 Persepsi yang keliru dan stigma terhadap HIV AIDS menyebabkan ADHA sering tidak
mendapatkan perawatan yang semestinya hal ini dikarenakan Keluarga mereka lebih
memilih untuk merahasiakan status ADHA yang dimiliki. Asumsi yang sering ADHA
terima bahwa mereka memiliki penyakit yang akan menular terhadap lingkungan,
sekitarnya dan hal inilah yang menyebabkan banyak dari para ADHA harus putus
sekolah. Stigma dan diskriminasi yang sering terjadi dapat menyebabkan terjadinya
depresi Serta kurangnya penghargaan diri dan keputuasaan..

C=COMPARISON
 Pendampingan orang tua serta peningkatan pengetahuan mengenai HIV dan
mengembangkan konsep diri sebagai hal yang harus dimiliki untuk mendukung ADHA
 Peningkatan komunikasi dalam memberikan dukungan bagi ADHA agar dapat
menemukan masalah yang akan dihadapi ADHA
 Sosialisasi melalui media massa perlu lebih ditingkatkan lagi, agar ADHA dapat
terlindungi dari stigma dan diskriminasi. Bentuk dukungan social dapat berupa
kesempatan belajar bagi ADHA sehingga perlu perhatian khusus dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk (ADHA), mengenai keberlanjutan pendidikannya agar
dapat menjalankan pendidikannya dengan normal. Peran sentral Komisi Penanggulangan
AIDS disemua tingkat pemerintahan melalui fungsi advokasi dan koordinasi yang
dimilikinya akan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola masalah
ADHA.

O=OUTCOME
 Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan serta kemampuan komunikasi bagi para tenaga
kesehatan dalam rangka memberikan perawatan bagi para ADHA serta peran keluarga
dalam mendukung pengobatan ADHA, serta menghapus sugesti negatif bagi para ADHA
serta diperlukan upaya untuk menemukan masalah dan solusi untuk mecegah penularan
infeksi HIV dari Ibu ke bayi.

Anda mungkin juga menyukai