BAKHTIAR ABAKAR
NIM. 17010
PENDAHULUAN
Latar BeLakang
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan
yang cukup berbahaya di seluruh dunia karena
hipertensi merupakan faktor risiko utama yang
mengarah kepada penyakit kardiovaskuler seperti
serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit
ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit jantung
iskemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian
utama di dunia (WHO, 2018). Data World Health
Organization (WHO) tahun 2018, penyakit ini
menyerang 22% penduduk dunia. 1 Sedangkan di
Asia tenggara, angka kejadian hipertensi mencapai
36%.
Data Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan
menyebutkan bahwa biaya pelayanan hipertensi mengalami
peningkatan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2016 sebesar
2,3 triliun rupiah, tahun 2017 dan tahun 2018 sebesar 3
triliun rupiah. Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk
usia 18 tahun sebesar (34,1%), tertinggi di Kalimantan
Selatan (44,1%) sedangkan terendah di Papua sebesar
(22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44
tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun
(55,2%)Indonesia dewasa usia 18 tahun keatas terkena
hipertensi. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 7,6%
dibandingkan dengan hasil Rikerdas 2013.
Hipertensi dapat dicegah dan dikendalikan dengan tindakan
accupoint (akupresure atau akupuntur) dan juga obat-
obatan herbal. Penekanan dan penusukan di meridian
tertentu dapat mengurangi dan mengobati nyeri yang
disebabkan oleh hipertensi. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Haryani,S dan Misniarti (2020) tentang
efektifitas akupresure dalam menurunkan skala nyeri pasien
hipertensi di wilayah kerja puskesmas perumnas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-
rata skor nyeri antara sebelum dengan setelah diberikan
intervensi akupresur. Akupresur dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri lebih baik dengan p value 0,001. Terapi
akupresur memiliki banyak fungsi bagi kesehatan tubuh
salah satunya adalah menurunkan nyeri akut maupun
kronis.
Beragam terapi herbal yang telah terbukti secara ilmiah
RUMUSAN MASALAH
b. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengamati hal-hal yang mendukung terjadinya
masalah dalam asuhan
c. Pemeriksaan Fisik keperawatan pada Ny.A dan Ny.B yang berkaitan dengan
Dilakukan terhadap Ny.A dan Ny.B penderita penyakit hipertensi dengan
gangguan ketidaknyamanan pada sakit kepala yang berkaitan masalah
kesehatan baik fisik maupun mental (head to toe) sehingga didapatkan data
yang akurat.
2. Studi Kepustakaan
Dengan melihat sumber media elektronik dan media cetak yang
berhubungan dengan penanganan penyakit hipertensi dengan
gangguan ketidaknyamanan pada nyeri kepala dengan pendekatan
accupoint dan herbal untuk penanganan pada Ny.A dan Ny.B untuk
mencapai derajat kesehatan yang lebih baik dan maksimal.
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Hipertensi
Menurut Masriadi (2016), hipertensi adalah penyakit dengan
tanda adanya gangguan tekanan darah sistolik maupun
diastolik yang naik diatas tekanan darah normal. Tekanan
darah sistolik adalah tekanan puncak yang tercapai ketika
jantung berkontraksi dan memompakan darah keluar
melalui
arteri. Tekanan darah diastolik diambil tekanan
jatuh ketitik terendah saat jantung rileks dan mengisi darah
Penyebab hipertensi
kembali.
Hipertensi bias dikategorikan menjadi dua jenis, primer
dan sekunder dengan penyebab yang berbeda
Hipertensi Primer
: sekitar 90% dari kasus hipertensi adalah
Faktor-faktor resiko hipertensi
hipertensi primer, tidak ada penyebab yang
adalah :
bisa diidentifikasi dan sebagian besar terkait
dengan faktor keturunan, kepribadian, a. Usia : risiko meningkat seiring
stress mental dan obesitas. dengan pertambahan
Hipertensi Sekunder : hipertensi umumnya usia.
disebabkan oleh penyakit lain atau
perubahan pada kondisi kesehatan, b. Riwayat kesehatan keluarga :
misalnya penyakit ginjal dan gangguan orang cenderung lebih
endokrin (gangguan kelenjar endokrin yang mudaah untuk menderita
mengeluarkan hormon). Tekanan darah hipertensi jika ada
pasien akan kembali normal jika penyakit
tersebut sudah disembuhkan.
anggota keluarganya yang
pernah menderita
penyakit yang sama
c. Berat : kelebihan berat badan atau obesitas
sebelumnya.
d. Pola makan : terlalu banyak garam (natrium) dalam
makanan untuk jangka waktu yang lama.
e.Gaya hidup : merokok, minum alkohol, stress.(Ulfah,
2012)
Cara pencegahan hipertensi
Penanggulangan hipertensi dibutuhkan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah
terjadinya komplikasi. Penanggulangan atau terapi hipertensi dapat dilakukan dengan :
Non-farmakologis (seperti upaya penurunan berat badan dan pembatasan asupan garam,
penanggulangan farmakologis (terapi dengan obat anti hipertensi seperti diuretika,
betabloker, acinhibitor, cablacker).
Terapi hipertensi dengan accupoint dan herbal ( penggunaan bahan alami seperti tanaman
obat secara tradisional atau tanaman yang sudah teruji secara klinis maupun preklinis).
Terapi accupoint (akupuntur) dapat mengharmoniskan aliran Qi dan darah sehingga akan
merelaksasikan spasme otot dan menurunkan tekanan darah. (Saputra, 2016).
Patofisiologi Hipertensi
Menurut Padila (2013), Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan
tahanan perifer. Tubuh mempunyai sistem yang berfungsi mencegah perubahan
tekanan darah secara akut.Sistem tersebut ada yang bereaksi ketika terjadi
perubahan tekanan darah dan ada juga yang bereaksi ketika terjadi perubahan
tekanan darah secara akut.Sistem tersebut ada yang bereaksi ketika terjadi
perubahan tekanan darah dan ada yang bereaksi lebih lama.
Manifestasi Klinis
Pada pemeriksaan fisik, mungkin tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada
retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan
pembuluh darah, dan pada kasus berat edema pupil (edema pada diskus
optikus) (Brunner & Suddart, 2015).
Komplikasi
A . Jantung Hipertensi dapat menyebab terjadinya gagal jantung dan penyakit
jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat,
otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut
dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak lagi mampu memompa sehingga
banyaknya cairang yang tetahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat
B menyebabkan sesakhipertensi
. Otak Komplikasi nafas ataupada
oedema.
otak, Kondisi ini disebut
menimbulkan gagal
resiko jantung.
stroke, apabila tidak
diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
C . Ginjal Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat
menyebabkan kerusakan system penyaringan didalam ginjal akibat lambat laun
ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk
melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
D .Mata Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan dapat
menimbulkan kebutaan.
Terapi nonfamakologis Terapi farmakologis
1) Mempertahankan berat badan ideal
) Kurangi asupan natrium 1) Diuretik (Hidroklorotiazid)
) Batasi konsumsi alkoho 2) Penghambat simpatetik (Metildopa,
Klonidin dan Reserpin)
4) Diet yang mengandung kalium dan
kalsium 3) Betabloker (Metoprolol, propanolol
) Menghindari merokok
dan atenolol)
6) Penurunan Stress 4) Vasodilator (Prasosin, Hidralisin)
Terapi pijat dan accupoint 5) Angiotensin Converting Enzyme
(ACE) inhibitor (Captopril)
6) Penghambat angiotensin II
(Valsartan)
Alternatif/herbal
1) Rosella
2) Daun salam
3) Bawang
putih
4) Mengkudu
5) Daun seledri
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang dilakukan
yaitu: mengumpulkan data, mengelompkan data dan menganalisa data. Data focus
yang berhubungan dengan hipertensi meliputi tingkat kesadaran, hasil tanda-
tanda vital, frekuensi jantung meningkat, irama nafas meningkat (Padila, 2013).
Diagnosa Keperawatan
Dari hasil data yang dilakukan saat pengkajian penulis mengangkat 2 diagnosis
sesuai dengan masalah yang dialami oleh pasien
Intervensi Keperawatan
Hasil yang diharapkan: Pasien akan mempertahankan rasa nyaman selama
dalam perawatan
Implementasi
Untuk implementasi, disesuaikan dengan rencana tindakan yang
telah ditetapkan sesuai diagnosa. Tindakan keperawatan adalah
pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan.
Konsep Accupoint
Accupoint terdiri dari 2 yaitu : Akupresure dan akupuntur.
Akupresur adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan tradisional jenis
keterampilan dengan cara merangsang titik tertentu melalui penekanan pada
permukaan tubuh dengan menggunakan jari maupun benda tumpul untuk
tujuan kebugaran atau membantu mengatasi masalah kesehatan (Kemenkes,
Akupunktur
2011). merupakan pengobatan yang dilakukan dengan jarum yang
ditusukkan pada titik-titik tertentu yang ada pada tubuh kemudian diberi
stimulasi seperlunya,
3.Keadilan (Justice)
SEKIAN &
TERIMA KASIH