Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Prorgam Studi Profesi Ners STIKKU 2021
Oleh:
Refi Ista’shama
JNR0210085
I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kepatuhan berobat hipertensi
diharapkan pasien dapat memahami tentang pentingnya patuh berobat hipertensi
secara teratur.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit pasien diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian hiprtensi
2. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
3. Menyebutkan jenis pengobatan hipertensi
4. Menyebutkan dampak dari patuh berobat hipertensi
Lewis, S., Dirksen, S. and Bucher, L., 2014. Study Guide for Medical-Surgical
Nursing. London: Elsevier Health Sciences.
Williams, B., Mancia, G., Spiering, W., Agabiti Rosei, E., Azizi, M., Burnier, M.,
... & Desormais, I. (2018). 2018 ESC/ESH Guidelines for the management
of arterial hypertension: The Task Force for the management of arterial
hypertension of the European Society of Cardiology (ESC) and the
European Society of Hypertension (ESH). European heart journal,
39(33), 3021-3104. https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehy339
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-
pembuluh-darah/kendalikan-hipertensi-dengan-patuh diakses pada 11
November 2021
V. EVALUASI
A. Prosedur : Pre test dan Post test
B. Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
C. Butir soal :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan darah tinggi (Hipertensi) ?
2. Apa saja tanda dan gejala tekanan darah tinggi (Hipertensi) ?
3. Jelaskan jenis pengobatan darah tinggi (Hipertensi)!
4. Jelaskan dampak dari patuh konsumsi obat darah tinggi (Hipertensi)!
LAMPIRAN 1
MATERI
A. PENGERTIAN
Hipertensi atau yang sering disebut dengan istilah “Darah tinggi” merupakan
kondisi saat tekanan darah sistolik ≥ 120 mmHg atau diastolik ≥ 80 mmHg [CITATION
Bru13 \l 1033 ]. Hipertensi merupakan salah satu penyebab terbesar morbiditas di
dunia, sering disebut sebagai pembunuh diam-diam [ CITATION Adr19 \l 1033 ].
Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan
sebagai darah tinggi. Berdasarkan European Heart Journal (2018) yang diterbitkan
ESC (European Society of Cardiology) hipertensi dikatergorikan sebagai berikut :
4. Angina
5. Dispnea.
Namun, pasien dengan krisis hipertensi mungkin mengalami sakit kepala parah,
dispnea, kecemasan, dan mimisan (Lewis, Dirksen and Bucher, 2014).
1. Non farmakologis
Intervensi non-farmakologis merupakan salah satu cara efektif untuk
menurunkan tekanan darah; yang telah terbukti dengan uji klinis adalah
penurunan berat badan, Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), diet
rendah garam, suplemen kalium, peningkatan aktivitas fisik, dan pengurangan
konsumsi alcohol.
2. Farmakologis
Indonesia masih mengacu pada algoritma yang diterbitkan oleh JNC
VII dalam penatalaksanaan hipertensi. Pilihan terapi dimulai dengan
modifikasi gaya hidup. Kemudian pemberian obat disesuaikan dengan stadium
hipertensi dan indikasi yang mendukung lainnya seperti gagal jantung, riwayat
infark miokardium, risiko tinggi penyakit koroner, diabetes, penyakit ginjal
kronis, dan riwayat stroke berulang.
LAMPIRAN 2