KEPUTUSASAAN
Diajukan ntuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar: Praktik Keperawatan Jiwa
Oleh:
Refi Ista’shama
JNR0210085
2021/2022
A. Kasus (Masalah Utama)
Keputusasaan
2. Etiologi
Beberapa faktor penyebab orang mengalami keputusasaan yaitu:
1) Faktor kehilangan
2) Kegagalan yang terus menerus
3) Faktor Lingkungan
4) Orang terdekat ( keluarga )
5) Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
6) Adanya tekanan hidup
7) Kurangnya iman
1) Mayor
Mengungkapkan atau mengekspresikan sikap apatis yang mendalam,berlebihan
dan berkepanjangan dalam merespon situasi yang dirasakan sebagi hal yang
mustahil isyarat verbal tentang kesedihan.
a) Fisiologis:
Respon terhadap stimulus melambat
Tidak ada energi
Tidur bertambah
b) Emosional
Individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan
perasaannya tapi dapat merasakan
Tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan
tuhan
Tidak dapat memiliki makna atau tujuan hidup
Hampa dan letih
c) Individu memperlihatkan:
Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
Penurunan verbalisasi
Penurunan afek
Ketidak mampuan mencapai sesuatu
Hubungan interpersonal yang terganggu
d) Kognitif
Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan
membuat keputusan
Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan
masalah yang dihadapi saat ini.
Penurunan fleksibelitas dalam proses pikir
Kaku
Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang
ditetapkan
2) Psikologi
Predisposisi psikologis meliputi intelegensi, keterampilan verbal, kepribadian,
pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi, pertahanan psikologis dan lokus diri
atau suatu perasaan pengendalian terhadap nasib sendiri
3) Sosial Budaya
Predisposisi sosial budaya meliputi usia, gander, pendidikan, penghasilan,
pekerjaan, pengalaman sosialisasi dan tingkat integrasi atau keterhubungan misal
status pernikahan
D. Faktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan adalah:
Faktor kehilangan
Kegagalan yang terus menerus
Faktor Lingkungan
Orang terdekat ( keluarga )
Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
Adanya tekanan hidup
Kurangnya iman
E. Pohon Masalah
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
G. Diagnosa keperawatan
Keputusasaan
2. Klien mengenal
masalah
keputusasaannya
Beri kesempatan bagi klien
untuk mengungkapkan
perasaan
sedih/kesendirian/keputusasa
annya
Tetapkan adanya
Klien yang aktif dalam
perbedaan antara cara
beraktifitas dapat
pandang klien terhadap
menghindarkan dirinya
kondisinya dengan cara
dari pemikiran yang
pandang perawat terhadap
berlarut mengenai
kondisi klien
keputusasaannya
Bantu klien
mengidentifikasi tinghkah
laku yang mendukung putus
asa: pembicaraan
abnormal/negative,
menghindari interaksi
dengan kurnagnya
partisipasi dalam aktivitas
Diskusikan dengan klien
cara yang biasa dilakukan
untuk atasi masalahnya,
tanyakan manfaat dari cara
yang digunakan
Dukung klien untuk
menggunakan koping efektif Dukungan keluarga
yang selama ini digunakan merupakan dukungan
oleh klien. terdekat yang dibutuhkan
Beri alternatif oleh klien yang mengalami
penyelesaian masalah keputusasaan.
atau solusi
Bantu klien identifikasi
keuntungan dan kerugian dari
tiap alternatif
Identifikasi kemungkinan
klien untuk bunuh diri
(putus asa adalah factor
risiko terbesar dalam ide
untuk bunuh diri):
tanyakan tentang
rencana, metode, dan cara
bunuh diri.
3. Klien berpartisipasi
dalam aktivitas
Identifikasi aspek positif
dari dunia klien („keluarga
anda menelepon RS setiap
hari untuk menanyakan
keadaanmu”)
Dorong klien untuk berfikir
yang menyenangkan dan
melawan rasa putus asa
Dukung klien untuk
mengungkapkan
pengalaman yang
mendukung pikiran dan
perasaan positif
Berikan penghargaan yang
sungguh-sungguh terhadap
usaha klien dalam mencapai
tujuan, memulai perawatan
diri, dan berpartisipasi dalam
aktifitas
4. Klien menggunakan
keluarga sebagai sistem
pendukung
Bina hubungan saling
percaya dengan keluarga:
1) Ucapkan salam
2) Perkenalkan diri: sebutkan
nama dan panggilan yang
disukai
3) Tanyakan nama
keluarga, panggilan yang
diisukai dan hubungan
dengan klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Buat kontrak pertemuan
Identifikasi masalah yang
dialami keluarga terkait
kondisi putus asa klien
Diskusikan upaya yang telah
dilakukan keluarga untuk
membantu klien atasi masalah
dan bagaimana hasilnya
Tanyakan harapan keluarga
untuk membantu klien atasi
masalahnya
Diskusikan dengan keluarga
tentang keputusasaan:
1) Arti, penyebab, tanda-tanda,
akibat lanjut bila tidak diatasi
2) Psikofarmaka yang diperoleh
klien: manfaat, dosis, efek
samping, akibat bila tidak patuh
minum obat
3) Cara keluarga merawat klien
Askes bantuan bila keluarga tidak
dapat mengatasi kondisi klien
(puskesmas, RS)
I. Daftar pustaka
Budi Anna Keliat, dkk. (2019) Asuhan Keperawatan Jiwa Jakarta: Penebit
Buku Kedokteran EGC
Carpenito, Lynda. (2014). Nursing care plans: Transitional patient and
family centered care.6th Ed. USA : Lippincott Williams and Wilkins.
Keliat, B.A., Akemat, Helena, N., Susanti, H., Panjaitan, R.V., Wardani,
I, Y., dkk. (2006).