Anda di halaman 1dari 22

DIAGNOSIS:

Ketidakberdayaan D.0093
Kategori: Psikologis
Subkategori: Integritas Ego
 Definisi:
Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan
mempengaruhi hasil secara signifikan; persepsi kurang kontrol
pada situasi saat ini atau yang akan datang.

 Penyebab:
1. Program perawatan/pengobatan yang kompleks atau
jangka panjang
2. Lingkungan tidak mendukung perawatan/pengobatan
3. Interaksi interpersonal tidak memuaskan

 Gejala dan Tanda Mayor:


 Subjektif:
1. Menyatakan frustasi atau tidak mampu
melaksanakan aktivitas sebelumnya

 Objektif:
1. Bergantung pada orang lain

 Gejala dan Tanda Minor:


 Subjektif:
1. Merasa diasingkan
2. Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
3. Menyatakan kurang kontrol
4. Menyatakan rasa malu
5. Merasa tertekan(depresi)

 Objektif:
1. Tidak berpatisipasi dalam perawatan
2. Pengasingan
 Kondisi Klinis Terkait:
1. Diagnosa yang tidak terduga atau baru
2. Peristiwa traumatis
3. Diagnosis penyakit kronis
4. Diagnosis penyakit terminal
5. Rawat inap

INTERVENSI UTAMA:
Ketidakberdayaan
1.Promosi Harapan: 1.09307
 Definisi:
Meningkatkan kepercayaan pada kemampuan untuk memulai
dan mempertahankan tindakan

 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam
pencapaian hidup

 Terapeutik:
 Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki
nilai penting
 Pandu mengingat kembali kenangan yang
menyenangkan
 Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
 Kembangkan rencana perawatan yang
melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana
sampai dengan kompleks
 Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga terlibat dengan dukungan kelompok
 Ciptakan lingkungan yang memudahkan
mempraktikkan kebutuhan spiritual

 Edukasi:
 Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap
kondisi dengan realistis
 Anjurkan mempertahankan hubungan (mis.
Menyebutkan nama orang yang dicintai)
 Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik
dengan orang lain
 Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan
harapan
 Latih cara mengembangkan spiritual diri
 Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu
(mis prestasi, pengalaman)

2.Promosi Koping: 1.03138


 Definisi:
Meningkatkan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan
merespon stresor dan atau kemampuan menggunakan
sumber- sumber yang ada
 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang
sesuai tujuan
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap
dukungan sosial
 Terapeutik:
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
menyakinkan
 Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
 Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
 Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
 Fasilitas dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis mengenai aspek aspek
tertentu dalam oerawatan
 Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
 Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan
keputusan
 Hindari mengambil keputusan saat pasien
berada di bawah tekanan
 Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
 Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung
yang tersedia
 Dampingi saat berduka ( mis. Penyakit kronis,
kecelakaan)
 Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang
berhasil mengalami pengalaman sama
 Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
 Edukasi:
 Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritu, jika perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
peesepsi
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Ajarkan cara memecahkan masalah secara
konstruktif latih penggunaan teknik relaksasi
 Latih ketrampilan sosial, sesuai kebutuhan
 Latih mengembangkan penilaian ibyektif

INTERVENSI PENDUKUNG:
Ketidakberdayaan
Dukungan Keyakinan 1.09259
 Definisi:
Memfasilitasi integritas keyakinan ke dalam rencana
perawatan untuk menunjang pemulihan
 Tindakan:
 Observasi:
- Identifikasi keyakinan, masalah, dan tujuan
perawatan
- Identifikasi kesembuhan jangka panjang sesuai
kondisi pasien
- Monitor kesehatan fisik dan mental pasien
 Terapeutik:
- Integritaskan keyakinan dalam rencana
perawatan sepanjang tidak membahayakan/
berisiko keselamatan, sesuai kebutuhan
- Berikan harapan yang realistis sesuai prognosis
- Fasilitas pertemuan antara keluarga dan tim
kesehatan untuk membuat keputusan
- Fasilitas memberikan makna terhadap kondisi
kesehatan
 Edukasi:
- Jelaskan bahaya atau resiko yang terjadi akibat
keyakinan negatif
- Jelaskan alternatif yang berdampak positif untuk
memenuhi keyakinan dan perawatan
- Berikan penjelasan yang relevan dan mudah
dipahami
DIAGNOSIS:
Ketidakmampuan Koping Keluarga D.0093
Kategori: Psikologis
Subkategori: Integritas Ego
 Definisi:
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti)
yang membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk
beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien.

 Penyebab:
1. Hubungan keluarga ambivalen
2. Pola koping yang berbeda diantara klien dan orang
terdekat
3. Resistensi keluarga terhadap perawatan/ pengobatan yang
kompleks
4. Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan
perasaan

 Gejala dan Tanda Mayor:


 Subjektif:
1. Merasa diabaikan
 Objektif:
1. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2. Tidak toleran
3. Mengabaikan anggota keluarga
 Gejala dan Tanda Minor:
 Subjektif:
1. Terlalu khawatir dengan anggota keluarga
2. Merasa tertekan (depresi)
 Objektif:
1. Perilaku menyerang (agresi)
2. Perilaku menghasut (agitasi)
3. Tidak berkomitmen
4. Menunjukan gejala psikosomatis
5. Perilaku menolak
6. Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar
klien
7. Mengabaikan perawatan/ pengobatan anggota
keluarga
8. Perilaku bermusuhan
9. Perilaku individualistik
10. Upaya membangun hidup bermakna terganggu
11. Perilaku sehat terganggu
12. Ketergantungan anggota keluarga meningkat
13. Realitas kesehatan anggota keluarga terganggu

 Kondisi Klinis Terkait:


1. Penyakit Alzheimer
2. AIDS
3. Kelainan yang menyebabkan paralisis permanen
4. Kanker
5. Penyakit kronis (mis. Kanker, arthritis reumatoid)
6. Penyalahgunaan zat
7. Krisis keluarga
8. Konflik keluarga yang belum terselesaikan

INTERVENSI UTAMA:
Ketidakmampuan Koping Keluarga
1.Dukungan Koping Keluarga: 1.09260
 Definisi:
Memfasilitasi peningkatan nilai- nilai, minat dan tujuan dalam
keluarga

 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi respons emosional terhadap kondisi
saat ini
 Identifikasi beban prognosis secara psikologis
 Identifikasi pemahaman tentang keputusan
perawatan setelah pulang
 Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien,
keluarga, dan tenaga kesehatan
 Terapeutik:
 Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan
keluarga
 Terima nilai- nilai keluarga dengan cara yang
tidak menghakimi
 Diskusikan rencana medis dan perawatan
 Fasilitas pengungkapan perasaan antara pasien
dan keluarga atau antar anggota keluarga
 Fasilitas pengambilan keputusan dalam
merancanakan perawatan jangka panjang, jika
perlu
 Fasilitas anggota keluarga dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
 Fasilitas pemenuhan kebutuhan dasar keluarga
(mis. Tempat tinggal, makanan, pakaian,)
 Fasilitas anggota keluarga melalui proses
kematian dan berduka, jika perlu
 Fasilitas memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan peralatan yang diperlukan
untuk mempertahankan keputusan perawatan
pasien
 Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk
menenangkan pasien dan atau jika keluarga
tidak dapat memberikan perawatan
 Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif
yang digunakan
 Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota
keluarga
 Edukasi:
 Informasikan kemajuan pasien secara berkala
 Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia
 Kolaborasi:
 Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu

2.Promosi Koping: 1.03138


 Definisi:
Meningkatkan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan
merespon stresor dan atau kemampuan menggunakan
sumber- sumber yang ada
 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang
sesuai tujuan
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap
dukungan sosial
 Terapeutik:
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
menyakinkan
 Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
 Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
 Fasilitas dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis mengenai aspek- aspek
tertentu dalam perawatan
 Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
 Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung
yang tersedia
 Dampingi saat berduka (mis. Penyakit
kronis,kecacatan)
 Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang
berhasil mengalami pengalaman sama
 Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
 Edukasi:
- menjalin hubungan yang memiliki kepentingan
dan tujuan sama
- penggunaan sumber spiritual, jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
- Anjurkan keluarga terlibat
- Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
- Ajarkan cara memecahkan masalah secara
konstruktif
- Latih penggunaan teknik relaksasi
- Latih ketrampilan sosial, sesuai kebutuhan
- Latih mengembangkan penilaian obyektif

INTERVENSI PENDUKUNG:
Ketidakmampuan Koping Keluarga
Mobilitas Keluarga l.13483
 Definisi:
Memanfaatkan kekuatan keluarga untuk mempengaruhi
kesehatan pasien secara positif
 Tindakan:
 Observasi:
- Identifikasi kekuatan dan sumber daya di dalam
keluarga dan masyarakat
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan anggota
keluarga untuk belajar
- Identifikasi keterbatasan, kemajuan, dan
implikasi perawat
 Terapeutik:
- Jadilah pendengar yang baik untuk anggota
keluarga
- Bina hubungan saling percaya dengan anggota
keluarga
- Buat keputusan rencana perawatan bersama
anggota keluarga
- Dukung kegiatan keluarga dalam
mempromosikan kesehatan atau pengelolaan
kondisi
- Libatkan anggota keluarga untuk
mengidentifikasi layanan kesehatan dan sumber
daya masyarakat
 Edukasi:
- Berikan informasi kesehatan kepada keluarga,
sesuai kebutuhan
 Kolaborasi:
- Rujuk anggota keluarga pada dukungan
kelompok, jika perlu
DIAGNOSIS:
Koping Defensif D.0094
Kategori: Psikologis
Subkategori: Integritas Ego
 Definisi:
Proyeksi evakuasi diri untuk melindungi diri dari ancaman
terhadap harga

 Penyebab:
1. Konflik antara persepsi diri dan sistem nilai
2. Takut mengalami kegagalan
3. Takut mengalami penghinaan
4. Takut terhadap dampak situasi yang dihadapi
5. Kurangnya kepercayaan diri
6. Kurangnya dukungan sistem pendukung (support system’)
8. Harapan yang tidak realistis

 Gejala dan Tanda Mayor:


 Subjektif:
1. Menyalahkan orang lain
2. Menyangkal adanya masalah
3. Menyangkal kelemahan diri
4. Merasionalisasi kegagalan
 Objektif:
1. Hipersensitif terhadap kritik

 Gejala dan Tanda Minor:


 Subjektif:
1. Meremehkan orang lain
 Objektif:
1. Melemparkan tanggung jawab
2. Tawa permusuhan
3. Sikap superior terhadap orang lain
4. Tidak dapat membedakan realitas
5. Kurang minat mengikuti perawatan atau
pengobatan
6. Sulit membangun atau mempertahankan hubungan

 Kondisi Klinis Terkait:


1. Penyakit kronis
2. Penyalahgunaan zat
3. Attention- deficit/hyperativitu disorder ( ADHD)
4. Gangguan perilaku
5. Oppositional Defiany Disorder
6. Delirium
7. Demensia
8. Gangguan amnestik

INTERVENSI UTAMA:
Koping Defensif
1. Promosi Harga Diri 1.09308
 Definisi:
Meningkatkan penilaian perasaan/ persepsi terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri

 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin,
dan usia terhadap harga diri
 Monitor verbakisasi yang merendahkan diri
sendiri
 Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai
kebutuhan
 Terapeutik:
 Motivasi terlibat dalam verbakisasi positif untuk
diri sendiri
 Motivasi menerima tantangan atau hal baru
 Diskusikan pernyataan tentang harga diri
 Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
 Diskusikan pengalaman yang mengingatkan
 Diskusikan pengalaman yang meningkatkan
harga diri
 Diskusikan persepsi negatif diri
 Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa
bersalah
 Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang lebih tinggi
 Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang jelas
 Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
 Fasilitas lingkungan dan aktivitas yang
meningkatkan harga diri
 Edukasi:
 Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan
dalam perkembangan konsep positif dari pasien
 Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
anjurkan mempertahankan kontak mata saat
berkomunikasi dengan orang lain
 Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
 Anjurkan mengevaluasi perilaku ajarkan cara
mengatasi bullying
 Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri
sendiri
 Latih cara berfikir dan berperilaku positif
 Latih meningkatkan kepercayaan pada
kemampuan dalam menangani situasi

2. Promosi Kesadaran Diri 1.09322


 Definisi:
Meningkatkan pemahaman dan mengeksplorasi pikiran,
perasaan, motivasi, dan perilaku

 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi keadaan emosional saat ini
 Identifikasi respons yang ditunjukan berbagai
situasi
 Terapeutik:
 Diskusikan nilai- nilai yang berkontribusi
terhadap konsep diri
 Diskusikan tentang pikiran, perilaku atau
respons terhadap kondisi
 Diskusikan dampak penyakit pada konsep diri
 Ungkapkan penyangkalan tentang kenyataan
 Motivasi dalam meningkatkan kemampuan
belajar
 Edukasi:
 Anjurkan mengenali pikiran dan perasaan
tentang diri
 Anjurkan menyadari bahwa setiap orang unik
 Anjurkan mengungkapkan perasaan ( mis.marah
atau depresi)
 Anjurkan meminta bantuan orang lain,sesuai
kebutuhan
 Anjurkan mengubah pandangan diri sebagai
korban
 Anjurkan mengidentifikasi perasaan bersalah
 Anjurkan mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
 Anjurkan mengevaluasi kembali persepsi negatif
tentang diri
 Anjurkan dalam mengekspresikan diri dengan
kelompok sebaya
 Ajarkan cara membuat prioritas hidup
 Latih kemampuan positif diri yang dimiliki

3. Promosi Koping 1.09312


 Definisi:
Meningkatkan upaya kognitif dan berperilaku untuk menilai
dan merespon stresor dan atau kemampuan menggunakan
sumber- sumber yang ada

 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang
sesuai tujuan
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap
dukungan sosial
 Terapeutik:
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalah
pahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri
 Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
 Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
 Fasilitas dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis mengenai aspek- aspek
tertentu dalam perawatan
 Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
 Tinjau kembali kemampua dalam pengambilan
keputusan
 Hindari mengambil keputusan saat pasien
berada di bawah tekanan
 Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
 Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung
yang tersedia
 Damping saat berduka ( mis.penyakit kronis,
kecacatan)
 Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang
berhasil mengalami pengalaman sama
 Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
 Edukasi:
 Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Ajarkan cara memecahkan masalah secara
konstruktif
 Latih penggunaan teknik relaksasi
 Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
 Latih mengembangkan penilaian obyektif

INTERVENSI PENDUKUNG:
Koping Defensif
Dukungan Emosional I.09256
 Definisi:
Memfasilitasi penerimaan kondisi emosional selama masa
stres
 Tindakan:
 Observasi:
- Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk
bagia pasien
- Identifikasi hal yang telah memicu emosi
 Terapeutik:
- Fasilitas mengungkapkan perasaan cemas,
marah, atau sedih
- Buat pernyataan suportif atau empati selama
fase berduka
- Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan
( mis. Merangkul, menepuk- nepuk)
- Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan
selama ansiesta, jika perlu
- Kurangi tuntunan berfikir sakit atau lelah
 Edukasi:
- Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa
bersalah dan malu
- Anjurkan mengungkapkan perasaan yang
dialami( mis. Ansiesta, marah, sedih) digunakan
- Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kolaborasi:
- Rujuk untuk konseling, jika perlu
DIAGNOSIS:
Koping Komunitas Tidak Efektif D.0095
Kategori: Psikologis
Subkategori: Integritas Ego
 Definisi:
Pola adaptasi aktivitas komunitas dan penyelesaian masalah
yang tidak memuaskan untuk memenuhi tuntunan atau
kebutuhan masyarakat

 Penyebab:
1. Paparan bencana (alam atau bantuan manusia)
2. Riwayat bencana (alam atau buatan manusia)
3. Ketidakadakuatan sumber daya untuk pemecahan
masalah
4. Ketidakcukupan sumber daya masyarakat (mis.itirahat,
rekreasi, dukungan sosial)
5. Tidak adanya sistem masyarakat

 Gejala dan Tanda Mayor:


 Subjektif:
1. Mengungkapkan ketidakberdayaan komunitas
 Objektif:
1. Komunitas tidak memenuhi harapan anggotanya
2. Konflik masyarakat meningkat
3. Insiden masalah masyarakat tinggi (mis.
Pembunuhan, pengrusakan, perampokan,
pelecehan, pengangguran, kemiskinan, penyakit
mental)

 Gejala Dan Tanda Minor:


 Subjektif:
1. Mengungkapkan kerenyahan komunitas
 Objektif:
1. Partisipasi masyarakat kurang
2. Tingkat penyakit masyarakat meningkat
3. Stres meningkat

 Kondisi Klinis Terikat:


1. Insiden kekerasan tinggi
2. Tingkat penyakit tinggi
3. Sedikitnya kesempatan atau lokasi untuk interaksi
komunitas

INTERVENSI UTAMA:
Koping Komunitas Tidak Efektif
1. Edukasi Kesehatan 1.12383
 Definisi:
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku
hidup bersih serta sehat

 Tindakan:
 Observasi:
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
 Identifikasi faktor- faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
 Terapeutik:
 Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
 Edukasi:
 Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

2. Manajemen Lingkungan Komunitas 1.14515


 Definisi:
Mengidentifikasi dan mengelola kondisi lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat

 Tindakan:
 Observasi:
- Lakukan skrining risiko gangguan kesehatan
lingkungan
- Identifikasi faktor risiko kesehatan yang
diketahui
 Terapeutik:
- Libatkan partisipasi masyarakat dalam
memelihara keamanan lingkungan
 Edukasi:
- Promosikan kebijakan pemerintah untuk
mengurangi risiko penyakit
- Berikan pendidikan kesehatan untuk kelompok
risiko
- Informasikan layanan kesehatan ke individu,
keluarga, kelompok, beresiko dan masyarakat
 Kolaborasi:
- Kolaborasi dalam tim multidisiplin untuk
mengidentifikasi ancaman keamanan di
masyarakat
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam
program kesehatan komunitas untuk
menghadapi risiko yang diketahui
- Kolaborasi dalam pengembangan program aksi
masyarakat
- Kolaborasi dengan kelompok masyarakat dalam
menjalankan paraturan pemerintah
3. Pengembangan Kesehatan Masyarakat I.14548
 Definisi:
Memfasilitasi anggota kelompok atau masyarakat untuk
mengidentifikasi isu kesehatan komunitas dan
mengimplementasikan solusi yang ada

 Tindakan:
 Observasi:
- Identifikasi masalah atau isu kesehatan dan
prioritasnya
- Identifikasi potensi atau aset dalam masyarakat
terkait isu yang dihadapi
- Identifikasi kekuatan dan partner dalam
pengembangan kesehatan
- Identifikasi pemimpin/ tokoh dalam masyarakat
 Terapeutik:
- Berikan kesempatan kepada setiap anggota
masyarakat untuk berpartipasi sesuai aset yang
dimiliki
- Libatkan anggota masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran terhadap isu dan
masalah kesehatan yang dihadapi
- Libatkan masyarakat dalam musyawarah untuk
mendefinisikan isi kesehatan dan
mengembangkan rencana kerja
- Libatkan masyarakat dalam proses
perencanaan dan implementasi serta revisinya
- Libatkan anggota masyarakat dalam
mengembangkan jaringan kesehatan
- Pertahankan komunikasi yang terbuka dengan
anggota masyarakat dan pihak- pihak yang
terlibat
- Fasilitas struktur organisasi untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi
- Kembangkan strategi dalam manajemen konflik
- Persatuan anggota masyarakat dengan cita-
cita komunitas yang sama
- Bangun komitmen antar anggota masyarakat
- Kembangkan mekanisme keterlibatan tatanan
lokal, regional bahkan nasional terkait isu
kesehatan
INTERVENSI PENDUKUNG:
Koping Komunitas Tidak Efektif
Dukungan Memaafkan I.09261
 Definisi:
Memfasilitasi penglihatan perasaan marah dan dendam
dengan empati dan kerendahan hati
 Tindakan:
 Observasi:
- Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian
- Identifikasi keyakinan yang menghambat dan
membantu mengungkapkan masalah
- Identifikasi perasaan marah, kepahitan, dan
dendam
 Terapeutik:
- Dengarkan ungkapan perasaan dan pikiran
secara empati
- Gunakan teknik kehadiran, sentuhan, dan
empati, jika perlu
- Fasilitas mengatasi hambatan pemulihan
dengan cara spiritual ( mis. Doa, bimbingan,
bersikap bijaksana)
- Fasilitas kegiatan ibadah, bermohon ampun/
taubat kepada Tuhan ( mis. Sholat taubat,
pengakuan dosa)
 Edukasi:
- Jelaskan bahwa memarkan adalah sebuah
proses
- Jelaskan bahwa memarkan memiliki dimensi
kesehatan dan pemulihan diri
- Ajarkan teknik melepaskan emosi dan relaksasi

Anda mungkin juga menyukai