1. Definisi
Berduka adalah proses kompleks yang normal meliputi respons dan perilaku emosional,
fisik, spiritual, sosial dan intelektual ketika individu memasukkan kehilangan yang aktual,
adaptif atau dipersepsikan ke dalam kehidupan sehari-hari (NANDA-I, 2018). Berduka
merupakan proses yang bersifat aktual, didalamnya menyertakan respon emosional, fisik,
spiritual, perilaku sosial, dan intelektual yang dirasakan oleh individu, keluarga, maupun
komunitas, serta tidak dapat diantisipasi dan diterima dalam kehidupan (Herdman &
Kamitsuru, 2014). Kehilangan ditunjukkan dengan distress fisik, psikologi, perilaku, dan
sosial. Kehilangan merupakan bentuk perubahan dari sesuatu yang semula ada menjadi tidak
ada atau kondisi terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan (Keliat, Novi, & Farida, 2007).
Berduka akibat kehilangan terdiri dari beberapa tahapan yaitu menyangkal, marah, tawar
menawar, depresi, dan menerima.
2. Tujuan
Kognitif :
- Memahami proses kehilangan yang dialami
- Mengetahui cara mengatasi kehilangan secara bertahap
Psikomotor :
- Menyadari respon kehidupan
- Menyebutkan fakta-fakta kehilangan
- Melakukan manajemen rasa marah
- Melatih diri bergerak dari harapan ke realita
- Melatih diri melihat aspek positif
- Melatih rencana yang baru
Afektif :
- Merasakan manfaat latihan
- Merasa mampu beradaptasi dengan keadaan
- Merasakan lebih optimis
3. Indikasi
1. Kematian anggota keluarga atau orang yang berarti
2. Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti
3. Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)
4. Antisipasi kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)
4. Kontraindikasi
-
5. Kondisi Klinis Terkait
Amputasi, melahirkan meninggal, penyakit kronis dan terminal (diabetes melitus,
stroke, TBC paru, kanker)
6. Prinsip
Prinsip tindakan disesuaikan dengan tahap berduka pada klien
7. Alat
Disesuaikan dengan tindakan keperawatan yang diberikan
8. Diagnosa Keperawatan
Berduka
5. b. Marah:
Perlihatkan sikap menerima semua Sikap menerima dan kehadiran menunjukkan
perilaku marah klien dan keluarganya perhatian dan kepedulian pada klien
Identifikasi tindakan yang biasa Identifikasi koping yang tepat bagi klien
dilakukan klien saat marah
Bantu klien menyimpulkan akibat/ Mendorong klien untuk menyadari kerugian yang
kerugian dari tindakan yang biasa ditimbulkan dan mencegah akibat yang lebih
dilakukan* buruk
7. Depresi:
9. Melakukan evaluasi subjektif dan Menjalin hubungan terapeutik dan saling percaya
objektif kepada klien terhadap dengan klien.
tindakan yang telah dilakukan
10. Mengucapkan salam Menjalin hubungan terapeutik dan saling percaya
dengan klien.
11. Melakukan dokumentasi tindakan Penilaian terhadap perkembangan status
yang telah dilakukan psikososial klien.
DOKUMENTASI
Keliat, B.A., et. Al. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Keliat, B.A., Helena, N.C.D., & Farida, P. (2007). Manajemen Keperawatan Psikososial dan
Kader Kesehatan Jiwa: CMHN (Intermediate Course). Jakarta: EGC.
Kurniati, A., & Handiyani, H. Buku Panduan Keterampilan Dasar Profesi Keperawatan. Fakultas
Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.
Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Terj. Komalasari, R., Hany, A., Karyuni,
P.E. Jakarta: EGC.