Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

BERDUKA & KEHILANGAN


Nathalia Rose Fransisca Karma, NPM 1906428442, Profesi Ners 2021
Keperawatan Dasar Profesi Kelompok B3 Kuning

1. Definisi
Berduka adalah proses kompleks yang normal meliputi respons dan perilaku emosional,
fisik, spiritual, sosial dan intelektual ketika individu memasukkan kehilangan yang aktual,
adaptif atau dipersepsikan ke dalam kehidupan sehari-hari (NANDA-I, 2018). Berduka
merupakan proses yang bersifat aktual, didalamnya menyertakan respon emosional, fisik,
spiritual, perilaku sosial, dan intelektual yang dirasakan oleh individu, keluarga, maupun
komunitas, serta tidak dapat diantisipasi dan diterima dalam kehidupan (Herdman &
Kamitsuru, 2014). Kehilangan ditunjukkan dengan distress fisik, psikologi, perilaku, dan
sosial. Kehilangan merupakan bentuk perubahan dari sesuatu yang semula ada menjadi tidak
ada atau kondisi terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan (Keliat, Novi, & Farida, 2007).
Berduka akibat kehilangan terdiri dari beberapa tahapan yaitu menyangkal, marah, tawar
menawar, depresi, dan menerima.

2. Tujuan
Kognitif :
- Memahami proses kehilangan yang dialami
- Mengetahui cara mengatasi kehilangan secara bertahap
Psikomotor :
- Menyadari respon kehidupan
- Menyebutkan fakta-fakta kehilangan
- Melakukan manajemen rasa marah
- Melatih diri bergerak dari harapan ke realita
- Melatih diri melihat aspek positif
- Melatih rencana yang baru
Afektif :
- Merasakan manfaat latihan
- Merasa mampu beradaptasi dengan keadaan
- Merasakan lebih optimis

3. Indikasi
1. Kematian anggota keluarga atau orang yang berarti
2. Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti
3. Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)
4. Antisipasi kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)

4. Kontraindikasi
-
5. Kondisi Klinis Terkait
Amputasi, melahirkan meninggal, penyakit kronis dan terminal (diabetes melitus,
stroke, TBC paru, kanker)

6. Prinsip
Prinsip tindakan disesuaikan dengan tahap berduka pada klien

7. Alat
Disesuaikan dengan tindakan keperawatan yang diberikan

8. Diagnosa Keperawatan
Berduka

9. Outcome Yang Diharapkan


1. Koping yang adaptif
2. Penyelesaian dukacita
3. Penyesuaian psikososial
LANGKAH-LANGKAH PENGKAJIAN DAN TINDAKAN
No. Tindakan Rasional

1. Mengucapkan salam dan Menjalin hubungan terapeutik dan saling percaya


memperkenalkan diri kepada klien dengan klien.
2. Menjelaskan tujuan tindakan yang Menjalin hubungan terapeutik dan saling percaya
akan dilakukan serta melakukan dengan klien.
kontrak waktu dan tempat
3. Identifikasi fase kehilangan yang Menentukan intervensi keperawatan yang tepat.
dialami klien
4. Berikan tindakan keperawatan sesuai
fase berduka
a. Menyangkal:
Bantu klien mengungkapkan perasaan Mengekspresikan perasaan dapat membantu klien
berdukanya* mengidentifikasi, menerima, dan mengatasi
perasaannya.
Tingkatkan kesadaran akan kenyataan Meningkatkan kesadaran atau mendiskusikan
secara bertahap* kehilangan dapat membantu menunjukkan hal yang
lebih nyata bagi klien.

5. b. Marah:
Perlihatkan sikap menerima semua Sikap menerima dan kehadiran menunjukkan
perilaku marah klien dan keluarganya perhatian dan kepedulian pada klien

Bantu klien mengungkapkan Mengetahui penyebab marah klien mampu


penyebab marahnya* membantu perawat dalam memberikan intervensi
yang tepat
Identifikasi tanda-tanda perilaku Mencegah terjadinya perilaku kekerasan dan
kekerasan pada klien merugikan klien

Identifikasi tindakan yang biasa Identifikasi koping yang tepat bagi klien
dilakukan klien saat marah

Bantu klien menyimpulkan akibat/ Mendorong klien untuk menyadari kerugian yang
kerugian dari tindakan yang biasa ditimbulkan dan mencegah akibat yang lebih
dilakukan* buruk

Jelaskan kepada klien mekanisme


Membantu klien mengatasi marahnya secara
mengatasi marah yang konstruktif
positif
6. Tawar-menawar:
Bantu klien mengidentifikasi rasa Pengungkapan rasa bersalah dan pendampingan
bersalah dan takutnya dari perawat akan membantu mengurangi
Bantu klien mengungkapkan rasa kecemasan klien
bersalah dan takut yang dialaminya* Peningkatan harga diri melalui penggalian terhadap
Bantu meningkatkan harga diri klien* aspek positif dapat mengurangi kecemasan dan
membantu klien mencapai koping adaptif

7. Depresi:

Identifikasi tingkat depresi yang Identifikasi tingkat depresi membantu menentukan


dialami oleh klien* tindakan keperawatan yang harus diberikan

Bantu klien mengungkapkan rasa


Perhargaan terhadap perasaan klien akan
depresi yang dialaminya
membantu klien menerima perasaan tidak nyaman
Perlihatkan penghargaan terhadap Adanya sistem pendukung yang baik akan
perasaan klien memberikan kenyamanan dan mengurangi
kecemasan atau ketegangan yang dialami klien.
Lakukan pencegahan tindakan merusak
diri klien*

Bantu klien mengidentifikasi sistem


pendukung yang dimilikinya*
8. Penerimaan:
Bantu klien menyusun rencana untuk Susunan rencana kehidupan mendorong klien untuk
kehidupan selanjutnya* menjalani aktivitasnya secara positif dan tidak
Berikan informasi yang akurat sesuai terlarut dalam dukanya
kebutuhan klien dan keluarga*
Informasi yang akurat membantu klien dan
keluarga memenuhi kebutuhannya secara mandiri

9. Melakukan evaluasi subjektif dan Menjalin hubungan terapeutik dan saling percaya
objektif kepada klien terhadap dengan klien.
tindakan yang telah dilakukan
10. Mengucapkan salam Menjalin hubungan terapeutik dan saling percaya
dengan klien.
11. Melakukan dokumentasi tindakan Penilaian terhadap perkembangan status
yang telah dilakukan psikososial klien.
DOKUMENTASI

1. Identitas klien (nama dan tanggal lahir)


2. System pendukung yang dimiliki klien
3. Identitas perawat yang melakukan tindakan
4. Waktu tindakan
5. Tahap berduka klien
6. Tindakan yang dilakukan
7. Respon klien
8. Evaluasi subjektif dan objektif klien
REFERENSI

Herdman, T, H.,& Kamitsuru, S.(Eds.).(2014). NANDA international nursing diagnoses;


definitions and classification 2015-2017 (10 ed.). Oxford: Wiley Blackwell.
th

Keliat, B.A., et. Al. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Keliat, B.A., Helena, N.C.D., & Farida, P. (2007). Manajemen Keperawatan Psikososial dan
Kader Kesehatan Jiwa: CMHN (Intermediate Course). Jakarta: EGC.
Kurniati, A., & Handiyani, H. Buku Panduan Keterampilan Dasar Profesi Keperawatan. Fakultas
Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.
Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Terj. Komalasari, R., Hany, A., Karyuni,
P.E. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai