BAHAS TUNTAS :
Perawatan paliatif care adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan,
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik
fisik, psikososial dan spiritual
TUJUAN
Melibatkan seorang partnerhip antara pasien, keluarga, orang tua, teman sebaya
dan petugas kesehatan yang profesional. Support fisik, emosional, psikososial dan
spiritual khususnya, melibatkan pasien pada self care, pasien memerlukan atau
membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit terminalnya) secara
bertahap, tepat dan sesuai, Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi
terapeutik guna memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan
dari pasien dan keluarga
TEKNIK KOMUNIKASI PASIEN SADAR
Kebersihan Diri Mampu melakukan kerbersihan diri sebatas kemampuannya dalam hal kebersihan kulit, rambut, mulut,
badan, dll
Mengontrol rasa sakit Pemberian obat ini diberikan sesuai dengan tingkat toleransi nyeri yang dirasakan klien. Obat-obatan lebih baik
diberikan IV dibandingkan IM atau SC, karena kondisi system sirkulasi sudah menurun
Membebaskan Jalan Nafas Untuk klien dengan kesadaran penuh, posisi fowler akan lebih baik dan pengeluaran sekresi lendir perlu dilakukan
untuk membebaskan jalan nafas, sedangkan bagi klien yang tida sadar, posisi yang baik adalah posisi sim dengan
dipasang drainase dari mulut dan pemberian oksigen
Bergerak klien dapat dibantu untuk bergerak, seperti: turun dari tempat tidur, ganti posisi tidur untuk mencegah decubitus dan
dilakukan secara periodik, jika diperlukan dapat digunakan alat untuk menyokong tubuh klien, karena tonus otot
sudah menurun
Nutrisi Klien seringkali anorexia dan nausea. Berikan antiemetik untuk mengurangi nausea dan merangsang nafsu makan
serta pemberian makanan tinggi kalori dan protein serta vitamin. Karena terjadi tonus otot yang berkurang, terjadi
dysphagia, perawat perlu menguji reflek menelan klien sebelum diberikan makanan, kalau perlu diberikan makanan
cair atau Intra Vena atau Invus
Eliminasi penurunan atau kehilangan tonus otot dapat terjadi konstipasi, inkontinen urin dan feses. Obat laxant perlu diberikan
untuk mencegah konstipasi. Klien dengan inkontinensia dapat diberikan urinal, pispot secara teratur atau dipasang
duk yang diganjti setiap saat atau dilakukan kateterisasi. Harus dijaga kebersihan pada daerah sekitar perineum,
apabila terjadi lecet, harus diberikan salep.
Perubahan sensori Klien dengan dying, penglihatan menjadi kabur, klien biasanya menolak atau menghadapkan kepala kearah lampu
atau tempat terang. Klien masih dapat mendengar, tetapi tidak dapat atau mampu merespon, perawat dan keluarga
harus bicara dengan jelas dan tidak berbisik-bisik.
Klien dengan dying akan ditempatkan diruang isolasi,
dan untuk memenuhi kebutuhan kontak sosialnya,
perawat dapat melakukan:
• Menanyakan siapa-siapa saja yang ingin didatangkan
untuk bertemu dengan klien
• Menggali perasaan-perasaan klien sehubungan
BANTUAN SOSIAL dengan sakitnya
• Menjaga penampilan klien pada saat-saat menerima
kunjungan kunjungan
• Meminta saudara atau teman-temannya untuk sering
mengunjungi dan mengajak orang lain
SPIRITUAL CARE
Spiritual Care adalah praktek dan prosedur yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien
untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien
ENAM KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN
Praktek spiritual Pasien mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan ibadah secara rutin
Hal ini berhubungan dengan tradisi agama pasien misalnya adanya makanan yang halal
Kewajiban agama
dan tidak halal, kematian dan proses penguburan yang harus dihormati
Hubungan interpersonal pasien juga membutuhkan hubungan dengan orang lain, termasuk hubungan dengan
kaum ulama, meminta maaf, menerima doa dari orang lain
Hubungan dengan perawat dan Pasien membutuhkan para tenaga kesehatan memiliki ekspresi wajah yang ramah, kata-
tenaga kesehatan lainnya kata dan bahasa tubuh yang baik, menghormati, empati, peduli, memberikan informasi
tentang penyakitnya secara lengkap dan akurat
PERAN PERWAT DALAM PENGKAJIAN
apakah pasien memiliki kitab suci atau dilingkungannya terdapat kitab suci atau buku
Lingkungan
do’a lainnya, literatur-literatur keagamaan, penghargaan keagamaan, simbol keagamaan
misalnya tasbih, salib dan sebagainya diruangan, Apakah gereja atau mesjid
mengirimkan bunga atau buletin.
apakah pasien berdoa sebelum makan atau pada waktu lainnya atau membaca literatur
Perilaku
keagamaan, Apakah pasien mengalami mimpi buruk dan gangguan tidur atau
mengekspresikan kemarahan pada Tuhan.
apakah pasien menyebutkan tentang Tuhan atau kekuatan yang Maha Tinggi, tentang
Verbalisasi do’a-do’a, keyakinan, mesjid, gereja, kuil, pemimpin spiritual, atau topik-topik
keagamaan, Apakah pasien menanyakan tentang kunjungan pemuka agama, Apakah
pasien mengekspresikan ketakutannya akan kematian.
PERAN PERWAT DALAM PENGKAJIAN
• siapa yang berkunjung, Apakah pasien berespon terhadap pengunjung, Apakah ada
Hubungan interpersonal
pemuka agama yang datang, Apakah pasien bersosialisasi dengan pasien lainnya
atau staf perawat.
PERAN PERWAT DALAM DIAGNOSA
spiritual pain ekspresi atau ungkapan dari ketidaknyamanan pasien akan hubungannya dengan Tuhan
ungkapan bahwa pasien merasa kesepian atau merasa Tuhan menjauhi dirinya. Pasien
pengasingan diri dengan penyakit kronis merasa frustasi sehingga bertanya : dimana Tuhan ketika saya
butuh Dia hadir?
ekspresi takut akan siksaan dan hukuman Tuhan, takut Tuhan tidak peduli, takut Tuhan
Kecemasan tidak menyukai tingkahlakunya. Beberapa budaya meyakini bahwa penyakit merupakan
suatu hukuman dari Tuhan karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan semasa
hidupnya.
Pasien mengatakan bahwa dia telah gagal melakukan hal-hal yang seharusnya dia
rasa bersalah lakukan dalam hidupnya atau mengakui telah melakukan hal-hal yang tidak disukai Tuhan
PERAN PERWAT DALAM DIAGNOSA
Pasien mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan cinta dari Tuhan, takut bahwa
Kehilangan
hubungannya dengan Tuhan terancam, perasaan yang kosong
Pasien mengungkapkan bahwa tidak ada harapan untuk memiliki suatu hubungan dengan
Putus asa
Tuhan, Tuhan tidak merawat dia