Anda di halaman 1dari 6

Struktur Caring Swanson

Secara umum, proses yang terjadi sebagai berikut, pertama perawat membantu klien
mempertahankan keyakinannya, yang berarti bahwa perawat mendorong pasien dan
membantu untuk memperkuat harapan mereka mengatasi kesulitan saat ini. Hal ini sangat
penting terutama dalam kasus di mana pasien menghadapi penyakit yang mengancam
nyawa seperti kanker, atau peristiwa yang sangat traumatis seperti keguguran (Swanson &
Wojnar, 2004).
Dimensi Caring Menurut Kristen M.Swanson
Ada 5 dimensi yang mendasari konsep Caring :
1. Maintaining Belief
Yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui setiap peristiwa hidup dan
masa-masa transisi dalam hidupnya. Memelihara dan mempertahankan keyakinan
nilai hidup seseorang adalah dasar dari caring dalam praktek keperawatan.
Subdimensi:
a. Believing in
Perawat menanggapi apa yang klien rasakan dan percaya bahwa perasaan – perasaan
tersebut bisa terjadi dan wajar terjadi pada siapapun yang sedang dalam masa transisi.
b. Offering a hope-filled attitude
Menunjukkan perilaku bahwa perawat sepenuhnya peduli/care terhadap masalah yang
dialami dengan sikap tubuh, kontak mata dan intonasi bicara perawat.
c. Maintaining realistic optimism
Menjaga dan menunjukan optimisme perawat dan harapan terhadap apa yang menimpa
klien secara realistis dan berusaha mempengaruhi agar klien mempunyai optimisme dan
harapan yang sama.
d. Helping to find meaning
Membantu klien menemukan makna akan masalah yang terjadi sehingga klien perlahan –
lahan menerima bahwa setiap orang dapat mengalami apa yang dialami klien.
e. Going the distance (menjaga jarak)
Semakin jauh menjalin/menyelami hubungan dengan tetap menjaga hubungan sebagai
perawat-klien yang tujuan akhir dalam tahap ini adalah kepercayaan klien sepenuhnya
terhadap perawat dan responsibility serta caring secara total oleh perawat kepada klien.

2. Knowing
Knowing adalah berjuang untuk memahami peristiwa yang memiliki makna dalam
kehidupan klien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar dari caring
keperawatan, knowing adalah memahami pengalaman hidup klien dengan
mengesampingkan asumsi perawat mengetahui kebutuhan klien,
menggali/menyelami informasi klien secara detail, sensitive terhadap petunjuk
verbal dan non verbal, fokus kepada satu tujuan keperawatan, serta melibatkan
orang yang memberi asuhan dan orang yang diberi asuhan dan menyamakan
persepsi antara perawat dan klien. Knowing adalah penghubung dari keyakinan
keperawatan terhadap realita kehidupan.
Subdimensi:
a. Menghindari asumsi-asumsi
b. Melakukan pengkajian menyeluruh meliputi bio psiko sosial spitual dan kultural
c. Perawat menggali informasi – informasi secara mendalam
d. Perawat berfokus pada klien dalam melakukan asuhan keperawatan
e. Melibatkan diri sebagai perawat secara utuh dan bekerja sama dengan klien dalam
melakukan asuhan keperawatan yang efektif

3. Being With
Being with maksudnya tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga komunikasi, berbagi
perasaan tanpa beban dan secara emosional bersama – sama klien dengan maksud
menawarkan kepada klien dukungan, kenyamanan, pemantauan dan mengurangi
intensitas perasaan yang tidak diinginkan.

4. Doing For
Doing for berarti bersama – sama melakukan sesuatu tindakan yang bisa dilakukan,
mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga privasi dan
martabat klien.

5. Enablings
Enabling adalah memampukan atau memberdayakan klien, memfasilitasi klien untuk
melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa dalam
hidupnya yang belum pernah dialami dengan memberi informasi, menjelaskan,
mendukung dengan focus masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan
menghasilkan alternative pemecahan masalah sehingga meningkatkan
penyembuhan klien atau klien mampu melakukan tindakan yang tidak biasa dia
lakukan dengan cara memberikan dukungan, memvalidasi perasaan dan
memberikan umpan balik / feedback.

Subdimensi:
a. Memvalidasi semua tindakan yang telah dilakukan
b. Memberikan informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan klien dalam
rangka memberdayakan klien dan keluarga klien.
c. Memberikan dukungan kepada klien dalam mencapai kesejahteraan / well being
sesuai kapasitas sebagai perawat
d. Memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh klien dalam usahanya
mencapai kesembuhan / well being
e. Menolong pasien untuk selalu fokus dan terlibat dalam program peningkatan
kesehatannya baik tindakan keperawatan maupun tindakan medis. (Potter & Perry,
2009)

Asumsi Teori Caring Terhadap Konsep Sentral Disiplin Ilmu Keperawatan 1.Manusia
Asumsi Swanson tentang caring sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Watson (1985)
bahwa manusia merupakan makhluk yang unik dan utuh yang memiliki pemikiran, perasaan
dan tingkah laku. Pengalaman hidup dari setiap orang dipengaruhi oleh warisan genetik,
anugerah spiritual, dan kebebasan memilihnya.

2. Kesehatan
Perawat tidak hanya berfokus bagaimana klien sembuh dari penyakitnya tetapi perawat
membantu klien untuk dapat mencapai, memelihara, atau mendapatkan kembali tingkat
kesehatan atau kesejahteraan hidupnya yang optimal.

3. Lingkungan
Lingkungan didefiniskan sebagai sesuatu yang situasional. Di dalam keperawatan sendiri,
lingkungan adalah suatu konteks yang mempengaruhi atau yang terpengaruh oleh klien.
Pengaruh itu sendiri ada beberapa termasuk budaya, politik, ekonomi, sosial, biofisik,
psikologi dan spiritual.

4.Perawat
Swanson (1991,1993) mendefinisikan keperawatan atau pemberian pelayanan keperawatan
untuk mencapai kesejahteraan individu. Swanson meyatakan bahwa ilmu keperawatan
dibentuk dari ilmu pengetahuan keperawatan ilmu pengetahuan lain seperti etika,
kepribadian, estetika yang dijadikan nilai-nilai dan harapan individu dan social secara
manusiawi dan berdasarkan pengalaman.

Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan


Pandangan Swanson (1993) tentang keperawatan adalah siapa yang kita layani, bagaimana
kita memberikan pelayanan dan kenapa kita terus untuk melayani merupakan keharusan
bagi perawat untuk dapat mengintegrasikan ilmu pengetahuan, diri sendiri, fokus pada
kemanusian dan caring. Yang kemudian disempurnakan dengan adanya transaksi antara
keperawatan, setiap perawat dan klien bahwa perawat adalah profesi yang memiliki
komitmen caring, pemeliharan akan martabat manusia dan meningkatkan kesehatan.

Swanson (1991) mempelajari tentang klien dan profesi pemberi layanan dalam usahanya
untuk membuat teori tentang caring dalam praktik keperawatan yang bermanfaat dalam
memberikan petunjuk bagaimana membangun strategi caring yang berguna dan efektif.
Teori caring Swanson ini juga menyajikan permulaan yang baik untuk memahami kebiasaan
dan proses karakteristik pelayanan yang berisi lima kategori atau proses.

Komunikasi Terapeutik Pada Kelompok Khusus (Tuna Rungu)


Komunikasi terapeutik sangat diperlukan apalagi pada pasien tuna rungu yang yang
mengalami kesulitan dalam menerima informasi.
1.Definisi Tuna Rungu
Tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan
mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya
sebagian atau seluruh alat pendengaran. Dalam perspektif patologis yang dianut oleh pakar
medis, kedokteran, ahli pendidikan dan masyarakat umum yang memandang bahwa
ketunarunguan sebagai impairment atau kerusakan (gangguan). Menurut bukti hasil
penelitian antropologis atau linguistik pada orang tunarungu lebih dianggap sebagai orang
yang cacat sehingga perlu dinormalisasikan melalui lembaga pendidikan khusus maupun
rehabilitasi selama beberapa dekade. Mereka selalu berpikir orang tuna rungu harus bisa
berbicara dan mendengar dengan menggunakan kecanggihan teknologi alat bantu dengar
dan cochlear implants karena mau tidak mau mereka hidup di tengah dunia masyarakat.
Ada upaya-upaya untuk menyembuhkan pendengaran mereka dengan teknologi kedokteran
dan dampak ketunarunguan mereka terhadap psikologisnya cenderung menjadi pedoman
untuk menyatakan bahwa mereka perlu diterapi untuk dapat melakukan adaptasi sosial di
lingkungannya.
1.Klasifikasi Ketunarunguan
Pada umumnya klasifikasi anak tunarungu dibagi atas dua golongan atau kelompok besar
yaitu tuli dan kurang dengar.
a. Tuli
Orang tuli adalah seseorang yang mengalami kehilangan kemampuan mendengar sehingga
membuat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik itu memakai atau tidak
memakai alat dengar .
b. Kurang dengar
Kurang dengar adalah seseorang yang mengalami kehilangan sebagian kemampuan
mendengar, akan tetapi ia masih mempunyai sisa pendengaran dan pemakaian alat bantu
dengar memungkinkan keberhasilan serta membantu proses informasi bahasa melalui
pendengaran.

2.Karakteristik Tunarungu
Karakteristik individu yang mengalami tuna rungu adalah sebagai berikut :
a. Egosentrisme yang melebihi anak normal.
b.Mempunyai perasaan takut akan lingkungan yang lebih luas.
c.Ketergantungan terhadap orang lain
d.Perhatian mereka lebih sukar dialihkan.
e.Mereka umumnya memiliki sifat yang polos, sederhana dan tanpa banyak masalah.
f.Mereka lebih mudah marah dan cepat tersinggung.

3.Masalah Komunikasi Pada Pasien Tuna Rungu


Masalah komunikasi yang terjadi pada pasien tuna rungu :
a. Mengalami kesulitan dalam menerima dan memberikan informasi dalam
interaksinya.
b. Mudah marah dan cepat tersinggung (apabila salah dalam mendengar)
c. Kurangnya kesadaran akan aspek-aspek diri sendiri yang akan sangat mempengaruhi
interaksi dengan orang lain.

Berikut merupakan cara penyelesaian masalah dalam komunikasi pada klien tuna rungu :
a. Menggunakan bahasa isyarat.
b. Libatkan keluarga dalam komunikasi dengan tuna rungu.
c. Gunakan alat bantu dengar.
d. Gunakan bahasa pantomin.

Teknik komunikasi pada klien tuna rungu :


a. Penekanan intonasi dan gerak bibir.
b. Menurunkan jarak.
c. Gunakan isyarat kata-kata atau bahasa yang berbentuk tindakan.
d. Pengulangan kata.
e. Menyentuh klien.
f. Menjaga kontak mata.
g. Jangan melakukan pembicaraan ketika sedang mengunyah.
h. Gunakan bahasa pantomin bila memungkinkan dengan gerak sederhana dan
perlahan. i. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari jika bisa dan diperlukan
i. Jika ada sesuatu yang sulit dikomunikasikan coba sampaikan dalam bentuk tulisan,
gambar atau simbol. K. Gunakan bahasa, kalimat, kata-kata yang sederhana.

Anda mungkin juga menyukai