Anda di halaman 1dari 9

RESUME

MATERI CARING DAN NON CARING DALAM KEPERAWATAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Prima dan Keperawatan

Dosen Pengampu : Zaitun, APP. MPH

Disusun oleh :

Nama : Nuraulya
Kelas : 2B
NIM : P20620220063

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA KEPERAWATAN CIREBON

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

Jl. Pemuda No. 38 Kota Cirebon

2022
PEMBAHASAN

Caring dalam Keperawatan

A. Pegertian Caring Secara Umum


Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan perasaan
cinta atau menyayangi.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan
dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada
individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual
maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan
caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.
Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :
a. Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan
lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,
ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.
b. Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga
makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab,
dan ikhlas.
c. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi
bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan
orang lain.
d. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.
e. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi
bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan
orang lain.
f. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien,
keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
g. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi,
mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya
secara verbal maupun nonverbal.
h. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi,
mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara
umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan
perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara
memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan
kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari keperawatan.
B. Persepsi Klien Tentang Caring
Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan
fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan
pelayanan kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik terhadap
mereka sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif dalam
merencanakan perawatan ( Attree, 2001 ). Klien dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
mereka semakin puas saat perawat melakukan caring.
Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring ( Mayer,
1987; Wolf, Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan pada membangun
suatu hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Contoh,
perawat mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter intravena, perawat tersebut
adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan kateter intravena. Perawat tersebut
memutuskan bahwa klien akan lebih diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang sudah
terampil daripada memberikan penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan. Dengan
mengetahui siapa klien, dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang paling
sesuai dengan kebutuhan klien.
C. Etika Pelayanan
Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal,
memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti perawat.
Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai standar etika untuk
tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan yang benar dan yang
salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang
sesuai secara etika. Etika keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak boleh
membuat keputusan hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis.
Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap
perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong
klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan memberikan
prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus.

D. Nurse Caring Behavior


a.Persepsi klien wanita ( Riemen, 1986 )
1. Berespon terhadap keunikan klien
2. Memahami dan mendukung perhatian klien
3. Hadir secara fisik
4. Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa dihargai sebagai
manusia
5. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
6. Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien
7. Bersuara halus dan lembut
8. Memberi perasaan nyaman
b. Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )
1. Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai
2. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
3. Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
4. Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum diminta
5. Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan
c.Persepsi klien kanker dan keluarga ( Mayer, 1986 )
1. Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan
2. Bersikap ceria
3. Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah
4. Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien
5. Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat
d. Persepsi klien dewasa yang dirawat ( Brown, 1986 )
1. Kehadirannya menentramkan hati
2. Memberikan informasi
3. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan professional
4. Mampu menangani nyeri atau rasa sakit
5. Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
6. Mempromosikan otonomi
7. Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
8. Selalu mengawasi klien

e.Persepsi dari keluarga


1. Jujur
2. Memberikan penjelasan dengan jelas
3. Selalu menginformasikan keluarga
4. Mencoba untuk membuat klien nyaman
5. Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
6. Memberikan perawatan emergensi bila perlu
7. Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
8. Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
9. Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman

E. Teori Caring Menurut Watson


Dr.Jean Watson pencetus The Human Caring dikembangkan pada tahun 1975 –
1979.Menurut watson ada tujuh asumsi yang mendasari konsep caring.ketujuh asumsi tersebut
adalah
1. Caring akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktikkan secara interpersonal
2. Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga
3. Caring merupakan respon yang di terima klien tidak saat itu saja,tapi dapat memengaruhi
keadaan klien selanjutnya
4. Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan klien
5. Caring terdiri dari faktor kuratif yang berasal darikepuasan dalam membantu memnuhi
kebutuhan klien
6. Caring lebih kompleks dari pada curing,karena praktek caring memadukan antara
pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam
meningkatkan derajat kesehatan klien
7. Caring merupakan inti dari keperawatan(Julia,1995)

F. Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan


Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan, nilai-
nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan
dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami klien,
caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.

a.Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang
merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut
Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran
tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada
dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran
seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.
b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat
mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis
sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan
sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak
mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
1) Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan
yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman
kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
2) Sentuhan Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat
punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan
(komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan
Watson, 1994).
3) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak
terjatuh.
Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara
bijaksana.
c. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan
kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan
membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong
klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
d. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien.
Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan
klinis. Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan
melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang
penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan
saling memahami.
e. Caring Dalam Spiritual
Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik
seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan
intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan
orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan
tertinggi.
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien
dapatmemahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik
dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat;mendapatkan
pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien
dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa
hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.
f. Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan
sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk
menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga
untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.
Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan
yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
Uncaring atau non caring dalam keperawatan

A. Pengertian
Perilaku atau tindakan keperawatan yang negative kepada pasien meliputi ; kelalaian
pasien, ketidakpedulian perawat, bersikap tidak baik dan tidak ramah dalam melakukan
tindakan keperawatan
B. Konsep Caring dan non caring dalam keperawatan
Dalam suatu tesis telah dilakukan uji coba mengenai kepedulian perawat terhadap pasien.
Tokoh yang melakukan uji coba tersebut adalah Morse et al (1999) dan Riemen (1986) uji
coba tersebut bertujuan untuk meneliti fenomena caring dan non caring. Dari hasil
deskripsi interaksi antara perawat dank klien, Riemen mengidentifikasii dua kelompok :
a. Caring (Peduli)
Perawat mendengarkan dan mennggapi klien sebagai individu yang berharga.
Kepedulian ini mengakibatkan klien merasa nyaman,aman,tentram dan santai
b. Uncaring (Tidak Peduli)
Perawat menghampiri pasien dengan tujuan hanya untuk menyelesaikan
pekerjaannya dan hanya sekedar hadir, pertemuan dengan klien pun hanya sebentar.
Perawat tidak benar-benar mendengarkan dan menanggapi apa yang dibicarakan
klien sehingga dampak bagi klien, klien merasa frustasi,takut dan tertekan
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A, Anne G. Perry. 2009. Fundamental Of Nursing edisi 7. Jakarta:


Penerbit Salemba Medika.

Taylor,carol.lilis,carol dan lemone,priscilla 1997,Fundamentals of Nursing 3nd


ed,phidelphia:Lippincott

Halldorsdottir,Sigridur.1996. Caring and Uncaring Encounters in Nursing and Health


Care Developing a Theory. Department of Caring Sciences, Faculty of Health Sciences
Linköping University, S-581 85 Linköping, Sweden

Anda mungkin juga menyukai