Dosen pembimbing :
Di susun oleh :
Titania Nur Rizkya
J210200118
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
(Watson, 2009) menempatkan caring sebagai dasar dan sentral dalam praktek
keperawatan. Caring memberikan kemampuan pada perawat untuk memahami dan
menolong klien. Seorang perawat harus memiliki ke s ada r an t ent ang a suhan
keperawatan, dalam memberikan bantuan bagi klien dalam mencapai atau
mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian dengan damai Linberg, dalam
(Nursalam, 2014).
2. MASALAH PENELITIAN
3. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4. MANFAAT PENELITIAN
a. Caring dipersepsikan oleh klien sebagai ungkapan cinta dan ikatan, otoritas dan
keberadaan, selalu bersama, empati,
b. Memotivasi perawat untuk dapat lebih care pada klien dan mampu melakukan
tindakan sesuai kebutuhan klien.
TINAUAN TEORI
1. Caring Keperawatan
Caring dipersepsikan oleh klien sebagai ungkapan cinta dan ikatan, otoritas
dan keberadaan, selalu bersama, empati, dapat memotivasi perawat untuk dapat lebih
care pada klien dan mampu melakukan tindakan sesuai kebutuhan klien. Semakin
baik perilaku caring perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan, klien
atau keluarga semakin senang dalam menerima pelayanan, berarti hubungan
terapeutik perawat-klien semakin terbina. Hal ini perawat yang memberikan caring
terhadap klien yang berarti perawat sudah dapat menunjukkan perhatian, tanggung
jawab atas perawatan yang diberikan terhadap klien, dan juga merawat klien
dilakukan dengan tulus dan ikhlas.
Caring menurut Watson (2012) dikutip dari Poer & Perry (2013) merupakan
sentral praktek keperawatan dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya terhadap klien. Aspek utama caring dalam analisis meliputi :
pengetahuan, penggantian irama (belajar dari pengalaman), kesabaran, kejujuran, rasa
percaya, kerendahan hati harapan dan keberaniannya. memberi perhatian dan konsen,
menghormati orang lain dan kehidupan manusia.
a. Be ourselves
Sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, tidak tergantung pada orang lain.
b. Clarity
c. Respect
d. Separetenes
Perawat tidak boleh tertawa dalam suasana dan masalah yang dihadapi pasien dan
tetap mempetahankan jarak dengan klien.
e. Freedom
f. Emphaty
Merasakan dan memikirkan perasan klien, tetapi tidak larut dalam masalah tersebut.
g. Evaluation
a. Profesional caring
Sebagai perwujudan kemapuan kognitif perawat bertindak terhadap respon yang
ditujukan pasien berdasarkan ilmu, sikap dan keterampilan profesional, sehingga
dalam memberikan bantuan terhadap klien sesuai dengan kebutuhan, masalah dan
tujuan yang telah ditetapkan perawat dan pasien.
b. Scientific caring
c. Humanistic caring
Proses bantuan kepada orang lain yang bersifat kreatif,intuitif ataukognitif yang
didasarkan pada filosofi,fenomenologik, perasaan subjektif dan objektif. Marlaine
Smith dengan theory of unitary caring dalam Kusmiran (2015) mengatakan caring
sebagai kesatuan yang terdiri dari lima karakteristik yaitu :
3. Aspek-aspek yang mendasari perawat bersifat care Tiga aspek yang mendasari
perawat bersifat care terhadap orang lain,(Morrison & Burnard, 2009) yaitu:
a. Aspek kontrak
Perawat memiliki tugas fungsional untuk bersifat care.Menawarkan klien terhadap
sebuah pelayanan keperawatan berarti menawarkan care pada klien tersebut.
b. Aspek etika
Pernyataan etika merupakan pernyataan tentang apa yang benar atau salah, membuat
keputusan yang tepat,bertindak dalam situasi tertentu yang akan mempenagaruhi cara
perawat dalam membrikan asuhan keperawatan.
c. Aspek spiritual
Isu tentang spiritualis ini merupakan isu yang kompleks. Setiap perawat mempunyai
komitmen terhadap suatu bentuk agama yang mungkin membangkitkan hasrat untuk
care terhadap orang lain, dan dari sinilah asal gagasan spiritual.
a. Kemampuan berkomunikasi
b. Keterampilan interpersonal
Kemampuan untuk membina hubungan antara pribadi dengan satu orang atau lebih .
c. Kejujuran
Sifat tulus dan jujur dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.
d. Empati
Yaitu suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu tujuan bersama.
f. Semangat Kerja
Perasaan hati dengan kemauan kuat untuk bekerja dalam kondisi apapun.
h. Kesabaran
Perawat mampu menunjukan sikap tenang dalam menghadapi segala keluhan atau
karakteristik pasien/klien.
j. Kemampuan berorganisasi
Menurut Yuliawati (2012) faktor yang mempengaruhi caring perawat antara lain:
a. Beban Kerja
Tingginya beban kerja yang dilakukan oleh perawat menyebabkan tingginya stress
yang terjadi pada perawat sehingga menurunkan motivasi perawat untuk melakukan
caring. Juliani (2009) menyampaikan ada hubungan yang signifikan antara beban
kerja perawat dengan pelaksanaan perilaku caring perawat. Beban kerja yang tinggi
menyebabkan kelelahan pada perawat sehingga menurunkan motivasi perawat untuk
bersifat caring. Tingginya beban kerja menyebabkan perawat memiliki waktu
yanyang bersifat lebih sedikit untuk memahami dan memberikan perhatian terhadap
pasien secara emosional dan hanya berfokus terhadap kegiatan yang bersifat rutinitas,
seperti memberikan obat dan menulis catatan perkembangan (Yuliawati, 2012).
b. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang nyaman akan menimbulkan kenyamana dalam bekerja pada
perawat sehingga memungkinkan perawat untuk menerapkan perilaku caring. Suryani
(2010) menyebutkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif
terhadap terhadap perilaku caring perawat dan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan. Lingkungan kerja tidak hanya terpaku pada lingkungan fisik saja,
namun lebih dari itu iklim kerja yang kondusif, kesempatan untuk meningkatkan
jenjang karir dan upah dan penghasilan berdampak pada meningkatnya kinerja dan
motivasi perawat melakukan caring (Yuliawati, 2012).
2. Kepuasan Pasien
Pasien adalah orang sakit yang dirawat dokter dan tenaga kesehatan lainnya
ditempat praktek (Yuwono; 2003). Sedangkan kepuasan adalah perasaan senang
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan
suatu produk dengan harapannya (Nursalam; 2011). Kotler (dalam Nursalam; 2011)
menyebutkan bahwa kepuasan adalah perasan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau
hasil suatu produk dan harapan-harapannya.
a. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka
menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi pasien
terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas
produk atau jasa dan komunikasi perusahaan, dalam hal ini rumah sakit dalam
mengiklankan tempatnya.
b. Kualitas pelayanan, pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah sakit
yang dipandang “rumah sakit mahal”.
d. Harga, semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang
lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah,
memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.
e. Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka pasien cenderung puas
terhadap jasa pelayanan tersebut.
KERANGKA KONSEP
A. KERANGKA TEORI
Kepuasan Pasien
Pelayanan
Keperawatan Prilaku caring Kepuasan Pasien
1. Aspek Perhatian 1. Maintenancing 1. Responsive
(Caring)
2. Believe 2. Reliability
2. Aspek Penerimaan
3. Knowing 3. Assurance
3. Aspek
Komunikasi 4. Being With 4. Empaty
3. Aspek Kompetensi
Teknis Perawat
4. Aspek Biaya
B. KERANGKA KONSEP
6. HIPOTESIS
1. Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis yang dinyatakan tidak ada perbedaaan suatu kejadian
antara kedua kelompok, atau hipotesis yang dinyatakan tidak ada hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lain. Pada penelitian ini, sesuai judul maka
hipotesis nol dituliskan sebagai berikut :
Ho : tidak ada hubungan antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di
ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi
2. Hipotesis alternatif (Ha) Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suata kejadian
antara kedua kelompok, atau hipotesis yang menyatakan ada hubungan variabel satu
dengan variabel yang lain. Hipotesis alternatif pada penelitian ini adalah :
Ha : Ada hubungan antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di ruang
rawat inap RSUD Dr. Moewardi