PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Achmad Syalim Effendi
219047
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Caring
2. Pengertian Caring
hal ini sangat dimengerti dan diterima sebagai nilai yang mendasar yaitu
2
perawat membantu klien pulih dari sakitnya. Kehadiran, kontak mata,
bahasa tubuh, nada suara, sikap mau mendengarkan serta memiliki sikap
orang lain, tanpa menghiraukan umur, jenis kelamin, latar belakang dan
namun masih terdapat 6,2% yang kurang puas dengan perilaku caring
perawat. Hal ini dapat disebabkan oleh pengalaman dan faktor demografi
merasa puas. Hal ini dapat disebabkan oleh cara perawat dalam
3
dapat membantu membentuk sikap positif pasien terhadap perawat
harus dapat dirasakan dan memberi dampak yang positif terhadap pasien
3. Perilaku Caring
yaitu, perilaku yang didasari oleh 10 faktor karatif. Karatif adalah sifat
2019).
4
a. Pembentukan sebuah sistem nilai humanistic – altruistic, Pembentukan
dengan nilai-nilai yang berasal dari orang tuanya. Sistem nilai ini
1979).
lebih baik melalui kepercayaan dan atau keyakinan yang sangat berarti
5
samping itu, perawat meningkatkan perilaku klien dalam mencari
c. Sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain. Perawat belajar menghargai
perasaan ini akan membawa pada aktualisasi diri melalui penerimaan diri
antara perawat dan klien. Perawat yang mampu untuk mengenali dan
seseorang yang peka dalam berinteraksi dengan orang lain. Jika perawat
aktualisasi diri baik bagi perawat sendiri maupun bagi orang-orang yang
6
adalah kongruen, empati, dan ramah. Kongruen berarti menyatakan apa
Perawat bertindak dengan 33 cara yang terbuka dan jujur. Empati berarti
tubuh, ucapan tekanan suara, sikap terbuka, ekspresi wajah dan lain-lain
(Watson, 1979).
baik bagi perawat maupun klien. Perawat harus siap untuk ekspresi
(Watson, 1979).
pola pikir dan pendekatan asuhan kepada klien, sehingga akan mengubah
7
bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kesehatan klien. Perawat
8
j. Terbuka pada eksistensial fenomenologikal, Faktor ini bertujuan agar
penyembuhan diri dan kematangaan diri dan jiwa klien dapat dicapai.
lebih mendalam tentang diri sendiri. Diakuinya 35 faktor ini dalam ilmu
kematangaan diri dan jiwa klien dapat dicapai. Terkadang klien perlu
4. Tujuan Caring
pemulihan, peningkatan diri, jiwa, raga dan proses asuhan diri agar
9
memfasilitasi klien untuk mencapai tingkat kesejahteraan
kepada orang lain dengan setulus hati. Perilaku caring merupakan proses
5. Kepuasan Pasien
2013).
perawat di rumah sakit dan perilaku caring perawat yaitu salah satu
mutu pelayanan dan kepuasan pasien. Kepuasan pasien dapat dinilai dari
assurance dan emphaty (Hilmi Marzuq et al., n.d.) Hal ini didukung oleh
10
penelitian Shirley dkk., (2012) tentang tingkat kepuasan pasien dibangsal
merasa sangat puas dan merasa senang. Kepuasan sebagai indikator mutu
11
1. Perawat diharapkan kompeten dalam profesinya, ahli, menguasai, penuh
sejenak.
dijawab.
12
pasien. Dalam mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan
atau keyakinan pasien tentang apa yang diterimanya .(Umi kulsum, n.d
2016.)
6. Pelayanan Keperawatan
kesehatan yang diberikan oleh dokter ataupun profesi lain. Filosofi dari
13
pelayanan keperawatan. Keperawatan merupakan bagian dari sistem
yang paling lama kontak dengan klien selama 24 jam (Suweko et al.,
2019)
14
kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara
n.d.-b)
manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya.
orang lain sebagai sesuatu hal yang biasa dalam situasi senang atau duka.
15
g. Nursing is believieng in others, perawat meyakini bahwa orang lain
kesehatannya.
kesehatannya.
16
7. Pelatihan
1. Definisi Pelatihan
kerja.
2. Tujuan Pelatihan
17
etika kerja yang harus diterapkan sebagai karyawan suatu organisasi.
3. Manfaat Pelatihan
a. Penentuan Kebutuhan
18
Penentuan kebutuhan didasarkan pada alasan diperlukannya
b. Penentuan Sasaran
c. Pelaksanaan Program
tugas, perubahan prilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos
kerja.
19
a. Membentuk system nilai humanistic-alturistik (mengutamakan
8. Kerangka Teori
Pelayanan
Keperawatan
Saling Percaya
Kepuasan Pasien Perilaku Caring
Kepedulian
Perhatian Kepuasan pasien 1. Mengutamakan nilai -
Kepekaan Akan adalah suatu tingkat nilai kemanusiaan
Kebutuhan- perasaan pasien yang 2. Menanamkan
Kebutuhan timbul sebagai akibat kepercayaan -
Lingkungan dari kinerja layanan harapan
Fasilitas kesehatan yang 3. Mengembangkan
Alur Klien diperolehnya setelah kepekaan diri sendiri
Waktu Tunggu pasien dan orang lain
membandingkan 4. Hubungan saling
(Suweko et al., 2019) percaya dan saling
dengan apa yang
diharapkannya. membantu
5. Ekspresi perasaan
Pelayanan keperawatan (Pohan 2013). yang positif dan
harus dilandasi dan negatif
menggunakan ilmu dan Kepuasan pasien
6. Pemecahan masalah
kiat keperawatan yang dapat dinilai dari
yang sistematis
mempelajari bentuk dan beberpa dimensi
7. Proses belajar
sebab tidak yang meliputi:
20 mengajar
terpenuhinya interpersonal,
Tangibles
kebutuhan 13 dasar 8. Lingkungan yang
Reliability
manusia serta upaya mendukung
Responsiveness
perawatan dan
9. Hasil Penelitian Sebelumnya
sampel sedikit
Accidental jumlahnya
21
perawatan 31,2%,
pendidikan
menengah
34,4% dan
pendidikan
tinggi 34,4%.
Pekerjaan
responden yang
terbanyak adalah
yang memiliki
pekerjaan tetap
67,2%.
Hubungan
Perilaku Caring
Perawat dengan
Kepuasan Pasien
Dari tabel 2
menunjukkan
bahwa 81,3%
responden
mempunyai
persepsi bahwa
perawat
mempunyai
perilaku caring
yang baik dan
menunjukkan
kepuasan
terhadap
pelayanan
keperawatan.
Hasil uji fisher
menunjukkan p
= 0,000, berarti
terdapat
hubungan
22
yang signifikan
antara perilaku
caring perawat
dengan tingkat
kepuasan pasien
diruang
rawat inap
rumah umum
daerah kota
Baubau, namun
masih terdapat
6,2% yang
kurang puas
dengan perilaku
caring perawat.
2. Perilaku penelitian pra penelitian ini Kuesioner Berdasarkan
caring experimental memang tidak tabel 1,
perawat research representative mayoritas
terhadap dengan tanpa karena hanya jenis kelamin
kepuasan kehadiran berjumlah 6 responden
pasien kelompok perawat yang adalah
Rawat inap kontrol. diambil dengan perempuan 4
pada teknik orang (66, 67
pelayanan kuota sampling, %), rata-rata
keperawatan sedangkan pasien usia = 27 tahun
berjumlah 5 dan status
Tutu April orang yang kepegawaian
Ariani, Nur diambil dengan adalah tetap 4
Aini teknik purposive orang (66, 67
2017 sampling. %).
Berdasarkan
tabel 2 dan 3,
terdapat
perubahan
perilaku caring
sesudah
pemberian
23
intervensi yaitu
yang
memiliki
perilaku caring
baik menjadi 5
orang (83,3 %)
dan terdapat
peningkatan
nilai rata-rata
pada beberapa
aspek
caring. Pada
tabel 4, semua
responden
berjenis kelamin
laki-laki, rata-
rata usia
= 65 tahun dan
memiliki
pendidikan
terakhir sarjana
3 orang (60%).
Berdasarkan
tabel 5, ada
perubahan
kepuasan pasien
sesudah
penerapan caring
yaitu yang
kepuasannya
baik menjadi 3
orang (60
%). Ketika
seorang perawat
sedang
menerapkan
asuhan
24
keperawatan
kepada
pasien dengan
menerapkan sifat
caring
akan selalu
memperhatikan
keseluruhan
aspek caring.
3. Hubungan Kuantitatif Cross Populasi : literatur Berdasarkan
perilaku sectional Sabanyak 100 review dari hasil dari
caring orang penelitian berbagai
perawat sebelumnya penelitian
dengan dari studi
kepuasan literature yang di
Pasien peroleh,
diruang menunjukkan
rawat inap adanya
hubungan yang
Hadi signifikan antara
Suwekoa perilaku caring
,Bambang perawat
Edi Warsito dengan kepuasan
2019 pasien di rumah
sakit.
Menurut sebuah
penelitian
menyatakan
bahwa Perilaku
caring perawat
di Poli VCT
RSUD
Gambiran Kediri
dinilai oleh
pasien
HIV/ AIDS pada
tingkat “tidak
25
care” 6 orang
(12%), “cukup
care” sebanyak
14 orang
(28%), “care”
sebanyak 18
orang (36%) dan
“sangat care”
sebanyak 12
orang (24%),
Kepuasan pasien
“tidak puas”
sebanyak 2
orang (4%),
“cukup puas”
sebanyak 10
orang
(20%), “puas”
sebanyak 17
orang (34%),
“sangat puas”
sebanyak 21
orang (42%),
ada
hubungan antara
perilaku caring
perawat
dengan kepuasan
pasien HIV/
AIDS di Poli
VCT RSUD
Gambiran Kediri
dengan nilai
r=0,000 dan
rs=0,498.
Berdasarkan
hasil uji
26
statistik
spearman rho
menunjukkan
bahwa
ada hubungan
antara perilaku
caring perawat
dengan kepuasan
pasien HIV/
AIDS yang
berobat di Poli
VCT RSUD
Gambiran Kediri
dengan nilai
signifikansi p-
value=0,000
(Aring, 2016).
Berdasarkan
hasil uji statistik
Fisher Exact
Test diperoleh
nilai p=0,006,
hal ini berarti
nilai
p <α(0,05. Hal
ini berarti ada
hubungan
perilaku caring
perawat dengan
kepuasan
pasien di ruang
rawat inap
private care
center
RSUP
Dr.Wahidin
Sudiro Husodo
27
Makasar
(Studi,
Keperawatan,
Kedokteran,
Hasanuddin, &
Indah, 2017).
4. Hubungan kuantitatif Populasi : kuesioner Hasil analisa
Caring dengan desain yaitu jumlah univariat
Perawat deskriptif rata-rata pasien distribusi
Terhadap korelatif dan di Rumah Sakit frekuensi Caring
Loyalitas pendekatan cross XX adalah 2641 Perawat
Pasien di sectional. orang. didapatkan
Rumah Sakit accidental mayoritas
sampling responden
Nur Afifah sebanyak 38 mengatakan
Sri Yulia responden Caring perawat
Muliyadi baik yaitu 30
2017 responden
(78,9%).
aspek kontrak
didapatkan
sebagian besar
mengatakan
kontrak perawat
baik yaitu 23
responden
(60,5%).
aspek etika
didapatkan
mayoritas
responden
mengatakan
etika perawat
baik yaitu 28
responden
(73,7%).
aspek spiritual
28
didapatkan
sebagian besar
mengatakan
spiritual perawat
baik yaitu 24
responden
(63,2%).
loyalitas pasien
didapatkan
sebagian besar
responden
mengatakan
spiritual perawat
baik yaitu 24
responden
(63,2%).
hubungan
caring Perawat
terhadap
loyalitas pasien
didapatkan
sebanyak
30 responden
(100%) yang
mempersepsikan
caring yang
baik, 22
responden
(73,3%)
didapatkan nilai
p
(Value) = 0,034
sehingga dapat
disimpulkan ada
hubungan yang
signifikan antara
caring perawat
29
terhadap
loyalitas pasien.
hubungan aspek
kontrak terhadap
loyalitas pasien
didapatkan
sebanyak 23
responden
(100%) jumlah
total responden
yang
mempunyai
aspek kontrak
yang baik 19
responden
(82,6%)
memiliki
loyalitas yang
baik terhadap
rumah sakit,
didapatkan nilai
p-value = 0,006
5. Perilaku peneliti Populasi : kuesioner Kepuasan pasien
caring menggunakan sebanyak ± 358 skala Likert di Ruang
perawat penelitian survey orang. Rawat Inap
dengan analitik Sampel : Private Care
kepuasan dengan Diambil secara Centre RSUP
pasien di pendekatan cross acak Dr Wahidin
Ruang rawat sectional (probability Sudirohusodo
inapprivate study. sampling) yaitu Makassar
care centre dengan berdasarkan
Rsup dr teknik acak perilaku caring
wahidin sederhana perawat
sudirohusod (simple random menunjukkan
o makassar sampling)dengan bahwa sebagian
mengambil besar
Ilkafah & sampel responden yang
30
Harniah yang mewakili mengatakan
2015 masing-masing perilaku
ruang caring perawat
rawat inap baik merasa puas
terhadap
pelayanan
keperawatan
(84,8%),
sedangkan
responden yang
mengatakan
perilaku caring
perawat
kurang sebagian
besar merasa
tidak puas
terhadap
pelayanan
keperawatan
(71,4%).Berdasa
rkan hasil uji
statistik
Fisher Exact
Test diperoleh
nilai
p=0,006, hal ini
berarti nilai p
<α(0,05).
Hal ini berarti
ada hubungan
perilaku
caringperawat
dengan kepuasan
pasien
di Ruang Rawat
Inap Private
Care
31
Centre RSUP Dr
Wahidin
Sudirohusodo
Makassar. Hal
ini dapat dilihat
pada
table 5.
32
10. Daftar Pustaka
Caring Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Keperawatan, P., Ilmu
Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Jalan
Bendungan Sutami, P., & Malang, A. (2018). PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP
KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA PELAYANAN KEPERAWATAN Nurse Caring
Behavior and Satisfaction of Inpatient Patients on Nursing Services Tutu April Ariani*,
Nur Aini. 9(1). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Firmansyah, C. S., Noprianty, R., & Karana, I. (2019). Perilaku Caring Perawat Berdasarkan
Teori Jean Watson di Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(1), 33.
https://doi.org/10.22146/jkesvo.40957
Hilmi Marzuq, N., Andriani, H., Studi, P., Administrasi, K., Sakit, R., Masyarakat, K., Indonesia,
U., Administrasi, D., & Kesehatan, K. (n.d.). Hubungan Service Quality terhadap
Kepuasan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Literature Review.
Kurniasari, I. C., Thoyib, A., & Rofiaty, R. (2018). PERAN KOMITMEN ORGANISASIONAL DALAM
MEMEDIASI PENGARUH KOMPETENSI, PELATIHAN DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KINERJA PERAWAT. MIX: JURNAL ILMIAH MANAJEMEN, 8(2), 352.
https://doi.org/10.22441/mix.2018.v8i2.010
Noprianty, R., Febianti, S. A., & Fikri, J. (2020). Analysis of Nurses Staff Needs Using Workload
Indicate Staff Need in Pediatric Ward With Time Motion Study. Jurnal Medicoeticolegal
Dan Manajemen Rumah Sakit, 9(1). https://doi.org/10.18196/jmmr.91112
Saleh, A., Sjattar, E. L., Keperawatan Kabupaten Buton, A., & Akper Kabupaten Buton Jl Wa
Ode Wau, A. (n.d.-a). HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT
KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT RELATIONSHIP OF CARING BEHAVIORS
OF NURSES PATIENT SATISFACTION LEVEL IN INPATIENT AT HOSPITAL.
Saleh, A., Sjattar, E. L., Keperawatan Kabupaten Buton, A., & Akper Kabupaten Buton Jl Wa
Ode Wau, A. (n.d.-b). HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT
KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT RELATIONSHIP OF CARING BEHAVIORS
OF NURSES PATIENT SATISFACTION LEVEL IN INPATIENT AT HOSPITAL.
Suherlin, N., Keperawatan, A., & Padang, B. (n.d.). EFEKTIFITAS PELATIHAN MANAJEMEN
BUNDLE CARE HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIS) TERHADAP PENGETAHUAN
PERAWAT DI RSI SITI RAHMAH PADANG THE EFFECTIVENESS OF MANAGEMENT BUNDLE
CARE HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIS) TRAINING TO THE UNDERSTANDING
OF NURSES AT ISLAMIC HOSPITAL SITI RAHMAH PADANG.
Suweko, H., Warsito, B. E., Jurnal, /, Keperawatan, I., Kebidanan, D., Magister, M., Universitas,
K., Semarang, D., & Keperawatan, D. M. (2019). HUBUNGAN PERILAKU CARING
33
PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP : LITERATUR REVIEW
(Vol. 10, Issue 1).
34