Anda di halaman 1dari 6

CARRING

Caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang,
berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan, perilaku kepada individu, keluarga,
kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial
untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring adalah
tindakan nyata dari care yang menunjukkan rasa kepedulian.

Secara bahasa, caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum dapat
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Suatu sikap hormat dan menghargai orang lain.

Dapat dikatakan bahwa caring merupakan sebuah sikap atau perilaku sepenuh hati yang
diberikan perawat kepada klien dengan rasa peduli, perhatian dan memperhatikan emosi
pasien untuk menciptakan hubungan terapeutik. Hal ini menyebabkan pasien merasakan rasa
nyaman, aman dan lega karena berkurangnya rasa stress yang dirasakan akibat menderita
suatu penyakit (Gultom, 2014). Perilaku caring yang diberikan perawat akan membuat klien
merasa puas, tak hanya akan sembuh dari masalah kesehatannya tetapi juga klien akan
merasakan nyaman dan senang ketika diberikan asuhan keperawatan (Amali., 2019)

Ada berbagai macam manfaat yang akan dirasakan seseorang baik perawat maupun calon
perawat jika menerapkan sikap caring dalam asuhan keperawatan. Apa saja manfaatnya ya?

Pertama, klien akan menunjukkan respon positif. Jika seorang perawat memperlakukan klien
dengan sikap caring, maka klien tersebut akan memberikan respon positif kepada perawat
tersebut, dan begitupun sebaliknya (Rahmayani, 2020). Hal ini sangat dirasakan dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada klien. Contoh kecilnya, saat kita menunjukkan
sikap caring dalam menerapkan asuhan keperawatan pada klien, klien akan berespon baik
terhadap setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Hal ini membuat klien
memberikan rasa percayanya terhadap pelayanan yang diberikan. Contoh lainnya, banyak
sekali masyarakat yang menyatakan bahwa perawat di pelayanan kesehatan itu tidak ramah
dan judes terhadap klien. Perawat yang tidak memberlakukan sikap caring dan respon yang
diberikan klien pun menjadi negatif. Respon tersebut jelas akan berbeda jika perawat
memberlakukan sikap caring dalam asuhan keperawatan yang diberikan, klien pasti akan
merasa senang dan akan mengatakan bahwa perawat di fasilitas kesehatan A ramah dan
menyenangkan.

Ke dua, lancar berkomunikasi dengan klien. Sikap caring dalam asuhan keperawatan dapat
membangun rasa saling percaya dengan klien karena komunikasi dapat berjalan lancar
sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan menjadi mudah (Rahmayani, 2020).

Ke tiga,  klien menghargai kita. Dengan penerapan sikap caring dalam asuhan keperawatan,
maka klien akan lebih menghargai perawat yang memperlakukan mereka dengan sepenuh
hati karena perawat ada di saat mereka memerlukannya dan klien merasa lebih diperhatikan
(Rahmayani, 2020).

Ke empat, dapat belajar banyak hal mengenai manusia. Dengan menerapkan sikap caring
secara terus menerus kepada orang lain dengan baik, ia dapat menempatkan dirinya untuk
berada pada posisi yang orang lain rasakan (Rahmayani, 2020).

Ke lima, pengembangan diri. Menerapkan sikap caring terus menerus dalam kehidupan
sehari-hari ataupun dalam pelayanan asuhan keperawatan dapat meningkatkan kualitas diri
menjadi lebih baik. Selain itu, jika suatu hal dilakukan secara terus menerus secara kontinyu
akan memunculkan rasa tanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukannya.

Lalu jika sikap caring sangat penting, apa saja faktor-faktor yang termasuk ke dalamnya?

Watson mencetuskan teori caring memiliki faktor-faktor pembentuk sikap caring dalam
dunia keperawatan yang kemudian dikenal dengan “10 Faktor Karatif Caring”.

Berikut adalah 10 Faktor Karatif Caring :

1.    Membangun suatu sistem nilai altruistik. Dalam faktor ini, perawat dapat
memberikan kasih sayang serta memiliki sikap yang terbuka pada klien (Yuda, 2018)
2.    Membangun rasa kepercayaan dan harapan. Hal ini dilakukan perawat dengan
menjalin hubungan terapeutik bersama klien dengan tujuan untuk menawarkan suatu
bantuan.

3.    Mengembangkan rasa sensitif baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Faktor ini
dapat dilakukan dengan belajar untuk menerima keadaan diri sendiri dan orang lain.

4.    Membentuk sikap pertolongan dan kepercayaan. Hal ini dapat dilakukan perawat
melalui komunikasi efektif bersama klien untuk membentuk dan menopang pertolongan-
kepercayaan.

5.    Menawarkan serta mengungkapkan perasaan negatif maupun positif. Perawat dapat
membantu dan menerima perasaan klien dengan menunjukkan bahwa kita siap untuk
berbagi perasaan.

6.    Dalam menyelesaikan masalah perlu menggunakan proses caring yang inovatif.

7.    Menawarkan kegiatan belajar dan mengajar. Dalam faktor ini, perawat belajar
bersama-sama ketika mengajarkan klien untuk melakukan perawatan diri. Selain itu, klien
juga memiliki tanggung jawab untuk belajar bersama dengan perawat.

8.    Memfasilitasi dukungan, perlindungan, serta perbaikan secara fisik, mental, sosial,
serta spiritual dengan membangun suasana yang nyaman, damai, dan adanya rasa
kebersamaan, keindahan serta kepercayaan pada semua tingkatan fisik maupun non-fisik.

9.    Mendapatkan bantuan manusia dengan membantu klien untuk memenuhi kebutuhan
dasar dengan mengacu pada sikap caring.

10. Memperkenankan adanya kekuatan fenomena yang bersifat spiritual. Dalam hal ini.
perawat memberikan pengertian secara spiritual untuk memberikan gambaran yang lebih
baik mengenai kondisi yang sedang dirasakan. Biasanya, hal ini dilakukan perawat dalam
menangani klien dengan kondisi menjelang ajal (Potter & Perry, 2009)

 
 

Beberapa karakteristik dalam konsep caring menurut Wolf & Banner (1998),

1.    Mendengar dengan penuh perhatian.

2.    Memberi rasa nyaman.

3.    Berkata jujur.

4.    Memiliki kesabaran.

5.    Bertanggung jawab.

6.    Memberi informasi secara jelas sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.

7.    Memberi sentuhan.

8.    Menggunakan sensitifitas.

9.    Menunjukkan rasa hormat pada klien.

10. Memanggil klien dengan namanya.

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika konsep caring diterapkan dalam pelayanan
asuhan keperawatan, diantaranya yaitu :

v  Mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

v  Penerapan caring yang diintegrasikan dengan pengetahuan biofisikal dan pengetahuan


mengenai perilaku manusia akan dapat meningkatkan kesehatan individu dan
memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien.

v  Dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu (Watson, 1979 dalam Tomey
& Alligod, 2006)

v  Adanya hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai perilaku caring perawat
dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan (William, 1997).
v  Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

v  Meningkatkan keuntungan finansial bagi RS

Kesimpulan

Dari berbagai macam penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa penerapan konsep caring
dalam asuhan keperawatan sangat  penting. Caring merupakan inti dari pelayanan
keperawatan. Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar perilaku
caring tumbuh secara alami dalam jiwa perawat. Perawat dituntut untuk bersikap ’care’ dan
juga harus caring terhadap sekitarnya. Pasien sebagai klien dalam pelayanan asuhan
keperawatan, terkadang hanya membutuhkan perhatian dan empati dari seseorang yang
merawatnya agar lebih bersemangat dalam menjalani setiap proses pengobatan sakitnya.
Oleh karena itu, seharusnya seorang perawat benar-benar paham tentang konsep caring dan
mampu menerapkannya dalam asuhan keperawatan. Dengan membentuk, membangun
menerapkan serta memahami sikap caring perawat maupun calon perawat akan mudah
menjalani tugasnya nanti.

REFERENSI 

Dwi, Yoana (20 Desember 2021). Perlunya Menjaga Sikap Caring, Demi Kepuaasan Klien.
Dari https://www.kompasiana.com, diunduh tanggal 5 Maret 2022

Gultom,Y.R.(2014). PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG


RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM
MUTIARA MEDAN TAHUN 2014. Dari https://dokumen isi.pdf, diunduh tanggal 6 Maret
2022

 
N. Kusnanto. (2019). Perilaku Caring Perawat Profesional. Dari
https://repository.unair.ac.id, diunduh tanggal 10 Maret 2022

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (n.d) Arti Kata Peduli – Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Retrieved Desember 19, 2021. Dari https://kbbi.web.id/puas, diunduh tanggal 10 Maret 2022

Pardede, Jek Amidas. Konsep Caring Dalam keperawatan : Pendekatan Teori Jean Watson.
dari https://osf.io, diunduh tanggal 4 April 2022

Rangkuti, Nur Hamidah (2012). Makalah Konsep Dasar Keperawatan Bab “Caring”. Dari
https://www.kompasiana.com, diunduh tanggal 4 April 2022

Anda mungkin juga menyukai