Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memahami
diri orang lain, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi
(Potter dan Perri, 2005). Dalam keperawatan caring merupakan bagian inti yang penting
terutama dalam praktik keperawatan. Konsep caring pun ,mengalami perkembangan
yang pesat. Karena caring merupakan suatu sikap universal yang dapat dilakukan
didalam berbagai kehidupan manusia.
Caring didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik
dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien
(Carruth et all, 1999). Sedangkan Curing adalah ilmu yang empiric, mengobati
berdasarkan bukti/data. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas
sekundernya. Begitu pula curing, curing merupakan tugas primer dokter dan caring
sebagai tugas sekundernya.
Caring harus tercermin dalam beberapa faktor, memberikan kepercayaan dan
harapan dengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik,
menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan
saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien,
penggunaaan sistematis metode penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan,
peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, menciptakan lingkungan
mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung, memberi bimbingan dan
memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat
fenomologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai (Watson,
1979 dalam Potter & Perry, 2009).

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Caring dan Curing
2. Tujuan dan Manfaat dari Kosep Caring dan Curing
3. Teori Keperawatan Watson, Toni, Graffin Mangeroff, Lidihall
4. Apa Perbedaan dari caring dan curing
5. Aplikasi dalam keperawatan
1.3. Tujuan
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan 1. Membuat mahasiswa mengerti baik pengertian maupun
perbedaan dari caring dan curing, disamping itu juga penulis menjadi mengerti apa itu
caring dan curing, gambaran, keterangan, serta penjelasan-penjelasan mengenai konsep
caring dan curing, perilaku caring dalam tatanan pelayanan kesehatan, aplikasi
transkultural nursing, serta perbedaannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian secara umum


Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring
secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang
lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi. Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah
fenomena yang berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian
untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas kehidupan manusia, jadi curing adalah tindakan nyata dari care yang
menunjukkan suatu rasa kepedulian.
Dalam menilai seorang perawat klien memiliki presepsi tersendiri. Penilaian
terhadap seorang perawat itu disebut dengan presepsi klien terhadap caring itu sendiri,
karena dalam praktiknya seorang perawat mampu menerapkan konsep caring kepada
siapapun, maka dalam praktiknya seorang perawat menjadikan kehadiran yang
menentramkan mengenali individu sebagai sesuatu yang unik dan menjaga
kebersamaan, perhatian penuh kepada klien salah satu sikap pelayanan yang dinilai
oleh klien. Teori Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk memahami
kebiasaan dan proses karakteristik pelayanan. Teori caring Swanson (1991)
menjelaskan tentang proses caring yang terdiri dari bagaimana perawat mengerti
kejadian yang berarti dalam kehidupan seseorang hadir secara emosional, melakukan
suatu hal kepada orang lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri, memberi
informasi dan memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta
menaruh kepercayaan seseoang dalam menjalani hidup (Potter dan Perry, 2005:110)
Sebagai perawat penting dalam mengetahui bagaimana klien menerima caring
dan pendekatan apa yang paling baik untuk melakukan pelayanan. Biasanya klien
mempunyai banyak presepsi yang berbeda mengenai caring itu sendiri. Konsep caring
tidak hanya dipakai untuk menangani pasien saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari
sangat dibutuhkan, terlebih lagi ketika kita bertemu dengan orang. Contohnya saja
kepada orang yang lebih tua, di kampus misalnya. Jika kita bertemu dengan mahasiswa
senior, maka bentuk kepedulian terhadap mereka adalah dengan menyapanya, dan
memberikan senyum terbaik kita. Karena pada dasarnya caring berarti juga
memberikan kasih sayang dan perhatian yang mencerminkan rasa kepedulian terhadap
kehidupan.
Keperawatan adalah sebuah kegiatan melayani masyarakat. Salah satu
komplemen untuk menjadi seorang perawat itu sendiri adalah caring atau peduli.
Caring merupakan suatu sikap universal yang dapat diterapkan di dalam lingkungan
sekitar. Caring sangat penting karena akan mempengaruhi pengembangan pikiran yang
terarah menuju sebuah hasil positif dalam diri
seseorang yang dirawat. Caring sendiri dalam praktik keperawatan saling
berkaitan. Saat seorang perawat berhubungan dengan seorang klien maka kemampuan
dalam melayani semakin berkembang.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa caring merupakan dasar dari ilmu
keperawatan dan bagaimana perilaku caring dari perawat itu sendiri dapat menjadi
jaminan kualitas keperawatan tersebut bermutu atau tidak. Sudah jelas bahwa caring
memang menjadi ciri khas utama yang dimiliki perawat dan memang yang utama
diperlukan pasien untuk pulih dari proses curing.
Curing sendiri memiliki pengertian yaitu upaya kesehatan dari kegiatan dokter
dalam prakteknya untuk mengobati pasien. Selain itu juga dapat dipahami bahwa
curing merupakan ilmu yang empirik, mengobati berdasarkan bukti/ data dan
mengobati dengan patofisiologi yang bisa dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini
tugas untuk melakukan curing dilaksakan oleh tenaga dokter. Curing merupakan
komponen dalam caring. Antara caring dan curing merupakan hubungan yang saling
melengkapi. Dalam caring lebih ditekankan pada kebutuhan dan respon dari klien
untuk ditanggapi dengan perawatan, berbeda dengan curing yang lebih memperhatikan
penyakit yang diderita serta bagaimana pengobatan dan penanggulannya. Dalam
tindakan melakukan proses curing dibutuhkan caring, dan setelah tindakan curing
dibutuhkan caring untuk memulihkan kondisi pasien. Bisa dikatakan tindakan caring
sebenarnya mendominasi dalam kegiatan medis. Selain itu caring dan curing juga bisa
dilihat berbeda tujuannya. Tujuan dari perilaku caring yaitu memenuhi kebutuhan
dasar klien dalam membantu pelaksanaan pengobatannya. Sedangkan tujuan dari
kegiatan curing untuk menyingkirkan dengan menentukan penyakit klien serta
bagaimana pengobatan dan penanganannya.
Caring lebih kompleks daripada curing, dan curing hanya bagian dari caring.
Sebagai seorang perawat haruslah mampu membedakan serta menyeimbangkan
keduanya dengan sebaik- baiknya. Kesejahteraan klien di dapat dari totalitas kita
dalam melakukan caring. Caring tidak akan pernah lepas dari profesi keperawatan,
karena caring adalah esensi dari keperawatan itu sendiri.
2.2. Pengertian caring menurut para pakar
1. Marriner dan Tomey (1994)
Menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik
keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan semata-mata
perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan.
Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan
fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan
klien (Carruth et all, 1999) Sikap caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan,
dan niat baik. Caring menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam
aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Bersikap caring untuk klien dan
bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi
keperawatan. Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata-
kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping
klien, dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan (Curruth, Steele, Moffet,
Rehmeyer, Cooper, & Burroughs, 1999).
2. Rubenfeld (1999),
Mendefinisikan “Caring” : memberikan asuhan , dukungan emosional pada klien,
keluarga dan kerabatnya secara verbal maupun non verbal, namun tidak dapat
diperintah untuk memberikan asuhan dengan menggunakan spirit caring.
3. Mayerhoff (1971)
4. Memberikan informasi yang berhubungan dengan nilai care. Dalam
kontekskehidupan manusia, caring sebagai salah satu cara mengatur nilai-nilainya
yang lain dan aktivitas sekitarnya. Bila pengaturan ini komprehensif,
karenaketerlibatan caring-nya terdapat stabilitas dasar dalam kehidupannya.
Denganmelayani caring, seseorang manusia hidup dalam kehidupan sendiri.
5. Carper (1979)
“Caring sebagai nilai profesional dan nilai pribadi adalah pusat pentingdalam
memberikan standar normatif yang mengatur tindakan dan sikap kitauntuk care
kepada siapa. Dalam suatu dunia ketika ada kesepakatan yang besar tentang
kesendirian, nyeri, penderitaan, kesakitan, dan tragedi ketika itu pulakebutuhan
care menjadi penting. Kita harus secara serius bercermin pada apayang kita
inginkan dan apa yang kita cari. Dan ini adalah dasar dari caring kita
6. Greene (1990)
Caring adalah dasar keberadaan etik. Ia menyatakan bahwa “Praktek
yangdigambarkan dalam pelayanan manusia harus dimulai dari kesadaran
terhadapsituasi, khususnya perasaan dan kepedulia. Harapannya adalah bahwa
makindan makin banyak praktisi akan berespons terhadap pentingnya caring
imperatif dan berpikir apa artinya memilih diri mereka sendiri dalam kaitannya
dengankebutuhannya.
6. Olsen (1993)
“Baik caring dan keadilan berbicara tentang rasa moral kebaikan kita”.Mungkin
saja tidak ada kebaikan yang tidak dapat mensintesis kedua konseptersebut,
memahami dan menghormati orang lain adalah penting dalam tugasini. Ini
mengikuti bahwa faktor yang lebih luas atau dasar seorangmenggunakan care
terhadap orang lain, orang lain akan lebih cara.
2.3. Perbedaan caring dan curing
Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah
ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science
of Caring (Lindberg,1990). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan
kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara
istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai
advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan
curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk
mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai
beberapa perbedaan, diantaranya :
a. Caring merupakan tugas primer perawat sedangkan Curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien
daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan
perawat.
b. Curing merupakan tugas primer seorang dokter sedangkan Caring adalah tugas
sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa
melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik
dengan dokter.
c. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring
dan ¼ nya adalah curing.
d. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada Curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan
perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan
pelayanan bagi mereka yang sakit.
e. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan
membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan
meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan
dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
f. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang
diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi
masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

2.4. Kekuatan dan Kelemahan Teori


Teori ini menekankan bahwa caring dalam praktik keperawatan dipercaya bahwa
teori caring adalah inti dari praktik keperawatan. Sehingga bisa dikatakan bahwa praktik
perawat yang professional adalah praktik yang menggabungkan ilmu, seni, nilai
kemanusiaan dan human care.
Teori ini menekankan pentingnya perawat memiliki ilmu keperawatan yang tinggi
dan analisis yang tajam. Perawat harus memahami bahwa hubungan perawat-klien yang
saling percaya dan membantu perlu dikembangkan sejak kontak awal dengan klien.
Perawat harus menujukkan sikap caring sedini mungkin kepada klien.
Hal penting yang perlu dipahami dalam menerapkan teori caring dalam praktik
keperawatan di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lain adalah perlunya
kerjasama dari berbagai unsur dalam insitusi tersebut. Misalnya dalam membuat
formulir pengkajian, perencanaan dan implementasi dan evaluasi harus disesuaikan
dengan yang dipaparkan dalam teori caring tersebut. Untuk itu perlu diskusi dan
persamaan persepsi tentang cara mengaplikasikan teori ini. Selain itu, seperti yang telah
disampaikan sebelumnya, sebaiknya penerapan teori ini juga dikombinasikan atau
dimodifikasi dengan teori lain sehingga akan menghasilkan bentuk aplikasi teori dalam
praktik keperawatan yang lebih komprehensif dan saling mengisi.
Karena teori caring ini lebih menekankan pada aspek psikologis-mental, oleh
karena itu perawat harus memiliki sedikit banyaknya pegetahuan tentang psikologi-
nursing yang baik dan sesuai untuk diterapkan kepada pasien, sesuai dengan kondisi dan
situasi institusi pelayanan tempat perawat tersebut bekerja.
BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Keperawatan adalah sebuah kegiatan melayani masyarakat. Salah
satu komplemen untuk menjadi seorang perawat itu sendiri adalah caring atau peduli.
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memahami diri
orang lain, perasaan perduli juga berempati kepada seorang klien. Perawat dituntut
untuk bersikap care dengan sekitarnya. Tujuan caring adalah untuk mendukung proses
penyembuhan secara total. Perilaku caring dan curing sangatlah berbeda karena caring
identik dengan tindakan asuhan keperawatan, sedangkan curing adalah pengobatan
terhadap penyakit pada klien. Tetapi antara caring dan curing adalah suatu tindakan
yang saling berhubungan.
caring lebih kompleks daripada curing, dan curing hanya bagian dari caring.
Sebagai seorang perawat haruslah mampu membedakan serta menyeimbangkan
keduanya dengan sebaik- baiknya. Kesejahteraan klien di dapat dari totalitas kita dalam
melakukan caring. Caring tidak akan pernah lepas dari profesi keperawatan, karena
caring adalah esensi dari keperawatan itu sendiri.

3.2. Saran
Sikap caring dan curing harus benar-benar di pahami oleh seorang perawat dan
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar perawat dapat mempraktikan
dengan mudah kepada klien nya. Biasanya seorang klien yang sedang sakit
membutuhkan perawatan dan kasih sayang agar klien dapat melawan penyakitnya
DAFTAR PUSTAKA

http://cobus123456.blogspot.co.id/2012/10/konsep-caring-dalam-keperawatan.html

http://ayuembass.blogspot.co.id/2013/12/konsep-caring-dan-curing.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37915/4/Chapter%20II.pdf

http://konsepdalamkeperawatan.blogspot.co.id/

http://www.kompasiana.com/spirit-smile/makalah-konsep-dasar-keperawatan-bab-
caring_550e5f0a813311c82cbc642a

http://aristayanti.blogspot.co.id/2013/12/caring-concept-dan-curing-concept.html

http://dedef-noprika.blogspot.co.id/2012/01/800x600-normal-0-false-false-false-en.html

http://www.slideshare.net/yayahagungf/konsep-caring

https://www.academia.edu/9312265/Konsep_Caring_Sepanjang_Rentang_Kehidupan

http://septianipart2.blogspot.co.id/2014/10/ikd-i.html

Anda mungkin juga menyukai