Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, segala bidang kehidupan sedang mengalami


perkembangan bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan
kesehatan. Bidang pelayanan kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang
mengalami kemajuan,tetapi juga profesionalisme dari tenaga kesehatan.

Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit, perawat akan berhadapan


dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya.Oleh karena itu, perawat harus terus
meningkatkan profesionalismenya yaitu meningkatkan perilaku caring.Caring
bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan
memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu:

A. Apakah pengertian caring?

B. Apasajakah teori-teori keperawatan yang membahas tentang caring?

C. Apakah perbedaan caring dengan curing?

D. Bagaimanakah contoh sikap perawat yang caring dengan pasiennya?

1
1.3. Tujuan Umum dan Tujuan khusus

 Tujuan umum meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik.

 Tujuan khusus

a. Dipahaminya pengertian konsep caring oleh masyarakat.

b.Untuk memenuhi tugas mata kuliah KDK.

1.4. Manfaat

1.4.1 Manfaat umum

1.4.1.1 Pembaca dapat mengetahui definisi caring, teori teori yg


membahas caring dan perbedaan antara caring dan curing.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Caring

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk


berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan
perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi
yang merupakan kehendak keperawatan (Potter & Perry, 2005). Selain itu, caring

mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang. Caring

juga mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspektif. Caring adalah
sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan
yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya
kepada klien (Sartika & Nanda, 2011). Dalam keperawatan, caring merupakan
bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan.

2.2 Teori Caring Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian caring menurut para ahli. Watson (2004)


menyebutkan caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus serta
sentral dari praktik keperawatan yang dilandaskan pada nilai–nilai kebaikan,
perhatian, kasih terhadap diri sendiri dan orang lain serta menghormati keyakinan
spiritual pasien. Tujuan keperawatan menurut Watson adalah memfasilitasi
individu mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi meliputi jiwa, raga, dan
perkembangan pengetahuan diri, peningkatan diri, penyembuhan diri dan proses
asuhan diri.

Griffin (1983) membagi konsep caring ke dalam dua domain utama. Salah
satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara
konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat
melaksanakan fungsi keperawatannya.

3
Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses
interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran
yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi
tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu,
menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini
dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.

Meleis (1997) menyebutkan caring adalah pertimbangan pribadi,


psikologistik, perspektif budaya, manifestasi perasaan empati, dedikasi dan
intervensi terapeutik kepada pasien. Dengan caring memungkinkan terjadinya
interaksi terapeutik antara perawat dan pasien.

Marriner dan Tomey (1994) menyatakan bahwa caring merupakan


pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan
filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang 9
memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai
tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi
sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et al., 1999).

Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan


suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien (Sartika & Nanda, 2011). Dalam
keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan.

Hall (1969) mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam teorinya. Sebagai


seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan secara
seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien.
Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu.

4
Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari kemampuan
terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.
Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini
harus dipadukan (Julia, 1995).

Caring merupakan dasar dalam melaksanakan praktik keperawatan


profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan memberikan
kepuasan kepada pasien.

2. 3 Perbedaan Caring dan Curing

Perawat memerlukan kemampuan khusus saat melayani orang atau pasien


yang sedang menderita sakit. Kemampuan khusus tersebut mencakup
keterampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal yang tercermin dalam
perilaku caring (Johnson, 1989). Caring merupakan fenomena universal yang
berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan bersikap
terhadap orang lain. Dalam teori caring, human care merupakan hal yang
mendasar. Human care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan
menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain,
mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang
lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri (Pasquali dan
Arnold, 1989 dan Watson, 1979). Di samping itu, Watson dalam Theory of
Human Care mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi
yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan
melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi
kesanggupan pasien untuk sembuh.

Dari sini kita tahu, caring bukan semata-mata perilaku. Sikap caring dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata kata yang
lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada di samping klien, dan
bersikap sebagai media pemberi asuhan (Carruth et al., 1999).

5
Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja
perawat dalam merawat pasien. Perilaku caring perawat menjadi jaminan apakah
perawat bermutu atau tidak. Caring sebagai inti profesi keperawatan dan fokus
sentral dalam praktik keperawatan, bersifat universal dan terdiri dari
perilaku-perilaku khusus yang ditentukan oleh dan terjadi dalam konteks budaya.
Di dalamnya memiliki makna yang bersifat aktifitas, sikap (emosional) dan
kehati-hatian (Barnum, 1994).

Beberapa tokoh keperawatan seperti Watson (1979), Leininger (1984),


Benner (1989) menempatkan caring sebagai dasar dalam praktek keperawatan.
Diperkirakan bahwa sekitar ¾ pelayanan kesehatan merupakan caring sedangkan
¼ -nya merupakan curing. Sebagai seorang perawat, kemampuan care dan cure
harus dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan
yang optimal untuk klien. Curing sendiri memiliki pengertian yaitu upaya
kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati pasien. Selain
itu juga dapat dipahami bahwa curing merupakan ilmu yang empirik, mengobati
berdasarkan bukti/data dan mengobati dengan patofisiologi yang bisa
dipertanggungjawabkan.

Hall (1969) mengemukakan perpaduan kedua aspek tersebut. Menurutnya,


care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu.
Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka kedua aspek ini
harus dipadukan (Julia, 1995). Namun, tetap ada perbedaan yang jelas diantara
keduanya. Dalam UU no. 23 tahun 1992 menyebutkan bahwa penyembuh penyakit
dilaksanakan oleh tenaga dokter dan perawat melalui kegiatan pengobatan dan/
atau keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan. Dari situ terlihat bahwa antara
caring dan curing terdapat perbedaan. Caring merupakan tugas primer perawat dan
curing adalah tugas sekundernya.

6
Begitu pula curing. curing merupakan tugas primer dokter dan caring sebagai
tugas sekundernya. Curing merupakan komponen dalam caring. Karena di dalam
caring termasuk salah satunya adanya kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
membantu penyembuhan klien. Jadi, tetap mempunyai hubungan yang saling
melengkapi. Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari
diagnosis, intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis
keperawatan yang merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di dalam curing
terdapat diagnosis medis yaitu suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan penyakit
yang diderita klien. Dengan kata lain dapat disebut diagnosa penyakit. Dalam
caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk ditanggapi
dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan
penyakit yang diderita serta penanggulangannya. Selain itu, dapat juga dilihat dari
intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu membantu klien memenuhi
masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dengan tindakan
keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan, observasi, pendidikan
kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi kedokteran (curing) lebih ke
melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan operatif. Dari
sini dapat dipahami bahwa caring memperhatikan klien dari aspek fisik, psikologi,
sosial, serta spiritualnya sedangkan curing menekankan pada aspek kesehatan dan
fisik kliennya. Satu hal lagi yang dapat dipahami dari perbedaan caring dan curing
yaitu dari aspek tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu:

1. Membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi.

2. Membantu pasien/ klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri.

Memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan


kesehatan, dan meningkatkan fungsi dari tubuh pasien. Sedangkan tujuan dari
kegiatan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau
mengubah problem penyakit dan penanganannya.

7
Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa caring
lebih kompleks daripada curing. Karena caring memberikan pelayanan yang
menyangkut seluruh kebutuhan pasien baik fisik, psikologi, sosial maupun
spiritual. Curing hanya bagian dari caring. Sebagai seorang perawat, kita harus
mampu membedakannya dan melakukan caring dengan sebaik-baiknya.
Kesejahteraan klien didapat dari totalitas kita dalam melakukan caring. Caring
tidak akan pernah lepas dari profesi keperawatan. Karena caring merupakan esensi
keperawatan itu sendiri.

2. 4 Contoh Sikap Perawat yang Caring dengan Pasiennya

a. Menanamkan sistem nilai humanistic-altruistik. Penerapan humanistik dan


altruistik dalam asuhan keperawatan adalah berupa pengenalan akan identitas
pasien, mengenal kelebihan dan karakter pasien sesuai dengan nama yang
disukai oleh pasien.

b. Menanamkan sikap penuh pengharapan (faith-hope). Dengan memberikan


motivasi kepada pasien dan keluarga untuk dapat menerima penyakitnya.

c. Menanamkan sensifitas terhadap diri sendiri dan orang lain. Bentuk sikap
sensitifitas terhadap diri sendiri adalah sikap empati. Perawat lebih sensitive
dan tulus dalam memberikan bantuan kepada pasien.

d. Membina hubungan saling membantu, saling percaya dan peduli (human care).
Hubungan semacam ini melibatkan komunikasi efektif, empati dan kehangatan.

e. Mengekspresikan perasaan positif dan negative. Perilaku perawat seperti


menjadi pengengar yang baik, mendengarkan secara aktif setiap keluahan
pasien dengan sabar.

f. Menggunakan problem solving dalam pemecahan masalah pasien. Berhubungan


dengan proses keperawatan menggunakan metode penyelesaian masalah yang
sistematis dengan langkah-langkah dari pengkajian sampai evaluas.

8
g. Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal Proses belajar mengajar
interpersonal dapat diciptakan dengan mendiskusikan setiap keluhan dan cara
mengatasinya.

h. Menciptakan lingkungsn fisik, mental, social, dan spiritual yang suportif,


protektif, dan korektif. Bentuk perilaku perawat adalah persetujuan perawat
terhadap keinginan pasien untuk beribadah sesuai agamanya.

i. Membantu dalam memenuhi kebutuhan pasien Bersedia memenuhi kebutuhan


dasar pasien dengan ikhlas, penuh penghargaan dan menjaga kerahasiaan pasien.

j. Menjadi peka terhadap kekuatan eksistensial-fenomenologi spiritual. Perawat


dapat memfasilitasi kebutuhan pasien dan keluarga untuk mencari terapi
alternatif, berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa, dan 14 menyiapkan pasien
dan keluarga dalam menghadapi proses kematian dan berduka.

9
BAB III

KESIMPILAN

3.1 KESIMPULAN
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara
seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang
lain. Caring merupakan inti dari keperawatan. Perawat dituntut untuk bersikap care
dan juga harus caring dengan sekitarnya. Tujuan caring adalah untuk mendukung
proses penyembuhan secara total (hoover,2002). Perilaku caring dan curing
sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan keperawatan
,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien.Antar caring dan
curing saling berhubungan satu sama lain. Caring dalam keperawatan itu sendiri
ditunjukkan dengan melakukan pendekatan humanistik, artinya perawat harus
mampu menghargai dan menghormati martabat manusia dengan memberikan
perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.

3.2 SARAN
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar
perilaku caring tumbuh secara alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi
klien,perawat dengan mudah memberikan asuhan keperawatan.Klien yang sakit
kadang hanya butuh perhatian dan empati dari seseorang yang merawatnya agar ia
lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai perawat
disarankan agar benar – benar faham tentang perilaku caring ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A, dan Anne G. Perry (2009). Fundamental keperawatan Edisi 7.


Jakarta: Salemba medika
www.staff.ui.ac.id. Perilaku Caring dalam Pemberian Asuhan Keperawatan.pdf
www.scribd.com/doc.Caring-Menurut-Watson
www.staff.undip.ac.id.(2010). konsep-caring. Meidiana

11

Anda mungkin juga menyukai