PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Umum dan Tujuan khusus
Tujuan khusus
1.4. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Caring
juga mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspektif. Caring adalah
sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan
yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya
kepada klien (Sartika & Nanda, 2011). Dalam keperawatan, caring merupakan
bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan.
Griffin (1983) membagi konsep caring ke dalam dua domain utama. Salah
satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara
konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat
melaksanakan fungsi keperawatannya.
3
Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses
interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran
yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi
tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu,
menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini
dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.
4
Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari kemampuan
terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.
Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini
harus dipadukan (Julia, 1995).
Dari sini kita tahu, caring bukan semata-mata perilaku. Sikap caring dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata kata yang
lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada di samping klien, dan
bersikap sebagai media pemberi asuhan (Carruth et al., 1999).
5
Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja
perawat dalam merawat pasien. Perilaku caring perawat menjadi jaminan apakah
perawat bermutu atau tidak. Caring sebagai inti profesi keperawatan dan fokus
sentral dalam praktik keperawatan, bersifat universal dan terdiri dari
perilaku-perilaku khusus yang ditentukan oleh dan terjadi dalam konteks budaya.
Di dalamnya memiliki makna yang bersifat aktifitas, sikap (emosional) dan
kehati-hatian (Barnum, 1994).
6
Begitu pula curing. curing merupakan tugas primer dokter dan caring sebagai
tugas sekundernya. Curing merupakan komponen dalam caring. Karena di dalam
caring termasuk salah satunya adanya kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
membantu penyembuhan klien. Jadi, tetap mempunyai hubungan yang saling
melengkapi. Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari
diagnosis, intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis
keperawatan yang merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di dalam curing
terdapat diagnosis medis yaitu suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan penyakit
yang diderita klien. Dengan kata lain dapat disebut diagnosa penyakit. Dalam
caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk ditanggapi
dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan
penyakit yang diderita serta penanggulangannya. Selain itu, dapat juga dilihat dari
intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu membantu klien memenuhi
masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dengan tindakan
keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan, observasi, pendidikan
kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi kedokteran (curing) lebih ke
melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan operatif. Dari
sini dapat dipahami bahwa caring memperhatikan klien dari aspek fisik, psikologi,
sosial, serta spiritualnya sedangkan curing menekankan pada aspek kesehatan dan
fisik kliennya. Satu hal lagi yang dapat dipahami dari perbedaan caring dan curing
yaitu dari aspek tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu:
7
Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa caring
lebih kompleks daripada curing. Karena caring memberikan pelayanan yang
menyangkut seluruh kebutuhan pasien baik fisik, psikologi, sosial maupun
spiritual. Curing hanya bagian dari caring. Sebagai seorang perawat, kita harus
mampu membedakannya dan melakukan caring dengan sebaik-baiknya.
Kesejahteraan klien didapat dari totalitas kita dalam melakukan caring. Caring
tidak akan pernah lepas dari profesi keperawatan. Karena caring merupakan esensi
keperawatan itu sendiri.
c. Menanamkan sensifitas terhadap diri sendiri dan orang lain. Bentuk sikap
sensitifitas terhadap diri sendiri adalah sikap empati. Perawat lebih sensitive
dan tulus dalam memberikan bantuan kepada pasien.
d. Membina hubungan saling membantu, saling percaya dan peduli (human care).
Hubungan semacam ini melibatkan komunikasi efektif, empati dan kehangatan.
8
g. Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal Proses belajar mengajar
interpersonal dapat diciptakan dengan mendiskusikan setiap keluhan dan cara
mengatasinya.
9
BAB III
KESIMPILAN
3.1 KESIMPULAN
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara
seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang
lain. Caring merupakan inti dari keperawatan. Perawat dituntut untuk bersikap care
dan juga harus caring dengan sekitarnya. Tujuan caring adalah untuk mendukung
proses penyembuhan secara total (hoover,2002). Perilaku caring dan curing
sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan keperawatan
,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien.Antar caring dan
curing saling berhubungan satu sama lain. Caring dalam keperawatan itu sendiri
ditunjukkan dengan melakukan pendekatan humanistik, artinya perawat harus
mampu menghargai dan menghormati martabat manusia dengan memberikan
perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.
3.2 SARAN
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar
perilaku caring tumbuh secara alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi
klien,perawat dengan mudah memberikan asuhan keperawatan.Klien yang sakit
kadang hanya butuh perhatian dan empati dari seseorang yang merawatnya agar ia
lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai perawat
disarankan agar benar – benar faham tentang perilaku caring ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11