PEMBAHASAN
Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi oranglain,
pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain
dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak perawat.
f. Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu
cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien (Sartika & Nanda, 2011). Dalam
keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan.
g. Hall (1969) mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam teorinya. Sebagai
seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan secara
seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien.
Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core
merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari kemampuan terapeutik, dan
kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Sedangkan cure
merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam memberikan asuhan
keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan
(Julia, 1995).
h. Leininger (1991, dalam Blais dkk, 2007) menyatakan bahwa caring penting untuk
tumbuh kembang dan kelangsungan hidup manusia. Caring berfungsi untuk
memperbaiki atau meningkatkan kondisi dan cara hidup manusia yang
menekankan pada aktivitas yang sehat dan memampukan individu dan
kelompok berdasarkan budaya. Perilaku caring mencakup memberi
kenyamanan, kasih sayang, perhatian, memfasilitasi koping, empati,
memandirikan, fasilitasi, minat, perilaku membantu, cinta, pengasuhan, perilaku
protektif, perilaku restoratif, berbagi, perilaku menstimulasi, pertolongan,
dukungan, pengawasan, kelembutan, tindakan konsultasi kesehatan, tindakan
instruksi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Perilaku caring juga meliputi
menghormati klien, memberikan sentuhan pada klien, kehadiran dan membina
kedekatan dengan klien (Creasia & Parker, 2001).
Menurut Roach (1995, dalam Blais dkk, 2007) ada lima komponen caring. Lima
komponen tersebut adalah:
1. Compassion (kasih sayang)
Compassion adalah kepekaan terhadap kesulitan dan kepedihan orang lain
dapat berupa membantu seseorang untuk tetap bertahan, memberikan
kesempatan untuk berbagi, dan memberi ruang bagi orang lain untuk
berbagi perasaan, serta memberikan dukungan secara penuh.
2. Competence (kemampuan)
Competence adalah memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, energi
dan motivasi sebagai rasa tanggung jawab terhadap profesi. Compassion tanpa
competence akan terjadi kelalaian klinis, sebaliknya competence tanpa
compassion menghasilkan suatu tindakan.
3. Confidence (kepercayaan diri)
Confidence adalah suatu keadaan untuk memelihara hubungan antar
manusia dengan penuh percaya diri. Confidence dapat berupa ekpresi caring yang
meningkatkan kepercayaan tanpa mengabaikan kemampuan orang lain untuk
tumbuh dan menyampaikan kebenaran.
4. Concience (suara hati)
Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari sistem nilai humanistik
altruistik (peduli kesejahteraan orang lain) yang dianut dan direfleksikan pada tingkah
lakunya.
5. Commitment
Melakukan tugas secara konsekuen dan berkualitas terhadap tugas, orang,
karir yang dipilih.
Analisa Kasus
Perilaku perawat dalam kasus tersebut meliputi teori Simone roach, demikian
uraiannya:
Compassion:
Dalam hal ini, perawat F di dalam melakukan pekerjaan sebagai pelayan kesehatan
beliau berusaha untuk melakukan pekerjaannya dengan kepedulian dan kepekaannya
sebagai seorang perawat meskipun diawalnya perawat F ada rasa belum siap, belum
pernah terjun ke lapangan untuk merawat pasien kusta tapi pada akhirnya setelah
menjalani pekerjaannya walau sebagai tugas tapi perawat F dapat bersikap peduli dan
peka.
Competence:
Perawat F melakukan pekerjaan sesuai dengan kompetennya, diketahui pada tahun
2008 perawat F mengawali dan memulai program pencegahan dan pemberantasan
kusta, meskipun baru memulai pekerjaanya tapi perawat F sudah memiliki dasar
sebagia perawat agar tindakan yang dilakukannya sesuai aplikasi dari teori yang
didapatkannya.
Confidence:
Perawat F dalam melakukan pekerjaannya dengan percaya diri sesuai dengan
kompetensinya sebagai seorang perawat, memiliki kemampuan dan mampu
berkomunikasi baik dengan pasien-pasiennya
Conscience:
Perawat F melakukan pekerjaannya ini dengan hati nuraninya, bila tidak mau perawat F
ini bisa saja mundur dari awal karena melihat kondisi pasien kusta yang tidak pernah
perawat F temui sebelumnya
Comitment:
Perawat F dalam melakukan pekerjaannya berkomitmen agar apa yang perawat F
lakukan diharapkan membuat pasien-pasiennya itu dapat berkomunikasi dengan baik
tanpa ada rasa malu lagi, dapat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
Comportment:
Perawat F