Anda di halaman 1dari 4

KONSEP CARING

A. Pengertian Caring Secara Umum

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain
dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan.

Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada
klien (Sartika & Nanda, 2011). Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting
terutama dalam praktik keperawatan.

B. Pengertian Caring Menurut Para Ahli

1.Watson (1979)
yang terkenal dengan Theory of Human Caring, mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan
dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan
melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk
sembuh.
2.Marriner dan Tomey (1994)
menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan
yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang
memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan
memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien (Carruth et al., 1999).
3.Griffin (1983)
membagi konsep caring ke dalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan
sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan
perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya. Griffin menggambarkan caring dalam
keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan
aktivitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi
tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi, membantu, menolong, dan
melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara
perawat dengan pasien.
4.Lidya Hall (1969)
mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam teorinya. Sebagai seorang perawat, kemampuan care,
core, dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang
optimal untuk klien. Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core
merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja
sama dengan tenaga kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan
terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini
harus dipadukan (Julia, 1995).
5. Florence Nightingale (1860),
caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu
penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, verifikasi yang baik dan tenang kepada klien.
6. Leinginger (1981),
caring merupakan aktifitas, proses dan pengambilan keputusan yang bersifat memelihara baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan status kesehatan.

7. Barnum (1994),
caring memiliki mana yang bersifat aktivitas, sikap (emosional) dan kehati-hatian. Secara garis besar,
dapat dikatakan caring adalah sentral praktik keperawatan berupa tindakan yang memperhatikan
kesehatan klien dengan menunjukkan perhatian, empati maupun rasa menyayangi yang berupaya
untuk meningkatkan kesehatan klien.

C. Aplikasi Caring dalam Keperawatan

Tindakan caring bertujuan untuk memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri
individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien
dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien sehingga bisa memberikan pelayanan
kesehatan yang tepat.

Tiga aspek penting yang mendasari keharusan perawat untuk care terhadap orang lain.

1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah kewajiban kontrak untuk care.
Radsma (1994) mengatakan, “perawat memiliki tugas profesional untuk memberikan care”. Untuk
itu, kita sebagai perawat yang profesional diharuskan untuk bersikap care sebagai kontrak kerja kita.

2. Aspek etika
Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah, bagaimana membuat
keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam situasi tertentu. Jenis pertanyaan ini akan
memengaruhi cara perawat memberikan asuhan. Seorang perawat harus care karena hal itu
merupakan suatu tindakan yang benar dan sesuatu yang penting. Dengan care perawat dapat
memberikan kebahagiaan bagi orang lain.

3. Aspek spiritual
Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain adalah ide utama. Oleh karena
itu, berarti bahwa perawat yang religious adalah orang yang care, bukan karena dia seorang perawat
tetapi lebih karena dia adalah anggota suatu agama atau kepercayaan, perawat harus care terhadap
klien.

Caring dalam praktik keperawatan dapat dilakukan dengan mengembangkan hubungan saling
percaya antara perawat dan klien. Pengembangan hubungan saling percaya menerapkan bentuk
komunikasi untuk menjalin hubungan dalam keperawatan. Perawat bertindak dengan cara yang
terbuka dan jujur. Empati berarti perawat memahami apa yang dirasakan klien. Ramah berarti
penerimaan positif terhadap orang lain yang sering diekspresikan melalui bahasa tubuh, ucapan
tekanan suara, sikap terbuka, ekspresi wajah, dan lain-lain (Kozier & Erb, 1985 dalam Nurachmah,
2001).
Perawat perlu mengenali kebutuhan komprehensif yaitu kebutuhan biofisik, psikososial, psikofisikal
dan interpersonal klien. Pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar perlu dicapai sebelum beralih
ke tingkat yang selanjutnya.
Caring mempuyai manfaat yang begitu besar dalam keperawatan dan seharusnya tercermin dalam
setiap interaksi perawat dengan klien, bukan dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan
dengan alasan beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen asuhan keperawatan ruangan
yang kurang baik. Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki
image perawat di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata
para pengguna jasa pelayanan kesehatan.

D. Aplikasi Caring Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Aplikasi transkultural pada masalah penyakit kronik

Penyakit kronik adalah penyakit yang timbul bukan secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari
sesuatu penyakit hingga akhirnya menyebabkan penyakit itu sendiri. (Kalbe medical portal) Penyakit
kronik ditandai banyak penyebab. Contoh penyakit kronis adalah diabetes, penyakit jantung, asma,
hipertensi dan masih banyak lainnya. Ada hubungan antara penyakit kronis dengan depresi.
Berbagai jenis depresi memerlukan cara yang berbeda dalam jenis pengobatannya. Untuk depresi
ringan, dapat dianjurkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Dalam kasus depresi parah,
dianjurkan untuk mengkonsumsi obat dan psikoterapi. Salah satu pendekatan yang muncul menjadi
lebih umum untuk segala bentuk depresi adalah manajemen diri. Manajemen diri mengacu pada
strategi orang menggunakan untuk berurusan dengan kondisi mereka. Dimana seseorang melibatkan
tindakan, sikap atau tujuan dalam mengambil atau membuat keputusan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Pengobatan terhadap penyakit kronik yang telah dilakukan di masyarakat saat ini amat
beragam. Tidak dapat dipungkiri bahwa sistem pengobatan tradisional juga merupakan sub unsur
kebudayaan masyarakat sederhana yang telah dijadikan sebagai salah satu cara pengobatan.

2. Aplikasi transkultural pada gangguan nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan
jaringan yang actual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan
perawatan kesehatan. Selanjutnya, definisi nyeri menurut keperawatan adalah apapun yang
menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu
mengatakannya. Peraturan utama dalam merawat pasien nyeri adalah bahwa semua nyeri adalah
nyata, meskipun penyebabnya belum diketahui. Keberadaan nyeri adalah berdasarkan hanya pada
laporan pasien bahwa nyeri itu ada.
Aplikasi transkultural pada gangguan nyeri baik yang dilakukan oleh pasien berdasarkan apa yang
dipercaya olehnya atau yang dilakukan oleh perawat setelah melakukan pengkajian tentang latar
belakang budaya pasien adalah sebagai berikut:
 Dengan membatasi gerak dan istirahat.
 Mengkonsumsi obat-obatan tradisional.
 Dengan dipijat atau semacamnya.
E. Kesimpulan :

Caring merupakan cara yang dilakukan oleh seorang perawat untuk bisa lebih dekat dengan klien
berlandaskan dengan adanya sikap saling percaya antara perawat dengan klien yang berfokus pada
penyembuhan penyakit klien . Dalam caring terdapat tiga makna yang ketiganya tidak dapat
dipisahkan yaitu memberi perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas. Perawat yang profesional
berada di bawah kewajiban kontrak untuk care. Penilaian terhadap seorang perawat dapat terlihat
dari perilaku caring yang dimiliki perawat. Jika perawat memiliki sikap sensitif, simpatik, melindungi
klien, memberi kenyamanan, menunjukkan kemampuan, maka klien merasa lebih dekat serta
mudah berbagi perasaan yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai