1
2
Info Artikel
Abstrak
Sejarah Artikel:
Diterima 25 Maret 2015
Disetujui 6 Juli 2015
Dipublikasikan Juli 2015
Salah satu cara yang praktis dan murah untuk mencegah terjadinya kanker serviks adalah melalui tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Upaya untuk mempengaruhi sikap
ibu pada tes IVA adalah pendidikan kesehatan melalui film. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui film terhadap sikap ibu pada
tes IVA. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014. Rancangan penelitian ini adalah non
randomized within group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling pada 60 responden. Analisis bivariat yang digunakan pada penelitian ini
adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif pendidikan kesehatan melalui film terhadap sikap ibu (P<0,05) dengan peningkatan median
(rentang) skor sikap dari 44,23 (19,23-75) menjadi 78,85 (25-94,23). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif pendidikan kesehatan melalui film terhadap
sikap ibu.
Keywords:
Attitude; Movie; VIA
DOI
http://dx.doi.org/10.15294/
kemas.v11i1.3401
Alamat korespondensi:
Poltekkes Kemenkes Bandung, Jl. Sederhana No.2 Bandung
Email: mulyatisri66@yahoo.com
ISSN 1858-1196
Pendahuluan
Kanker serviks adalah suatu keganasan
yang sering menyebabkan kematian yang
disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma
Virus). Menurut International Agency For
Research On Cancer (IARC) pada tahun 2012,
kanker serviks merupakan jenis kanker dengan
insiden ketiga terbanyak di dunia dari seluruh
jenis kanker pada wanita yaitu sekitar 7,9% dan
yang meninggal akibat kanker serviks sekitar
7,5% (IARCH, 2012). Insiden kanker serviks
90% terjadi di negara berkembang. Indonesia
merupakan negara berkembang dengan jumlah
penderita kanker serviks nomor enam terbanyak
di Asia Diperkirakan insiden penyakit ini
adalah sekitar 17 per 100.000 penduduk (Ngan,
2011). Tingginya angka kematian akibat kanker
serviks di Indonesia disebabkan karena 95%
wanita tidak menjalani pemeriksaan secara
dini sehingga menyebabkan keterlambatan
diagnosis dari kanker serviks dan menurunkan
harapan hidup wanita. Berdasarkan hasil
penelitian probabilitas ketahanan hidup 5
tahun pasien kanker serviks dengan stadium 1
sekitar 70%, stadium II sekitar 37,4%, stadium
III sekitar 12,4% dan stadium IV pada tahun
kedua sudah menjadi 0% (Gayatri, 2005).
Kejadian kanker serviks dapat dicegah
dengan deteksi dini lesi prakanker. Deteksi dini
lesi prakanker dapat mencegah lesi prakanker
tidak berlanjut menjadi kanker leher rahim jika
segera dilakukan pengobatan. Hal ini terbukti
di negara-negara maju yang telah mengalami
penurunan insiden kanker serviks. Contohnya
di Amerika Serikat, dalam 50 tahun terakhir
insidens kanker serviks turun sekitar 70% yang
dimungkinkan karena adanya program deteksi
dini dan tatalaksana yang baik. Hal ini sejalan
pula dengan penelitian Peirson (2013), yang
menjalani systematic review dari tahun 1995
sampai 2012. Hasil penelitian membuktikan
bahwa deteksi dini lesi prakanker dapat
menurunkan insiden kanker serviks dan
menurunkan angka kematian yang disebabkan
oleh kanker serviks.
Salah satu deteksi dini lesi prakanker
antara lain melalui Tes Inspeksi Visual Asam
Asetat. Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (Tes
IVA) adalah suatu metode skrining kanker
serviks dengan menggunakan larutan asam
asetat 3-5% pada serviks dan melihat perubahan
17
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
18
Za X S
d
Keterangan:
Za = Deviat baku alfa
S = Simpang baku variabel yang diteliti
d = Presisi
Kesalahan tipe I ditetapkan 5%, hipotesis
dua arah, maka Z = 1,65 (taraf kepercayaan
95%). Simpang baku ditetapkan berdasarkan
penelitian sebelumnya (Krawczyk, 2012).
Simpang baku yang ditetapkan adalah 4
dan presisi adalah 1. Berdasarkan hasil
penghitungan didapatkan jumlah sampel
minimal sebesar 44 orang. Pada penelitian ini
jumlah sampel ditingkatkan menjadi 60 orang.
Program tes IVA telah dikembangkan di
20 Puskesmas di wilayah Kabupaten Karawang
atau di 19 Kecamatan. Pada penelitian ini dipilih
Kecamatan dengan cakupan IVA terendah
yaitu Kecamatan Batu Jaya sebanyak 30 orang
dan Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten
Karawang sebanyak 30 orang. Sampel dipilih
secara consecutive sampling, sampel dipilih
yang memenuhi kriteria penelitian sampai
jumlah sampel terpenuhi. Kriteria inklusi pada
penelitian ini adalah WUS usia 15-50 tahun,
sudah menikah, belum menopause, belum
pernah menjalani tes IVA atau tes Pap Smear,
belum pernah menjalani histerektomi total
(pengangkatan rahim total), bersedia menjadi
subjek penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi
penelitian ini adalah diketahui menderita
kanker serviks.
Penelitian ini menggunakan desain
nonrandomized control trial dengan rancangan
nonrandomized within group design atau prepost test one group untuk mencari pengaruh
atau efek perlakuan. Rancangan ini hanya
menggunakan satu kelompok subjek dan
pengukuran dilakukan sebelum dan setelah
perlakuan. Setiap responden penelitian
menjadi kontrol terhadap dirinya sendiri. Pada
penelitian ini responden diberikan pendidikan
kesehatan melalui film secara berkelompok
pada minggu pertama dan kedua, selain itu
masing-masing responden juga diberikan DVD
1. Umur
Median (Rentang)*
15-29 tahun
30-50 tahun
2. Pendidikan
SD
SMP
SMA
3. Pekerjaan
Tidak Bekerja
Bekerja
4. Paritas
0-2
3
n=60 (%)
29,50 (18-48)
30 (50,0%)
30 (50,0%)
44 (73,3%)
12 (20,0%)
4 (6,7%)
56 (93,3%)
4 (6,7%)
36 (60%)
24 (40%)
Skor sikap
Median (Rentang)
Sebelum perlakuan
(n = 60)
Sesudah Perlakuan
(n = 60)
Nilai P
Peningkatan
(%)
44,23 (19,23-75)
78,85 (25-94,23)
<0,01*
78,27%**
19
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
20
21
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
22
23
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
24