Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KASUS PELAYANAN PUBLIK YANG TIDAK BERKUALITAS

BERDASARKAN NILAI-NILAI DASAR ASN KOMITMEN MUTU

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Pada Latsar CPNS Tahun 2021

Oleh :
Utapiana Nurpadilah Magistra

PESERTA LATSAR CPNS KOTA TASIKMALAYA


KELOMPOK II ANGKATAN IX

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2021
A. Pelayanan Instansi Pemerintah Yang Tidak Berkualitas
Kompas.com, oleh Dony Aprian
Keluarga pasien BPJS yang meninggal di selasar Rumah Sakit sempat bersihkan kamar rawat
sendiri
LAMPUNG, KOMPAS.com – Keluarga pasien yang meninggal di selasar Rumah Sakit Abdul
Moeloek (RSAM) Lampung kecewa dengan penanganan rumah sakit plat merah tersebut. Pasalnya,
pihak RSAM tidak sigap menangani anak mereka, M Rezky Mediansori (21) yang saat tiba sudah
dalam kondisi kritis dengan tubuh kejang-kejang dan panas tinggi. Orangtua Rezky, Lilik Ansori
mengatakan, anaknya didiagnosa demam berdarah saat dirujuk dari RS Bob Bazar Lampung Selatan.
“Namanya gawat darurat, harusnya sigap. Anak saya ini butuh penanganan khusus. Karena di RS
Kalianda (RS Bob Bazar) itu masuk IGD, di Abdul Moeloek juga masuk IGD,” kata Lilik saat
ditemui di rumahnya di Dusun Pasar Senin Baru, Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan, Selasa
(11/2/2020). Baca juga: Viral Pasien BPJS RS di Lampung Meninggal di Selasar, Diduga
Ditelantarkan Lilik mengatakan, Rezky masuk ke IGD RSAM pada Minggu (9/2/2020) pukul 06.00
WIB tapi tidak langsung ditangani oleh dokter. Terima kasih telah membaca Kompas.com. Dapatkan
informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email “Padahal sudah ada keterangannya
anak saya ini demam berdarah. Saya tanya mana dokternya, kata perawat baru datang jam lima sore,”
kata Lilik. Kemudian pukul 22.00 WIB, setelah diperiksa dan konsultasi dengan dokter Riki, anaknya
dipindahkan ke ruangan rawat. “Namun, bukan ruangan penyakit dalam, tapi di ruangan penitipan, di
ruang penyakit syaraf,” kata Lilik. Di ruangan penitipan, kondisi Rezky yang kejang dan menjerit-jerit
ternyata menggangu pasien lain sehingga dipindahkan ke kamar lain. “(Kamar) masih berantakan. Ya
kami sadar diri, namanya pasien BPJS kelas 3, kami bersihin sendiri,” kata Lilik. Baca juga: 4 Rumah
Sakit di Sumbar Bakal Tak Layani Pasien BPJS Hingga Senin (10/2/2020) pukul 14.00 WIB, dokter
yang menangani mengatakan Rezky harus dirawat di ruang rawat khusus penyakit dalam. “Udah tau
ini penyakit dalam, kenapa nggak dari kemarin? Kenapa jadi pembiaran? Nunggu kayak gini (kritis)
baru dipindahkan?” kata Lilik. Lilik makin kecewa setelah Rezky dibawa ke ruang penyakit dalam.
“Mau masuk kamar ini penuh, kamar itu penuh, ternyata belum disiapkan, masih dicari-cari? Kayak
dipingpong cari ruangan,” kata Lilik. Sementara itu, Direktur Pelayanan RSAM Pad Dilangga
membantah tuduhan tersebut. Pasalnya, pasien ini sudah dirawat di IGD dan telah dikonsultasikan
kepada Dokter Riki untuk ditransfusi darah sebanyak dua kantong serta trombosit 10 kantong.
“Dokter Riki sudah mengedukasi keluarga pasien kondisi pasien sangat serius dan akan dipindahkan
ke ruangan rawat khusus penyakit dalam,” kata Pad Dilangga. Baca juga: Viral, Pasien BPJS Disebut
Sumeng dan Sok Tau saat Berobat oleh Pihak Puskesmas Diberitakan sebelumnya, sebuah momen
yang diduga penelantaran pasien di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung menjadi
viral di media sosial. Peristiwa itu viral setelah sebuah video amatir diunggah akun Facebook Agus
Rahmat Suhada di @TVTIADATARA pada Senin (10/2/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Pasien BPJS yang Meninggal di
Selasar Rumah Sakit Sempat Bersihkan Kamar Rawat Sendiri"
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/02/11/21433711/keluarga-pasien-bpjs-yang-
meninggal-di-selasar-rumah-sakit-sempat-bersihkan?page=all

B. Sumber Permasalahan
1. Kurangnya komunikasi yang baik antara pihak rumahsakit dengan pihak keluarga pasien
sehingga menimbulkan terjadinya miss komunikasi atau kesalahpahaman
2. Pelayanan yg kurang cepat dan tanggap dalam merespon kondisi pasen

C. Cara mengatasinya
1. Dengan memperbaiki komunikasi yang jelas antara petugas dengan pasen atau keluarga pasen
dibuktikan dengan adanya pendokumentasian tertulis tentang informasi yg teah diberikan
2. Memperbaiki Standar Operasional Prosedur tentang penatalaksanaan pasen gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai