Anda di halaman 1dari 8

Perbedaan Caring Dengan Curing

 Perilaku Caring:

1. Identik dengan tindakan asuhan keperawatan


2. Merupakan tugas primer perawat.
3. Diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi
masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

 Perilaku Curing:

1. Curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien.


2. Curing adalah tugas sekunder perawat.
3. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan
penyakit yang diderita.
4. 2.7 PERBEDAAN ANTARA CARING DAN CURING
5.
6. Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan
masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan
keperawatan (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat
diartikan sebagai tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan
sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat
diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai
advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan
dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam
penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa
perbedaan, diantaranya:
7. 1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas
sekunder. Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan
kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis.
Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
8. 2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring
adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih
melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang
berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
9. 3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾
nya adalah caring dan ¼ nya adalah curing.
10. 4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.
Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan
daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring
mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku
manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk
menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
11. 5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi dengan
masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan
fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem
penyakit dan penanganannya.
12. 6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan
mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam
konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab
berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

Blog Archive

 ▼ 2016 (1)
o ▼ November (1)
 Caring dan Curing dalam keperawatan

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

 Caring dan Curing dalam keperawatan


CARING DAN CURING DALAM KEPERAWATAN 2.1 TEORI
CARING MENURUT WATSON Dr.Jean Watson
pencetus The Human Caring ...

Curing merupakan komponen dalam caring. Karena di dalam caring termasuk


salah satunya adanya kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk membantu
penyembuhan klien. Jadi, tetap mempunyai hubungan yang saling melengkapi.

Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari diagnosis,
intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis keperawatan yang
merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di dalam curing terdapat diagnosis medis yaitu
suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan penyakit yang diderita klien. Dengan kata
lain dapat disebut diagnosa penyakit.

Dalam caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk
ditanggapi dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan
penyakit yang diderita serta penanggulangannya. Selain itu, dapat juga dilihat dari
intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu membantu klien memenuhi
masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dengan tindakan keperawatan
yang meliputi intervensi keperawatan, observasi, pendidikan kesehatan, dan konseling.
Sedangkan intervensi kedokteran (curing) lebih ke melakukan tindakan pengobatan
dengan obat (drug) dan tindakan operatif. Dari sini dapat dipahami bahwa
caringmemperhatikan klien dari aspek fisik, psikologi, sosial, serta spiritualnya
sedangkan curing menekankan pada aspek kesehatan dan fisik kliennya.

Satu hal lagi yang dapat dipahami dari perbedaan caring dan curing yaitu dari aspek
tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu:

1. Membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi.


2. Membantu pasien/ klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri
memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan,
dan meningkatkan fungsi dari tubuh pasien.
Sedangkan tujuan dari kegiatan curing adalah menentukan dan menyingkirkan
penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan penanganannya.

Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa caring
lebih kompleks daripada curing. Karena caring memberikan pelayanan yang
menyangkut seluruh kebutuhan pasien baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual.
Curing hanya bagian dari caring. Sebagai seorang perawat, kita harus mampu
membedakannya dan melakukan caring dengan sebaik-baiknya. Kesejahteraan klien
didapat dari totalitas kita dalam melakukan caring. Caring tidak akan pernah lepas dari
profesi keperawatan. Karena caring merupakan esensi keperawatan itu sendiri.

WEKKE JROOT

Aplikasi Caring Secara Umum


1. Memenuhi kebutuhan dasar pasien
Caring ditunjukkan melalui penatalaksanaan kebutuhan dasar pasien
dimana kebutuhan fisik menjadi prioritas. Contohnya, memandikan,
memakaikan pakaian, memberi makan dan mengangkat pasien.
2. Perawatan fisik membantu mengembangkan respon empati
Praktik penyediaan perawatan fisik untuk pasien memainkan peranan
penting dalam membanggun pemahaman empatik terhadap situasi
pasien. Dengan cara ini hubungan yang lebih dekat dengan pasien
terbentuk. Caring secara fisik memberi jalan untuk mengasuh dan
mendukung secara emosional dan psikologis.
3. Hubungan yang optimis
Pendekatan lain yang diterapkan perawat adalah mengadopsi kesan
optimisme yang tidak dijamin ketika bersama pasien.perawat mencoba
mendorong moral pasiennya, dan ini menambah semangatnya sendiri
walaupun perawat mengetahui bahwa ia tidak dapat jujur sepenuhnya
tentang kondisi pasien yang buruk dan masa depan pasien yang tidak
pasti.
4. Mengatakan pada pasien untuk tidak khawatir
Meskipun soerang perawat tahu bahwa kondisi pasien tersebut kritis,
perawat harus mampu mengatakan padan pasiennya untuk tidak
khawatir dan menekankan aspek-aspek positif atas kondisi pasien yang
kritis. Ia melarang pasiennya berpikir terlalu banyak mengenai risiko
kritis pasien dan harus mendorong pasien untuk berpikir cepat sembuh.
Intinya, seorang perawat harus mampu meringankan kecemasan pasien.
5. Berupaya untuk tidak membeberkan informasi
Perawat berupaya untuk tidak memebeberkan iinformasi yang dapat
memperburuk kondisi pasien.

2.6 PERILAKU CARING DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan


hasil dari kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan
dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan caring
adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami
klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.
a. Kehadiran
suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang
merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat
caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada
dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik,
melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan”
berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993).
Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan
takut klien karena situasi tertekan.
b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan
dimana perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan
perhatian dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak
dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan
langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak
merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam
tiga kategori :
1) Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan
sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan
prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan
secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
2) Sentuhan Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan
klien, memijat punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati,
atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini
dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan
harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan
Watson, 1994).

3) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk
melindungi perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari
sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan
cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan
dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan
secara bijaksana.

c. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien,
mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian
penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat
dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong
klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
d. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah
memahami klien. Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan
perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami klien merupakan
pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi
berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang
penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu
hubungan yang baik dan saling memahami.

e. Caring Dalam Spiritual


Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan fisik seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang
baik, baik melalui hubungan intrapersonal atau hubungan dengan dirinya
sendiri, interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan lingkungan,
serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan
klien dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin
hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan
harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala,
penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien dalam
menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami
bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh
dengan roh.

f. Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi
keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi
informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan.
Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam
proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.
Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat
suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang
baik dengan anggota keluarga klien.

Anda mungkin juga menyukai