ABSTRAK
Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi diabetes mellitus (DM) yang paling sering
terjadi. Lamanya seseorang menderita DM akan menyebabkan besarnya kejadian ulkus
berulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insiden ulkus berulang, gambaran
penderita ulkus berulang serta penilaian derajat keparahan ulkus, sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahan ulkus berulang. Penelitian menggunakan metode potong lintang, dengan
melibatkan 57 orang (40 orang dari RSUDZA dan 17 orang dari RSU Meuraxa) responden.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data kejadian ulkus berulang, berapa sering
terjadinya ulkus, lokasi, waktu sembuh, mengikuti senam diabetes dan riwayat merokok.
Penilaian derajat ulkus berdasarkan kriteria University of Texas (UT). Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa kejadian ulkus berulang sebesar 28 orang (49,1)% dari 57 responden,
kejadian ulkus berulang pada sebagian besar responden mencapai 2 kali, paling sering di
ekstermitas bawah dan sudah menderita DM lebih 10 tahun. Waktu yang diperlukan untuk
sembuh terbanyak mulai berkisar dari harian sampai satu tahun, dan sebagian kecil pernah
mengalami amputasi. Kebanyakan dari penderita ulkus berulang tersebut tidak mengikuti senam
diabetes dan bukan perokok aktif. Berdasarkan kriteria UT kejadian ulkus yang paling sering
adalah luka yang sudah mencapai tulang atau sendi dengan kondisi yang iskemik dan infeksi.
Tindakan pencegahan ulkus berulang diperlukan, baik dengan perawatan kaki dan pengontrolan
glikemik secara rutin.
ABSTRACT
Diabetic ulcer is the most common complications of diabetes mellitus (DM). Duration of suffering
DM will lead to a large incidence of recurrent ulces. The purpose of this study was to determine
the incidence of recurrent ulcer, description of recurrent ulcer patients and assessment of ulcer
severity, so that recurrent ulcer prevention can be done. The study used cross sectional method,
involving 57 respondents (40 people from RSUDZA and 17 people from Meuraxa Hospital).
Interviews were conducted to obtain recurrent ulcer incident data, how frequent the occurrence
of ulcers, location, time healed, do diabetic exercise and smoking history. Ulcer grade assessment
based on University of Texas (UT) criteria. From the results of the research, it was found that
repetitive ulcer incidence was 28 people (49.1)% of 57 respondents, repeated incidence of ulcer
in most respondents reached 2 times, most often in lower ekstermity and have suffered DM over
10 years. The time it takes to heal the most ranges from daily to a year, and a small part has
experienced amputation. Most of these recurrent ulcer patients didn’t have diabetic exercise and
are not active smokers. Based on UT criteria the most frequent incidence of ulcer is a wound that
has already reached the bone or joints with ischemic and infectious conditions. Prevention
recurrent ulcer are necessary, with regular foot care and glycemic control.
91
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 4 No.2, November 2017, 91-100
92
Kejadian Ulkus Berulang Pada Pasien Diabetes Mellitus (Nelly Marisa, Nur Ramadhan)
dan RSU Meuraxa Banda Aceh dari bulan Selanjutnya dilakukan pengukuran berat
November sampai Desember tahun 2015 dan tinggi badan untuk mendapatkan nilai
baik yang menjalani rawat inap maupun indeks massa tubuh (IMT). Data dianalisa
rawat jalan. Jumlah sampel yang berhasil secara deskriptif.
dikumpulkan adalah 57 orang (40 orang HASIL
dari RSUDZA dan 17 orang dari RSU Pasien ulkus diabetikum yang
Meuraxa) dengan kriteria inklusi bersedia menjadi subjek penelitian
memiliki rekam medik yang lengkap berjumlah 57 pasien, yang terdiri dari 40
sesuai kebutuhan penelitian dan bersedia pasien RSUDZA dan 17 pasien RSU
ikut serta dalam penelitian Meuraxa. Angka kejadian ulkus berulang
(menandatangani informed consent). pada penderita DM di RSUDZA dan
Pengumpulan data dilakukan dengan RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
metode wawancara, pengukuran dan sejumlah 28 orang (49,1%).
observasi kondisi luka berdasarkan Dari gambar 1 dapat terlihat
kriteria University of Texas (UT). bahwa kejadian ulkus berulang pada
Wawancara dilakukan untuk penderita DM sangat besar, hampir
mendapatkan data adanya kejadian ulkus seimbang dengan penderita yang baru
berulang diantara penderita DM, berapa pertama menderita ulkus diabetes.
sering terjadinya ulkus, lokasi ulkus, Gambaran kejadian ulkus berulang pada
waktu sembuh ulkus, mengikuti senam penderita DM disajikan dalam tabel 1
diabetes dan riwayat merokok. berikut ini:
51% 49% ya
tidak
93
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 4 No.2, November 2017, 91-100
3 Lama menderita DM
1-5 tahun 11 39,3
6-10 tahun 5 17,8
>10 tahun 12 42,8
4 Waktu Sembuh Ulkus
<1 bulan 8 28,6
1-12 bulan 8 28,6
1-5 tahun 7 25,0
belum sembuh 5 17,9
5 Amputasi
Ya 9 32,1
Tidak 19 67,9
6 Senam diabetes
ya 6 21,4
Tidak 22 78,6
7 Riwayat merokok
Masih merokok 2 7,1
Pernah merokok 2 7,1
Tidak merokok 24 85,7
Berdasarkan tabel 1 dapat diamati terdapat pada satu area, dan paling sering di
bahwa kejadian ulkus berulang yang ekstermitas bawah. Lama menderita DM >10
terbanyak mencapai dua kali, tanpa tahun dan waktu yang diperlukan untuk
menghitung kejadian ulkus pada saat sembuh terbanyak mulai berkisar dari harian
pengumpulan data. Dengan jumlah luka sampai satu tahun. Ada sebagian kecil
2
Kejadian Ulkus Berulang Pada Pasien Diabetes Mellitus (Nelly Marisa, Nur Ramadhan)
penderita yang ulkus berulang pernah penderita ulkus berulang tersebut tidak
mengalami amputasi. Kebanyakan dari
8
7
6
Jumlah Orang
5
4
3
2
1
0
1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
Frekuensi Ulkus Berulang
mengikuti senam diabetes dan bukan diamati bahwa ulkus berulang terjadi lebih
perokok aktif. Gambar 2 berikut banyak pada penderita DM < 10 tahun.
memperlihatkan frekuensi lama menderita Bahkan didapatkan orang yang sudah
diabetes dengan berapa kali kejadian ulkus menderita DM lebih dari 6 tahun mengalami
berulang. ulkus berulang sampai 5 kali.
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat Untuk mengamati gambaran kejadian
bahwa ada 7 orang yang mengalami ulkus ulkus berdasarkan Kriteria UT dapat dilihat
berulang sebanyak dua kali baru menderita pada tabel 2 berikut ini :
DM selama 1-5 tahun. Bila diakumulasi dapat
Ulkus Kriteria UT
Stage
(n=57)
A B C D
Jumlah Persen
(luka (noniskemik (iskemik (iskemik
Grade
bersih) infected noninfected infected
wounds) wounds) wounds)
- 0 (lesi pre atau post 2 1 1 0 4 7,0
ulserasi)
- 1 (luka superficial yang 6 8 4 14 32 56,1
tidak melibatkan tendon,
kapsul atau tulang)
- 2 (luka dengan penetrasi 0 1 1 19 21 36,9
95
Kejadian Ulkus Berulang Pada Pasien Diabetes Mellitus (Nelly Marisa, Nur Ramadhan)
Salah satu komplikasi kronik dari diabetik. Hal tersebut dapat disebabkan
ditakuti adalah terjadinya ulkus kaki melitus yang mengatakan tidak paham
sebanyak 49,1% dari 57 orang responden terjadinya ulkus berulang disertai dengan
berulang. Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat kondisi kesehatannya. 9 Hal yang tidak jauh
bahwa ada sebesar 42,9% penderita DM berbeda juga diungkapkan oleh Khalifa
yang sudah 2 kali mengalami kejadian ulkus (2017) bahwa faktor risiko potensial yang
berulang.Bahkan ada yang mengalami ulkus signifikan untuk kambuhnya ulkus kaki
berulang hingga 5 kali. Pada gambar 2 dapat adalah merokok (P = 0,040), kontrol
dilihat sebanyak 7 orang sudah 2 kali glikemik buruk [HbA1c cut off 10%] (P =
mengalami kejadian ulkus berulang padahal 0,010), neuropati perifer dengan refleks
baru menderita DM selama kurun waktu ankel yang hilang (P = 0.0001) , penyakit
dibawah 5 tahun. Penelitian yang dilakukan arteri perifer (P = 0,0001) dan lokasi ulkus
diabetes melitus dengan riwayat ulkus atau terutama pada tahun pertama menderita
amputasi berisiko 17,8 kali (95% CI 8,3- meskipun rutin di follow up dan mendapat
99
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 4 No.2, November 2017, 91-100
96
Kejadian Ulkus Berulang Pada Pasien Diabetes Mellitus (Nelly Marisa, Nur Ramadhan)
menjadi salah satu faktor resiko untuk digambarkan menurut kriteria University of
terjadinya ulkus berulang. Hal yang Texas (UT) didapatkan bahwa sebanyak 14
dikhawatirkan pada penderita DM yang ulkus grade 1 dan 19 orang ulkus grade 2
merokok adalah penderita DM yang yang mana kondisi ulkus dengan luka yang
mempunyai kebiasaan merokok beresiko sudah mencapai tulang atau sendi dengan
10-16 kali kemungkinan terjadi peripheral kondisi yang iskemik dan infeksi. Menurut
arterial disesase (PAD).15,16 Penyakit ini Peters and Lavery (2001) penggunaan
terjadi karena adanya sumbatan aliran darah kriteria UT dalam penilaian ulkus
dari atau ke jaringan organ. Sumbatan menjadikannya prediktor hasil yang lebih
tersebut dapat terbentuk atas lemak, baik.8 Kriteria UT menganalisa pasien
kalsium, jaringan fibrosa atau zat lain pada menjadi kelompok risiko untuk ulserasi, dan
ekstremitas. Pada penderita DM dengan yang kedua memberi stratifikasi kepada
PAD cenderung mengalami ulkus kaki dan pasien dengan ulserasi yang ada pada
8 dari 1000 penderita cenderung untuk kelompok berisiko untuk amputasi.20 Pasien
mengalami amputasi karena iskemia tungkai dengan stadium infeksi dan iskemia 90 kali
kritis.17 Beberapa tapi tidak semua lebih beresiko mengalami amputasi
penelitian menemukan hubungan kausal dibandingkan dengan pasien yang stadium
langsung antara penggunaan tembakau dan lebih rendah.21
ulserasi kaki atau amputasi. Studi kasus
KESIMPULAN
kontrol terhadap orang diabetes di Inggris
menemukan bahwa risiko amputasi kaki Semakin lama menderita DM
lebih rendah pada orang Asia Selatan beresiko untuk terjadi ulkus berulang.
dibandingkan dengan keturunan Eropa ( Kejadian ulkus yang paling banyak adalah
OR, 0,26; 95% CI, 0,11-0,65; P = .004) luka yang sudah mencapai tulang atau sendi
sebagian disebabkan oleh tingkat merokok dengan kondisi yang iskemik dan infeksi
yang lebih rendah (31% vs 57%; P = berdasarkan kriteria UT.
18
0.03). Demikian pula, penelitian cross-
sectional terhadap 1.1142 pasien dengan SARAN
97
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 4 No.2, November 2017, 91-100
98
Kejadian Ulkus Berulang Pada Pasien Diabetes Mellitus (Nelly Marisa, Nur Ramadhan)
99