(NCA101)
DISUSUN OLEH
Ety Nurhayati, S,Kp.,M.kep., Ns.Sp.Kep.Mat
Pelayanan keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan dimana keperawatan
berperan penting dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan mempunyai tanggung jawab
untuk memberikan pelayanan sesuai standar asuhan keperawatan secara professional (Wulandari,
2015).
Mutu pelayanan keperawatan merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan
dan menjadi faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan.Salah satu indikator dari mutu
pelayanan keperawatan adalah apakah pelayanan keperawatan tersebut berkualitas memuaskan
pasien atau tidak (Fitriyana, 2015)
Perilaku caring merupakan sentral praktik keperawatan, juga merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepuduliannya
terhadap pasien, dapat dilihat bahwa semakin baik perilaku caring perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien maka tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan akan semakin juga baik juga (Kusumaningrum, 2017)
Perilaku Caring perawat sangat penting dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini menjadi
salah satu indikator kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit. Perawat adalah orang yang
menjadi salah satu kunci dalam memenuhi kepuasan pasien. Oleh karena itu, perilaku caring
perawat dapat memberikan pengaruh dalam pelayanan yang berkualitas kepada pasien (Mailani
Fitri, 2017
Menurut Priyoto (2015), Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan
cara seseorang berpikir,berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.
Caring dalam keperawatan dipelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik caring
merupakan jantung dari keperawatan, caring sangat penting bagi semua orang dimana berfokus
untuk pengembangan dan kesejahteraan antara lain ditunjukkan dengan aplikasi yang terarah
dari pikiran, tubuh dan jiwa menuju hasil maksimal yang positif dalam diri seseorang yang di
rawat.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2/
15
Caring cukup luas tidak terbatas pada kasih sayang, perhatian, kehadiran, perlindungan,
kesejahteraan, memberikan sentuhan dan membina kedekatan dengan klien. Caring dalam
keperawatan untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya sendiri jika pasien mampu
atau memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan sehingga klien dapat melakukan aktivitas
sendiri dengan sesegera mungkin dalam pemenuhan kebutuhannya praktek caring sebagai inti
keperawatan, yang menggambarkan dasar dalam kesatuan nilai-nilai kemanusiaan yang
universal (kebaikan, kepedulian, dan cinta terhadap diri sendiri dan orang lain) caring
digambarkan sebagai moral ideal keperawatan. Hal ini meliputi keinginan untuk merawat,
dengan tulus yang meliputi komunikasi, tanggapan positif, dukungan atau interval fisik oleh
perawat.
Caring di pandang sebagai proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang lain
bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga memperkenalkan sifat-sifat caring
seperti sabar, jujur, rendah hati. Sedangkan caring sebagai suatu rasa peduli, hormat dan
menghargai orang lain. Artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan
seseorang dan bagaimana seseorang berpikir, bertindak dan berperasaan. Caring sebagai suatu
moral imperative (bentuk moral) sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang
bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap klien, yang mempertahankan martabat dan
menghargai klien, bukan melakukan tindakan amoral pada saat melakukan tugas keperawatan.
Caring juga digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau empati terhadap klien
yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan keperawatan bagi klien.
Dengan demikian perasaan tersebut harus ada dalam diri setiap perawat supaya mereka
bisa merawat klien. Keperawatan sebagai hubungan antar-manusia yang di sentuh dengan rasa
kemanusiaan dari orang lain. Dalam menampilkan asuhan sebagai inti dan modelnya,
menambahkan faktor caratif dengan tujuh asumsi utama berikut ini :
1. Caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktekan secara interpersonal.
2. Caring terdiri dari faktor caratif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien.
3. Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.
4. Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga
mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya. Lingkungan yang penuh
caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan seseorang dan mempengaruhi
seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.
Contoh Kasus: Perawat masuk ke kamar klien, beri salam hangat kepada
klien sambil menyentuh pundak klien, lakukan kontak mata, duduk beberapa
menit, dan tanyakan tentang apa yang menjadi pikiran dan perhatian klien,
dengarkan cerita klien, lihat cairan intravena yang tergantung, kaji klien beberapa
saat, dan kemudian periksa dan rangkuman tanda vital klien dalam layar
komputer sebelum meninggalkan ruangan. Contoh di atas menunjukkan perilaku
perawat yang lembut, sejalan dengan kontak mata, keperdulian terhadap masalah
klien, dan hubungan fisik mengekspresikan fokus pada individu merupakan
pendekatan yang nyaman.
b. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan
caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
c. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah
caring dan ¼ nya adalah curing.
d. Caring bersifat lebih “Healthogenic” dari pada curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya,
caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang
sakit.
e. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu
klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan
tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
f. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang
diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah
dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
a. Apa saja bentuk caring kepada keluarga pasien dan apa saja tindakan kooperatif
dalam caring?
b. Kenapa caring spiritual mempengaruhi fisik?
c. Hal sepele apa yang biasa dilupakan perawat dalam caring?
d. Perbedaan caring dan curing dalam penerapannya?
D. Kunci Jawaban
1. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang semua tindakan yang akan kita
lakukan, meminta keluarga pasien untuk memerhatikan saat kita memberitahu
pasien untuk meminum obat yang benar dan sesuai prosedur. Bertanya kepada
mereka yang menunggu pasien tersebut bahwa mereka termasuk keluarganya atau
bukan. Misalnya : “maaf ibu atau bapak, apakah keluarga dari pasien A?” Contoh
tindakan kooperatif dalam caring adalah berkomunikasi kepada pasien maupun
keluarga pasien tentang tindakan yang akan kita lakukan kepada pasien.
3. Hal sepele yang terkadang dilupakan perawat dalam caring adalah berkomunikasi
kepada pasien. Berkomunikasi dalam artian memperkenalkan diri kita terhadap
pasien dan menanyakan keadaan pasien apakah sudah membaik atau belum,
menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan.
a. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien
daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik
dengan perawat.
b. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan
tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
c. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya
adalah caring dan ¼ nya adalah curing.
d. Caring bersifat lebih “Healthogenic” dari pada curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan
perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan
pelayanan bagi mereka yang sakit.
e. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan
membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan
meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
f. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang
diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi
masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
E. Daftar Pustaka