Anda di halaman 1dari 3

Caring merupakan sebuah sikap atau perilaku sepenuh hati yang diberikan perawat kepada

klien dengan rasa peduli, perhatian dan memperhatikan emosi pasien untuk menciptakan
hubungan terapeutik. Hal ini menyebabkan pasien merasakan rasa nyaman, aman dan lega
karena berkurangnya rasa stress yang dirasakan akibat menderita suatu penyakit (gultom,
2014).

Hasil wawancra dengan narasumber sejalan dengan teori ini yang meyebutkan “arti caring
mengacu pada kemampuan dan kesediaan perawat untuk memberi perhatian, empati dan
dukungan kepada pasien”.

Caring dapat mempengaruhi hubungan antara perawat dan pasein

Narasumber menyebutkan “Menciptakan ikatan emosiaonal yang positif kepada pasien.


Ketika perawatan menunjukan perhatian empati dan kehangatan pasti pasien cenderung
merasa ia didengarkan dihargai dan lebih nyaman dalam menciptakan kebutuhan dan
kekawiran mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat”

Dengan melakukan caring kepada pasien maka pasien akan merasa percaya. Dengan
terjalinnya hubungan saling percaya maka hubungan antara pasien dan perawat akan berjalan
dengan baik. Klien akan menunjukkan respon positif. Jika seorang perawat memperlakukan
klien dengan sikap caring, maka klien tersebut akan memberikan respon positif kepada
perawat tersebut, dan begitupun sebaliknya (rahmayani, 2020)

Caring meningkatkan kualitas perawat dan pemulihan pasien

“Kepercayaan dan kepatuhan”

Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan harus dapat membina hubungan saling
percaya dengan klien. Larson (1994 dalam watson 2004) mengemukakan perilaku caring
perawat harus mencerminkan trusting relationship yaitu kemampuan perawat membina
hubungan interpersonal dengan klien, menunjukan rasa tanggung jawab terhadap klien, dan
selalu memahami klien sesuai kondisinya.

“Stimulasi psikologis”
Sikap empati, tenang dan sabar, menemani dan mendampingi klien, menempatkan dalam
posisi klien, ikut merasakan dan prihatin terhadap ungkapan penderitaan yang diungkapkan
oleh klien, memahami perilaku klien baik perilaku positif dan negatif dengan
mengidentifikasi kebutuhan psikologis klien. Gangguan biologis dapat disebabkan oleh
adanya gangguan psikologis dan biologis itu sendiri (Stuart & Laraia, 2005).

“Pemahaman holistic seperti memahami kebutuhan holistik pisik emossianl social”

Perawat membantu klien mendapat kebutuhan dasar dengan caring yang memperhatikan
kenyamanan klien. Larson (1994 dalam watson2004) mengemukakan perawat harus
mempunyai kemampuan comfort dalam memenuhi kebutuhan dasar klien meliputi fisik,
emosional dengan penuh penghargaan.

“Motivasi perubahan”

Klien bertanggung jawab untuk belajar. Perawat bertanggung jawab mengajarkan klien
dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pemberian pendidikan kesehatan sesuai
kebutuhan klien. Penjelasan keluhan dan tindakan yang dilakukan secara rasional dan ilmiah,
meyakinkan klien tentang kesediaan perawat untuk memberikan informasi, melakukan proses
keperawatan sesuai dengan masalah klien, memenuhi kebutuhan klien dan keluarga,
membantu keputusan pemecahan masalah secara ilmiah dalam menyelenggarakan pelayanan
berfokus pada klien, melindungi klien dari praktik yang merugikan, menjadi mediator antara
klien dengan anggota kesehatan lainnya (stuart & laraia, 2005)

Bagaiman menghadapi pasien yang sullit dihadapi?

“Pendekatan kepada pasien, bila sudah dekat maka pasien akan merasa nyaman.”

Pendekatan kepada pasien adalah salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya
dengan pasien. Pendapat ini didukung oleh potter dan perry (2009) menyatakan bahwa
hubungan saling percaya diawali dengan belajar membangun dan mendukung pertolongan
kepercayaan, hubungan caring, melalui komunikasi yang efektif dengan klien.

Perilaku caring yang diberikan perawat akan membuat klien merasa puas, tak hanya akan
sembuh dari masalah kesehatannya tetapi juga klien akan merasakan nyaman dan senang
ketika diberikan asuhan keperawatan (amali., 2019).
Hasil analisa video:

Perawat dengan ramah menyapa pasien dan menanyakan keluhan pasien. Perawat memenuhi
kebutuhan pasien. Melakukan pendekatan hubungan saling percaya antar pasien. Melakukan
komunikasi terapeutik. Melakukan pemeriksaan dengan seksama. Menenangkan pasien yang
khawatir dengan kondisi nya.

Berdasarkan video, beliau melakukan caring dengan baik dengan pasien. Beliau sudah
percaya pada diri nya dan bisa melakukan melakukan komunkasi dan menjalin hubungan
saling percaya dengan pasien. Komunikasi dilakukan dua arah sehingga perawat dapat
menggali informasi pasien. Cara komunikasi beliau juga sangat baik dan berjalan dengan
santai tanpa memberikan tekanan kepada pasien. Beliau juga dapat melakukan tindakan
keperawatan lainnya (melakukan pemeriksaan ttv) bersamaan dengan proses caring.

Watson menyebutkan bahwa caring tidak diturunkan secara genitika namun dipelajari melalui
pendidikan sebagai budaya profesi. Narasumber sudah menjadi perawat selama 27 tahun
perilaku caring sudah menjadi budaya kerja sehari-hari pasien dan sudah tertanam pada diri
beliau. Dengan pengalaman yang sudah lama sikap caring beliau tidak mengalami penurunan.
Beliau tetap melakukan caring dengan baik kepada pasien, dan bertambah baik seiring
berjalan nya waktu.

Anda mungkin juga menyukai